Bobobox
Pengalaman Ahmad Qois dan Agung Mahesa yang pernah mencoba menginap di hotel kapsul juga merasa yang diinapi terlalu sempit dan pengunjung harus merangkak saat masuk ke dalam ‘kapsul’ yang berkapasitas satu orang saja. Setelah 2 tahun menjalani riset, Bobobox direalisasikan sebagai bisnis hotel kapsul yang berbasis teknologi dan inovasi.
Pada April 2018, Bobobox mendapatkan pendanaan modal benih dari modal ventura dari Indonesia Alpha JWC dan Genesia Ventures. Dalam pembangunannya, Bobobox pertama di Bandung yaitu Bobobox Pods Paskal. Bobobox Pods Paskal diluncurkan pada 27 Juli 2018, dengan total 62 pods (kamar).
Pada bulan Mei 2020, Bobobox mengumumkan pendanaan Seri A senilai US$11.5 juta yang dipimpin oleh Horizons Ventures dan Alpha JWC Ventures.
Bobobox masuk ke dalam daftar Forbes Asia 100 to Watch.
Bobobox memiliki pod yang didesain berbentuk huruf L, berhadapan satu sama lain. Para tamu bebas memilih preferensi kamar antara turun ke kamar bagian bawah Earth Room, atau naik ke kamar bagian atas, Sky Room, di mana setiap kamar bisa untuk sampai dua orang dengan tempat tidur king-size.
Bentuk kamarnya berupa deretan kotak (box) besar masing-masing berukuran 4x2 meter setinggi 2,5 meter, tamu akan tidur dengan posisi kasur di atas dan di bawah dekat lantai. Di samping kasur berukuran king size atau dua orang itu, ada monitor panel kendali seukuran komputer tablet. Tamu bisa memilih suasana kamar sesuai suasana hati kemudian memilih warna lampu kamar dan tingkat sorot cahayanya. Ada 15 pilihan warna dari putih sampai ungu.
Dengan menggunakan teknologi Internet untuk Segala, pengunjung dapat mengatur semua aspek di dalam pod, mulai dari buka-tutup pintu, mengganti warna lampu, hingga mengatur volume speaker, melalui aplikasi Bobobox yang bisa diunduh melalui Google Play atau App Store. Aplikasi tersebut juga memiliki layanan online check-in dan scan kode QRsebagai akses masuk tamu ke dalam pod.
Disusun Oleh : Silva Gresyella Navisha
@AB31-Silva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar