Oleh : DIRAN (@S06-DIRAN)
Email: chefdiran@gmail.com
PENDAHULUAN
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, entrepreneur merupakan istilah yang cukup akrab di telinga. Nama-nama seperti Yasa Singgih (Men’s Republic), Wenas, Dimas, Gaery, dan Natali (Tiket.com), hingga Carline Darjanto (Cotton Ink) merupakan sejumlah entrepreneur muda Indonesia yang membuat istilah entrepreneur makin dikenal luas.
Namun, istilah yang mirip seperti intrapreneur , technopreneur dan Sosiopreneur mungkin belum terlalu familiar.Banyak yang beranggapan bahwa entrepreneur intrapreneur dan Sosiopreneur itu sama artinya, dan belum tahu perbedaanya
ENTREPRENEURSHIP
Secara umum pengertian Entrepreneurship (Kewirausahaan) adalah proses kegiatan kreativitas dan inovasi menciptakan perubahan dengan memanfaatkan peluang dan sumber-sumber yang ada untuk menghasilkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain serta memenangkan persaingan.
Istilah
Entrepreneurship diapdosi dari Bahasa Perancis, entreprendre yang berarti
melakukan (to under take), memulai atau berusaha melakukan tindakan
mengorganisir dan mengatur. Istilah Entrepreneurship mulai diperkenalkan
dalam tulisan Richard Cantillon yang berjudul Essai Sur la Nature du Commerce en
General tahun 1755. (Hannah Orwa Bula, “Evolution and Theories of
Entrepreneurship: A Critical Review on the Kenyan Perspective”,
International Journal of Business and Commerce, Vol. 1, No.11, Lahore, 2012).
Terdapat beberapa kriteria seseorang entrepreneurship, yaitu:
- Memiliki keyakinan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik
- Suka berinovasi dan menemukan ide – ide baru yang membuat kehidupan lebih baik.
- Mendirikan organisasi, lembaga, perusahaan sendiri (dikenal sebagai founder.
- Berani mengambil risiko untuk mewujudkan ide dan inovasinya,
- Berorientasi pada value
TECHNOPRENEURSHIP
Technopreneurship adalah usaha untuk memulai dan
mengembangkan perusahaan teknologi yang memanfaatkan perkembangan teknologi dan
akan memberikan dampak yang besar kepada dunia. Secara menyeluruh, ini
adalah semacam wirausaha di bidang teknologi. Proses technopreneurship merupakan
kombinasi dari kemajuan teknologi dan keterampilan kewirausahaan. Dalam
transformasi produk dan layanan, bagian integral dari technopreneur adalah
teknologi. Ini adalah generasi baru di bidang kewirausahaan. Jenis
kewirausahaan ini cocok untuk orang yang cerdas, inovatif, paham teknologi,
nafsu makan, dan bersemangat dalam perhitungan risiko. Technopreneurship
mencapai tingkat kesuksesan berikutnya melalui kerja tim.
SOCIOPRENEUR
Sociopreneur atau Wirausaha Sosial itu adalah kegiatan berwirausaha berbasis bisnis
dengan misi utama menciptakan Social Impact, yang meningkatkan harkat dan taraf
hidup masyarakat kelas bawah. Belakangan ini istilah sociopreneur
/ sociopreneurship semakin santer
terdengar di kalangan generasi milenial. Istilah yang juga populer dengan
sebutan social
entrepreneurs ini secara umum
bisa dimaknai sebagai agen perubahan, bisa seseorang yang memiliki visi misi
kuat maupun seseorang yang mencari perubahan sistematis. Di Indonesia,
ada sejumlah contoh nyata dari seorang social entrepreneurs. Misalnya, pendiri
Kitabisa yaitu Alfatih Timur, penggagas Klinik Asuransi Sampah, Gamal
Albinsaid, hingga pencetus Batik Kultur bernama Dea Valencia.
Sociopreneurship juga merupakan gabungan dari
kata social dan entrepreneurship. Sesuai
namanya, sociopreneurship menggabungkan konsep bisnis dengan
isu sosial.
Perbedaan
Entrepreneurship dengan Teknopreneurship
Ada sedikit perbedaan antara entrepreneur dengan teknopreneur, meskipun esensinya sama.
- Seseorangbisa disebut “Entrepreneur Sukses” apabila secara ekonomi ia mampu memberikan nilai tambah ekonomis bagi komoditas yang dijual sehingga mampu menciptakan kesejahteraan bagi dirinya.Dengan demikian, mereka yang digolongkan sebagai entrepreneur sukses adalah yang termasukpensuplay produk bagi kebutuhan pasar pemerintah (supplier pemerintah), pensuplay kebutuhan pasarmasyarakat (pedagang), ataupun pengusaha yang bergerak di sektor jasa dengan sifat persaingan pasaryang cenderung monopolistik hingga ke persaingan bebas
- Teknopreneur dibangun berdasarkan keahlian yang berbasis padapendidikan dan pelatihan yang didapatkannya di bangku perkuliahan ataupun dari percobaan. Mereka menggunakan teknologi sebagai unsur utama pengembangan produk suksesnya, bukan sekedar jaringan, lobi dan pemilihan pasar secara demografis. Mereka yang disebut teknopreneur adalah seorang “Entrepreneur Modern” yang berbasis teknologi. Inovasi dan kreativitas sangat mendominasi mereka untuk menghasilkan produk yang unggulan sebagaidasar pembangunan ekonomi bangsa berbasis pengetahuan.
- Sociopreneur adalah seseorang yang berusaha menggunakan berbagai cara bisnis untuk mengatasi masalah bersama. Seorang sociopreneur harus berani mengambil risiko dan berusaha keras untuk memberikan dampak positif melalui berbagai inisiatif yang dilakukannya. Jika bisnis pada umumnya berusaha mengejar profit setinggi-tingginya. Namun, berbeda dengan sociopreneurship. Sociopreneurship memiliki jauh lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada keuntungan semata.
Referensi:
https://www.dewaweb.com/blog/memahami-perbedaan-intrapreneur-dan-entrepreneur/
https://qwords.com/blog/sociopreneur/
https://glints.com/id/lowongan/sociopreneurship/#.YUcz_rgzZPY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar