Oleh : Ryan Setya Rama (@V17-RYAN)
ABSTRAK
Brand
identity adalah salah satu
faktor terpenting untuk membentuk persepsi orang-orang terhadap bisnis yang dijalankan. Membentuk persepsi sangatlah penting karena setiap
perusahaan tentunya memiliki value yang ingin disampaikan
kepada para penggunanya. Selain itu, brand
identity juga akan membuat brand perusahaan lebih
unik, sehingga dapat digunakan sebagai pembeda dari brand perusahaan
lainnya. Brand identity adalah sekumpulan elemen
yang terlihat dari suatu merek mulai dari desain, logo, dan warna yang
mengidentifikasikan dan membedakan merek di benak konsumen.
Singkatnya brand identity adalah apa yang membuat
konsumen langsung mengenali brand perusahaan. Umumnya konsumen
akan menghubungkan brand identity dengan produk atau
layanan. Elemen-elemen pada brand identity meliputi nama brand, logo,
slogan, dan kisah dari merek tersebut.
Kata kunci: Brand
Identity, Keputusan, Perusahaan
PENDAHULUAN
Merek
(brand) adalah aset paling bernilai bagi semua perusahaan di belahan dunia
manapun karena brand merupakan salah satu pertimbangan bagi konsumen dalam
melakukan pemilihan produk (Sasmita dan Suki, 2015). Maka dari itu merek sudah
menjadi faktor penentu unggulnya produk dibidang industri bisnis. Konsumen
dapat mengambil keputusan produk mana yang akan dibeli dengan melihat merek apa
yang dipakai serta manfaat apa yang didapatkan oleh produk tersebut.
Brand
Identity merupakan asosiasi merek yang unik untuk menunjukkan janji kepada
konsumen. Menurut Aaker dan Joachimsthalar dalam Ghodeswar (2008) menyatakan
bahwa identitas merek merepresentasikan bagaimana sebuah organisasi
(perusahaan) ingin menunjukkan merek mereka pada konsumen. Hal ini menuntut
para pemasar untuk terus mengikuti perkembangan perilaku konsumen khususnya
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang dilakukan para
konsumen. Karena brand identity dari suatu merek sebuah produk membuat
seseorang dikenal melalui kelas sosialnya.
Brand
identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada
konsumen agar menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan
konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili sebuah organisasi dari
waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008). Brand identity adalah sesuatu yang berbentuk
dan dapat dirasakan oleh indera-indera. Setiap orang dapat melihatnya,
menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, dan melihat pergerakannya. Brand
identity menimbulkan pengakuan, memperkuat perbedaan dan membuat ide-ide besar
yang dapat diakses. Brand identity mengambil elemen-elemen yang berbeda dan
menyatukannya ke dalam seluruh sistem (Wheeler, 2009).
PEMBAHASAN
Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang
menunjukkan janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu
beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari pesaing, dan mewakili apa
organisasi dapat dan akan lakukan dari waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008).
Elemen brand adalah upaya visual bahkan kadangkala fisik yang bertindak
mengidentifikasi dan mendeferensiasi suatu produk atau jasa perusahaan. Elemen
brand formal seperti nama, jenis logo, dan slogan bersatu membentuk identitas
visual suatu brand atau perusahaan (Kotler & Pfoertsch, 2008).
Beberapa elemen brand identity adalah sebagai berikut:
a.
Nama Brand
Nama brand adalah yang pertama
dan mungkin ekspresi terbesar atau wajah dari suatu produk.
b.
Logo
Logo adalah tampilan grafis
dari nama brand atau perusahaan.
c.
Slogan (Tagline)
Slogan brand adalah kalimat
yang mudah dikenal dan diingat yang seringkali menyertai nama brand dalam
program komunikasi pemasaran.
d.
Kisah Merek
Kisah dapat menjadi lebih dan
lebih penting dalam kehidupan perusahaan. Sebagai suatu konsep, kisah bahkan
memenangkan tempat berpijak yang penting dalam perdebatan tentang cara brand
masa depan akan dibentuk.
Beberapa fungsi utama brand
adalah (Surya, 2003:26):
a.
Sebagai sebuah janji. Brand menjanjikan diferensiasi
yang berarti, menciptakan kecenderungan dan mampu menjadikan produk ‘premium’.
b.
Sebagai jalan pintas dalam pengambilan keputusan.
c.
Sebagai aset yang menambah nilai finansial.
d.
Menandakan perubahan kepada audience.
e.
Menanggapi perubahan audience.
f.
Mengkomunikasikan kembali nilai-nilai instansi atau
perusahaan pada masyarakat.
g.
Memerangkati moral orang-orang didalam lingkunagn
perusahaan.
h.
Mengabsahkan momentum untuk seuah pernyataan jangka
panjang.
i.
Menciptakan, mengelola, dan menguasai presepsi
masyarakat, baik didalam organisasi maupun masyarakat umum.
Lebih lanjut, Reid (2006) mengemukakan beberapa langkah dalam membentuk
brand identity, yaitu sebagai berikut:
a.
Membuat rancangan bisnis, visi dan misi, dan beberapa
hal yang menunjukkan bahwa merek tersebut berbeda dengan lainnya.
b.
Melakukan survey atau wawancara kepada masyarakat mengenai
persepsi mereka terhadap suatu merek.
c.
Melakukan penelitian terhadap merek pesaing yang
memiliki kemiripan.
d.
Membuat logo, tagline,
dan hal-hal lainnya
yang mendukung dalam pembentukan
brand identity.
e.
Melakukan survey secara berkala mengenai persepsi
masyarakat terhadap merek tersebut.
KESIMPULAN
Brand mengandung sebuah nilai yang mencerminkan nama,
simbol, desain atau kombinasi yang dapat mengidentifikasikan sebuah kualitas
atau pelayanan dari sebuah perusahaan. Brand mengandung sebuah nilai kualitas
yang didapatkan dari sebuah barang atau jasa berdasarkan pengalaman penggunaan
pada satu produk atau lebih. Brand
identity adalah kumpulan
semua elemen yang diciptakan perusahaan untuk menggambarkan citra yang tepat
bagi konsumennya. Seorang pelanggan akan mempertimbangkan brand yang ingin
dibeli. Elemen-elemen dari brand identity terdiri dari nama brand, logo,
slogan, dan kisah dari merek tersebut. Karena brand identity memiliki fungsi
utama, salah satunya yaitu menciptakan, mengelola, dan menguasai presepsi
masyarakat, baik didalam organisasi maupun masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA
Ghodeswar, Bhimrao M,
2015, Building Brand Identity in Competitive Markets: a Conceptual Model,
Emerald Insight, journal.
Hidayat, Atep Afia. 2022.
Modul Pembelajaran: Growth, Stability, Consistency, Pride, and Noble Activities. Jakarta:
Universitas Mercu Buana.
Qoniatuzzahidah, dkk,
2015, Perancangan Visual Brand Identity Hanifa Bakery and Chocolate di
Semarang, http:// eprints.dinus.ac.id/16963/1/jurnal_16179.pdf.
Rustan, Surianto, 2009,
Mendesain Logo, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Wheeler, Alina, 2009,
Designing Brand Identity, Canada: Hoboken.