Oleh : Hamid Afifudin @S10-HAMID
Email : hamidafifudin@gmail.com
Abstrak
Entrepreneurship adalah komponen penting dari pembangunan ekonomi di seluruh wilayah dunia. Entrepreneur berkontribusi pada kesehatan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja dengan mendorong inovasi.
Entrepreneurship saat ini sudah menjadi fenomena yang berkembang dan tumbuh secara global. Fenomena yang terjadi di Indonesia adalah jumlah entrepreneur yang masih tergolong kecil. Entrepreneurship menjadi jalan yang paling efektif di tengah himpitan ekonomi yang semakin besar dan lapangan pekerjaan yang semakin sempit, untuk membangkitkan kembali kehidupan perekonomian masyarakat. Indonesia masih perlu mempersiapkan lahirnya generasi entrepreneur karena para entrepreneurship inilah yang akan menjadi penggerak pembangunan ekonomi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana membangun tradisi entrepreneurship pada masyarakat. Techopreneur adalah wirausahawan yang memulai dan mengelola bisnis teknologinya sendiri. Sociopreneur adalah mereka yang berusaha untuk menggunakan berbagai cara bisnis agar bisa mengatasi masalah bersama-sama. Mereka yang bergerak pada bidang ini harus berani mengambil resiko dan berusaha lebih keras untuk bisa memberikan dampak yang positif dengan adanya berbagai inisiatif yang dilakukannya.Kata Kunci : Entrepreneurship, Technopreneurship,
Sosiopreneurship dan Ekonomi
Entrepreneurship
Istilah
Entrepreneurship diapdosi dari Bahasa Perancis, entreprendre yang berarti
melakukan (to under take), memulai atau berusaha melakukan tindakan
mengorganisir dan mengatur. Istilah Entrepreneurship mulai diperkenalkan
dalam tulisan Richard Cantillon yang berjudul Essai Sur la Nature du
Commerce en General tahun 1755. (Hannah Orwa Bula, “Evolution and
Theories of Entrepreneurship: A Critical Review on the Kenyan Perspective”,
International Journal of Business and Commerce, Vol. 1, No.11, Lahore, 2012).
Pengertian Entrepreneurship menurut para ahli
- Menurut
Suryana dalam Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses (2013),
entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan dan mencari peluang dari masalah yang
dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat ide baru dengan
mengkombinasikan, mengubah, atau merekonstruksi ide-ide lama.
Sedangkan inovasi merupakan penerapan dari penemuan suatu proses
produksi baru atau pengenalan akan suatu produk baru.
- Danang
Sunyoto dalam Kewirausahaan Untuk Kesehatan (2013) memiliki pandangan
tentang entrepreneurship yaitu suatu sikap untuk menciptakan sesuatu yang
baru serta bernilai bagi diri sendiri dan orang lain.
Entrepreneurship tidak hanya tentang mencari keuntungan pribadi,
namun juga harus mempunyai nilai sosial.
Technopreneurship
Trilogi
Technopreneurship
Seperti yang didefinisikan oleh Collins Dictionary, “techpreneur adalah wirausahawan yang memulai dan mengelola bisnis teknologinya sendiri.” Nama tersebut berasal dari tahun 1990-an dan perpaduan antara “tekno” dan “pengusaha” yang mengambil risiko yang diperhitungkan di dunia teknologi.
Elon Musk
Miliarder Elon Musk telah dianggap sebagai Tech Geeks, yang merupakan CEO
SpaceX, PayPal, dan Tesla. Lebih jauh, Elon Musk dikenal sebagai pioner dan dia
telah membuang kesalahpahaman bahwa satu-satunya cara terbaik untuk memotong
biaya bisnis adalah outsourcing.
Tujuan Technopreneurship
Technopreneurship telah memainkan peran penting dalam penggunaan teknologi
untuk memenuhi berbagai tujuan. Pertama, memudahkan orang untuk tetap
berhubungan satu sama lain dan menghasilkan beberapa produk yang tidak dapat
diprediksi serta solusi yang bermanfaat bagi banyak orang.
Selain itu, Technopreneur juga memberikan manfaat lain bagi masyarakat dan
bangsa yang memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi dan manusia. Di
sini, kita akan membahas pentingnya Technopreneurship bagi dunia dan banyak
orang.
1. Menciptakan Kesempatan Kerja
Ketika memulai bisnis, maka ada peningkatan peluang kerja karena mereka
membutuhkan tenaga kerja untuk menjalankan semua operasi bisnis.
Dengan cara yang sama, technopreneurship menciptakan lapangan kerja dan
membantu bangsa untuk memerangi masalah pengangguran. Ini meningkatkan tingkat
lapangan kerja suatu perekonomian.
2. Sumber Daya Lokal
Berbagai sumber daya alam dan produktif tersedia yang dapat dimanfaatkan
oleh setiap pengusaha untuk kesuksesan bisnis. Penggunaan sumber daya lokal
meningkatkan nilainya dan mengurangi laju pemborosan sumber daya.
3. Diversifikasi bisnis dan desentralisasi
Seorang Pengusaha dapat mengetahui peluang bisnis dan menempatkannya di
daerah yang sesuai termasuk daerah terpencil.
4. Kemajuan teknologi
Dengan menjadi technopreneur yang kreatif dan inovatif, mereka memainkan
peran penting dalam bidang pemanfaatan serta perkembangan teknologi.
5. Pembentukan modal
Investasi merupakan bagian integral dari bisnis dan Pengusaha membutuhkan
dana untuk memulai dan membawa bisnis mereka ke ketinggian yang baru. Mereka
mengambil bantuan keuangan dari investor dan pemodal dan memanfaatkan investasi
besar yang mengarah pada pembangunan ekonomi.
6. Promosi kegiatan kewirausahaan
Generasi muda mendapat kesempatan untuk bekerja dengan perusahaan
technopreneurship tersebut dan mempelajari cara untuk mencapai kesuksesan. Ini
juga menginspirasi rekan tim dan karyawan ini untuk tumbuh dan memulai
perusahaan bisnis mereka juga.
Fokus Utama Technopreneur
Ada area utama yang perlu menjadi fokus teknopreneur. Kami telah
menyebutkan di bawah ini:
- Usaha
berteknologi tinggi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi, internet,
layanan kehidupan, elektronik, dan bioteknologi.
- Perusahaan
jasa yang misi utamanya adalah teknologi.
- Merancang
produk berteknologi tinggi seperti perangkat keras atau perangkat
komputer.
- Penggunaan
teknologi dalam penyampaian aktivitas bisnis normal.
Sociopreneur
Sociopreneur atau sociopreneurship ini adalah gabungan dari dua kata, yaitu social dan entrepreneurship. Sama seperti namanya, sociopreneur ini menggabungkan konsep bisnis dengan isu sosial yang ada di masyarakat.
Dilansir dari laman Investopedia, sociopreneur adalah mereka yang berusaha untuk menggunakan berbagai cara
bisnis agar bisa mengatasi masalah bersama-sama. Mereka yang bergerak pada
bidang ini harus berani mengambil resiko dan berusaha lebih keras untuk bisa
memberikan dampak yang positif dengan adanya berbagai inisiatif yang
dilakukannya.
Bila pada umumnya suatu bisnis berusaha keras untuk mengejar keuntungan
sebanyak-banyaknya, maka sociopreneur berbeda. Sociopreneur adalah bisnis yang
lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada mengejar profit. Tapi, itu
bukan berarti sociopreneur mengabaikan profit.
Dilansir dari laman CNN Indonesia, terdapat tiga bidang sociopreneur yang paling banyak diminati oleh para
sociopreneur dalam negeri. Ketiga bidang
Ada tiga bidang yang paling diminati oleh para sociopreneur lokal,
yaitu industri kreatif sebanyak 22%, agrikultur dan perikanan 16%, dan
pendidikan 15%.
Karakter Sociopreneurship
Beberapa karakter yang berhubungan dengan sociopreneur adalah sebagai
berikut ini:
1. Fokus Pada Misi Sosial
Sociopreneur adalah mereka yang fokus pada visi dan misi sosial yang sudah
mereka pilih dari awal. Sebagai contoh, sociopreneur bisa memilih untuk fokus
pada isi bencana di daerah yang rawan konflik perang atau rawan terjadi bencana
alam.
Untuk itu, setiap usaha yang dilakukan pada isu sosial ini harus lebih
mengacu pada pemenuhan hak sandang, pangan, dan papan pada daerah bencana
tersebut.
2. Memiliki Skala Dampak yang Besar
Setelah berhasil memilih misi, maka sociopreneur pun harus mempunyai target
skala dampak yang ingin dicapainya. Misalnya, akan lebih baik lagi bila bisnis
sosial yang dilakukan mampu memberi dampak keselamatan untuk berbagai daerah
rawan bencana di Indonesia, bukan hanya pada satu daerah saja.
3. Inovatif
Suatu bisnis sosial harus sangat peka dan juga inovatif dalam hal
menciptakan cara terbaik agar bisa mencapai tujuan bisnisnya.
4. Terbuka pada Feedback
Bisnis sosial tidak hanya terkait tentang bisnis saja, namun juga tentunya
banyak orang yang akan merasakan efek tersebut. Untuk itu, sociopreneur pun
harus bisa lebih mengedepankan feedback dari orang lain agar bisa terus
beradaptasi dalam mengembangkan bisnisnya.
Contoh Sociopreneurship di Indonesia
1. Waste4Change
Salah satu dari bisnis sociopreneur yang sangat terkenal di Indonesia
adalah Waste4Change. Waste4Change adalah suatu bisnis sosial
yang lebih fokus pada pengelolaan limbah sampah yang ramah lingkungan dan juga
bertanggung jawab.
Bisnis yang sudah didirikan pada tahun 2014 lalu ini mempunyai tujuan untuk
menjadikan Indonesia terbebas dari limbah sampah. Caranya adalah melakukan
berbagai bentuk kolaborasi dan juga pemanfaatan teknologi dalam mengelola
limbah sampah.
2. Wecare.Id
Wecare.id adalah sociopreneur lain yang bergerak
di dalam bidang kesehatan. Tujuan mereka adalah mengumpulkan dana untuk para
pasien dengan kemampuan finansial yang sangat terbatas, memiliki rumah di daerah
yang lebih sulit untuk dijangkau dan juga belum terdaftar BPJS Kesehatan.
Tokoh Sociopreneur
Berikut ini adalah beberapa tokoh sociopreneur asal Indonesia:
- Gamal
Albinsaid, Pendiri klinik Asuransi sampah, tujuannya adalah agar
masyarakat yang kurang bisa mendapatkan fasilitas kesehatan dengan
menggunakan sampah.
- Alfatih
timur, pendiri kitabisa.com, usahanya bergerak pada bidang penggalangan
dana sebagai suatu sarana beramal untuk mereka yang terkena bencana.
- Dea
Valencia, Pendiri Batik Kultur. Dengan bisnisnya ini, Dea mampu membawa
batik ke tingkat internasional dan mempekerjakan banyak difabel.
- Azalea
Ayuningtyas, Penggagas Du’anyam. Dengan usahanya ini, Ayu mampu membantu
banyak wanita Flores untuk menghasilkan lebih banyak produk kerajinan
tangan berbentuk anyaman.
·
Agis Nur Aulia, Pencetus Jawara Banten Farm, Agis mampu memberikan
kontribusi besar dalam hal swasembada pangan dengan merintis usaha peternakan
kambing etawa, domba, dan sapi perah
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/bisnis-ukm/technopreneur/
https://accurate.id/bisnis-ukm/sociopreneur-adalah/
https://www.entrepreneurship-terangbangsa.ac.id/artikel/pengertian-entrepreneurship-kewirausahaan/
https://sarjanaekonomi.co.id/entrepreneur/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar