Nurhayati Subakat adalah salah satu yang terdiri atas
tokoh Wanita yang paling berpengaruh di Indonesia. Pada tahun 2018 lalu, Founder dan Komisaris utama Paragon
Technology and Innovation itu masuk kedalam 25 pebisnis Wanita yang memiliki
dampak besar di dunia bisnis Asia versi majalah Forbes.
Hingga saat ini, perusahaan yang telah menaungi
merek-merek unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri
itu terus berkembang menjadi perusahaan kosmetik lokal yang mendunia dengan
lebih dari 10 ribu karyawan serta luas pabrik sekitar 20 hektar.
Nurhayati berpendapat bahwa “Pendidikan adalah kunci
lahirnya inovasi-inovasi produk kami”. Sadar akan pentingnya pendidikan. Sejak
didirikannya perusahaan Wardah pada tahun 1985, Nurhayati memiliki visi untuk
mendukung kemajuan pendidikan bangsa.
Paragon juga telah banyak berperan membangun
pendidikan dengan programnya seperti Good Leader Good Teacher, Wardah Inspiring,
Wardah Scholarship Program, Semua Murid Semua Guru.
Lalu Paragon Innovation Fellowship, Jabar Innovation Fellowship, Lecturer
Coaching Movement, Pelatihan Inspiring Lecturer, dan INS Kayu Tanam
Restoration.
Pada awalnya, Nurhayati mempunyai impian menjadi
seorang dosen. Pada saat Nurhayati ingin melamar menjadi dosen, Nurhayati
ditolak dan pada akhirnya bekerja di sebuah apotek di
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pada
1985 ia mendirikan PT Pusaka Tradisi Ibu. Produk pertamanya untuk perawatan
rambut di salon dengan harga terjangkau berlabel Putri. Lima tahun berjalan,
tempat usahanya kebakaran, hingga kondisi keuangan tergerus sampai minus.
Nyaris bangkrut dan memilih tutup, Nurhayati memutuskan bangkit lagi karena
memikirkan nasib karyawan dan utang ke mitra bisnis.
Dari
kredit ke bank, ia membuat kosmetika halal pada 1995 berlabel Wardah hingga terkena
imbas krisis moneter 1998. Namun, perusahaan Nurhayati tetap bertahan
hingga terus membesar. Fenomena hijaber yang meledak pada 2009 menjadi
momentum bagi pencetus kosmetik berlabel halal itu. Wardah melejit bahkan
sampai bisa beriklan di televisi.
Perusahaannya
kemudian
berganti nama menjadi PT Paragon Technology & Innovation pada 2011
sampai sekarang dan inovasi-inovasi produk terus diluncurkan. "Dalam
perjalanan itu, saya merasakan begitu pentingnya pendidikan. Semua bisnis ini
berkat pengalaman dan pendidikan. Inovasi-inovasi juga disokong
penelitian," ujar wanita usia 71 tahun itu.
DAFTAR PUSTAKA:
https://nasional.tempo.co/read/1519255/cerita-kesuksesan-nurhayati-subakat-pendiri-wardah-yang-peduli-pendidikan?page_num=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar