Maret 12, 2015

Pengalaman Berbisnis Pulsa Elektrik

Diah Larasati

Di era globalisasi ini handphone sudah menjadi suatu kebutuhan primer bagi masyarakat, terutama masyarakat perkotaan. Handphone adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk melakukan komunikasi dengan keluarga, kerabat, dan sahabat. Handphone tidak akan berarti tanpa adanya pulsa, sekalipun handphone itu terbuat dari emas ataupun berlian, peluang inilah yang saya ambil.
Ya, bisnis yang saya ambil adalah bisnis menjual pulsa elektrik. Ide ini muncul dari ibu saya, dan setelah saya pikirkan peluang yang ada, saya menerima ide tersebut. Modal yang saya dapatkan berasal dari ibu saya, bisnis ini saya jalani saat pertama masuk kuliah tepatnya di semester 1.
Di minggu awal perkuliahan saya telah memiliki beberapa rekan yang berlangganan dengan saya, sebagaimana kita ketahui setiap bisnis pasti memiliki resiko, saya mulai merasa sulit untuk memanjemen uang modal, untung dan uang pribadi saya. Belum lagi bisnis pulsa elektrik tidak memberikan untung yang besar, bahkan jika keuntungan dalam satu pembelian tidak dikumpulkan dengan keuntungan lainnya, keuntungan yang didapat sangat tidak terasa.
Kurang lebih dua bulan saya menjalani bisnis ini, saya tidak biasa merasakan keuntungan dari bisnis saya. Saya rasa, ada sebuah kesalahan yang saya lakukan dalam menjalani bisnis ini. Karena, seringnya saat saya ingin membeli saldo kembali uang yang saya kumpulkan sering berkurang. Karena hal ini diketahui oleh ibu saya maka ia menambahkan modal untuk bisnis saya, semakin bertambahlah tanggung jawab saya.
Setelah modal ditambahkan, saya mulai berpikir untuk lebih teliti dalam memisahkan modal, untung dan uang pribadi saya. Kira – kira empat bulan saya menjalani bisnis ini, saya mulai merasa jenuh dengan yang saya dapatkan, dan saya memutuskan untuk berhenti dari bisnis ini.
Kesalahan terbesar saya dalam bisnis pulsa elektrik ini, pertama saya sering menyepelekan, misalnya saja saat seorang teman saya membeli pulsa kepada saya dengan nominal 10.000 saya menjualnya Rp. 11.000,- , saat membayar mereka tidak memiliki uang seribuan atau saya tidak memiliki uang kembalian, kemudian saya biarkan mereka membayar dilain hari dan kadang saya tidak menagihnya karena saya lupa dan mereka lupa, atau mereka lupa dan saya tidak enak untuk menagihnya.
Kedua, uang bisnis saya sering tercampur dengan uang pribadi saya, padahal ini tidak seharusnya terjadi, namun uang bisnis itu sering dengan tidak sengaja saya gunakan. Sehingga, saya tidak dapat merasakan keuntungan dalam bisnis ini. Setelah saya memutuskan untuk berhenti berbisnis, sampai hari ini saya belum memulai lagi bisnis untuk dijalani, saya belum mendapatkan ide untuk saya realisasikan. Tentunya saya juga harus belajar dari pengalaman saya, sehingga tujuan bisnis yang saya jalani kedepan tercapai, yakni keuntungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar