ABSTRAK
Periklanan
sangat penting dalam pemasaran bisnis dan sangat membantu dalam menyampaikan
pesan kepada calon pelanggan maupun konsumen setia. Iklan menjadi sarana yang
digunakan oleh para produsen atau perusahaan untuk membatu menghapi dan
memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat dengan menarik perhatian dan
minat konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Menerapkan strategi periklanan
yang efektif dapat membantu perusahaan dalam membangun dan meningkatkan Brand
Awareness, sehingga dapat meningkatkan pembelian. Ada berbagai upaya yang
dapat dilakukan mulai dari periklanan menggunakan model AIDA (Attention,
Interest, Desire dan Action), membuat nama dan logo yang menarik, content
marketing, sosial media, e-commerce, mengikuti event, dan sebagainya.
Keyword: Iklan, Brand awareness, Bisnis
PENDAHULUAN
Pada
era globalisasi dan digitalisasi saat ini, media informasi dan komunikasi
berkembang dengan pesat dan dalam jumlah yang cukup banyak. Perkembangan ini
dimanfaatkan oleh para pelaku usaha atau perusahaan untuk mengembangkan
usahanya sehingga timbulnya persaingan antar perusahaan yang saling
berlomba-lomba memenangkan pasar agar kelangsungan hidup perusahaannya tetap
terus berjalan. Salah satu bentuk strategi yang dilakukan oleh perusahaan dalam
menghadapi persaingan ini adalah dengan menunjukkan merek dagang (brand) kepada
konsumen. Merek juga dianggap memiliki nilai yang sama dengan sebuah reputasi.
Menunjukkan keunggulan sebuah merek yang dapat membedakan dengan kompetitor
akan membawa produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan melekat di benak
konsumen. Strategi yang efektif untuk memperkenalkan merek/brand kepada
masyarakat yaitu dengan melakukan periklanan, baik melalui media sosial,
televisi, media cetak, ataupun media lainnya.
PEMBAHASAN
A. Periklanan
Menurut
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1999: 223) periklanan adalah komunikasi
non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan
perusahaan, lembaga nonlaba, serta individu-individu. Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 150) “Periklanan (advertising) adalah semua bentuk
terbayar presentasi nonpribadi dan pemasaran ide, barang, atau jasa dengan
sponsor tertentu”. Menurut Djaslim Saladin (2002:219)
menyatakan bahwa advertising adalah salah satu alat promosi, biasanya digunakan
untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat
dimana bentuk penyajian iklan ini bersifat non-personal.
Maka,
dapat disimpulkan bahwa iklan adalah bentuk promosi
ataupun pengenalan produk, jasa, atau layanan yang disampaikan melalui media
tertentu dan bahasa persuasif untuk menarik khalayak umum agar tertarik
membeli produk ataupun jasa yang disediakan.
Menurut Shimp (2000), fungsi-fungsi periklanan tersebut adalah :
- Informing. Periklanan membuat konsumen sadar akan merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. Periklanan menampilkan peran informasi lainnya yaitu mengajarkan manfaat-manfaat baru dari merek-merek yang telah ada.
- Persuading. Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk yang diiklankan.
- Reminding. Tujuan dari adanya iklan berikutnya yaitu untuk melindungi agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen dan juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada sebelumnya.
- Adding Value. Periklanan memberikan nilai tambah dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai merek yang lebih elegan, lebih bergaya dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
B. Brand
Awareness
Menurut Durianto, dkk (2017), Brand Awareness adalah kesanggupan calon konsumen dalam mengenali dan mengingat kembali akan adanya suatu merk sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu. Kemudian, menurut Rangkuti (2014), berpendapat bahwa Brand Awareness adalah kemampuan seorang pelanggan untuk mengingat suatu merk atau iklan tertentu secara spontan setelah dirangsang dengan beberapa kata kunci. Sementara itu, menurut Kotler dan Keller (2011), mengungkapkan bahwa Brand Awareness atau Kesadaran Merek ini adalah kemampuan merk tersebut untuk muncul dalam benak konsumen, terutama ketika mereka sedang memikirkan produk tertentu dan seberapa mudahnya merk tersebut dimunculkan.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa Brand Awareness merupakah istilah yang mengambarkan
sejauh mana merek dikenal oleh konsumen.
Tahap
Brand Awareness
1. Unaware
Pada
tingkatan pertama ini, merek atau brand tidak dikenali pasar.
Merek masih belum disadari oleh konsumen atau konsumen masih sangat asing dan
tidak mengenal merek tersebut.
2. Brand
Recognition
Di
tahap ini, konsumen mampu mengenali suatu produk atau merek saat mereka melihat
produk tertentu. Hal ini dipicu oleh nama merek yang dipakai, ditambah juga
tampilan visual khas dari produk, logo, dan warna.
3. Brand
Recall
Pada
tahap brand recall, konsumen bisa mengingat merek sebuah produk
berdasarkan kategori jenis produknya, serta sudah memiliki ingatan mengenai
keberadaan merek. Konsumen dapat mengingat, tanpa harus melihat produknya dulu.
4. Top
Awareness Brand
Tingkatan
ini merupakan tingkatan tertinggi. Biasanya konsumen selalu mengingat merek
tertentu saat membicarakan suatu jenis barang, bahkan bisa pula secara spontan
teringat akan produk dari brand tertentu ketika mereka sedang membutuhkannya.
Semakin dikenali khalayak luas, semakin tinggi pula indikator brand
awareness yang telah dicapai.
C. Strategi
Periklanan untuk Membangun Brand Awareness
Menurut
Smart Insights, pola AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action) merupakan
salah satu prinsip advertising yang paling efektif dan populer digunakan. Model
AIDA dapat diterapkan pada serangkaian iklan, seperti dalam kampanye, atau pada
satu iklan. Ini sangat serbaguna dan dapat digunakan di TV, radio, papan iklan,
surat kabar, majalah, iklan online dan sosial.
Attention (Perhatian)
Attention
atau perhatian, yaitu memastikan target pasar mengetahui keberadaan produk atau
layananmu. Menurut Corporate Finance Institute, menciptakan kejutan melalui
visual yang kreatif atau konten iklan yang menarik adalah cara terbaik untuk
memikat perhatian konsumen.
Interest (Minat)
Perusahaan
perlu memahami tantangan yang dihadapi konsumen untuk membuktikan bahwa produk
atau jasa yang disediakan dapat membantu. Konten iklan harus mudah dikonsumsi
agar konsumen tidak kehilangan minat dengan cara menggunakan tulisan yang mudah
dibaca dan slogan yang menarik.
Desire (Kebutuhan)
Pada
tahap ini, sangat penting untuk fokus pada manfaat produk atau layanan daripada
fitur yang ditawarkan. Hal ini karena jika konsumen tidak familiar dengan
fitur-fitunya, maka mereka tidak akan paham manfaat dari produk yang ditawarkan.
Oleh karena itu, selalu jelaskan manfaat dari setiap fitur yang ditawarkan.
Sehingga, calon konsumen bisa tahu apakah produknya bisa jadi solusi atas
permasalahan yang mereka alami.
Action (Tindakan)
Saat
menerapkan action harus memanfaatkan call-to-action, yaitu suatu kalimat ajakan
yang mengarahkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Contohnya seperti “Klik
link ini untuk memesan!”, “Tekan banner di bawah untuk melakukan pembelian”, “Isi
alamat email Anda untuk berlangganan!” dan kalimat-kalimat lainnya.
Selain
model AIDA, ada pula upaya-upaya lain yang dapat meningkatkan brand awareness,
upaya tersebut, antara lain:
- Membuat nama, logo, dan tagline yang mudah diingat serta menarik.
- Membangun bisnis melalui website, media sosial, dan e-commerce.
- Menggunakan influencer untuk mempromosikan produk di berbagai media sosial yang mereka miliki.
- Menjalankan content marketing.
- Mengikuti event, menjadi sponsor di berbagai acara.
- Memberikan promo, merchandise, dan berbagai penawaran menarik.
KESIMPULAN
Periklanan
merupakan bentuk promosi ataupun pengenalan produk, jasa, atau layanan yang
disampaikan melalui media tertentu dan bahasa persuasif. Melalui periklanan ini,
masyarakat dapat mengenali produk yang ditawarkan perusahaan, atau disebut dengan
brand awareness. Brand awareness atau kesadaran merek merupakan
salah satu cara untuk mengukur efektivitas pemasaran yang diukur oleh kemampuan
pelanggan untuk mengenali dan mengingat nama, gambar atau tanda-tanda lain yang
terkait dengan merek dagang. Ketika konsumen mengenal sebuah merek, mereka
cenderung akan melakukan pembelian terhadap merek yang mereka kenal dari pada
yang tidak dikenali.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmed,
A. (2020, September 8). The AIDA Process in Advertising. Retrieved
from smallbusiness.chron.com: https://smallbusiness.chron.com/aida-process-advertising-10490.html
Rahayu,
R. M. (2017). Membangun Brand Awareness Pada Usaha Mikro Kecil Dan
Menengah. Competence: Journal of Management Studies, 11(2).
Lukitaningsih, A. (2013). Iklan yang efektif sebagai strategi komunikasi pemasaran. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan, 13(2), 116-129.
Wicaksono,
P. (2021, Desember 28). Tahapan Penting Membangun Brand Awareness.
Retrieved from www.qubisa.com: https://www.qubisa.com/article/tahapan-penting-membangun-brand-awareness
Tidak ada komentar:
Posting Komentar