Oleh : Gilang Ramadhan
(@T07-Gilang)
A. Partnership
a. Pengertian Partnership
Dalam menjalankan bisnis, penting
sekali bagi Anda mengetahui apa itu partnership atau kemitraan. Menurut Investopedia,
pengertian partnership adalah perjanjian kerja sama
formal yang dilakukan dua pihak atau lebih dengan tujuan mengelola sebuah
bisnis dan membagi perolehan laba.
Berbeda halnya dengan joint venture yang dijalankan oleh sejumlah
perusahaan, partnership berlaku untuk himpunan
perorangan saja. Meski terbagi dalam berbagai jenis, akan tetapi secara umum
pengertian partnership adalah seperti penjelasan di
atas.
Sementara itu, aktivitas kemitraan
meliputi kegiatan membangun bisnis, menjalani tugas harian, hingga menghasilkan
keuntungan bersama secara merata. Meski demikian, ada juga jenis partnership yang menjadikan salah satu
pihak tidak perlu terlibat langsung dalam operasional sehari-hari, lho. Pihak
ini biasanya disebut sebagai silent partner.
b. Jenis-jenis Partnership
Berdasarkan The Balance Small Business, jenis-jenis partnership adalah sebagai berikut.
1. General partnership (GP)
General partnership adalah tipe kemitraan yang dilakukan dengan pembagian
secara merata. Artinya, pihak-pihak di sini memiliki kesamaan kewajiban dan
tanggung jawab dalam operasional harian, utang, serta permasalahan apapun yang
terikat hukum. Contoh dari jenis general partnership adalah firma.
2. Limited partnership (LP)
Lalu, apa itu partnership terbatas? Well, pengertian partnership ini ialah
gabungan beberapa orang dengan kewajiban berbeda dalam menjalankan bisnis.
Artinya, limited
partnership memiliki silent partner.
Meskipun keuntungan dibagi rata kepada seluruh pihak
sesuai porsinya, namun tanggung jawabnya tetaplah berbeda. Mitra yang tidak
melakukan aktivitas operasional harian tentu terlepas dari beban tanggung jawab
atas utang maupun persoalan hukum. Adapun contoh limited partnership adalah CV.
3. Limited liability partnership (LLP)
Sementara, dalam limited liability partnership, perlindungan hukum diberikan
kepada seluruh pihak, baik bersifat general maupun limited. Sehingga, ketika terdapat salah satu
partner melakukan kesalahan, maka proses hukum hanya berlaku kepada dirinya
saja sementara pihak lainnya tetap terlindungi.
Selain tiga jenis partnership di atas, Anda juga perlu mengenali jenis-jenis
mitra yang ada dalam sebuah perjanjian kerja sama, yaitu:
1. General and limited Partners
General partners merupakan jenis mitra yang mengelola partnership,
melaksanakan operasional harian, serta memiliki tanggung jawab penuh terhadap
semua hal dalam bisnis. Sementara, limited partners hanya menanamkan modal tanpa
kewajiban tertentu atas urusan manajemen.
2. Partner beda tingkat
Partner dalam kemitraan juga dibedakan ke dalam tingkatan, seperti senior dan
junior. Titel tersebut menunjukkan perbedaan tugas, kewajiban, serta hak-hak
yang dimiliki oleh setiap pihak. Misalkan, junior partner hanya perlu membayar dana
investasi awal sebesar 5 juta. Sementara, senior partner wajib melakukan pembayaran lebih
banyak.
c. Manfaat Partnership
Bukan cuma sekedar
untuk menghasilkan laba bersama, partnership juga memiliki banyak
manfaat yang dapat membantu para pengusaha mencapai kesuksesan. Adapun manfaat partnership adalah
sebagai berikut.
- Bisnis dapat didirikan dengan mudah. Bahkan,
usaha kemitraan bisa dilakukan secara informal jika dinilai belum perlu
untuk menjadikannya formal dan tercatat.
- Berbagai keterampilan yang ada dapat saling
melengkapi keterbatasan dalam menjalan bisnis.
- Pembagian laba bisa dilakukan secara sederhana
dengan berdasar atas kesepakatan bersama yang telah ditentukan pada awal
kontrak.
- Mudah mencari mitra general maupun limited.
- Pengumpulan modal aktif lebih besar. Bahkan bisa
memungkinkan adanya perluasan bisnis.
- Memiliki kecepatan pengambilan keputusan serta
keluwesan dalam beradaptasi dengan dunia bisnis.
d. Kelemahan Partnership
Di balik deretan
manfaat di atas, partnership tentu memiliki kelemahan yang patut Anda
pertimbangkan. Adapun kelemahan partnership adalah sebagai berikut.
- Lebih berpotensi menimbulkan konflik.
- Cenderung tidak berkesinambungan karena bisa jadi
ahli waris dari pihak yang telah meninggal enggan menjalin hubungan kerja
sama dengan mitra pewaris.
- Kewajiban tidak terbatas pada mitra umum,
sehingga mengharuskan pertanggungjawaban hingga ke harta pribadi.
- Akumulasi modal kurang optimal dan tidak begitu
efektif
- Sulit bila ingin melepaskan diri dari kemitraan,
sebab harus menjual saham terlebih dahulu kepada mitra lainnya. Seringkali
hal ini membuat partnership dibubarkan hingga menimbulkan masalah yang
lebih rumit.
e. Cara Kerja Partnership
Setiap
jenis partnership sebetulnya mempunyai cara kerjanya masing-masing.
Yup, seperti penjelasan sebelumnya, terdapat bentuk kemitraan dengan kesamaan
tanggung jawab serta hak pada seluruh pihak dan ada pula yang tidak.
Maka dari itu, hal
pertama untuk menjalin partnership adalah dengan menentukan jenis
kemitraan yang diinginkan. Di samping itu, Anda dapat mempertimbangkan apakah
memulai kerja sama bagi bisnis baru atau ikut dalam usaha milik orang lain.
Nah, ketika
jenis partnership sudah ditentukan, Anda dan calon mitra perlu
membuat kontrak perjanjian atau memorandum of understanding (MoU) guna mengikat
hak serta tanggung jawab secara hukum.
Setelah semuanya
selesai, rekan partnership pun bisa langsung mengoperasikan bisnis
seperti pada umumnya. Mereka kemudian berkewajiban melaksanakan hal-hal yang
tertulis dalam kontrak, begitu pula dengan pembagian keuntungan. Akan tetapi,
meskipun bagi hasil dilakukan merata, setiap pihak tetap harus melakukan
pembayaran pajak penghasilannya masing-masing.
B.
Entrepreneurship
a.
Pengertian Entrepreneurship
Secara
etimologis berasal dari bahasa Perancis yakni entreprende,
yang berarti berusaha, berkembang di abad ke-18. Diperkenalkan oleh seorang
ahli ekonomi bernama Richard Cantillon, diartikan sebagai upaya dalam mengejar
peluang tanpa mempedulikan sumber daya yang dimiliki, kerap dikaitkan dengan
istilah kewirausahaan ini.
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, kewirausahaan atau entrepreneurship disebut
perihal usaha, sementara wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru. Menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, memasarkannya kemudian mengatur modal operasinya.
Wirausaha
memainkan peran penting dalam perkembangan perekonomian suatu negara, dituntut
memiliki kualitas untuk menjadi seorang pemimpin dan mengerti bagaimana cara
untuk memimpin tim atau perusahaan agar bersatu dan mendapatkan keuntungan
maksimum. Berikut ini beberapa pengertian entrepreneurship oleh ahli.
·
Peter
Drucker
Kewirausahaan
adalah sebuah kemampuan menciptakan hal baru dan memiliki ciri khas tersendiri,
sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda dari lainnya.
·
Zimmerer
Kewirausahaan
adalah proses atau kegiatan yang membutuhkan kreativitas dan inovasi untuk
menemukan peluang dalam kehidupan bisnis.
·
Eddy Soeryanto Soegoto
Usaha
yang dilakukan seseorang berdasarkan perlakuan kreatif dan inovatif untuk
menghasilkan suatu karya dan punya nilai jual, tujuan memberi manfaat bagi
orang lain.
·
Siswanto
Sudomo
Arti entrepreneurship adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan seorang wirausaha yang punya sikap mau bekerja
keras dan berkorban, berani melakukan dengan daya dan upaya.
b.
Manfaat Entrepreneurship
Perubahan
zaman membawa dampak pada entrepreneurship , mulai dari social
entrepreneurship hingga digital entrepreneurship.
Meski demikian, tidak mengubah manfaat yang diberikan dan justru semakin
bertambah, berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapat dari kewirausahaan
baik bagi personal maupun masyarakat luas.
·
Peluang
dan Kebebasan Menentukan Nasib Sendiri
Memiliki
usaha sendiri adalah manfaat dari entrepreneurship yang
pertama, menjadi seorang bos sekaligus pemimpin yang mengarahkan akan dibawa
kemana bisnis yang dijalankan dan peluang mencapai tujuan hidup.
·
Membuat
Perubahan
Seiring
memberi peluang dalam mencapai tujuan hidup, kewirausahaan juga mampu
menghasilkan perubahan. Perubahan ini bisa beraneka ragam, seperti penyedia
rumah perumahan sederhana, sehat dan layak pakai atau perubahan dalam bisnis
daur ulang limbah guna melestarikan alam.
·
Peluang
Mencapai Potensi Diri
Bekerja
di suatu perusahaan memang membosankan, bahkan bisa jadi kurang menantang dan
tidak memiliki daya tarik baru. Berbeda dengan membuat usaha sendiri, bisnis
yang dijalankan merupakan alat aktualisasi diri. Keberhasilan yang didapat
tentu merupakan hasil yang ditentukan oleh kreativitas, inovasi dan sikap
antusias terhadap visi yang diusung.
·
Meraih
Keuntungan Optimal
Keuntungan
bisa didapat dari melakukan wirausaha, selain merupakan sumber motivasi yang
penting bagi seorang pelaku dalam membuat usaha sendiri. Keuntungan banyak
menjadi tujuan utama dari seorang menjalankan wirausaha.
C. Peran Partnership
dalam Percepatan Bisnis
Entrepreneur mendefinisikan partnership sebagai
sebuah bentuk operasi bisnis yang
legal di antara dua individu atau lebih yang saling berbagi
manajemen dan keuntungan bisnis. Sebagai ilustrasi, kamu
mungkin masih ingat, bagaimana Apple dan IBM mulai menjalankan partnership dalam
bisnis mereka. Dua raksasa teknologi yang pernah terlibat persaingan ini telah
memulai kemitraan mereka sejak beberapa tahun silam.
Di tahun
2015, partnership keduanya telah menghasilkan
seratus aplikasi yang berjalan di perangkat iOS. Kemudian, di awal tahun 2018,
dua perusahaan ini semakin “mesra” dengan mengumumkan langkah mereka menggabungkan machine learning IBM Watson dengan Apple
Core ML untuk membuat aplikasi bisnis di perangkat Apple menjadi lebih cerdas.
Contoh tersebut
adalah salah satu kisah partnership legendaris yang dilakukan oleh
dua perusahaan raksasa dunia. Pada dasarnya, partnership juga
bisa menjadi pilihan strategis bagi pebisnis yang memiliki bujet terbatas.
D. Tips
memilih partner bisnis dalam berwirausaha
Partnership adalah
bagian penting dalam bisnis yang tidak boleh dilakukan tanpa pertimbangan
matang. Apalagi ketika memilih mitra, alangkah lebih baik jika Anda
memperhatikan keterampilan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan bisnis.
Nah, agar tak salah memilih, Anda bisa memperhatikan hal-hal seperti berikut.
- Jujur dan bisa dipercaya.
- Kompeten di bidangnya.
- Dapat saling melengkapi dan mengisi kekurangan.
- Dapat bersikap tenang serta mampu memotivasi.
- Memiliki keinginan kuat untuk terus belajar.
- Memiliki nilai yang sama agar bisa saling
membantu.
- Memiliki kesamaan tujuan.
- Memilih orang yang memiliki keseriusan terhadap
tujuan dan kesuksesan.
- Memiliki standar moral yang tinggi dan beretika.
Referensi
https://entrepreneur.uai.ac.id/bagaimana-peran-partnership-dalam-percepatan-bisnis/
https://info.populix.co/articles/partnership-adalah/
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/pengertian-entrepreneurship-manfaat-dan-contohnya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar