Materi Pembelajaran 09
DAFTAR ISI
- Pendahuluan
- Latar
Belakang
- Tujuan
Pelatihan
- Sasaran
Peserta
- Prinsip
Dasar Keuangan Usaha Kecil
- Pemisahan
Keuangan Pribadi dan Usaha
- Prinsip
Akrual vs. Kas
- Memahami
Laporan Keuangan Dasar (Laba/Rugi, Neraca, Arus Kas)
- Pentingnya
Pencatatan Keuangan yang Tertib
- Sumber
Modal dan Pembiayaan Usaha
- Modal
Internal (Modal Sendiri, Laba Ditahan)
- Modal
Eksternal (Pinjaman Bank, Kredit Usaha Rakyat/KUR, Venture Capital, Angel
Investor)
- Pembiayaan
Alternatif (Fintech Lending, Crowdfunding)
- Pertimbangan
dalam Memilih Sumber Pembiayaan (Biaya, Risiko, Jangka Waktu)
- Perencanaan
dan Proyeksi Keuangan
- Konsep
dan Manfaat Anggaran Perusahaan
- Jenis-Jenis
Anggaran (Anggaran Penjualan, Produksi, Operasional, Kas)
- Langkah-Langkah
Menyusun Proyeksi Keuangan:
- Proyeksi
Penjualan
- Proyeksi
Biaya dan Beban
- Penyusunan
Proyeksi Laporan Laba/Rugi
- Penyusunan
Proyeksi Arus Kas
- Analisis
Arus Kas dan Break Even Point (BEP)
- Analisis
Arus Kas: Memahami Sumber dan Penggunaan Kas, Mengelola Kas
untuk Menghindari Masalah Likuiditas.
- Break
Even Point (BEP):
- Konsep
dan Manfaat Analisis BEP
- Komponen
BEP (Biaya Tetap, Biaya Variabel, Harga Jual per Unit)
- Rumus
dan Perhitungan BEP (Dalam Unit dan Rupiah)
- Aplikasi
BEP dalam Pengambilan Keputusan (Penetapan Harga, Strategi Produksi)
- Contoh
Kasus Keuangan dan Simulasi Usaha
- Studi
Kasus: "Kedai Kopi Bintang Pagi"
- Data
Awal: Biaya sewa, gaji, bahan baku, harga jual.
- Simulasi
1: Membuat Proyeksi Laporan Laba/Rugi selama 3 bulan.
- Simulasi
2: Menghitung Break Even Point (BEP) kedai kopi.
- Simulasi
3: Menganalisis proyeksi arus kas dan mengidentifikasi potensi
kekurangan kas.
- Diskusi:
Strategi berdasarkan hasil analisis (misal: menaikkan harga, efisiensi
biaya, mencari pinjaman modal kerja).
- Penutup
dan Rangkuman
- Daftar
Pustaka
- Hashtag
1. PENDAHULUAN
Latar Belakang: Banyak usaha kecil yang gagal
bukan karena kurangnya pelanggan, tetapi karena buruknya pengelolaan keuangan.
Kemampuan untuk membuat anggaran, memproyeksikan arus kas, dan memahami titik
impas (BEP) merupakan keterampilan kunci yang membedakan usaha yang bertahan
dengan yang gulung tikar. Modul ini dirancang untuk membekali pelaku usaha
dengan fondasi manajemen keuangan yang kuat.
Tujuan Pelatihan:
- Peserta
memahami prinsip-prinsip dasar keuangan perusahaan.
- Peserta
mampu mengidentifikasi sumber modal yang sesuai dengan kebutuhan usahanya.
- Peserta
mampu menyusun anggaran dan proyeksi keuangan sederhana.
- Peserta
dapat menganalisis arus kas dan menghitung Break Even Point (BEP)
usahanya.
- Peserta
dapat mengaplikasikan pengetahuan melalui studi kasus dan simulasi.
Sasaran Peserta: Wirausaha pemula, pemilik Usaha
Kecil dan Menengah (UKM), serta calon entrepreneur.
2. PRINSIP DASAR KEUANGAN USAHA KECIL
a. Pemisahan Keuangan Pribadi dan Usaha
Ini adalah prinsip paling mendasar. Pisahkan rekening pribadi dan rekening
usaha. Hal ini memudahkan pencatatan, monitoring kinerja usaha, dan proses
perpajakan. "Pencampuran keuangan pribadi dan bisnis adalah salah satu
kesalahan paling umum yang dilakukan usaha kecil" (Gitman & Zutter,
2015).
b. Prinsip Akrual vs. Kas
- Prinsip
Kas: Mencatat pendapatan saat uang kas diterima dan mencatat
beban saat uang kas dikeluarkan. Lebih sederhana untuk usaha sangat kecil.
- Prinsip
Akrual: Mencatat pendapatan saat hak atas pendapatan itu timbul
(saat penjualan terjadi) dan mencatat beban saat kewajiban itu timbul,
terlepas dari kapan uang kas mengalir. Prinsip ini memberikan gambaran
profitabilitas yang lebih akurat (Warren, Reeve, & Duchac, 2016).
c. Memahami Laporan Keuangan Dasar
- Laporan
Laba/Rugi: Menunjukkan kinerja profitabilitas usaha dalam suatu
periode (pendapatan - beban = laba/rugi).
- Neraca: Memotret
posisi keuangan usaha pada tanggal tertentu (Aktiva = Pasiva + Modal).
- Laporan
Arus Kas: Melaporkan sumber dan penggunaan kas dari aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
3. SUMBER MODAL DAN PEMBIAYAAN USAHA
a. Modal Internal:
- Modal
Sendiri: Investasi dari pemilik.
- Laba
Ditahan: Laba yang tidak diambil pemilik dan diinvestasikan
kembali ke usaha.
b. Modal Eksternal:
- Pinjaman
Bank: Kredit modal kerja, Kredit Investasi.
- Kredit
Usaha Rakyat (KUR): Pinjaman dengan bunga bersubsidi dari
pemerintah.
- Venture
Capital & Angel Investor: Penyertaan modal untuk usaha dengan
potensi pertumbuhan tinggi.
- Fintech
Lending: Pinjaman online yang terdaftar dan diawasi OJK.
- Crowdfunding: Mengumpulkan
dana dari banyak orang.
Pertimbangan: Pilih sumber pembiayaan dengan
mempertimbangkan biaya bunga (biaya modal), jangka waktu, kelayakan usaha, dan
dampaknya terhadap kepemilikan. "Memilih sumber pendanaan yang tepat sama
pentingnya dengan memiliki ide bisnis yang bagus" (Brigham & Houston,
2022).
4. PERENCANAAN DAN PROYEKSI KEUANGAN
Anggaran adalah cetak biru (blueprint) keuangan untuk
masa depan. Manfaatnya antara lain alat perencanaan, alat
pengendalian, dan alat koordinasi.
Langkah-Langkah Menyusun Proyeksi Keuangan:
- Proyeksi
Penjualan: Estimasi produk/jasa yang akan terjual dan harganya.
Ini adalah fondasi dari semua proyeksi lainnya.
- Proyeksi
Biaya dan Beban:
- Harga
Pokok Penjualan (HPP) untuk usaha dagang/manufaktur.
- Biaya
Operasional (gaji, sewa, listik, internet, pemasaran).
- Proyeksi
Laporan Laba/Rugi: Proyeksi pendapatan dikurangi semua biaya dan
beban untuk memperkirakan laba/rugi.
- Proyeksi
Arus Kas: Memproyeksikan penerimaan dan pengeluaran kas untuk
memastikan usaha tidak kehabisan uang tunai. "Bisnis bisa rugi tapi
masih bertahan, tetapi bisnis tidak bisa bertahan tanpa uang tunai"
(Tracy, 2014).
5. ANALISIS ARUS KAS DAN BREAK EVEN POINT (BEP)
a. Analisis Arus Kas: Fokus pada cash
flow from operating activities. Meskipun profitabel, jika piutang menumpuk
atau persediaan menggunung, usaha dapat mengalami cash crunch (kesulitan
kas).
b. Break Even Point (BEP) / Titik Impas
BEP adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya, sehingga
usaha tidak untung dan tidak rugi.
- Rumus
BEP (dalam Unit):
BEP (Unit) = Total Biaya Tetap / (Harga Jual per Unit - Biaya Variabel per Unit) - Rumus
BEP (dalam Rupiah):
BEP (Rupiah) = Total Biaya Tetap / (1 - (Total Biaya Variabel / Total Pendapatan))
Contoh Aplikasi: Dengan mengetahui BEP, Anda
dapat mengevaluasi:
- Apakah
target penjualan Anda realistis?
- Bagaimana
dampak kenaikan harga bahan baku terhadap profitabilitas?
- Apakah
strategi penurunan harga akan menguntungkan?
6. CONTOH KASUS KEUANGAN DAN SIMULASI USAHA
Studi Kasus: "Kedai Kopi Bintang Pagi"
- Data
Awal:
- Harga
Jual Segelas Kopi: Rp 18.000
- Biaya
Variabel per Gelas (Kopi, Gula, Gelas, dll): Rp 7.000
- Biaya
Tetap per Bulan: Sewa (Rp 5jt), Gaji 2 Karyawan (Rp 8jt), Listrik &
Lainnya (Rp 2jt) = Total Rp 15.000.000
- Simulasi
1: Hitung BEP
- BEP
(Unit) = Rp 15.000.000 / (Rp 18.000 - Rp 7.000) = 1.364 gelas.
- BEP
(Rupiah) = Rp 15.000.000 / (1 - (7.000/18.000)) = Rp 15.000.000
/ 0.61 ≈ Rp 24.545.455.
- Kesimpulan: Kedai
harus menjual minimal 1.364 gelas kopi per bulan (atau mencapai
pendapatan Rp 24,5 juta) untuk tidak rugi.
- Simulasi
2: Proyeksi Laba/Rugi jika menjual 2.000 gelas/bulan.
- Pendapatan:
2.000 x Rp 18.000 = Rp 36.000.000
- Biaya
Variabel Total: 2.000 x Rp 7.000 = (Rp 14.000.000)
- Laba
Kotor: Rp 22.000.000
- Biaya
Tetap: (Rp 15.000.000)
- LABA
BERSIH: Rp 7.000.000
- Diskusi: Bagaimana
jika biaya sewa naik 20%? Berapa BEP yang baru? Strategi apa yang bisa
dilakukan untuk menurunkan BEP?
7. PENUTUP DAN RANGKUMAN
Manajemen keuangan yang baik adalah tulang punggung usaha
yang sehat dan berkelanjutan. Dengan menerapkan prinsip dasar, menyusun
anggaran, menganalisis arus kas dan BEP, pelaku usaha dapat mengambil keputusan
yang lebih cerdas dan terinformasi, sehingga dapat mengarahkan usahanya menuju
pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang.
8. DAFTAR PUSTAKA
- Brigham,
E. F., & Houston, J. F. (2022). Fundamentals of Financial
Management (15th ed.). Cengage Learning.
- Gitman,
L. J., & Zutter, C. J. (2015). Principles of Managerial
Finance (14th ed.). Pearson.
- Ross,
S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2019). Fundamentals
of Corporate Finance (12th ed.). McGraw-Hill Education.
- Warren,
C. S., Reeve, J. M., & Duchac, J. (2016). Accounting (27th
ed.). Cengage Learning.
- Tracy,
J. A. (2014). Accounting For Dummies (6th ed.). John
Wiley & Sons.
- Otoritas
Jasa Keuangan (OJK). (2021). Buku Saku Keuangan Untuk UMKM.
OJK.
- Kementerian
Koperasi dan UKM RI. (2020). Panduan Praktis Pengelolaan Keuangan
UMKM.
- Pandohee,
J., & Voss, R. (2013). Financial Management Practices in Small
Businesses: A Comparative Study of Sri Lanka and the UK. Journal of
Small Business and Enterprise Development.
- McMahon,
R. G. P., & Holmes, S. (2018). Financial Management for Small
Business: A Practitioner's Guide. Kogan Page.
- Besley,
S., & Brigham, E. F. (2016). Essentials of Managerial Finance (16th
ed.). Cengage Learning.
9. HASHTAG
#ManajemenKeuanganUKM
#FinancialManagement
#AnggaranDanProyeksi
#KeuanganUsahaKecil
#PelatihanUKM
#BreakEvenPoint
#AnalisisArusKas
#ProyeksiKeuangan
#SumberModalUsaha
#FintechUntukUKM
#KreditUsahaRakyat
#LaporanKeuangan
#SimulasiBisnis
#CashFlowManagement
#Entrepreneurship
#WirausahaIndonesia
#TipsBisnisSukses
#KelolaKeuangan
#UKMMaju
#BisnisTetapProfit

Tidak ada komentar:
Posting Komentar