Nama: Diky Arianto Tarihoran
NIM: 41521010091
Kode Pebisnis: @AD02-Diky
Pelatihan dan pengembangan dalam wirausaha adalah proses penting untuk membantu pengusaha mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan kapasitas mereka dalam mengelola bisnis mereka. Ini dapat membantu meningkatkan peluang kesuksesan, mengurangi risiko kegagalan, dan memungkinkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam pelatihan dan pengembangan dalam wirausaha:
Evaluasi Kebutuhan Pelatihan:
Langkah pertama adalah menilai kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Ini dapat melibatkan identifikasi area kelemahan atau kekurangan dalam keterampilan, pengetahuan, atau pengalaman yang diperlukan untuk menjalankan bisnis.
1. Rencana Pelatihan:
Setelah kebutuhan pelatihan diidentifikasi, buat rencana pelatihan yang mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Rencana ini harus mempertimbangkan sumber daya yang tersedia, seperti waktu dan anggaran.
2. Pelatihan Dasar:
Pelatihan dasar dapat melibatkan kursus, seminar, atau pelatihan online yang membantu pengusaha memahami konsep dasar wirausaha, seperti perencanaan bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, dan hukum bisnis.
3. Pelatihan Keterampilan Khusus:
Selanjutnya, fokus pada pelatihan keterampilan khusus yang relevan dengan jenis bisnis yang dijalankan. Misalnya, jika bisnis berfokus pada teknologi, pelatihan dalam pengembangan perangkat lunak atau keterampilan teknis lainnya mungkin diperlukan.
4. Mentor dan Konsultan:
Mendapatkan mentor atau konsultan yang berpengalaman dalam industri yang sama atau serupa dapat membantu pengusaha mengatasi hambatan dan mendapatkan pandangan berharga. Mentoring dapat memberikan wawasan langsung tentang bagaimana menjalankan bisnis dengan sukses.
5. Networking:
Memperluas jaringan bisnis adalah langkah penting dalam pengembangan wirausaha. Berpartisipasi dalam acara, konferensi, atau komunitas bisnis dapat membantu pengusaha terhubung dengan orang-orang yang dapat memberikan dukungan, peluang kolaborasi, atau sumber daya tambahan.
6. Pembinaan Kemandirian:
Pengusaha juga perlu mengembangkan kemampuan untuk mengambil inisiatif dan mengatasi tantangan dengan mandiri. Ini termasuk pengembangan keterampilan kepemimpinan, manajemen waktu, dan kemampuan pemecahan masalah.
7. Evaluasi Terus-Menerus:
Proses pelatihan dan pengembangan dalam wirausaha harus dievaluasi secara berkala. Hal ini akan membantu memastikan bahwa pengusaha terus mengembangkan diri mereka dan dapat menyesuaikan rencana pelatihan jika diperlukan.
8. Pelatihan Karyawan (jika berlaku):
Jika bisnis memiliki karyawan, penting untuk memberikan pelatihan kepada mereka juga. Ini dapat meningkatkan produktivitas, retensi karyawan, dan kemampuan bisnis untuk bersaing.
9. Pertumbuhan dan Pengembangan Berkelanjutan:
Pelatihan dan pengembangan dalam wirausaha adalah proses berkelanjutan. Pengusaha harus terus mencari peluang untuk meningkatkan diri mereka, mengikuti tren industri, dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis.
Sejatinya kegiatan usaha adalah sebuah kemampuan diri di dalam menjalani aktivitas kehidupan, namun berbentuk kegiatan niaga(Novaria, et, al., 2020). Yaitu, kegiatan jual dan beli barang atau jasa. Sebagai pelau usaha, tentu harus memiliki kemampuan menjual. Keahlian tersebut, tentu tidak didapat secara tiba-tiba atau datang dengan sendirinya. Diperlukan pengetahuan dan pengalaman berwirausahaan. Semakin intens kegiatan usaha dilakukan, umumnya akan membentuk suatu keahlian dalam berniaga, seperti kemampuan berkomunikasi yang ramah sehingga memikat hati pelanggan, kemampuan menghadirkan produk berkualitas sehingga diminati konsumen, kemampuan menggunakan fasilitas tekonologi sehingga dapat menjangkau konsumen dari berbagai tempat, dan sebagainya.Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sebagaimana tersebut di atas, salah satunya dapat mengikuti kegiatan pelatihan kewirausahaan. Sejatinya, kegiatan ini membantu para peserta di dalam mengenal usaha, hal-hal apa saja yang diperlukan dalam membangun usaha, bagaimana sikap dan perilaku berwirausaha, termasuk biaya dan fasilitas yang diperlukan. Bagi pemula, tentu semua itu adalah tahap awal di dalam membangun minat, atau dikenal dengan semangat berwirausaha (jiwa). Tentu dengan mengikuti kegiatan pelatihan, akan didapat gambaran sederhana tentang usaha, khususnya mendapatkan pengetahuan tentang pengalaman berwirausaha dari para pelatih(Rante& Ratang, 2020). Sehingga, para peserta memiliki persiapan diri jika suatu saathendak menjalankan sebuah bisnis.
Pengertan Pelatihan
Pelatihan adalah kegiatan latih berlatih, dalam konteks bisnis pelatihan berarti belajar praktek usaha. Kata praktek bisa berarti formal atau tidak formal.
1.Praktek formal Yaitu Pelatihan usaha yang dilakukan secara formal umumnya berupa seminar, workshop, diklat, dan magang yang diselenggarakan oleh suatu lembaga, dan setelah mengikui kegiatan akan mendapatkan sertifikat. Selain itu, dalam praktek formal terdapat tindakan sistematis dan terukur, sehingga hasil dari mengikuti pelatihan akan lebih jelas.
2.Praktek tidak formal Yaitu belajar usaha secara tidak terprogram, misalnya ikut dagang orang tua, belajar dengan teman atau orang lain yang sudah menjalankan usaha, dan atau ikut bekerja pada orang lain. Setelah mendapatkan ilmu dan cara menjalankannya, maka akan membuka usaha sendiri. Umumnya, jenis praktek ini lebih umum dilakukan oleh banyak orang.
Chandler (dalam Anoraga. 2004 : 339) strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan , dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang di perlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan itu. Strategi adalah kekuatan-kekuatan sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti internal untuk mencapai tujuan perusahaan dalam lingkungan persaingan. Berkaitan dengan memenangkan medan tempur persaingan dan mendapatkan kepemimpinan global, tujuan strategi secara tidak langsung berarti bentang sumber daya, kapabilitas, dan kompetisi inti organisasi. Sehubungan dengan pengembangan usaha, hal ini tergantung pada kemampuan pengusaha dan pengelolanya dalam usahanya setiap hari. Hal ini seperti apa yang di kemukakan oleh Scumpeter (dalam Jhingan, 1993 : 3) bahwa pengembangan adalah perubahan spontan dan terputus-putus senintiasa mengubah dan mengganti situasi keseimbangan untuk waktu sebelumnya. dan dikemukakan oleh Kellog (dalam Moekijat, 2001 : 20) bahwa pengembangan sebagai suatu perubahan dalam diri orang yang memungkinkan yang bersangkutan bekerja efektif.
Sedangkan menurut Mangkuprawira (2004 : 135) menyatakan bahwa pengembangan merupakan upaya meningkatkan pengetahuan yang mungkin 10 digunakan segera atau sering untuk kepentingan di masa depan. Selanjutnya Yoder (dalam Moekijat, 2001 : 20) menjelaskan bahwa pengembangan adalah setiap usaha memperbaiki pelaksanaan pekerjaan yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi mempengaruhi sikap-sikap atau menambah kecakapan.Disisi lain Bone (dalam Jhingan, 1993:4) mengatakan bahwa pengembangan adalah memerlukan dan melibatkan semacam pengarahan, pengaturan, dan pedoman dalam rangka menciptakan kekuatan-kekuatan bagi perluasabn pemeliharaan.
Menurut Hornby (Enskplodiya 2000 : 402) effort is a particular activity that a group of people organize in order to achive something. Yaitu, usaha adalah aktivitas khusus yang diorganisir oleh sekelompok orang untuk mencapai tujuan atau sesuatu.Menurut Saparudin (2003 : 1) menyatakan bahwa usaha adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk mendapatkan penghasilan dengan tujuan memperoleh keuntungan, sedangakan usaha menurut kamus umum bahasa indonesia (1994 : 1661) adalah kegiatan dengan menggunakan tenaga pikiran atau badan untuk menyatakan suatu maksud.
Penelitian Terdahulu Jusohet al(2011), Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat keterampilan kewirausahaan pengusaha yang disurvei cukup terampil, dan mereka merasa bahwa mereka membutuhkan pelatihan keterampilan kewirausahaan di berbagai bidang seperti untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, keterampilan untuk membuat akun bisnis, menciptakan promosi iklan dan keterampilan, keterampilan menetapkan harga yang tepat dan keterampilan menjual.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar