MANAJEMEN DALAM ORGANISASI BISNIS
Lutfiah Mawar Tina, Ika
Hafshah Listyanti, Shella Sarahthifa
@J11, @J15, @J25,
@Proyek-J07
Abstrak
Artikel
ini bertujuan untuk mendeskripsikan dasar manajemen bisnis agar mahasiswa/i dapat memahami segala bentuk
bisnis yang ada serta dapat mengetahui segala fungsi serta metodenya.
Kata kunci : Manajemen, Organisasi, Dan Meniti Bsnis
A. Pendahuluan
1. Latar
belakang
Setiap perusahaan memiliki tantangan
untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana untuk mempertahankan
usahanya, menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing para pesaing lainya yg
sekarang banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai
dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk
mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan.
Setiap perusahaan memiliki tantangan
untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana untuk mempertahankan
usahanya, menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing para pesaing lainya yg
sekarang banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam
menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan,
sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat
penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan
2. Kajian
teori
a.
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses yang
terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan secara efesien dan efektif.
·
Mary
Parker Follett Management is the art of getting things done through people.
Manajemen merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain.
·
James
A.F. Stoner
Management is the process of planning,
organizing, leading and controlling the effort of organization member and using
all other organizational resources to achieve stated organizational goals.
Manajemen ialah proses perencanaan, organisasi, kepemimpinan dan pengawasan
terhadap usaha-usaha anggota organisasi dan penggunaan semua sumber-sumber
organisasi lainnya
·
Luther
Gulick
Manajemen menjadi suatu bidang
pengetahuan (ilmu) yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana
orang bekerja sama.
·
Robert
L.Kats
Manajemen merupakan suatu profesi yang
menuntut persyaratan tertentu. Seorang manajer harus memiliki tiga keahlian
atau kemampuan hakiki, yaitu kompetensi secara konseptual, sosial (hubungan
manusiawi), dan teknikal.
b.
Pengertian Organisasi
Organisasi
dilihat dari sudut dinamikanya, aktivitas atau tindakan dari pada tata hubungan
yang terjadi di dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun
informal.
·
Waldo
“Studi tentang Ilmu Administrasi Konsep,
Teori, dan Dimensi” (2003:124) menyatakan definisi organisasi adalah :
“Organisasi adalah struktur hubungan-hubungan di antara orang-orang berdasarkan
wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi”.
·
Thoha
“Studi tentang Ilmu Administrasi
Konsep, Teori, dan Dimensi” (2003:124) mengemukakan bahwa: 18 “Organisasi
merupakan suatu kerangka hubungan yang berstruktur yang menunjukkan wewenang,
tanggung jawab, dan pembagian kerja untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
Hubungan yang berstruktur ini disebut hirarki dan konsekuensi dari hirarki
ialah adanya kategori kelompok superior dengan kelompok subordinasi.”
Fungsi
Manajemen
George R.
Terry,1958 dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10) membagi
empat fungsi dasar manajemen, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pelaksanaan) dan Controlling (Pengawasan).
Keempat fungsi manajemen ini disingkat dengan POAC.
a.
Planning (Perencanaan)
George R. Terry dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 10)
mengemukakan tentang Planning/Perencanaan
adalah pemilih fakta dan penghubungan faktafakta serta pembuatan dan penggunaan
perkiraan-perkiraan atau asumsi-asumsi untuk masa yang akan datang dengan jalan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.”
b.
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian tidak dapat diwujudkan tanpa ada hubungan dengan yang lain dan
tanpa menetapkan tugas-tugas tertentu untuk masingmasing unit. George R. Terry
dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 38) mengemukakan tentang
organizing/Pengorganisasian
ialah penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang
dipeelukan untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap
kegiatan-kegiatan ini, penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi
keperluan kerja dan penunjukkan hubungan wewenang, yang dilimpahkan terhadap
setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang
diharapkan. Terry (Sukarna, 2011: 46) juga mengemukakan tentang azas-azas
organizing, sebagai berikut, yaitu :
1. The objective atau tujuan.
2.
Departementation atau pembagian kerja.
3. Assign the personel atau penempatan tenaga kerja.
4. Authority and Responsibility atau wewenang dan
tanggung jawab.
5. Delegation of
authority atau pelimpahan wewenang.
c. Actuating (Pelaksanaan/Penggerakan) Menurut George R. Terry dalam
bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011: 82) mengatakan bahwa Actuating/Penggerakan adalah membangkitkan
dan mendorong semua anggota kelompok agar supaya berkehendak dan berusaha
dengan keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan
perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian dari pihak pimpinan.
Definisi diatas
terlihat bahwa tercapai atau tidaknya tujuan tergantung kepada bergerak atau
tidaknya seluruh anggota kelompok manajemen, mulai dari tingkat atas, menengah
sampai kebawah. Segala kegiatan harus terarah kepada sasarannya, mengingat
kegiatan yang tidak terarah kepada sasarannya hanyalah merupakan pemborosan
terhadap tenaga kerja, uang, waktu dan materi atau dengan kata lain merupakan
pemborosan terhadap tools of management. Hal ini sudah barang tentu merupakan
mis-management. Tercapainya tujuan bukan hanya tergantung kepada planning dan
organizing yang baik, melainkan juga tergantung pada penggerakan dan
pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian hanyalah merupakan landasan yang
kuat untuk adanya penggerakan yang terarah kepada sasaran yang dituju.
Penggerakan tanpa planning tidak akan berjalan efektif karena dalam perencanaan
itulah ditentukan tujuan, budget, standard, metode kerja, prosedur dan program.
(Sukarna, 2011: 82-83).
d. Controlling (Pengawasan) Control mempunyai perananan
atau kedudukan yang penting sekali dalam manajemen, mengingat mempunyai fungsi
untuk menguji apakah pelaksanaan kerja teratur tertib, terarah atau tidak.
Walaupun planning, organizing, actuating baik, tetapi apabila pelaksanaan kerja
tidak teratur, tertib dan terarah, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan
tercapai. Dengan demikian control mempunyai fungsi untuk mengawasi segala
kegaiatan agara tertuju kepada sasarannya, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai. Untuk melengkapi pengertian diatas, menurut George
R. Terry (Sukarna, 2011: 110) mengemukakan bahwa Controlling/Pengawasan dapat dirumuskan
sebagai proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standard, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan bilaman perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras
dengan standard (ukuran). Terry (Sukarna, 2011: 116), mengemukakan proses
pengawasan sebagai berikut, yaitu: 1. Determining the standard or basis for
control (menentukan standard atau dasar bagi pengawasan) 2. Measuring the
performance (ukuran pelaksanaan) 3. Comparing performance with the standard and
ascerting the difference, it any (bandingkan pelaksanaan dengan standard dan
temukan jika ada perbedaan) 4. Correcting the deviation by means of remedial
action (perbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat).
Model Manajemen
Beberapa contoh
model manajemen yang digunakan dalam
suatu organisasi beserta penjabaran fungsinya adalah sebagai berikut:
1.
Model
P-I-E (Planning, Implementation & Evaluation).
Model termasukyang paling sederhana,
karena hanya meliputi 3 fungsi saja yaitu fungsi perencanaan, implementasi dan
evaluasi sumber daya agar mencapai tujuan yang ditetapkan.
2.
Model
P-O-A-C (Planning, Organizing, Actuating & Controling). Manajemen melaksanakan lima fungsi
utama, yaitu merencanakan (plan) aktivitas yang akan dilakukan, kemudian
mengorganisasikan (organize) untuk mencapai rencana tersebut. mengarahkan
(direct) sumber daya yang dimiliki untuk melaksanakan rencana dan memimpin
sumber dayanya (leading).
3.
Model
P1-P2-P3,
P1 adalah Perencanaan, P2 adalah
Penggerakan dan Pelaksanaan, dan P3 terdiri dari Pengawasan, Pengendalian, dan
Penilaian.
4.
Model
A-R-R-I-F (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi dan Forum komunikasi).
Model ini digunakan oleh organisasi
yang bergerak di bidang partisipasi masyarakat.
5.
Model
A-R-R-I-M-E (Analisis, Rumusan, Rencana, Implementasi, Monitoring dan
Evaluasi).
Model ini tidak jauh berbeda dengan
model AR-R-I-F,perbedaannya terletak pada fungsi Monitoring dan Evaluasi yang
diletakkan terpisah.
Prinsip-prinsip Manajemen
Prinsip dapat
didefinisikan sebagai suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang
merupakan sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak. Dalam hubungannya
dengan manajemen, prinsip-prinsip bersifat fleksibel dalam arti bahwa perlu di
pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-sitauasi yang
berubah. Prinsip manajemen ini disusun oleh Henry Fayol. 7 Prinsip-prinsip umum
manajemen (general principle of management) teridiri dari:
·
Pembagian
kerja (Division of work) Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam
penempatan harus menggunakan prinsip the right man in the right place.
Pembagian kerja harus subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
·
Wewenang
dan tanggung jawab (Authority and responsibility) Wewenang dan tanggung jawab
harus seimbang. Setiap pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang
sesuai dengan wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
·
Disiplin
(Discipline) Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang
tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang.
·
Kesatuan
perintah (Unity of command) Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus
memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat
dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung
jawab sesui dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari
manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan
tanggung jawab serta pembagian kerja.
·
Kesatuan
pengarahan (Unity of direction) Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan
pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan
perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah
sehingga menimbulkan arah yang berlawanan.
·
Mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri Setiap. Hal semacam itu
merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan dengan
loancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
·
Penggajian
pegawai Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan
terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Sistem penggajian harus diperhitungkan
agar menimbuulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan
berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar 8
·
Pemusatan
(Centralization) Pemusatan wewenang bukan berarti adanya kekuasaan untuk
menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiurang wewenang dan
tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan
wewenang (delegation of authority)
·
Hirarki
(tingkatan) Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila
pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hirarki.
Hirarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan
seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hirarki ini, maka setiap karyawan
akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia
mendapat perintah.
·
Ketertiban
(Order) ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
·
Keadilan
dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki
wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan
wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada
bawahannya.
12. Stabilitas
kondisi karyawan Dalam setiap kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga
sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan
karyawan terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban
dalam kegiatan. sebagai makhluk sosial yang memiliki keinginan, perasaan dan
pikiran
Prakarsa
(Inisiative) Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya
pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi
penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun
kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena
itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. 14. Semangat
kesatuan, semangat korps Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu
rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik.
Pengertian
Bisnis
Bisnis dalam arti
luas adalah istilah umum yang menggambarkan semua aktifitas dan institusi yang
memproduksi barang & jasa dalam kehidupan seharihari .
Bisnis sebagai
suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan
masyarakat (bussiness is then simply a system that produces goods and service
to satisfy the needs of our society) [Huat, T Chwee,1990]
Bisnis merupakan
suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan [Griffin & Ebert]
Dari pendapat di
atas dapat disimpulkan bahwa :
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang
(organisasi) yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang
dan jasa (create of good and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
memperoleh keuntungan melalui transaksi
Aspek-aspek
bisnis
1. Kegiatan individu dan kelompok
2. Penciptaan nilai
3. Penciptaan barang dan jasa
4. Keuntungan melalui transaksi
Fungsi Bisnis
Dilihat dari kepentingan
mikroekonomi dan makroekonomi
1. Fungsi Mikro Bisnis Kontribusi
terhadap pihak yang berperan langsung
·
Pekerja / Karyawan,
Pekerja menginginkan gaji yang layak dari hasil kerjanya sementara manajer
menginginkan kinerja yang tinggi yang ditunjukkan besarnya omzet penjualan dan
laba
·
Dewan Komisaris,
Memantau kegiatan dan mengawasi manajemen, memastikan kegiatan akan berjalan
mencapai tujuan
·
Pemegang Saham,
Pemegang saham memiliki kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap
perusahaan
2. Fungsi Makro Bisnis Kontribusi
terhadap pihak yang terlibat secara tidak langsung
·
Masyarakat sekitar perusahaan,
Memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab
perusahaan
·
Bangsa dan Negara,
Tanggung jawab kepada bangsa dan negara yang diwujudkan dalam bentuk kewajiban
membayar pajak
Bentuk
Badan usaha
Beberapa bentuk
perusahaan atau organisasi bisnis di Indonesia, ditinjau dari segi hukum
terdiri dari tujuh (7) bentuk, yaitu:
1. Perusahaan
Perseorangan Jenis perusahaan ini merupakan perusahaan yang diawasi dan
dikelola oleh seseorang. Di satu pihak pengelola memperoleh semua keuntungan
perusahaan, di lain pihak juga bertanggung jawab atas semua resiko yang timbul
dalam kegiatan perusahaan.
2. Firma Merupakan
suatu bentuk perkumpulan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama. Di dalam firma, semua anggota mempunyai tanggung
jawab sepenuhnya baik sendirisendiri maupun bersama-sama terhadap perusahaan ke
pihak lain. Bila terjadi kerugian, maka kerugian ditanggung bersama, bila perlu
dengan seluruh kekayaan pribadi. Jika salah satu anggota keluar dari firma,
maka secara otomatis firma tersebut bubar.
3. Perseroan
Komanditer (CV) Perusahaan ini merupakan suatu persekutuan atau organisasi yang
didirikan oleh beberapa orang yang masing-masing menyerahkan sejumlah uang
dengan jumlah yang tidak perlu sama. Sekutu dalam CV ini ada dua macam, yaitu
sekutu Komplementer dimana orang-orang yang bersedia untuk mengatur perusahaan
sekutu Komanditer merupakan ornag-orang yang mempercayakan uangnya dan
bertanggung jawab secara terbatas kepada kekayaan yang diikutsertakan dalam
perusahaan. Politeknik Telkom Pengantar Manajeman Bisnis 13 Organisasi Bisnis
4. Perseroan
Terbatas (PT) Badan jenis adalah suatu badan yang mempunyai kekayaan, hak, dan
kewajiban yang teroisah dari yang mendirikan dan memiliki. Tanda keikutsertaan
seseorang yang memiliki perusahaan adalah denngan memiliki saham perusahaan,
makin banyak saham yang dimiliki maka makin besar pula andil dalam kedudukannya
di perusahaan. Jika terjadi utang, maka harta milik pribadi tidak dapat
dipertanggungjawabkan atas utang perusahaan tersebut, tetapi terbatas pada
sahamnya saja.
5. Perusahaan
Negara (PN) Perusahaan Negara adalah jenis organisasi yang bergerak dalam
bidang usaha yang modalnya secara keseluruhan dimiliki oleh negara, kecuali
jika ada hal-hal khusus berdasarkan undang-undang. Tujuan dari pendirian
perusahaan negara adalah untuk membangun ekonomi nasional menuju masyarakat
yang adil dan makmur.
6. Perusahaan Pemerintah yang lain Bentuk
perusahaan pemerintah yang lain di Indonesia diantaranya adalah Persero,
Perusahaan Umum (Perum), Perusahaan Jawatan (Perjan), dan Perusahaan Daerah
(PD) dimana jenis perusahaan Perseo dan PD adalah untuk mencari keuntungan bagi
negara, namum Perum dan Perjan tidak semata-mata mencari keuntungan finansial.
7. Koperasi
Koperasi merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni,
pribadi, dan tidak dapat dialihkan. Jenis organisasi ini bertujuan
mensejahterakan anggota berdasarkan persamaan.
Sistem Organisasi Bisnis
Pakar manajemen
yang bernama “Chester Bernard” menyebutkan bahwa suatu organisasi bisnis
merupakan suatu sistem yang terbuka, dimana organisasi mengalami interaksi yang
dinamis dengan lingkungannya. Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung
dari tingkat interaksi efektif dengan lingkungannya, atau pada kelompok atau
lembaga lain yang menjadi tempat bergantung. Pihak lingkungan ini boleh jadi
pelanggan, pemasok, pemerintah, lembaga keuangan, dan lain sebagainya.
Sumber Daya Organiasi
Ada lima komponen yang menjadi sumber daya dalam suatu
organisasi, yaitu:
1.
Manusia
2.
Material
3.
Mesin (termasuk fasilitas dan energi)
4. Uang
5. Informasi
Tujuan dari sebuah
organisasi adalah bagaimana menggunakan sumber daya ini dengan cara yang paling
efektif dan efesien. Empat sumber daya yang pertama disebut sebagai sumber daya
fisik, dalam arti memiliki wujud fisik. Sedangkan sumber daya informasi
merupakan sumber daya konseptual yang merupakan sumber daya yang digunakan
untuk mengelola sumber daya fisik dalam mencapai tujuan organisasi.
Kesimpulan
Bisnis adalah
suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis
lainnya, untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya. Secara historis, bisnis
berasal dari kata business yang berasal dari kata dasar busy yang berarti
“sibuk”. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang
mendatangkan keuntungan. Dalam ekonomi kapatalis, kebanyakan bisnis dimiliki
oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya. Dari analisis diatas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa menjalankan suatu bisnis itu tidak mudah kita harus memahami apa saja
komponenkomponen yang ada di dalam bisnis. Sehingga, kita tidak mengalami kerugian
atau gulung tikar dari usaha yang kita jalankan. Misalnya, Bisnis industri
garmen merupakan salah satu bisnis yang paling laris saat ini, banyak orang-
orang yang memerlukan fashion atau model pakaian yang kualitas bagus dan
terjangkau harganya. Dengan demikian, industri garmen seperti inilah yang
menjadi solusi bagi masyarakat menengah ke bawah.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar