September 19, 2024

Mengapa Jiwa Wirausaha Dibutuhkan dalam Dunia Kerja?

 

Oleh : 

Diva Addy Reza Baihaqi-41522010182

 Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Teknik Informatika. Universitas Mercu Buana




Abstrak

 

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, jiwa wirausaha menjadi landasan penting bagi para pengusaha. Artikel ini membahas bagaimana jiwa wirausaha memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing seseorang di dunia kerja. Di era digitalisasi dan globalisasi saat ini, keterampilan wirausaha yang semakin dibutuhkan termasuk adaptabilitas, kepemimpinan, risiko, inovasi, dan kreativitas. Karyawan yang memiliki jiwa wirausaha memiliki kemampuan untuk berinovasi, membuat pilihan yang cepat dan tepat, dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Ini membuat mereka lebih unggul dibandingkan dengan rekan kerja mereka. Selain itu, artikel ini menekankan bagaimana jiwa wirausaha dapat membuka pintu untuk prospek karir jangka panjang dan membantu orang dalam mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang pekerjaan. Oleh karena itu, menumbuhkan jiwa wirausaha adalah kunci untuk meningkatkan daya saing dan keberhasilan di dunia kerja.

 

Kata kunci: Jiwa Wirausaha, Daya Saing, Dunia Kerja.

 

Pendahuluan


Saat kita hidup di era digitalisasi dan globalisasi saat ini, persaingan di dunia kerja semakin ketat dan dinamis. Karena kemajuan teknologi dan perubahan pasar yang cepat, orang harus memiliki kemampuan lebih dari sekedar pengetahuan teknologi. Jiwa wirausaha adalah salah satu keterampilan yang semakin mendapat perhatian. Pengusaha tidak hanya memiliki jiwa wirausaha, tetapi juga menjadi modal penting bagi pekerja di berbagai industri untuk menjadi lebih kompetitif. Jiwa wirausaha adalah sikap yang terdiri dari ide-ide baru, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, dan kemampuan untuk melihat peluang di tengah tantangan. Wirausaha adalah "seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang yang ada", menurut Zimmerer dan Scarborough (2008). Menurut Drucker (1985), jiwa wirausaha juga terkait dengan kemampuan inovatif dan kemauan untuk terus belajar dan berkembang. Jadi, seseorang dengan jiwa wirausaha tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada pengembangan diri dan nilai-nilai kreatif dalam menghadapi tantangan.

 

Permasalahan

Jiwa wirausaha semakin diakui sebagai kemampuan penting yang meningkatkan daya saing individu di dunia kerja. Jiwa wirausaha tidak lagi dianggap hanya untuk mereka yang berencana memulai bisnis mereka sendiri. Saat ini, banyak bisnis membutuhkan pekerja yang memiliki sifat kewirausahaan seperti berani mengambil risiko, melihat peluang, menciptakan solusi baru untuk masalah, dan menjadi pemimpin dalam pengambilan keputusan. Namun, masih ada banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya memiliki jiwa wirausaha di tempat kerja. Pendidikan formal yang lebih berfokus pada aspek teknis sering mengabaikan kemampuan ini. Karena perbedaan ini, banyak pekerja dan lulusan menghadapi kesulitan untuk bersaing di pasar tenaga kerja yang terus berubah. Sangat sulit bagi orang yang tidak memiliki jiwa wirausaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan cepat dan tuntutan baru. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja modern, pengembangan jiwa wirausaha menjadi masalah penting yang perlu ditangani, baik di tingkat individu maupun perusahaan. Dengan demikian, diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana jiwa wirausaha memengaruhi daya saing seseorang dan bagaimana atribut wirausaha seperti adaptabilitas, keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, dan inovasi dapat diterapkan di tempat kerja.

 

Pembahasan

 

Jiwa wirausaha tidak hanya penting bagi pemilik bisnis, tetapi juga bagi mereka yang bekerja di organisasi. Karyawan dengan jiwa wirausaha memiliki daya saing yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya mengandalkan keterampilan teknis. Berikut adalah beberapa peran penting jiwa wirausaha dalam meningkatkan daya saing di dunia kerja:

 

1.      Kemampuan Berinovasi

Menurut Schumpeter (1934), inovasi adalah jantung dari kewirausahaan. Inovasi memungkinkan seseorang untuk berpikir di luar batas-batas tradisional dan menemukan


solusi baru untuk masalah yang ada. Di dunia kerja, inovasi membantu pekerja menciptakan ide-ide baru yang relevan dengan kebutuhan perusahaan, baik itu dalam menciptakan produk, efisiensi proses, atau strategi bisnis. Karyawan yang memiliki jiwa wirausaha cenderung lebih proaktif dalam memberikan solusi kreatif dan membawa perubahan positif di perusahaan.

2.      Kemandirian dan Kepemimpinan

Gartner (1988) menekankan bahwa jiwa wirausaha sering kali terlihat dalam karakteristik kepemimpinan yang kuat. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha akan memimpin dengan visi yang jelas, mampu memotivasi diri sendiri serta orang lain, dan berani bertanggung jawab atas keputusan yang diambil. Di dunia kerja, sifat ini memungkinkan mereka untuk bekerja dengan tingkat otonomi yang lebih tinggi, mengurangi ketergantungan pada pengawasan langsung, dan mengambil inisiatif untuk mendorong kemajuan proyek atau bisnis.

3.      Keberanian Mengambil Risiko

Menurut Timmons (1994), salah satu ciri utama wirausaha adalah kemauan untuk mengambil risiko yang terukur. Di dunia kerja yang kompetitif, mengambil risiko terkadang diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar. Karyawan dengan jiwa wirausaha tidak takut gagal karena mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Mereka mampu mengambil keputusan yang berani untuk menghadapi tantangan dan membuka peluang baru, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja.

4.      Adaptabilitas dan Fleksibilitas

Di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), Kotter (1996) menyebutkan bahwa fleksibilitas adalah kunci dalam menghadapi perubahan yang cepat. Karyawan dengan jiwa wirausaha cenderung lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis dan cepat berubah. Mereka selalu siap untuk belajar hal-hal baru dan menyesuaikan strategi kerja mereka dengan keadaan terkini, sehingga mampu tetap relevan dan unggul di lingkungan kerja yang penuh tantangan.

 

Jiwa wirausaha sangat penting untuk membangun karier jangka panjang selain membantu orang unggul dalam pekerjaan saat ini. Dalam hal mobilitas kerja, karyawan wirausaha cenderung lebih sukses. Karena kemampuan mereka untuk memimpin, mengambil inisiatif, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan, mereka lebih mungkin dipromosikan. Bird (1989) menyatakan bahwa jiwa wirausaha adalah "modal psikologis" yang bermanfaat karena meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan mendorong mereka untuk terus berinovasi dan berkembang. Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup di dunia kerja, banyak pekerja yang memiliki jiwa wirausaha beralih menjadi pengusaha. Mereka lebih siap untuk memulai bisnis sendiri dan sukses sebagai wirausaha berkat kemampuan mereka di tempat kerja, seperti inovasi, pengambilan risiko, dan kepemimpinan.

 

Kesimpulan


Jiwa wirausaha sangat penting bagi mereka yang ingin memulai bisnis serta bagi siapa saja yang ingin tetap hidup dan berkembang di lingkungan kerja yang kompetitif. Mereka yang memiliki jiwa wirausaha cenderung lebih kreatif, berani mengambil risiko, kuat dalam kepemimpinan, dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Kemampuan ini membuat mereka sangat bersaing dalam pekerjaan saat ini dan jangka panjang. Oleh karena itu, membangun jiwa wirausaha adalah sesuatu yang harus dilakukan bagi siapa saja yang ingin berhasil di dunia kerja yang selalu berubah.

 

Saran

 

Untuk memberikan pendidikan kewirausahaan yang lebih baik di perguruan tinggi, kurikulum harus menekankan inovasi, kreativitas, dan pengambilan risiko, sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan yang diperlukan sebelum mulai bekerja. Perusahaan juga harus memberikan pelatihan kewirausahaan kepada karyawan mereka untuk meningkatkan adaptasi, inovasi, dan kepemimpinan mereka. Semua orang harus lebih menyadari betapa pentingnya jiwa wirausaha untuk berpartisipasi dalam organisasi dan memulai bisnis sendiri. Mereka harus lebih tertarik pada pengambilan keputusan dan inovasi. Sektor pendidikan dan industri harus bekerja sama lebih baik melalui program magang dan workshop yang memberi siswa pengalaman langsung. Pemerintah dan pelaku industri juga harus membantu meningkatkan ekosistem wirausaha dengan membuat kebijakan dan insentif yang mendorong lingkungan inovasi di berbagai industri.

 

Daftar Pustaka

Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (2008). Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management (5th ed.). Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall.

Timmons, J. A. (1994). New Venture Creation: Entrepreneurship for the 21st Century.Homewood, IL: Irwin.

Zamhari, Ahmad dkk. 2023. PERAN KEWIRAUSAHAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA. Jurnal Multidisiplin Indonesia.

Hamda. 2024. Peran Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa dalam Memasuki Dunia Kerja. Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan.

Djuniardi, Dede. 2022. Kewirausahaan UMKM. Sumatera Barat: PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.

Indah, Bunga. 2024. Kewirausahaan Merupakan Kunci Utama Untuk Meningkatkan Perekonomian Negara. Jurnal Transformasi Bisnis Digital (JUTRABIDI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar