@Proyek-K07, @k03-fuad, @k37-Pristian, @k28-Tara, @k37-Pristian
SINGKAT KATA
Bisnis adalah usaha
menjual barang atau jasa yang dilakukan oleh perorangan, sekelompok orang atau
organisasi kepada konsumen (masyarakat) dengan tujuan utamanya adalah
memperoleh keuntungan/laba (profit). Pada dasarnya, kita melakukan bisnis
adalah untuk memperoleh laba atau keuntungan (profit).
Kata Kunci : Bisnis, Fungsi,
Manajemen
LATAR BELAKANG
Definisi manajemen
didefinisikan secara beragam berdasarkan pakar manajemen.
Teori manajemen banyak ragamnya, demikian pula fungsi-fungsinya, dari yang
sangat sederhana sampai yang kompleks maka dari itu dibuat model manajemen
dalam suatu organisasi.
Ilmu manajemen dapat diterapkan bagi
semua bentuk organisasi, seperti perusahaan, pemerintah, pendidikan, sosial,
politik, keagamaan, dan lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, seseorang
mempelajari manajemen diharapkan memiliki pengetahuan dasar manajemen dan dapat
menerapkannya pada situasi yang ada, dan mampu fleksibel terhadap perubahan
lingkungan di sekitarnya.
Mengapa Manajemen dibutuhkan :
1. Untuk mencapai
tujuan
2. Untuk menjaga
keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3. Untuk mencapai
efisiensi dan efektivitas
RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa saja fungsi Manajemen ?
2.
Macam-Macam Bisnis
2. Apa
saja tingkatan Manajemen ?
3. Apa
saja peran Manajerial ?
4. Apa
saja langkah dalam menentukan jenis bisnis ?
5. Apa
saja metode penentuan jenis bisnis ?
PEMBAHASAN
Macam-macam Bisnis
Ada banyak macam jenis yang umunya kita ketahui, macam-macam bisnis ini
dapat dikelompokkan berdasarkan aktivitasnya, yaitu :
Manufaktur adalah suatu proses pengolahan barang non jasa yang bersifat
fisik, kata manufaktur sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “manus faktus”
yang artinya dibuat atau diolah dengan menggunakan tangan. Contoh bisnis
manufaktur adalah pabrik pembuatan batu bata dan tempe.
Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak
ke pihak yang lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan
perpindahan kepemilikan, produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada
suatu produk fisik. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara
barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang
berorientasi konsumen adalah distributor dan konsumen. Contoh toko waralaba.
Bisnis Pertanian dan Pertambangan adalah bisnis yang memproduksi
barang-barang mentah, seperti tanaman dan barang tambang seperti minyak bumi
dan batu bara.
Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti
listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
Bisnis Transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara
mengantarkan barang individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain. Contonya
Travel.
Apa
saja fungsi Manajemen ?
Fungsi – fungsi manajemen adalah
serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya
masing – masing dan mengikuti satu tahapan – tahapan tertentu dalam
pelaksanaannya.
Menurut Nickel, Mc Hugh and Mc Hugh
tahun 1997 fungsi – fungsi manajemen terdiri dari empat elemen fungsi, yaitu :
·
Perencanaan – Planning
Proses menyangkut upaya yang dilakukan mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan
taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kecenderungan
dalam dunia bisnis saat ini adalah bagaimana merencanakan bisnis yang ramah
lingkungan, bagaimana merancang organisasi bisnis yang mapu bersaing dalam
persaingan pasar global.
·
Pengoganisasian – Organizing
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah
dirumuskan dalam perencanaan di desain dalam sebuah struktur oragnisasi yang
tepat dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang konduksif dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
·
Pengimplemtasian – Directing
Proses imlementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.
·
Pengendalian dan pengawasan – Controlling
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasiadan diimplementasikan bisa berjalan sesuai
dengan target yang diharapkan, walaupun berbagai perubahan terjadi dalam
lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
2. Apa saja
tingkatan Manajemen ?
1. Manajer
lini – pertama
Mengarahkan karyawan operasional,
Contoh : Kepala, mandor, penyelia
2. Manajer
menengah
Mengarahkan kegiatan-kegiatan yang
mengimplementasikan kebijakan organisasi dan membuat keseimbangan antara
tuntutan atasan dan kemampuan bawahannya. Contoh : Kepala bagian, Kepala sub
divisi
3. Manajer
puncak
Bertanggung jawab atas keseluruhan
manajemen dari organisasi, menetapkan kebijakan operasional dan menuntun
interaksi organisasi dengan lingkungan. Contoh kepala eksekutif, direktur
utama, wakil direktur
3. Apa saja peran Manajerial ?
Peran manajerial di dalam manajemen,
menurut Henry Mintzberg : Mengkaji peran manajerial, yaitu :
1. Peran antar pribadi
a. Tokoh atau
pemuka simbolis
Menjalankan tugas-tugas seremonial sebagai kepala
b. Pemimpin
Bekerja dengan dan melalui orang lain, bertanggung jawab dan
bertanggunggugat atas kegiatan-kegiatan bawahan.
c. Penghubung
Bekerja sama dengan orang didalam daan diluar organisasi
2. Peran informasional
a. Pemantau atau
maonitoring
Mencari informasi yang bermanfaat bagi organisasi baik didalam dan
diluar organisasi
b. Penyebar
Menyalurkan informsi penting kepada bawahan
c. Jurubicara
Sebagai wakil organisasi dalam menyalurkan informasi kepada orang diluar
unit kerja dan diluar organisasi, berperan sebagai diplomat.
3. Peran pengambil keputusan
a. Wiraswastawan
Para manajer harus mempunyai inisiatif dan kreatifitas dalam upaya
meningkatkan unit-unit mereka.
b. Penangkal
kesulitan/gangguan
Dapat menyelesaikan berbagai macam masalah yang sulit dan menelusuri,
sampai mengeluarkan keputusan yang tidak disenangi, berfikir secara analitis
dan konseptual.
c. Pengalokasian
sumber daya
Kepada siapa, kapanm untyk apa, bagaimana sumber daya dialokasikan atau
harus mampu menyeimbangkan antara berbagai tujuan dan kebutuhan, sumber daya sangat
terbatas
d. Negotiator
Sebagai perunding baik di dalam organisasi dan dengan organisasi lain.
4. Apa saja langkah dalam menentukan jenis
bisnis ?
Menjadi
dasar Pertimbangan, dalam penentuan jenis bisnis merupakan langkah awal dalam
pelaksanaan bisnis, jadi untuk melaksanakan langkah tersebut diperlukan
pertimbangan, antara lain:
1. SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, and Threats)
atau Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Tantangan.
2. Besar kecilnya laba
yang kita miliki.
3. Kemampuan yang
dimiliki.
4. Lingkungan sekitar
yang mendukung, dan lain-lain.
5. Apa saja metode penentuan jenis bisnis ?
Metode yang
dapat dilakukan untuk menentukan jenis bisnis, meliputi:
1. Metode
Kualitatif
a. Historis
(Sejarah)
Metode
ini dapat berupa pengalaman yang telah dilakukan, baik diri sendiri atau orang
lain, sehingga kita melanjutkan hal-hal yang mendukung suksesnya bisnis serta
kita mengetahui masalah yang kemungkinan akan terjadi dan kita melakukan
kesalahan yang sama di pengalaman lalu.
b. Masalah
yang Terjadi
Dengan melihat musibah yang sedang
terjadi, dapatlah kita menentukan jenis bisnis yang dapat menyelesaikan ataupun
menanggulangi musibah tersebut.
c. Membaca
Lingkungan
Metode ini dapat kita gunakan dalam
menentukan jenis bisnis yang sesuai dengan lingkungan sekitar kita.
d. Analisis
SWOT
Dalam metode ini, kita dapat melakukan
penentuan bisnis yang memiliki peluang yang besar dan kita mampu pula
melaksanakannya.
e. Pendapat
para Ahli
Berdasarkan metode ini, kita menentukan
jenis bisnis yang telah dilakukan orang lain yang sukses, sehingga kita dapat
mengulang kesuksesan yang dicapai orang tersebut.
f. Waktu
2. Metode
Kuantitatif
Selain
metoda di atas, penentuan bisnis dapat pula dilakukan dengan jalan kuantitatif
(perhitungan), yaitu:
a. Presentasi
data yang dibisniskan.
b. Analisis
Trend.
c. Forecast.
CONTOH KASUS :
William Tanuwijaya
dilahirkan pada tanggal 11 November 1981. Setelah tamat SMA, beliau merantau ke
ibukota untuk melanjutkan pendidikan.
William Tanuwijaya
kemudian mengambil pendidikan di Universitas Bina Nusantara (Binus), jurusan
Teknik Informatika.
William kemudian
bekerja sampingan sebagai penjaga warnet, dimana beliau kemudian memperoleh
tambahan penghasilan dan internet gratis. Dari sinilah William pertama kali
mengenal internet lebih dalam.
William, seorang pengusaha sukses yang
tercatat sebagai orang terkaya ke 6 di Indonesia menyadari akan pentingnya
manajemen keuangan bisnis untuk membuat bisnis tersebut berkembang. Saat ini, William
telah memiliki beberapa perusahaan baik di bidang aplikasi multimedia.
Bagaimana konsep manajemen keuangan yang dimilikinya hingga bisa sukses seperti
saat ini. Berikut adalah konsep yang dimiliki William.
1. Disiplin dalam Memutar Uang
2. Menjadikan Modal untuk Menciptakan
Peluang
3. Mengembangkan Modal dengan Partner
Usaha
4. Disiplin Mengatur & Mencatat
Keuangan
KESIMPULAN
Dalam membangun sebuah bisnis, kita harus terlebih dahulu mengetahui
metode-metode yang harus dilakukan sebelum menentukan jenis bisnis. Selain itu,
kita juga harus merencanakan ide bisnis tersebut dengan analisa-analisa yang
akan membantu bisnis kita untuk berkembang dengan baik kedepannya. Peran
manajemen yang baik juga sangat menentukan perkembangan dari bisnis yang sedang
dijalani.
DAFTAR PUSTAKA
Daft,
Richard (2003), Manajemen, Edisi
ke-5, Jilid 1 dan 2, Erlangga, Jakarta
Hanafi,
Mamduh M. (2003), Manajemen, Edisi
Revisi, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.
N.Nuryesrnan
M, Moral dan Etika Dalam Dunia Bisnis, Bank dan Manajemen, Mei/Juni 1996.
Robbins, S. and Coulter, M. (2002), Management, 7th Ed., Prentice Hall, Inc. Upper
Sadle River, New Jersey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar