Rajib Fahmi(@V27-Rajib)
Abstrack
Strategi
Franchise sekarang salah satu strategi yang menarik di kalangan pebisnis untuk
mempercepat perluasan produk bisnis mereka. Selain untuk memperluas produk
bisnis, franchise juga dapat meningkatkan kesadaran merek (brand awareness)
terhadap produk tersebut karena mampu menjangkau konsumen secara mudah.
Franchise juga harus memenuhi kriteria tertentu agar mampu meningkatkan brand
awareness, seperti hubungan yang baik antara pemberi dan penerima franchise,
lokasi, dan sumber daya manusia. Franchise membuat produk mudah untuk ditemui,
mudah dijangkau, promosi yang lebih efektif karena dilakukan oleh dua pihak,
dan akan meningkatkan brand awareness. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode meta analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
strategi franchise selalu meningkatkan brand awareness. Hal tersebut
dikarenakan strategi franchisee yang dilakukan oleh perusahaan dapat
menciptakan brand yang kuat dengan waktu yang singkat, hal ini dikarenakan
sistem franchisee memiliki beberapa keunggulan diantaranya memiliki dan
memanfaatkan jaringan yang ada untuk ekspansi dan perluasan usaha dengan lebih
cepat, mudah dan murah jika dibandingkan pertumbuhan secara organic dan dilakukan
secara manual.
Kata kunci
:Franchise, Brand awareness.
Pendahuluan
Franchise adalah pola bisnis dimana ada Pihak Franchisor sebagai pemilik sisten bisnis memberikan ijin kepada Pihak Franchisee untuk menjalankan usaha menggunakan sistem bisnis yang dimiliki Franchisor dengan syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh Franchisor. Syarat-syarat tersebut antara lain bahwa Franchisee harus membayar sejumlah uang sebagai Franchise Fee dan Manajemen Fee serta harus bersedia mentaati ketentuan yang ditetapkan oleh Franchisor. Franchisee bersedia menerima syarat-syarat tersebut karena tertarik pada kenyataan bahwa bisnis yang menggunakan sistem bisnis milik Franchisor tersebut telah terbukti sukses serta telah terbukti mendatangkan keuntungan. Salah satu kunci suksesnya adalah bahwa dengan menggunakan sistem milik Franchisor itu usaha yang dijalankan menjadi memiliki ciri khas dan memiliki keunggulan yang tidak mudah ditiru oleh kompetitor. Siapapun yang ingin menggunakan sistem tersebut harus seijin Franchisor. Penggunaan sistem tanpa ijin Franchisor merupakan pelanggaran hukum karena beberapa bagian dari sistem telah menjadi Hak Kekayaan Intelektual milik Franchisor yang dilindungi undang-undang. Di samping itu tanpa ijin Franchisor siapapun akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan sistem tersebut secara utuh karena salah satu bagian dari sistem berupa Rahasia Dagang yang sangat dijaga kerahasiaannya oleh Franchisor. Dengan Rahasia dagang yang terjaga kerahasiaannya itulah Franchisor mampu tetap memiliki ciri khas usaha yang tidak mudah ditiru, menjadi pembeda dengan usaha sejenis lainnya sehingga dapat dipergunakan sebagai senjata utama untuk tetap unggul dalam persaingan bisnis dan tetap menjadi pilihan konsumen.
Pembahasan
Bentuk usaha
franchise digambarkan sebagai perpaduan bisnis besar dan kecil, yaitu perpaduan
antara energi dan komitmen individual dengan sumber daya dan kekuatan sebuah
perusahaan besar (Sulistiyani, 2008: 64). Menurut Sumarni (2013), franchise
adalah pemberian lisensi atas suatu format bisnis secara keseluruhan, dimana
pihak pemilik hak guna nama (franchisor) memberikan lisensi atas sejumlah
penyalur atau penerima hak guna nama (franchisee) untuk memasarkan suatu produk
/ jasa dan melakukan bisnis yang dikembangkan oleh franschisor dengan
menggunakan merk nama, merk dagang, merk jasa keahlian khusus dan cara
melakukan bisnis yang memiliki oleh franchisor (Rajif, et al 2011). Sedangkan
International Franchise Association mengajukan definisi franchise adalah
hubungan perjanjian antara franchisor dan franchisee, dimana franchisor
menawarkan atau berkewajiban untuk memelihara kesinambungan kepentingan
franchisee dalam hal pengetahuan, ketrampilan, pelatihan bidang bisnis
franchise dan franchisee berhak beroperasi dengan nama dagang, atau format atau
prosedur yang dimiliki dan di bawah pengawasan franchisor. Selanjutnya menurut
Pasal Waralaba (franchise) PP 42/2007 merupakan hak khusus yang dimiliki oleh
orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha
dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan
dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjajian
waralaba. Untuk kepentingan tersebut mengharuskan franchisee untuk melakukan
investasi. Dalam hal ini, bisnis waralaba dapat dikembangakan menjadi lebih
banyak lagi agar konsumen selalu melakukan loyalitasnya terhadap produk yang
ditawarkan. Dengan kata lain, bisnis waralaba mengharuskan melakukan investasi
untuk mengembangkan bisnisnya (Ghantous, 2012).
Strategi
Meningkatkan Pemasaran Bisnis Waralaba agar Mendapatkan Keuntungan Maksimal
-Lakukan
Identifikasi Pasar
Para pengusaha harus mengetahui siapa yang akan menjadi sasaran penjualan awal dari produk tersebut. Identifikasi pasar dilakukan agar penjualan bisnis waralaba tepat sasaran.Kenali sebuah permintaan pasar yang sangat tinggi pada suatu wilayah. Ketahui tren yang sedang terjadi dalam masyarakat saat ini dan bagaimana peluang kedepannya.Dengan melakukan strategi identifikasi pasar, sebuah bisnis waralaba yang Anda miliki akan sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga minim dari risiko kerugian dan tentu saja memiliki peluang untuk meningkatkan pemasaran.
-Kenali Brand,
Ketentuan Fee dan Sistem Franchise
Ketika akan memilih suatu waralaba, poin yang paling utama untuk dipertimbangkan adalah pembagian fee. Setiap franchisor memiliki aturan tersendiri dalam hal pembagian fee.Agar tidak merasa dirugikan di kemudian hari, sebaiknya anda harus lebih teliti dalam mempelajari sistem pembagian fee tersebut. Pelajari juga, indikasi atau kemungkinan franchisor mengubah kebijakannya di waktu mendatang, karena biasanya,Franchisor akan melakukan evaluasi terhadap kebijakan pembagian royalty tersebut. Intinya, telitilah sebelum memutuskan untuk memilih jenis franchise yang nantinya akan anda jalani.
-Lokasi yang
Strategis
Strategi
selanjutnya yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan pemasaran bisnis waralaba
sudah jelas, pemilihan lokasi yang strategis mampu mendatangkan lebih banyak
konsumen. Walaupun tidak selalu harus di mal atau tempat publik lainnya.Anda
dapat memilih lokasi yang ramai, dan tentu saja sesuai dengan target pasar.Cobalah
untuk melihat dengan jeli target pasar di beberapa tempat seperti perkantoran,
kampus, pasar, hingga rumah sakit.Tidak hanya mampu menjangkau lebih banyak
konsumen, lokasi strategis juga dapat meningkatkan penjualan, sehingga omzet
yang Anda dapatkan akan semakin besar.
Keuntungan
bisnis franchise bagi pihak pewaralaba
Keuntungannya adalah
membagi keuntungan dengan terwaralaba sekaligus mengurangi risiko usaha. Selain
itu, pihak pewaralaba atau franchisor dapat menggunakan modal orang lain untuk
mengembangkan usaha dan memperluas layanan. Kemudian sumber pemasukan, seperti
royalti dan fee menjadi penghasilan pasif bagi pewaralaba. Keuntungan lainnya
adalah pewaralaba dapat memanfaatkan jaringan yang tersedia untuk perluasan dan
ekspansi dengan mudah, murah, dan cepat.
Teknik bisnis
franchise dapat mempercepat waktu penguasaan pasar, dapat meningkatkan hasil
penjualan atau omzet dan putaran bisnis dari pewaralaba. Bisnis franchise bagi
pewaralama mendatangkan keuntungan, seperti mempermudah pengawasan manajemen
dan meningkatkan penawaran pewaralaba terhadap sumber pendanaan atau modal.
Keuntungan
bisnis franchise bagi pihak terwaralaba
Keuntungannya adalah
mengurangi risiko kerugian karena pewaralaba akan membantu menyelesaikan setiap
permasalahan yang datang. Selain itu, pihak terwaralaba atau franchisee dapat
memiliki bisnis dalam waktu yang relatif singkat dan mudah daripada membuat
bisnis dari awal. Kemudian franchisee terbantu dari sisi merek karena
franchisor telah membantu pemasaran dan branding.
Jenis-jenis
Franchise
Franchise atau waralaba digolongkan menjadi tiga jenis menurut East Asian Executive Repot (1993), berikut penjelasannya.
1. Product Franchise.
Jenis waralaba ini memfokuskan terwaralaba mendistribusikan produk dari pewaralaba dengan pembatasan areal, misalnya pengecer bahan bakar British Petroleum dan Shell.
2. Processing
Franchise atau Manufacturing Franchise
Pada jenis ini, pewaralaba memegang peranan penting know-how atau memberitahukan suatu proses produksi, misalnya perusahaan minuman Coca Cola dan Fanta.
3. System
Franchise atau Business Format
Untuk jenis
waralaba ini, perwaralaba memiliki cara unik dalam menyajikan produknya menjadi
satu paket kepada konsumen, misalnya perusahaan makanan cepat saji KFC, Dublin
Donuts, McDonald’s, dan lain sebagainya.
Tips Membuka
Bisnis Franchise
Setelah membahas kesalahan yang kerap terjadi dalam membangun usaha waralaba, berikut adalah tips yang perlu kamu ketahui jika ingin membuka usaha waralaba:
1. Ciri Khas
yang Menarik
Ketika ingin membuka usaha waralaba, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah ide produk yang memiliki ciri khas tersendiri. Kemudian kamu dapat menambahkan fasilitas tambahan pada gerai waralaba milikmu. Kedua poin tersebut dapat menciptakan perbedaan antara waralaba kamu dengan waralaba lainnya. Ciptakanlah sesuatu yang baru dan unik untuk dapat menguasai pasar
2. Kejelasan SOP
Selain ciri khas, standar operasional dibutuhkan sebagai pedoman dan acuan karyawan dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Kejelasan SOP dapat membantu kamu untuk memiliki standar kualitas yang sama dengan waralaba lainnya. Selain itu, SOP juga perlu dibuat dengan sederhana agar proses bisnis dapat dijalani dengan mudah dan lancar.
3. Catatan
Keuangan
Sebuah usaha
waralaba wajib memiliki catatan keuangan. Sebagai pemilik waralaba, kamu perlu
membuat pembukuan keuangan secara sistem atau manual. Meskipun bisnis yang
dimiliki belum cukup besar, pencatatan transaksi dan keuangan secara
keseluruhan perlu dilakukan.
Dengan memiliki catatan keuangan, kamu dapat melihat sekaligus mengetahui perkembangan bisnis yang kamu jalani dari waktu ke waktu. Catatan ini juga membantu kamu melihat status perkembangan bisnis, seperti produk mana yang membawa keuntungan dan produk mana yang membawa kerugian.
4. Kontinuitas
Antar Franchise
Pewaralaba
biasanya memberikan pelatihan kepada terwaralaba secara berkala. Walaupun usaha
waralaba dijalankan oleh pemilik yang berbeda-beda, konsumen tetap melihat
brand yang sama.
Kesimpulan
franchise
adalah pemberian lisensi atas suatu format bisnis secara keseluruhan, dimana
pihak pemilik hak guna nama (franchisor) memberikan lisensi atas sejumlah
penyalur atau penerima hak guna nama (franchisee) untuk memasarkan suatu produk
/ jasa dan melakukan bisnis yang dikembangkan oleh franschisor dengan
menggunakan merk nama, merk dagang, merk jasa keahlian khusus dan cara
melakukan bisnis yang memiliki oleh franchisor.
Refrensi
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/3927/05.1%20bab%201.pdf?sequence=4&isAllowed=y
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-franchise/
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-strategi-jitu-untuk-meningkatkan-pemasaran-bisnis-waralaba/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar