PERAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASI BISNIS
OLEH:
1. GARIBALDI
2. IDHAM RIZQI
3. ALDIANSYAH
Manajemen menjadi semakin penting seiring
dengan perkembangan zaman, begitu
juga organisasi tanpa manajemen akan menjadi
sulit. Organisasi diselenggarakan karena
adanya kepentingan tujuan yang dicapai, setiap
organisasi mempunyai keterbatasan akan
sumber daya manusia, uang dan fisik untuk
mencapai tujuan organisasi. Keberhasilan
mencapai tujuan tergantung pada pemilihan
tujuan yang akan dicapai dengan cara
menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi sesuai dengan apa yang
diharapakan. Maka salah satu aspek yang
diperhatikan adalah faktor manusia. Tanpa
adanya kerjasama sulit bagi organisasi untuk
mencapai sukses dan adapun kiranya untuk
mencapai tujuan tersebut organisasi atau
perusahaan seharusnya turut membantu dan
menciptakan prestasi kerja karyawan.
Sutrisno (2009: 165) berpendapat bahwa
prestasi kerja adalah sebagai hasil kerja
yang telah di capai seseorang dari tingkahlaku
kerjanya dalam melakasanakan aktivitas
kerja. Perusahaan atau organisasi dapat
menjadikan penilaian prestasi kerja sebagai acuan
atau standar di dalam membuat keputusan yang
berkenan dengan kondisi pekerjaan
karyawan, memotivasi, meningkatkan
keterampilan kerja, dan termasuk untuk promosi
pada jenjang karir yang lebih tinggi,
pemberhentian, dan penghargaan atau penggajian.
Banyak faktor yang mempengaruhi terciptanya
prestasi kerja karyawan diantaranya
koordinasi dan pendelegasian wewenang.
A. PENGERTIAN ORGANISASI DAN PENGORGANISASI
Organisasi adalah sebuah sistem yang terdiri
dari sekumpulan individu
terhadap pembagian kerja kelompok dalam rangka
mewujudkan tujuan yang telah
diciptakan secara sistematis dan struktural.
Dalam organisasi terdapat beberapa
batasan yang dapat ditunjukkan pada sebuah
organisasi tersebut. Selain itu, Pengertian
Organisasi dapat diartikan sebagai tempat
orang-orang berkumpul, bekerjasama
secara rasional dan sistematis, terorganisasi,
terencana, terkendali dan terpimpin
dalam memanfaatkan sumber daya yang digunakan
secara efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan organisasi secara
bersama-sama.
Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu
langkah untuk menetapkan,
menggolongkan dan mengatur berbagai macam
kegiatan yang di pandang. Seperti
bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan
kerja administrasi, ruangan laboratorium,
serta penetapan tugas dan wewenang seseorang
pendelegasian wewenang dan
seterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan.
B. LANGKAH LANGKAH PERORGANISASIAN
1. Manajer harus mengetahiu tujuan organisasi
yang ingin dicapai,apakah profit
motive atau service motive
2. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya
manajer harus mengetahui, merumuskan,
dan mengspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
3. Pengelompokan kegiatan-kegiatan, artinya
manajer harus mengelompokan
kegiatan-kegiatan kedalam beberapa kelompok
atas dasar tujuan yang sama.
Kegiatan-kegiatan yang bersamaan dan berkaitan
erat disatukan kedalam satu
departemen atau satu bagian.
4. Pendelegasian wewenang, artinya manager
harus menetapkan besarnya wewenang
yang akan didelegasikan kepada setiap
departemen.
5. Rentang kendali, artinya manajer harus
menetapkan jumlah karyawan pada setiap
departemen atau bagian.
6. Peranan perorangan, artinya manager harus
menetapkan dengan jelas tugas-tugas
setiap individu karyawan, supaya
tumpang-tindih tugas dihindarkan .
7. Tipe organisasi, artinya manajer harus
menetapkan tipe organisasi apa yang akan
dipakai, apakah line organisazion, line and
staff organisazion ataukah function
organisazion.
8. Struktur ( organization chart = bagian
organisasi ), artinya manajer harus
menetapkan struktur organisasi yang bagaimana
yang akan dipergunakan, apa
struktur organisasi “segitiga vertikal,
segitiga horizontal, bentuk lingkaran, bentuk
setengah lingkaran, bentuk kerucut vertikal /
horizontal ataukah bentuk oval”.
Jika proses perorganosasian tersebut dilakukan
dengan baik dan berdasarkan
ilmiah maka organisasi yang disusun dengan
baik, efektif,efisien,dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya
C. REORGANISASI DAN
RESTRUKTURISASI ORGANISASI
Reorganisasi adalah proses pembentukan
norma/nilai baru agar terbentuk
keserasian dalam tubuh organisasi yang telah
mengalami perubahan. Restrukturisasi
adalah penataan ulang jika dihubungkan dengan
organisasi publik dengan pemahaman
baru restrukturisasi meliputi:
1. perampingan fungsi – fungsi yang tidak
seharusnya dilakukan oleh pemerintah .
dalam hal ini organisasi publik dapat
mengalihkan pekerjaanya keluar namun masih
memilikinya, yaitu dengan menghilangkan
political aapointydalam organisasi public
di satu sisi dan menata bangun organisasi
sesuai dengan tuntutan public.
2. restrukturisasi yang bersifat eksternal
,yaitu membangun hubungan yang diamteral
namun fungsional dengan organisasi kontra –
birokratik.
3. menata sesuai tuntutan nasional .,khususnya
yang mengemukakan saat ini adalah
desentralisasi. karena restrukturisasi pada
hakikatnya akan membentuk struktur yang
lebih ramping mulai dari tingkat pusat sampai
dengan daerah .
4. menata organisasi publik sesuai dengan
tuntutan global. secara khusus organisasi
publik harus adaptif terhadap arus mobilitas
modal yang melintas bukan saja antar
negara tetapi antara bagian negara dengan
bagian negara lain.
D. TEORI ORGANISASI
Teori organisasi adalah teori yang mempelajari
kinerja dalam sebuah
organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang
bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi
dan mengaktualisasikan visi dan
misi organisasi tersebut. Selain itu,
dipelajari bagaimana sebuah organisasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang
didalamnya maupun lingkungan kerja
organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori
organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan
mekanisme kerjasama dua orang
atau lebih secara sistematis untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Teori
organisasi merupakan sebuah teori untuk
mempelajari kerjasama pada setiap individu.
- Teori organisasi klasik.
Dalam teori ini, organisasi secara umum
digambarkan oleh para teoritisi klasik
sebagai sangat tersentralisasi dan
tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan
petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreativitas. Teori ini juga
berkembang dalam tiga aliran yang dibangun
atas dasar anggapan-anggapan yang
sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a. Teori birokrasi
b. Teori administrasi
c. Manajemen ilmiah
- Teori organisasi neoklasik
Teori neoklasik secara sederhana dikenal
sebagai teori/aliran
hubungan\manusiawi (The human relation
movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan
dasar teori ini adalah menekankan
pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu maupun sebagai
bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan
ini maka teori neoklasik
mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai
sekelompok orang dengan tujuan bersama.
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan
inspirasi percobaan-percobaan yang
dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik
telah mengemukaan perlunya hal-
hal sebagai berikut:
a) Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang
dalam proses pengambilan keputusan.
b) Perluasan kerja (job enlargement) sebagai
kebalikan dari pola spesialisasi.
c) Manajemen bottom-up yang akan memberikan
kesempatan kepada para yunior
untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan manajemen puncak.
- Teori organisasi modern
Teori modern ditandai dengan
ahirnya gerakan contingency yang dipelopori
Herbert Simon, yang menyatakan
bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-
prinsip yang dangkal dan terlalu
disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi
yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip
yang saling bersaing. Kemudian Katz dan
Robert Kahn dalam bukunya “the social
psychology of organization” mengenalkan
perspektif organisasi sebagai suatu
sistem terbuka. Buku tersebut mendeskripsikan
keunggulan-keunggulan perspektif sistem
terbuka untuk menelaah hubungan yang
penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan.
E. CONTOH KASUS
- Pengertian manajemen menurut ahli: William H. Newman - Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasi tertentu melalui orang lain.
- Pengertian manajemen menurut ahli: Cyril O' Donnel - Dalam bukunya yang berjudul Principles of Management mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan orang-orang lain.
- Pengertian manajemen menurut ahli: Davis (1951) - Manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpian eksekutif dimanapun
F. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kia simpulkan
bahwa organisasi adalah fungsi
dari manajemen yaitu sebuah sistem yang
terdiri dari sekumpulan individu terhadap
pembagian kerja kelompok dalam rangka mewujudkan
tujuan yang telah diciptakan
secara sistematis dan struktural dan
perorganisasian alah fungsi kedua dalam
Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan
struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi.
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Amenta, peter S, 2012.
Pengertian Organisasi dan pengorganisasian. Bandung:
ITB
2. Adiwarman A. Karim. Langkah Langkah
Organisasi. (Jakarta:raja grafindo
persada,2006)
3. Habib Nazir Dan Muhammad, Teori organisasi,
(Bandung: Kafa Publising, 2008)
4. Yazid Afandi, Bentuk bentuk
organisasi, (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar