Oleh : Muhammad Azfar Anas
(@T06-Azfat) 41620110008
Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah
proses mengidentifikasi, mengembangkan,dan membawa visi ke dalam kehidupan visi
tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam
menjalankan sesuatu hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.
Menurut karl Vesper (1980) Peranan
kewirausahaan adalah berbeda jika dikaji dari perspektif yang berbeda. Ahli
ekonomi menganggap wirausaha sebagai orang yang membawa sumber daya, buruh,
bahan dan aset lain untuk digabungkan bersama supaya menjadi sesuatu yang lebih
bernilai daripada sebelumnya, disamping memperkenalkan perubahan, inovasi dan
susunan baru. Ahli phisikologi pula menganggap wirausaha sebagai seseorang yang
dipandu oleh sesuatu daya atau tekanan untuk mencapai atau menyempurnakan
sesuatu atau mengelak dari peraturan yang ditetapkan orang lain. Ahli politik
yang mementingkan keuntungan akan menganggap wirausaha sebagai seseorang yang
efektif, sedangkan bagi seorang politikus yang lain menganggap wirausaha
seseorang yang sukar diawasi dan suka berbelit-belit.
proses kewirausahaan diawali dengan
adanyainovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari pribadi maupundi luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk kreativitas,
keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian berkembangan menjadi wirausahawan
yang besar. Secara internal, keinovasian dipengaruhi oleh faktor yang bersal
dari individu, seperti locus of control, toleransi, nilai-nilai, pendidikan,
pengalaman.
Sedangkan faktor yang berasal dari
lingkungan yangmemengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang.
Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang
dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga.
Etika bisnis adalah segmen etika terapan
yang mencoba untuk mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika
perusahaan dan juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha, membahas
masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa yang salah dalam proses alami
mereka. Ini mencakup semua aspek bisnis dari produksi untuk administrasi,
keuangan dan pemasaran. Hal ini juga berlaku untuk berbagai industri dan dapat
deskriptif atau normatif dalam disiplin.
Penerapan etika bisnis dalam kewirausahaan
mencerminkan keterlibatan perusahaan non nilai-nilai sosial ekonomi didorong yang
saat ini, telah sangat diabaikan. Itu membuat perusahaan sejalan dengan lebih
baik dan membuat mereka pemain kontributif untuk praktek bisnis sehat. Seperti
kita semua tahu, prospek penghasilan lebih mungkin melebih-lebihkan keinginan kebanyakan
pengusaha untuk terlibat dalam penebangan, transaksi tidak etis. Hal ini
memaksa mereka untuk menipu, berbohong, mencuri dan menyangkal orang lain
hak-hak mereka untuk double atau triple pendapatan atau maju. Misalnya,
kurangnya pengaruh etika dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan farmasi untuk
dokter laporan laboratorium mengenai efek samping obat yang paling laku.
Hal ini dapat mendukung bias gender dalam
perekrutan. Dan juga dapat menyebabkan perusahaan-perusahaan kaya untuk menahan
manfaat dan upah dari pekerja mereka. Meskipun jelas tidak pantas, ini adalah
masalah sosial dan bisnis yang masih saat ini lazim planning bisnis dengan
demikian menekankan penerapan bijaksana etika dalam bisnis. hal yang baik bahwa
banyak pengusaha pemula sekarang lebih dikenal etika bisnis
untuk kewirausahaan.
KESIMPULAN
Etika bisnis saat ini diajarkan di banyak
lembaga dan ada juga ribuan referensi dibuat tersedia secara online. Dengan
demikian, setiap pengusaha calon diberi kewenangan untuk menerapkannya. Kita
semua harus ingat bahwa sebagai pengusaha, itu merupakan bagian dari tanggung
jawab kita untuk menjalankan bisnis kami di bawah kode moral yang
menghormati, mencari keadilan dan mempromosikan kebaikan semua orang.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar