Didirikan 17 Agustus tahun 1971 dan
memperoleh izin sebagai bank devisa tahun 1972, PaninBank merupakan hasil
merger Bank Kemakmuran, Bank Industri Djaja Indonesia dan Bank Industri & Dagang
Indonesia.
Keputusan PaninBank untuk menjadi Bank pertama di Indonesia yang go-public pada tahun 1982, mencerminkan tingginya kepercayaan diri Bank yang masih terus terjaga hingga hari ini. Dengan fundamental yang kuat, PaninBank berhasil melewati krisis keuangan Asia 1998 sebagai Bank Kategori A, dan selanjutnya melangkah maju mengembangkan produk dan layanannya di bidang Perbankan Ritel dan Komersial.
Keputusan PaninBank untuk menjadi Bank pertama di Indonesia yang go-public pada tahun 1982, mencerminkan tingginya kepercayaan diri Bank yang masih terus terjaga hingga hari ini. Dengan fundamental yang kuat, PaninBank berhasil melewati krisis keuangan Asia 1998 sebagai Bank Kategori A, dan selanjutnya melangkah maju mengembangkan produk dan layanannya di bidang Perbankan Ritel dan Komersial.
Dengan tetap mempertahankan pendekatan
sebagai bank lokal dengan pelayanan personal, PaninBank memanfaatkan reputasi
yang telah terbina sekian lama di segmen perbankan korporasi, untuk berkembang
menjadi salah satu bank SME terdepan di Indonesia, serta membangun basis
nasabah ritel yang kuat. Melalui beragam produk dan layanan di segmen perbankan
Konsumer, SME dan Mikro, Komersial, Korporat, dan Tresuri, PaninBank terus
menjaga komitmen untuk tumbuh dengan kompetensi yang telah teruji dalam
menciptakan nilai sejalan dengan prinsip kehati-hatian.
Dalam perkembangan yang terakhir,
PaninBank terus meningkatkan penerapan proses tata kelola internal yang baik,
dan secara efektif memanfaatkan sistem Teknologi Informasi untuk menjawab
tuntutan pertumbuhan Bank yang dalam satu dekade ini terus menunjukkan kinerja
yang solid. Hingga akhir tahun 2015 Panin Bank memiliki total aset sebesar
Rp183,2 triliun atau merupakan salah satu dari 10 besar bank nasional. Kredit
yang diberikan sebesar Rp126,8 triliun dan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp128,3
triliun dan modal sendiri sebesar Rp 30,9 triliun.
PaninBank terus meningkatkan produk dan
pelayanan yang inovatif dan bernilai tambah melalui cross selling dengan
Perusahaan Anak dan perusahaan afiliasi, terutama produk-produk perbankan
syariah dan produk bancassurance yang dipasarkan melalui Divisi Wealth
Management.
Saat ini Panin Bank mampu menyediakan
kenyamanan pelayanan sebagaimana yang diinginkan dan layak didapatkan oleh
nasabah berkat jaringan kantor cabangnya yang terus bertambah dan kini mencapai
566 kantor cabang dan 1.023 jaringan ATM yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Kedua pemegang saham utama, yakni PT Panin Financial Tbk (46,04%) dan ANZ Bank
melalui Votraint No 1103 Pty Ltd (38.82%), memberikan dukungan strategis bagi
Bank untuk mencapai tujuan perusahaan. Kepemilikan saham publik di Panin Bank
pada akhir tahun 2015 adalah 15,14%, yang terdiri dari pemegang saham domestik
dan internasional, institusi dan individu.
@B17-FAUZI Postingan anda terlihat menarik dengan warna warni di kolom MindMap nya
BalasHapus@B12-REZKY, Untuk MindMapnya sudah OKE, Tetapi perbaiki lagi penulisan observasi anda yang kurang menarik untuk dibaca
BalasHapus@13-RAHMAN, MINDMAP YANG DI JELASKAN SUDAH MERANGKUM PADA PENJELASAN ARTIKELNYA DAN SEMOGA BISA MENJADI MANFAAT OLEH BANYAK ORANG YANG MEMBACANYA.
BalasHapus