Laykha Fitriani Az Zahra (@V12-LAYKHA)
ABSTRAK
Artikel ini membahas
lebih lanjut tentang wirausaha atau entreprenuer, bagaimana seorang pemimpin
memegang peran yang sangat berpengaruh dalam keseluruhan usaha, perilaku serta
apa saja orientasi tugas-tugas dari pemimpin tersebut, karakteristik pemimpin
itu sendiri, dan sikap-sikap yang menuntun suskes pada seorang wirausaha itu.
Tak dipungkiri bahwasannya seorang pemimpin memegang peranan yang sangat
penting terhadap keseluruhan suatu usaha sehingga seorang pemimpin harus
memiliki sikap “leadership”. Sikap ini merupakan salah satu kunci yang harus
dimiliki sehingga usaha yang dibangun dapat bertahan dalam persaingan.
Kata kunci: Pemimpin, kewirausahaan, karakteristik,
sikap-sikap.
PENDAHULUAN
Pada jaman saat ini,
rasanya kata “Entreprenuer atau Wirausaha” sudah tidak asing ditelinga kita.
Secara umum, Wirausaha bisa diartikan sebagai orang yang
membangun/membuat/mendirikan suatu usaha/perusahaan. Kita juga mengetahui
jumlah wirausaha dari waktu ke waktu bertambah dengan signifikan yang membuat
persaingan di Indonesia menjadi sangat sulit dan juga ketat.
Dalam suatu usaha/perusahaan
pasti memiliki seorang pemimpin. Pemimpin tersebut memegang peranan yang sangat
penting terhadap keseluruhan usaha / perusahaan yang dimilikinya, sehingga
pemimpin harus memiliki sikap “leadership”. Sikap ini adalah salah satu kunci
yang harus dimiliki sehingga usaha yang dibangun dapat bertahan dalam
persaingan. “Kepemimpinan” dalam wirausaha bisa dimaknai sebagai kemampuan
seseorang dalam memimpin orang lain. Bukan hanya memimpin tetpai juga harus
bisa memahami, karena dengan bisa memahami orang tersebut maka kita mengerti
dan bisa untuk memimpinnya. Yang tak kalah pentingnya adalah seorang pemimpin
harus bisa untuk mengerti dan bisa untuk memimpin dirinya sendiri, karena
ketika pemimpin belum bisa mengerti memimpin dirinya sendiri maka pemimpin tersebut
tidak bisa memimpin orang lain dengan baik yang akan berujung pada kineja dari
usaha yang dijalani itu sendiri. Dengan kata lain, seorang pemimpin bukan harus
memimpin didepan saja tetapi juga harus memimpin dibelakang. Sebagai seorang
pemimpin kita tidak boleh untuk egois, maksudnya adalah tidak ingin
tergantikan.
PEMBAHASAN
Kepemimpinan dalam Kewirausahaan
Kepemimpinan adalah
proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.
Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara
tertentu atau mengikuti arah tertentu. Wirausahawan yang berhasil merupakan
pemimpin memimpin para karyawannya dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan
berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan, efisiensi yang
meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari perusahaan. Para
wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka mengembangkan gaya
kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka dalam
memajukan perusahaannya.
a) Perilaku
Kepemimpinan
Perilaku
pemimpin menyangkut dua bidang utama:
1)
Berorientasi pada tugas yang menetapkan
sasaran. Merencanakan dana mencapai sasaran.
2)
Berorientasi pada orang yang memotivasi
dan membina hubungan manusiawi.
b) Orientasi
Tugas Pemimpin
Seorang pemimpin cenderung
menunjukkan pola-pola perilaku berikut:
1)
Merumuskan secara jelas peranan sendiri
maupun stafnya.
2)
Menetapkan tujuan yang sukar dapat
dicapai, dan memberitahukan orang-orang apa yang diharapkan dari merekan.
3)
Menentukan prosedur-prosedur untuk
mengukur kemajuan menuju tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu, yakin
tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.
4)
Melaksanakan peranan kepemimpinan secara
aktif dalam merencanakan, mengarahkan membimbing dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada tujuan.
5)
Berminat mencapai peningkatan
produktifitas.
Pemimpin yang orientasi
orangnya rendah cenderung bersikap dingin dalam berhubungan dengan karyawan
mereka, memusatkan perhatian pada prestasi individu dan persaingan daripada
kerjasama, serta tidak pernah mendelegasikan tugas dan tanggung jawab.
Karakteristik Pemimpin
Kewirausahaan Cover dan
Slevin (dalam Esmer dan Dayi, 2016: 161-162) mengemukakan bahwa ada enam karakteristik
utama kepemimpinan kewirausahaan. Pertama, pemimpin tersebut mendukung
ketrampilan kewirausahaan. Maksudnya, pemimpin dengan ciri kewirausahaan yang
efektif mempertimbangkan unsur manusia sebagai sumber perilaku wirausaha dan
mendukung pengembangan perilaku ini. Kedua, adanya interpretasi peluang.
Pemimpin wirausaha dapat mentransmisikan nilai peluang ke tujuan umum
organisasi atau pada seseorang yang mendapat manfaat dari peluang tersebut.
Ketiga, pemimpin dengan
ciri kewirausahaan mampu melindungi inovasi yang mengancam model bisnis saat
ini. Dengan kata lain, pemimpin menganggap inovasi tertentu sebagai peluang,
bukan sebagai ancaman terhadap pribadi maupun organisasi. Di sisi lain, seorang
pemimpin wirausaha dapat memberi tahu orang lain tentang manfaat potensial dari
inovasi yang mengganggu. Keempat, pemimpin mampu bersikap kritis dengan
mempertanyakan logika bisnis saat ini. Kepemimpinan kewirausahaan membutuhkan
pertanyaan terus menerus mengenai asumsi yang mendasari logika dominan untuk mengidentifikasi
peluang penciptaan nilai baru dan memastikan bahwa organisasi diposisikan
dengan cara yang sukses.
Kelima, pemimpin mampu
mengkaji pertanyaan-pertanyaan sederhana. Para pemimpin wirausaha mengulas
pertanyaan-pertanyaan tentang identifikasi peluang dan pekerjaan sumber daya
yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan organisasi, visi dan misinya,
serta pencapaian organisasi dan hubungan yang dikembangkan dengan para pemangku
kepentingan secara berkelanjutan. Keenam, pemimpin mampu mengaitkan
kewirausahaan dengan manajemen strategis. Di sini pemimpin kewirausahaan yang
efektif percaya bahwa organisasi harus memiliki keterampilan kewirausahaan
secara strategis untuk menciptakan nilai tertinggi.
Selain keenam karakter
yang di atas, menurut sebuah studi di Young Entrepreneur Council, ada 12 nilai
utama yang diperlukan untuk pemimpin kewirausahaan yang sukses (Young
Entrepreneur Council, 2016), yaitu: fleksibilitas, kerendahan hati, fokus,
mampu mengambil keputusan serta mengambil risiko, tetap terhubung, visioner,
kepercayaan paranoid (paranoid trust, dalam arti positif yakni senantiasa
kritis terhadap sesuatu), kepemilikan, positif, pemasaran, kesadaran diri, dan
mampu mendengarkan orang lain. Inilah yang menurut Sutiyo (2017:72) disebut
dengan jiwa kewirausahaan (Enterpreneurial Spirit).
Sikap-sikap Pemimpin yang Sukses dalam
Berwirausaha
1) Memiliki
tujuan yang jelas untuk dicapai (Purposeful)
Memiliki tujuan
yang jelas berarti punya pendinian, memiliki fokus, memiliki keyakinan akan
keputusannya, memiliki kemampuan memutuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya
merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan apa pun. Tak
dapat dipungkiri, ini adalah salah satu kualitas manusia yang paling dicari
dalam kehidupan, namun banyak orang yang belum memilikinya. Seseorang yang
tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan sebagai sebuah kapal di tengah-tengah
kabut di lautan yang telah kehilangan kemudi dan layar sekaligus. Di saat
semuanya berjalan mulus, sering kali dilema muncul tanpa kita sadari, kecuali
mungkin kurangnya pemahaman akan arah yang jelas atau gerakan yang meyakinkan.
Saat cuaca berubah ia akan bereaksi dengan pengaruh dari luar. Namun kita tetap
dapat kehilangan arah tujuan kita seandainyapun layar dan kemudi tetap ada di
tempatnya. Kecuali jika Anda mcmiliki tujuan yang jelas dalam mengambil suatu
tindakan, Anda akan menuju arah yang salah.
2) Tanggung
jawab (Responsible)
Pertanyaan-pertanyaan
yang harus kita jawab sendiri mengenai ‘akan menjadi seperti apa perusahaan
saya, jika semua orang seperti saya’ adalah sebagai berikut: Menanamkan
akuntabilitas yang sebenarnya dalam diri kita membutuhkan evaluasi yang
teratur. Kebiasaan memahami betapa kita harus bertanggung jawab terhadap apa
yang kita pikirkan dan lakukan menupakan hal bernilai untuk dibangun.
Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada din orang lain membutuhkan pujian
dan evaluasi kinerja yang teratur. Kebiasaan semacam ini akan mengembangkan
loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman yang lebih besar sebagaimana
tanggung jawab yang kita harapkan dan orang lain. Sebagian besar evaluasi
kinerja tradisional terlalu terpisah-pisah dan lebih berlandaskan pada
‘bagaimana Anda dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik’ danipada ‘seberapa
balk yang telah Anda lakukan.’ Evaluasi kinerja seharusnya mengikutsertakan
secara tepat apa yang ingin dicapai dan kata itu: baik mengevaluasi maupun juga
memuji.
3) Keberanian
(Coureqeous)
Ketika Anda
memiliki keberanian terhadap pendirian Anda dan keberanian untuk menjadi diri
Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda percayai sebagai yang terbaik,
kekuatan Anda yang sejati berkembang secara alami. Di dalamnya, Kekuatan,
Kelemahan, Peluang dan Ancaman ditinjau ulang dan diperhatikan, sementara
kategori Kelemahan lebih diutamakan daripada apa yang dianggap sebagai
kekuatan. Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang pertama daripada yang
terakhir secara sungguh-sungguh, sekalipun salah pedoman, kepercayaan bahwa
sesuatu yang salah haruslah menjadi perhatian.
4) Kesabaran
(Patience)
Manusia memiliki
keunikan, dalam menempatkan batasan waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya
dalam hidup, khususnya berkaitan dengan relasi. Tentu saja, mudah bersikap
sabar terhadap sesuatu yang ihasilnya sudah ten- tu, karena dalam kepastian,
hanya sedikit ruang untuk kecemasan. Terdapat hubungan langsung yang berkaitan
antara kesabaran dan kepastian, sebanyak antara ketidaksabaran dan keraguan.
Semakin Anda tidak sabar untuk sesuatu berjalan sesuai kehendak Anda, semakin
Anda bertanya-tanya apakah akan terjadi demikian. Kapanpun Anda mempertanyakan
suatu ide intuitif yang Anda percayai benar, pertanyaan Anda menyebabkan
meningkatnya keraguan sampai Anda berpikir bahwa ide itu tidak tidak masuk akal
dan kemudian mengabaikan atau mengulurnya hingga sesuai dengan batasan rasional
Anda. Sekalipun ide tersebut benar dalam rasio Anda, terpengaruh oelh
ketidaksabaran Anda untuk mencapai apa yang Anda inginkan, akan tampak sebagai
ide yang salah atau jalan yang terlalu lambat untuk apa yang Anda inginkan.
Bersikap sabar membutuhkan keyakinan.
5) Mendengarkan
(Listen)
Pemasaran adalah
istilah yang pada mulanya dimaksudkan untuk memberikan gambaran bagaimana
keberhasilan suatu bisnis bergantung sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya.
Pemasaran mengajarkan, jika kita mendengarkan perekonomian, masyarakat, dan
konsumen, kita dapat menggunakan informasi tersebut untuk menentukan strategi
internal. Anehnya pemasaran sangat jarang digunakan untuk hal ini. Bukan
berarti ‘’siapakah konsumen kita’’pemasaran telah menjadi sekadar alat
pendukung penjualan dengan bertanya ‘bagaimana kita dapat menjual lebih banyak
yang kita inginkan. Dengan telah beralihnya kita dari budaya menjual produk
menjadi melayani konsumen, sekarang menjadi lebih penting untuk mendengarkan
pasar kita dan menentukan apa yang mereka inginkan dibanding masa-masa
sebelumnya.
6) Antusiasme
(Enthusiasm)
Manusia dilahirkan
dengan cara pandang yang optimis atau positif, namun pesimisme atau
pandangan-pandangan negatif sering kali memungkinkan untuk dikedepankan.
Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu impresi buruk yang terbentuk karena
rintangan yang terjadi di masa lalu. Mungkin pesimisme menunjukkan
kehati-hatian dan pengalaman, namun yang baik adalah untuk berpikir hanya pada
kesulitan macam apa yang dapat terjadi di depan kita? Efek psikologis dan
optimisme adalah dia membantu pencapaian keberhasilan.
KESIMPULAN
Kepemimpinan
Kewirausahaan merupakan sebuah temuan reflektif yang sesungguhnya tampak dari
nilai-nilai kepemimpinan yang telah lama berproses, tetapi dirumuskan secara
baru; jadi bukan sesuatu yang sama sekali baru untuk dijadikan pegangan, tetapi
malah sesuatu yang telah lama mengalami proses. Pemimpin dalam kewirausahaan memegang
peranan yang sangat penting terhadap keseluruhan usaha / perusahaan yang
dimilikinya, sehingga pemimpin harus memiliki sikap “leadership”. Sikap ini
adalah salah satu kunci yang harus dimiliki sehingga usaha yang dibangun dapat
bertahan dalam persaingan. “Kepemimpinan” dalam wirausaha bisa dimaknai sebagai
kemampuan seseorang dalam memimpin orang lain. Bukan hanya memimpin tetpai juga
harus bisa memahami, karena dengan bisa memahami orang tersebut maka kita
mengerti dan bisa untuk memimpinnya. Adapun sikap-sikap pemimpin yang sukses
dalam berwirausaha, antara lain seperti Purposeful; Responsible; Coureqeous;
Patience; Listen; Enthusiasm.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma,
Riza Perdana. 2018. Modern Leadership. Jakarta: Inspigo
Modul Mata Kuliah Kewirausahaan 3. Universitas Mercu
Buana. Jakarta.
Pinangkaan, A. A. (2020). Teori dan Model Kepemimpinan
Kewirausahaan. Academia. Edu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar