November 20, 2025

Manajemen Keuangan Perusahaan

Materi Pembelajaran 09

DAFTAR ISI

  1. Pendahuluan
    • Latar Belakang
    • Tujuan Pelatihan
    • Sasaran Peserta
  2. Prinsip Dasar Keuangan Usaha Kecil
    • Pemisahan Keuangan Pribadi dan Usaha
    • Prinsip Akrual vs. Kas
    • Memahami Laporan Keuangan Dasar (Laba/Rugi, Neraca, Arus Kas)
    • Pentingnya Pencatatan Keuangan yang Tertib
  3. Sumber Modal dan Pembiayaan Usaha
    • Modal Internal (Modal Sendiri, Laba Ditahan)
    • Modal Eksternal (Pinjaman Bank, Kredit Usaha Rakyat/KUR, Venture Capital, Angel Investor)
    • Pembiayaan Alternatif (Fintech Lending, Crowdfunding)
    • Pertimbangan dalam Memilih Sumber Pembiayaan (Biaya, Risiko, Jangka Waktu)
  4. Perencanaan dan Proyeksi Keuangan
    • Konsep dan Manfaat Anggaran Perusahaan
    • Jenis-Jenis Anggaran (Anggaran Penjualan, Produksi, Operasional, Kas)
    • Langkah-Langkah Menyusun Proyeksi Keuangan:
      • Proyeksi Penjualan
      • Proyeksi Biaya dan Beban
      • Penyusunan Proyeksi Laporan Laba/Rugi
      • Penyusunan Proyeksi Arus Kas
  5. Analisis Arus Kas dan Break Even Point (BEP)
    • Analisis Arus Kas: Memahami Sumber dan Penggunaan Kas, Mengelola Kas untuk Menghindari Masalah Likuiditas.
    • Break Even Point (BEP):
      • Konsep dan Manfaat Analisis BEP
      • Komponen BEP (Biaya Tetap, Biaya Variabel, Harga Jual per Unit)
      • Rumus dan Perhitungan BEP (Dalam Unit dan Rupiah)
      • Aplikasi BEP dalam Pengambilan Keputusan (Penetapan Harga, Strategi Produksi)
  6. Contoh Kasus Keuangan dan Simulasi Usaha
    • Studi Kasus: "Kedai Kopi Bintang Pagi"
      • Data Awal: Biaya sewa, gaji, bahan baku, harga jual.
      • Simulasi 1: Membuat Proyeksi Laporan Laba/Rugi selama 3 bulan.
      • Simulasi 2: Menghitung Break Even Point (BEP) kedai kopi.
      • Simulasi 3: Menganalisis proyeksi arus kas dan mengidentifikasi potensi kekurangan kas.
      • Diskusi: Strategi berdasarkan hasil analisis (misal: menaikkan harga, efisiensi biaya, mencari pinjaman modal kerja).
  7. Penutup dan Rangkuman
  8. Daftar Pustaka
  9. Hashtag

 

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang: Banyak usaha kecil yang gagal bukan karena kurangnya pelanggan, tetapi karena buruknya pengelolaan keuangan. Kemampuan untuk membuat anggaran, memproyeksikan arus kas, dan memahami titik impas (BEP) merupakan keterampilan kunci yang membedakan usaha yang bertahan dengan yang gulung tikar. Modul ini dirancang untuk membekali pelaku usaha dengan fondasi manajemen keuangan yang kuat.

Tujuan Pelatihan:

  • Peserta memahami prinsip-prinsip dasar keuangan perusahaan.
  • Peserta mampu mengidentifikasi sumber modal yang sesuai dengan kebutuhan usahanya.
  • Peserta mampu menyusun anggaran dan proyeksi keuangan sederhana.
  • Peserta dapat menganalisis arus kas dan menghitung Break Even Point (BEP) usahanya.
  • Peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan melalui studi kasus dan simulasi.

Sasaran Peserta: Wirausaha pemula, pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM), serta calon entrepreneur.

 

2. PRINSIP DASAR KEUANGAN USAHA KECIL

a. Pemisahan Keuangan Pribadi dan Usaha
Ini adalah prinsip paling mendasar. Pisahkan rekening pribadi dan rekening usaha. Hal ini memudahkan pencatatan, monitoring kinerja usaha, dan proses perpajakan. "Pencampuran keuangan pribadi dan bisnis adalah salah satu kesalahan paling umum yang dilakukan usaha kecil" (Gitman & Zutter, 2015).

b. Prinsip Akrual vs. Kas

  • Prinsip Kas: Mencatat pendapatan saat uang kas diterima dan mencatat beban saat uang kas dikeluarkan. Lebih sederhana untuk usaha sangat kecil.
  • Prinsip Akrual: Mencatat pendapatan saat hak atas pendapatan itu timbul (saat penjualan terjadi) dan mencatat beban saat kewajiban itu timbul, terlepas dari kapan uang kas mengalir. Prinsip ini memberikan gambaran profitabilitas yang lebih akurat (Warren, Reeve, & Duchac, 2016).

c. Memahami Laporan Keuangan Dasar

  • Laporan Laba/Rugi: Menunjukkan kinerja profitabilitas usaha dalam suatu periode (pendapatan - beban = laba/rugi).
  • Neraca: Memotret posisi keuangan usaha pada tanggal tertentu (Aktiva = Pasiva + Modal).
  • Laporan Arus Kas: Melaporkan sumber dan penggunaan kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

 

3. SUMBER MODAL DAN PEMBIAYAAN USAHA

a. Modal Internal:

  • Modal Sendiri: Investasi dari pemilik.
  • Laba Ditahan: Laba yang tidak diambil pemilik dan diinvestasikan kembali ke usaha.

b. Modal Eksternal:

  • Pinjaman Bank: Kredit modal kerja, Kredit Investasi.
  • Kredit Usaha Rakyat (KUR): Pinjaman dengan bunga bersubsidi dari pemerintah.
  • Venture Capital & Angel Investor: Penyertaan modal untuk usaha dengan potensi pertumbuhan tinggi.
  • Fintech Lending: Pinjaman online yang terdaftar dan diawasi OJK.
  • Crowdfunding: Mengumpulkan dana dari banyak orang.

Pertimbangan: Pilih sumber pembiayaan dengan mempertimbangkan biaya bunga (biaya modal), jangka waktu, kelayakan usaha, dan dampaknya terhadap kepemilikan. "Memilih sumber pendanaan yang tepat sama pentingnya dengan memiliki ide bisnis yang bagus" (Brigham & Houston, 2022).

 

4. PERENCANAAN DAN PROYEKSI KEUANGAN

Anggaran adalah cetak biru (blueprint) keuangan untuk masa depan. Manfaatnya antara lain alat perencanaan, alat pengendalian, dan alat koordinasi.

Langkah-Langkah Menyusun Proyeksi Keuangan:

  1. Proyeksi Penjualan: Estimasi produk/jasa yang akan terjual dan harganya. Ini adalah fondasi dari semua proyeksi lainnya.
  2. Proyeksi Biaya dan Beban:
    • Harga Pokok Penjualan (HPP) untuk usaha dagang/manufaktur.
    • Biaya Operasional (gaji, sewa, listik, internet, pemasaran).
  3. Proyeksi Laporan Laba/Rugi: Proyeksi pendapatan dikurangi semua biaya dan beban untuk memperkirakan laba/rugi.
  4. Proyeksi Arus Kas: Memproyeksikan penerimaan dan pengeluaran kas untuk memastikan usaha tidak kehabisan uang tunai. "Bisnis bisa rugi tapi masih bertahan, tetapi bisnis tidak bisa bertahan tanpa uang tunai" (Tracy, 2014).

 

5. ANALISIS ARUS KAS DAN BREAK EVEN POINT (BEP)

a. Analisis Arus Kas: Fokus pada cash flow from operating activities. Meskipun profitabel, jika piutang menumpuk atau persediaan menggunung, usaha dapat mengalami cash crunch (kesulitan kas).

b. Break Even Point (BEP) / Titik Impas
BEP adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga usaha tidak untung dan tidak rugi.

  • Rumus BEP (dalam Unit):
    BEP (Unit) = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit)
  • Rumus BEP (dalam Rupiah):
    BEP (Rupiah) = Total Biaya Tetap / (1 - (Total Biaya Variabel / Total Pendapatan))

Contoh Aplikasi: Dengan mengetahui BEP, Anda dapat mengevaluasi:

  • Apakah target penjualan Anda realistis?
  • Bagaimana dampak kenaikan harga bahan baku terhadap profitabilitas?
  • Apakah strategi penurunan harga akan menguntungkan?

 

6. CONTOH KASUS KEUANGAN DAN SIMULASI USAHA

Studi Kasus: "Kedai Kopi Bintang Pagi"

  • Data Awal:
    • Harga Jual Segelas Kopi: Rp 18.000
    • Biaya Variabel per Gelas (Kopi, Gula, Gelas, dll): Rp 7.000
    • Biaya Tetap per Bulan: Sewa (Rp 5jt), Gaji 2 Karyawan (Rp 8jt), Listrik & Lainnya (Rp 2jt) = Total Rp 15.000.000
  • Simulasi 1: Hitung BEP
    • BEP (Unit) = Rp 15.000.000 / (Rp 18.000 - Rp 7.000) = 1.364 gelas.
    • BEP (Rupiah) = Rp 15.000.000 / (1 - (7.000/18.000)) = Rp 15.000.000 / 0.61 ≈ Rp 24.545.455.
    • Kesimpulan: Kedai harus menjual minimal 1.364 gelas kopi per bulan (atau mencapai pendapatan Rp 24,5 juta) untuk tidak rugi.
  • Simulasi 2: Proyeksi Laba/Rugi jika menjual 2.000 gelas/bulan.
    • Pendapatan: 2.000 x Rp 18.000 = Rp 36.000.000
    • Biaya Variabel Total: 2.000 x Rp 7.000 = (Rp 14.000.000)
    • Laba Kotor: Rp 22.000.000
    • Biaya Tetap: (Rp 15.000.000)
    • LABA BERSIH: Rp 7.000.000
  • Diskusi: Bagaimana jika biaya sewa naik 20%? Berapa BEP yang baru? Strategi apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan BEP?

 

7. PENUTUP DAN RANGKUMAN

Manajemen keuangan yang baik adalah tulang punggung usaha yang sehat dan berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip dasar, menyusun anggaran, menganalisis arus kas dan BEP, pelaku usaha dapat mengambil keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi, sehingga dapat mengarahkan usahanya menuju pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang.

 

8. DAFTAR PUSTAKA

  1. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2022). Fundamentals of Financial Management (15th ed.). Cengage Learning.
  2. Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2015). Principles of Managerial Finance (14th ed.). Pearson.
  3. Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2019). Fundamentals of Corporate Finance (12th ed.). McGraw-Hill Education.
  4. Warren, C. S., Reeve, J. M., & Duchac, J. (2016). Accounting (27th ed.). Cengage Learning.
  5. Tracy, J. A. (2014). Accounting For Dummies (6th ed.). John Wiley & Sons.
  6. Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2021). Buku Saku Keuangan Untuk UMKM. OJK.
  7. Kementerian Koperasi dan UKM RI. (2020). Panduan Praktis Pengelolaan Keuangan UMKM.
  8. Pandohee, J., & Voss, R. (2013). Financial Management Practices in Small Businesses: A Comparative Study of Sri Lanka and the UK. Journal of Small Business and Enterprise Development.
  9. McMahon, R. G. P., & Holmes, S. (2018). Financial Management for Small Business: A Practitioner's Guide. Kogan Page.
  10. Besley, S., & Brigham, E. F. (2016). Essentials of Managerial Finance (16th ed.). Cengage Learning.

 

9. HASHTAG

#ManajemenKeuanganUKM
#FinancialManagement
#AnggaranDanProyeksi
#KeuanganUsahaKecil
#PelatihanUKM
#BreakEvenPoint
#AnalisisArusKas
#ProyeksiKeuangan
#SumberModalUsaha
#FintechUntukUKM
#KreditUsahaRakyat
#LaporanKeuangan
#SimulasiBisnis
#CashFlowManagement
#Entrepreneurship
#WirausahaIndonesia
#TipsBisnisSukses
#KelolaKeuangan
#UKMMaju
#BisnisTetapProfit

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar