Dedikasi
dalam Berwirausaha dan Tantangannya
Nabila Maula, Armeta, Amelia
@J10, @J23, @J24
@Proyek-J03
Abstrak
Dedikasi adalah sebuah pengorbanan dalam Pikiran
Mengapa demikian? Karena dalam berwirausaha
membutuhkan banyak Pikiran dalam menghasilkan Ide ide untuk berjualan/berdagang.
Maka seorang Startup/Entrepreneur harus mengorbankan dan meluangkan Pikirannya
sedalam dalamnya.
Semakin banyak berkorban maka akan menghasilkan
Hasil dari Usaha yang sedemikian rupa akan mencapai Kesuksesan.
Biasanya motivasi seseorang tertarik menjadi pengusaha karena dia ingin bebas,
mandiri dan menjadi “Bos” bagi dirinya sendiri. Kemandirian seseorang dapat
diukur melalui bagaimana seseorang itu mampu berdiri sendiri dan tidak terlalu
tergantung pada orang lain yang sering disebut sebagai ciri wirasauhawan yang
memiliki dedikasi tinggi. Banyak penelitian telah dilaksanakan untuk mengetahui
perilaku dan kemampuan seorang wiraswasta yang mempengaruhi keberhasilanya.
A.
Pendahuluan
1. Latar belakang perlunya Berwirausaha
Saat ini di Indonesia terdapat
banyak pengangguran. Mulai dari yang tidak pernah sekolah hingga yang berpendidikan
perguruan tinggi. Hal ini terjadi karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding
dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran
dan permintaan tenaga kerja tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu,
diperlukan cara untuk mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat hidup
sejahtera tanpa menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau karyawan adalah
dengan memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha mikro. Hasilnya adalah
tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain. Dalam menjadi seorang
pengusaha, yang diperlukan adalah bekal keterampilan berwirausaha yang cukup.
Hadirnya pengusaha baru yang kreatif dan inovatif bisa
meningkatkan perekonomian hingga berkali-kali lipat. Contohnnya adalah
negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Di negara tersebut setiap saat
tumbuh wirausahawan baru, lapangan pekerjaan baru pun ikut muncul. Lulusan
sekolah bisnis, seperti MIT dan Harvard, yang memiliki mata kuliah
kewirausahaan, membuat mahasiswanya tidak segan melakukan praktik wirausaha.
2. Tujuan Berwirausaha
Tujuan
seseorang untuk berwirausaha antara lain karena memperoleh empat imbalan berkut
ini.
a.
Laba
Laba berarti dapat menentukan laba yang
dikehendaki atau keuntungan yang diterima, serta berapa yang akan dibayarkan
kepada pegawai atau pihak lain.
b.
Kebebasan
Kebebasan yaitu bebas mengatur waktu,
bebas dari supervisi dan intervensi, serta bebas dari budaya dan organisasi
perusahaan.
c. Impian personal
Impian personal merupakan hak menentukan
visi dan misi sendiri, bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari
rutinitas yang membosankan.
d.
Kemandirian
Kemandirian adalah mengatur segalanya,
seperti permodalan, pengelolaan, pengawasan secara mandiri atau menjadi manajer
bagi dirinya sendiri.
Tantangan Berwiraausaha
Tentu saja, ide
wirausaha terihat sangat brilian Namun sesungguhnya, potensi masalah akan mulai
muncul, dan akan terus meningkat dengan kecepatan mengejutkan,Sebagai perintis
wirausaha, ada banyak sekali hal yang harus Anda lakukan, dan banyak pula hal
yang bisa Anda lakukan, meski awalnya tidak di rencanakan. Banyak sekali
aktivitas yang bisa dilakukan, tanpa pemberitahuan sama sekali kepada konsumen
potensial.
Ketidakmampuan Manajemen
biasanya Dalam kebanyakan UKMK, kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya
kemampuan pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kegagalan usaha.
Pemiliknya kurang mempunyai jiwa kepemimpinan dan pengetahuan yang diperlukan
untuk membuat bisnisnya berjalan.
Banyak wirausahawan
membuat kesalahan pada awal bisnis dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan
kesalahan fatal. Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai
uang yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis.
Terlalu banyak
wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan strategis, karena mereka
mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk perusahaan besar saja. Namun, kegagalan
perencanaan biasanya mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini
berlaku untuk keduanya usaha besar maupun usaha kecil
3. Kajian teori
KREATIVITAS
Pada saat ini,
landasan pengetahuan di dalam ekonomi sudah bergeser ke arah kreativitas,
inovasi, dan imajinasi (Van den Broeck et al. 2008; Oke et al. 2009 dalam
Fillis dan Rentschler, 2010). Di dalam persaingan bisnis yang semakin
ketat, dibutuhkan kreativitas dalam menjalankan bisnis. Menurut Mc Mullan dan
Shepherd (2006) dalam Fillis dan Rentschler (2010), kondisi persaingan tinggi
disebabkan oleh efek globalisasi dan perkembangan teknologi yang membuka
peluang bisnis sekaligus membuat kondisi pasar menjadi semakin rumit.
INOVASI
Inovasi pertama
kali diperkenalkan oleh Schumpeter, seorang ahli ekonomi yang berasal dari
Wina, Austria. Menurut Schumpeter, inovasi berarti usaha mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi, sehingga dengan inovasi,
seseorang dapat menambahkan nilai dari produk, pelayanan, proses krja, dan
kebijakan untuk seluruh stakeholder.
KEWIRAUSAHAAN
John J. Kao
(1993) dalam Saiman (2009) mendefinisikan kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pencarian peluang bisnis,
manajemen risiko dari peluang yang telah diambil, serta melalui kehlian
komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan sumber daya yang
dibutuhkan dalam keberhasilan usaha. Kemudian ditambahkan oleh Robert D.
Hisrich et.al. (2005) dalam Saiman (2009), pengertian kewirausahaan adalah
dinamika proses penciptaan peningkatan kemakmuran. Kemakmuran diciptakan dari
individu yang berasumsi bahwa risiko mayor yang berasal dari ekuitas, waktu,
komitmen, dan nilai untuk penyediaan barang atau jasa. Produk atau jasa
tersebut bisa tidak baru atau tidak unik, tetapi nilai-nilai harus diterapkan
oleh pelaku wirausaha. Caranya dengan menggunakan serta mengelola sumber daya
dan keahlian yang dibutuhkan.
Keterkaitan
Antara Kreativitas, Inovasi, dan Kewirausahaan
Seorang
wirausahawan dalam berbisnis harus berlandaskan ide-ide yang kreatif dan
inovatif. Kedua sifat tersebut dapat membuat bisnis perusahaan mencapai
kesuksesan. Berikut ini adalah tabel perbedaan antara kreatif dan inovatif.
Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, diperlukan kreativitas.
Kreativitas dalam membuat produk-produk baru, pelayanan yang lebih unggul,
lebih baik dari pesaing. Menjadi seorang pebisnis yang inovatif bisa menambah
pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan yang lama. Ide yang kreatif
dan inovatif bila dikembangkan dan dijalankan dapat memberi nilai tambah bagi
perusahaan, yang dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha dan mendorong bisnis
menjadi semakin besar dan berkembang.
Inovasi dan kreativitas berhubungan erat. Kreativitas
adalah berpikir sungguh-sungguh untuk menghasilkan ide-ide baru untuk
menghasilkan keuntungan. Sedangkan inovasi merupakan proses mengubah ide-ide
tersebut menjadi kenyataan yang menguntungkan. Proses berkreasi akan
menghasilkan awal mula inovasi. Awal mula inovasi itu bagaikan benih yang harus
dipelihara hingga tumbuh dan menghasilkan buah keuntungan. Kemampuan entrepreneur
berinovasi akan menentukan keberhasilan bisnis di masa yang akan datang, karena
mampu mengantisipasi perubahan, dari sisi pelanggan maupun kompetitor.
Keberhasilan pengembangan
suatu produk dimulai dengan memillih produk yang tepat untuk diproduksi secara
massal untuk dipasarkan di pasar global. Oleh karena itu diperlukan sumber daya
ide yang kreatif dan inovatif, serta proses terbaik dalam mewujudkan ide-ide
tersebut. Pemilihan ide yang tepat dalam menghasilkan produk baru merupakan pengantar
kesuksesan perusahaan.
Kisah Pengusaha Sukses
Susi Pudjiastuti
Perempuan kelahiran 1965 yang sekarang menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI di bawah Presiden Jokowi ini adalah seorang pengusaha yang terkenal tegas. Ia merintis bisnisnya di bidang perikanan dan kemudian maskapai penerbangan dari nol. Setelah memilih untuk berhenti sekolah sebelum lulus SMA, ia memulai usahanya sebagai pedagang pakaian dan bed cover. Setelah melihat potensi wilayah tempat tinggalnya, Pangandaran, sebagai penghasil ikan, Susi lantas memanfaatkannya sebagai peluang bisnis dan beralih ke usaha perikanan. Dengan modal hanya Rp750 ribu hasil dari menjual perhiasannya, ia mulai membeli ikan dari tempat pelelangan dan memasarkannya ke sejumlah restoran. Setelah sempat tersendat, bisnis Susi akhirnya berhasil menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran dan bahkan kemudian merambah ke ekspor ikan dan lobster.
Bisnis
maskapai penerbangannya juga berawal dari bisnis perikanan tersebut. Untuk
mengatasi masalah pengiriman ikan yang lambat apabila lewat darat atau laut,
Susi membeli sebuah pesawat dari pinjaman bank untuk pengangkutan produk
lautnya, yang kemudian berkembang menjadi armada maskapai penerbangan Susi Air
yang melayani rute pedalaman dan carter.
Kesimpulan
Maka dedikasi
dalam wirausaha mungkin sama seperti sebuah kesungguhan yang disertai
pertanggung jawaban untuk menciptakan sebuah hasil. Inilah tantangannya!
kalau mahasiswa ingin berperan memajukan bangsa ini, jadilah seorang wirausaha yang sukses
tidak hanya mengurangi satu calon penganggur, tetapi juga banyak penganggur lain telah membuka lapangan kerja baru. Tidak hanya menjanjikan pencapaian materi, tetapi juga lebih dari itu hasilnya berupa pribadi-pribadi yang teruji ketangguhannya menghadapi berbagai rintangan.
kalau mahasiswa ingin berperan memajukan bangsa ini, jadilah seorang wirausaha yang sukses
tidak hanya mengurangi satu calon penganggur, tetapi juga banyak penganggur lain telah membuka lapangan kerja baru. Tidak hanya menjanjikan pencapaian materi, tetapi juga lebih dari itu hasilnya berupa pribadi-pribadi yang teruji ketangguhannya menghadapi berbagai rintangan.
Sumber
https://www.google.co.id/amp/s/sugiartoph.wordpress.com/2014/10/25/kewirausahaan/amp/
https://blog.sribu.com/7-tantangan-untuk-memulai-wirausaha/
industri18fajrirahmawati.blogspot.co.id/2013/01/tantangan-dan-masalah-dalam-berwirausaha.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar