Oleh :
Diva Addy Reza Baihaqi-41522010182
Fakultas Ilmu Komputer. Program Studi Teknik Informatika. Universitas Mercu Buana
Abstrak
Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, jiwa wirausaha
menjadi landasan penting bagi para pengusaha.
Artikel ini membahas bagaimana jiwa wirausaha memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing seseorang di dunia
kerja. Di era digitalisasi dan globalisasi saat ini, keterampilan wirausaha yang semakin dibutuhkan termasuk
adaptabilitas, kepemimpinan, risiko, inovasi,
dan kreativitas. Karyawan yang memiliki jiwa wirausaha memiliki kemampuan untuk berinovasi, membuat pilihan yang cepat dan
tepat, dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Ini membuat mereka lebih unggul dibandingkan dengan rekan kerja
mereka. Selain itu, artikel ini menekankan bagaimana jiwa wirausaha dapat membuka pintu untuk prospek
karir jangka panjang
dan membantu orang dalam mencapai kesuksesan dalam berbagai bidang
pekerjaan. Oleh karena itu,
menumbuhkan jiwa wirausaha adalah kunci untuk meningkatkan daya saing dan keberhasilan di dunia kerja.
Kata kunci: Jiwa Wirausaha, Daya Saing, Dunia Kerja.
Pendahuluan
Saat kita hidup di era digitalisasi dan globalisasi saat
ini, persaingan di dunia kerja semakin ketat
dan dinamis. Karena kemajuan teknologi dan perubahan pasar yang cepat,
orang harus memiliki kemampuan lebih dari sekedar
pengetahuan teknologi. Jiwa wirausaha adalah salah satu keterampilan yang semakin mendapat
perhatian. Pengusaha tidak hanya memiliki
jiwa wirausaha, tetapi juga menjadi modal penting
bagi pekerja di berbagai industri
untuk menjadi lebih
kompetitif. Jiwa wirausaha
adalah sikap yang terdiri dari ide-ide baru, keberanian mengambil
risiko, kepemimpinan, dan
kemampuan untuk melihat peluang di tengah tantangan. Wirausaha adalah "seseorang yang menciptakan bisnis
baru dengan menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi
peluang yang ada", menurut Zimmerer
dan Scarborough (2008). Menurut Drucker (1985), jiwa wirausaha juga terkait
dengan kemampuan inovatif dan
kemauan untuk terus belajar dan berkembang. Jadi, seseorang dengan jiwa wirausaha tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada pengembangan diri dan nilai-nilai kreatif dalam menghadapi tantangan.
Permasalahan
Jiwa wirausaha semakin diakui sebagai kemampuan penting yang meningkatkan
daya saing individu di dunia kerja.
Jiwa wirausaha tidak lagi dianggap hanya untuk mereka yang berencana memulai bisnis mereka sendiri. Saat ini,
banyak bisnis membutuhkan pekerja yang memiliki sifat kewirausahaan seperti berani mengambil risiko, melihat
peluang, menciptakan solusi baru untuk masalah, dan menjadi pemimpin
dalam pengambilan keputusan. Namun, masih ada banyak orang
yang kurang memahami betapa pentingnya memiliki jiwa wirausaha di tempat
kerja. Pendidikan formal yang lebih berfokus
pada aspek teknis sering mengabaikan kemampuan ini. Karena perbedaan
ini, banyak pekerja dan lulusan menghadapi kesulitan untuk bersaing di pasar
tenaga kerja yang terus berubah.
Sangat sulit bagi orang yang tidak memiliki jiwa wirausaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan
cepat dan tuntutan
baru. Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing di dunia kerja modern, pengembangan jiwa wirausaha menjadi masalah penting yang perlu ditangani, baik di
tingkat individu maupun perusahaan. Dengan demikian, diperlukan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana jiwa wirausaha
memengaruhi daya saing seseorang dan
bagaimana atribut wirausaha seperti adaptabilitas, keberanian mengambil risiko,
kepemimpinan, dan inovasi dapat diterapkan
di tempat kerja.
Pembahasan
Jiwa wirausaha tidak hanya penting bagi pemilik bisnis, tetapi
juga bagi mereka yang bekerja di organisasi. Karyawan
dengan jiwa wirausaha
memiliki daya saing
yang lebih tinggi
dibandingkan mereka yang
hanya mengandalkan keterampilan teknis. Berikut adalah beberapa peran penting jiwa wirausaha dalam meningkatkan daya saing di dunia kerja:
1.
Kemampuan Berinovasi
Menurut Schumpeter (1934), inovasi adalah
jantung dari kewirausahaan. Inovasi memungkinkan seseorang
untuk berpikir di luar batas-batas tradisional dan menemukan
solusi baru untuk masalah yang ada. Di dunia kerja, inovasi membantu
pekerja menciptakan ide-ide
baru yang relevan dengan kebutuhan perusahaan, baik itu dalam menciptakan produk, efisiensi proses, atau
strategi bisnis. Karyawan yang memiliki jiwa
wirausaha cenderung lebih proaktif dalam memberikan solusi kreatif dan membawa perubahan positif di perusahaan.
2.
Kemandirian dan Kepemimpinan
Gartner (1988) menekankan bahwa jiwa wirausaha sering kali
terlihat dalam karakteristik kepemimpinan
yang kuat. Seseorang yang memiliki
jiwa wirausaha akan memimpin dengan
visi yang jelas, mampu memotivasi
diri sendiri serta orang lain, dan
berani bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil. Di dunia kerja, sifat ini memungkinkan mereka untuk bekerja
dengan tingkat otonomi
yang lebih tinggi,
mengurangi ketergantungan pada
pengawasan langsung, dan mengambil inisiatif untuk mendorong kemajuan
proyek atau bisnis.
3.
Keberanian Mengambil Risiko
Menurut Timmons (1994),
salah satu ciri utama wirausaha
adalah kemauan untuk mengambil risiko yang terukur.
Di dunia kerja yang kompetitif, mengambil risiko terkadang diperlukan untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Karyawan dengan jiwa wirausaha
tidak takut gagal karena mereka melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Mereka mampu mengambil keputusan
yang berani untuk menghadapi tantangan dan
membuka peluang baru, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing mereka di pasar tenaga kerja.
4.
Adaptabilitas dan Fleksibilitas
Di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), Kotter (1996) menyebutkan bahwa fleksibilitas adalah
kunci dalam menghadapi perubahan yang cepat.
Karyawan dengan jiwa wirausaha cenderung lebih mudah beradaptasi dengan
lingkungan yang dinamis dan cepat berubah.
Mereka selalu siap untuk
belajar hal-hal baru dan menyesuaikan strategi kerja mereka dengan
keadaan terkini, sehingga
mampu tetap relevan
dan unggul di lingkungan kerja yang penuh tantangan.
Jiwa wirausaha sangat penting untuk membangun karier
jangka panjang selain membantu orang unggul
dalam pekerjaan saat ini. Dalam hal mobilitas
kerja, karyawan wirausaha cenderung lebih sukses.
Karena kemampuan mereka untuk memimpin, mengambil inisiatif, dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi
perusahaan, mereka lebih mungkin dipromosikan. Bird (1989) menyatakan bahwa jiwa wirausaha
adalah "modal psikologis" yang bermanfaat karena meningkatkan
kepercayaan diri seseorang dan mendorong mereka untuk terus berinovasi dan berkembang. Setelah mendapatkan pengalaman
yang cukup di dunia kerja, banyak pekerja yang
memiliki jiwa wirausaha beralih menjadi pengusaha. Mereka lebih siap
untuk memulai bisnis sendiri dan
sukses sebagai wirausaha berkat kemampuan mereka di tempat kerja, seperti
inovasi, pengambilan risiko, dan
kepemimpinan.
Kesimpulan
Jiwa
wirausaha sangat penting bagi mereka yang ingin memulai bisnis serta bagi siapa
saja yang ingin tetap hidup dan
berkembang di lingkungan kerja yang kompetitif. Mereka yang memiliki jiwa wirausaha cenderung lebih kreatif,
berani mengambil risiko, kuat dalam kepemimpinan, dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan. Kemampuan ini
membuat mereka sangat bersaing dalam
pekerjaan saat ini dan jangka panjang. Oleh karena itu, membangun jiwa
wirausaha adalah sesuatu yang harus
dilakukan bagi siapa saja yang ingin berhasil di dunia kerja yang selalu berubah.
Saran
Untuk
memberikan pendidikan kewirausahaan yang lebih baik di perguruan tinggi,
kurikulum harus menekankan inovasi, kreativitas,
dan pengambilan risiko, sehingga mahasiswa memiliki pengetahuan yang diperlukan sebelum mulai bekerja.
Perusahaan juga harus memberikan pelatihan kewirausahaan kepada karyawan
mereka untuk meningkatkan adaptasi, inovasi, dan kepemimpinan mereka. Semua orang harus lebih menyadari betapa
pentingnya jiwa wirausaha untuk berpartisipasi dalam organisasi dan memulai bisnis
sendiri. Mereka harus lebih tertarik
pada pengambilan keputusan dan inovasi. Sektor
pendidikan dan industri
harus bekerja sama lebih baik melalui
program magang dan workshop yang memberi siswa pengalaman langsung. Pemerintah dan pelaku industri juga harus membantu
meningkatkan ekosistem wirausaha dengan membuat kebijakan dan insentif
yang mendorong lingkungan inovasi di berbagai
industri.
Daftar Pustaka
Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (2008).
Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management (5th ed.).
Upper Saddle River, NJ:
Pearson Prentice Hall.
Timmons, J. A. (1994). New Venture Creation: Entrepreneurship for the 21st Century.Homewood, IL: Irwin.
Zamhari, Ahmad dkk. 2023. PERAN KEWIRAUSAHAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA. Jurnal Multidisiplin Indonesia.
Hamda. 2024. Peran Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa
dalam Memasuki Dunia Kerja. Jurnal Pendidikan dan Kewirausahaan.
Djuniardi, Dede. 2022. Kewirausahaan UMKM. Sumatera Barat:
PT. GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI.
Indah,
Bunga. 2024. Kewirausahaan Merupakan Kunci Utama Untuk Meningkatkan Perekonomian Negara. Jurnal Transformasi Bisnis Digital (JUTRABIDI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar