Nama: Salsa Nurul Laeli
Kode Pebisnis: AH15
ABSTRAK
Produk baru bernama "Lupici", sebuah
inovasi dari jajanan Cibay. Lupici adalah camilan yang menggabungkan tekstur
isian aci yang kenyal dengan kulit lumpia yang krispi, dengan rasio isian yang
disesuaikan untuk mengurangi sensasi cepat kenyang yang sering terjadi pada
Cibay. Dalam analisisnya, makalah ini mengevaluasi keberhasilan inovasi Lupici,
merumuskan strategi pemasaran, dan menganalisis dampaknya terhadap citra merek
dan daya saing produk di pasar jajanan. Melalui pendekatan BMC (Business Model
Canvas), makalah ini menjelaskan elemen-elemen penting dalam model bisnis
Lupici, termasuk proposisi nilai, segmen pelanggan, saluran distribusi,
hubungan pelanggan, sumber pendapatan, mitra kunci, kegiatan utama, sumber daya
kunci, struktur biaya, dan proses bisnis. Strategi pemasaran Lupici difokuskan
pada dua segmen utama, yaitu anak-anak dan kelompok muda dewasa, dengan
penekanan pada penggunaan saluran distribusi Offline dan Online. Analisis
keuangan menunjukkan proyeksi pendapatan, biaya, dan keuntungan yang dihasilkan
oleh usaha Lupici. Kesimpulannya, Lupici menjanjikan sebagai alternatif camilan
yang lebih ringan dan menarik bagi konsumen di pasar jajanan, dengan potensi
untuk memperkuat citra merek dan memperluas pangsa pasar.
Kata kunci: Cibay,
camilan, inovasi, rasio isian, strategi pemasaran, BMC, segmen pelanggan,
saluran distribusi, analisis keuangan.
PENDAHULUAN
Evolusi
produk bernama Lupici, yang merupakan buah dari inovasi yang dilakukan terhadap
Cibay, sebuah jajanan khas Jawa Barat yang dikenal dengan tekstur isian aci
yang kenyal, dilapisi oleh kulit pangsit atau lumpia, dan digoreng hingga
mencapai tingkat krispi yang optimal. Dalam perjalanan perkembangannya, penjual
produk jajanan Cibay secara aktif menerima masukan dari para konsumennya yang
menjadi sorotan serius. Salah satu keluhan yang menonjol adalah perasaan cepat
kenyang yang muncul setelah mengonsumsi Cibay, kendati produk ini seharusnya
hanya dianggap sebagai camilan dan bukan makanan pokok. Konsumen, sebagai
pemangku kepentingan utama, memberikan saran agar penjual menyesuaikan
komposisi isian aci agar tidak menimbulkan perasaan kenyang yang terlalu cepat.
Oleh karena itu, tantangan utama yang dihadapi oleh produk ini adalah terletak
pada komposisi isian aci dalam Cibay yang dapat menyebabkan sensasi cepat
kenyang, mendorong adanya kebutuhan untuk mencari solusi yang dapat memuaskan
keinginan konsumen.
Dalam
merespons tantangan ini, muncul inisiatif untuk menciptakan Lupici sebagai
solusi yang tidak hanya menangani masalah, tetapi juga memberikan nilai tambah
kepada produk tersebut. Sejalan dengan saran konsumen, Lupici dikembangkan
dengan mengurangi rasio isian aci dari 1:3 menjadi 1:1 untuk lumpia dan aci.
Proses inovasi ini mempertahankan esensi produk Cibay namun dengan sentuhan
yang lebih ringan, menciptakan camilan yang tetap lezat tanpa mengakibatkan
perasaan cepat kenyang yang tidak diinginkan. Saya melihat permasalahan ini
sebagai peluang untuk menghadirkan ide jualan yang potensial di pasar jajanan,
dengan mempertimbangkan preferensi konsumen dan menawarkan solusi yang
berkelanjutan. Dengan demikian, Lupici bukan hanya menjadi alternatif yang
lebih ringan bagi konsumen, tetapi juga menciptakan peluang bisnis yang
menjanjikan dalam pengembangan dan peningkatan citra merek.
PERMASALAHAN
Untuk
memperkenalkan Lupici sebagai alternatif yang lebih ringan dan menarik bagi
konsumen di pasar jajanan, perlu diterapkan strategi pemasaran yang cerdas dan
terfokus. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melalui kampanye pemasaran
yang mempertegas keunggulan produk, seperti keringanan dan daya tariknya. Ini
dapat dicapai melalui penggunaan media sosial, konten yang menarik, dan
kemitraan dengan influencer kuliner untuk memperluas jangkauan. Selain itu,
kehadiran di acara atau festival makanan juga dapat menjadi platform yang baik
untuk memperkenalkan Lupici kepada konsumen potensial secara langsung,
menciptakan kesan yang kuat dan menggugah selera.
Dalam
konteks pasar yang kompetitif, inisiatif pengembangan produk seperti Lupici
memiliki potensi besar untuk meningkatkan citra merek dan daya saing
perusahaan. Dengan menghadirkan produk yang unik dan berbeda, perusahaan dapat
memposisikan dirinya sebagai pelopor inovasi dalam industri jajanan. Produk
yang dikembangkan dengan baik dapat menciptakan hubungan emosional dengan
konsumen, memperkuat kesetiaan merek, dan menarik perhatian dari pesaing.
Dengan demikian, strategi pemasaran yang didukung oleh inisiatif pengembangan
produk yang kuat dapat menjadi kunci keberhasilan dalam memperkenalkan Lupici
dan meningkatkan citra merek serta daya saingnya di pasar yang kompetitif.
PEMABAHASAN
Lupici
merupakan hasil inovasi dari Cibay, sebuah jajanan asli Jawa Barat yang
memiliki tekstur isian aci yang kenyal, dilapisi oleh kulit pangsit atau
lumpia, dan digoreng hingga krispi. Penjual produk jajanan Cibay mendapat
berbagai masukan dari konsumen yang memerlukan perhatian serius. Salah satu
masukan utama adalah bahwa konsumen merasa cepat kenyang saat mengonsumsi
Cibay, meskipun seharusnya Cibay hanya merupakan jajanan dan bukan makanan
pokok. Konsumen mengusulkan agar penjual mengurangi komposisi isian aci agar
tidak menyebabkan cepat kenyang. Oleh karena itu, tantangan utama yang dihadapi
oleh produk ini adalah komposisi isian aci dalam Cibay yang membuat kenyang.
Saya memandang masalah ini sebagai peluang ide jualan yang potensial.
Terjadinya
inovasi makanan Lupici (Lumpia Aci) berawal dari keluhan konsumen terhadap
isian aci pada produk Cibay yang menyebabkan cepat kenyang. Konsumen
mengusulkan kemungkinan inovasi dengan membuat Cibay menjadi kopong tanpa
adanya isian, sehingga saat digigit, bagian acinya hanya menempel pada
permukaan kulit dalam lumpia. Sebagai konsumen awal Cibay, saya memutuskan
untuk menginisiasi inovasi ini, mengubah produk menjadi Lupici. Dalam Lupici,
rasio isian aci dikurangi dari 1:3(lumpia dan aci) untuk pembuatan Cibay,
menjadi 1:1(lumpia dan aci) untuk pembuatan Lupici, di mana lumpia dan aci
memiliki perbandingan yang sama. Proses pembuatan Lupici dan Cibay sebenarnya
serupa, dengan perbedaan utama hanya terletak pada komposisi isian acinya.
Nama
Lupici diadopsi sebagai pengganti Cibay karena perbedaan mendasar dalam
komposisi dan karakteristik produk. Cibay berasal dari "Aci Ngambay,"
sementara Lupici merupakan kulit lumpia yang dioles aci yang sudah dimasak
dibentuk seperti risol dengan rasio aci dan lumpia 1:1. Saat digoreng, isian
aci dalam Lupici akan menempel pada permukaan kulit dalam lumpia, menciptakan
tekstur yang krispi dan kopong, berbeda dengan "Cibay" yang cenderung
memiliki isian aci yang meluas di seluruh lumpia dan mengambay ketika si Cibay
ini di potong.
Lupici
adalah camilan inovasi dari Cibay yang
menggabungkan kulit lumpia dan aci yang dibentuk seperti risol dan digoreng
hingga krispi, dengan ditaburi berbagai bumbu agar menciptakan rasa yang unik.
Dalam bisnis ini, saya menawarkan berbagai varian rasa yang menarik untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Varian
Rasa:
1.
Original
Asin
2.
Pedas
Daun Jeruk
3.
Balado
4.
Pedas
Manis
5.
Keju
6.
Jagung
Bakar
7.
Barbeque
Strategi yang dipakai dalam usaha Lupici ini yang
pertama:
1.
Analisis
target pasar
Target pasar untuk
Lupici dapat difokuskan pada dua segmen utama, yakni anak-anak dan kelompok
muda dewasa. Pemilihan target pasar ini didasarkan pada beberapa faktor
strategis yang dapat memberikan keuntungan kompetitif bagi produk ini.
2. Keunggulan produk
Lupici mempersembahkan proposisi nilai yang unik dengan menghadirkan inovasi pada rasa dan tekstur. Dengan varian rasa yang kreatif dan pengalaman makan yang istimewa melalui tekstur krispi dan kopong, Lupici menciptakan sensasi kuliner yang tidak hanya memuaskan selera, tetapi juga meninggalkan kesan tak terlupakan bagi pelanggan yang menginginkan jajanan yang lezat. Dengan setiap gigitan, Lupici mengajak pelanggan untuk merasakan perpaduan harmonis antara cita rasa tradisional dan nuansa inovasi, menciptakan pengalaman kuliner yang unik dan memikat.
3.
Saluran distribusi
Lupici
akan dijual melalui dua saluran distribusi utama, yaitu membuka stand di area
lokal untuk menjangkau konsumen setempat, dan platform Online seperti situs web
resmi dan E-commerce untuk mencapai konsumen yang lebih luas di seluruh
wilayah.
4.
Hubungan
dengan pelanggan
Hubungan
dengan pelanggan dibangun melalui interaksi aktif di media sosial, memberikan
respons cepat terhadap pertanyaan pelanggan, serta menyediakan layanan
pelanggan yang ramah dan informatif. Program loyalitas juga akan diperkenalkan
untuk mempertahankan pelanggan setia.
5.
Pemasaran
dan promosi
Lupici
akan menggunakan berbagai strategi pemasaran dan promosi, termasuk kampanye
pemasaran kreatif, media sosial, dan iklan daring.
6.
Analisis
keuangan
Analisis
keuangan untuk mengevaluasi sumber modal, biaya operasional, pendapatan, dan
keuntungan yang diharapkan dari usaha Lupici. Analisis ini membantu dalam
merencanakan strategi pemasaran yang sesuai dengan ketersediaan dana dan target
keuntungan.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Dari
analisis strategi pemasaran Lupici, dapat disimpulkan bahwa inovasi ini membawa
potensi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan membuka peluang
bisnis yang menjanjikan di pasar jajanan. Strategi pemasaran yang diterapkan,
termasuk pengidentifikasian target pasar, penawaran proposisi nilai yang unik,
pilihan saluran distribusi yang tepat, pembangunan hubungan pelanggan yang
kuat, upaya pemasaran dan promosi yang kreatif, serta analisis keuangan yang
teliti, semuanya berkontribusi dalam memperkenalkan Lupici secara efektif
kepada konsumen dan meningkatkan citra mereknya.
Pengembangan
produk seperti Lupici membuktikan bahwa tantangan dalam pasar jajanan dapat
diubah menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan menggabungkan inovasi
dengan pemahaman yang mendalam tentang preferensi konsumen, perusahaan dapat
menghasilkan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga
menciptakan diferensiasi yang kuat dan memperkuat citra mereknya di tengah
persaingan yang ketat.
Sebagai
saran, penting bagi wirausahawan untuk terus mengembangkan strategi pemasaran
yang kreatif dan adaptif sesuai dengan perubahan tren pasar dan preferensi
konsumen. Selain itu, pemeliharaan hubungan yang baik dengan pelanggan dan
fokus pada inovasi produk akan menjadi kunci keberhasilan jangka panjang dalam
memperkuat posisi Lupici di pasar jajanan yang kompetitif. Dengan memanfaatkan
strategi pemasaran yang efektif dan terukur, Lupici memiliki potensi untuk
menjadi pemimpin pasar dalam kategori camilan yang ringan dan memikat.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Alfarisi, A. (n.d.). Business Model Canva. Perumusan Strategi Business Model Canvas (BMC) pada, 1-14.
[2] Kartika Zahretta Wijaya, A. D. (2019). Market Segmentation, k-Medoids, , Food Products. SEGMENTASI PELANGGAN BERDASARKAN PRODUK MENGGUNAKAN METODE K- MEDOIDS, vol 3, No 1.
[3] Kristianto, D. (2012). Ekonomi dan Kewirausahaan. MENYUSUN BUSINESS PLAN DALAM RANGKA, Vol. 12, No. 1, 58 – 66.
[4] Pilo, R. (2023, Desember 25). 5 Tantangan Bisnis dan Strategi Menghadapinya. Retrieved from Tantangan Bisnis: https://mitracomm.com/tantangan-bisnis/
[5] Suwarno, H. L. (2006). Marketing Channel Functions, Information, Promotion, Negotiation,. SEMBILAN FUNGSI SALURAN DISTRIBUSI: KUNCI PELAKSANAAN KEGIATAN DISTRIBUSI YANG EFEKTIF, Vol. 6, No. 1.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar