Wirausaha Kreatif : Bertahan Dimasa Pandemi
Oleh : Achmad Burhanudin (@U05-BURHANUDIN)
PENDAHULUAN
Kemudahan informasi saat ini merupakan peluang emas bagi generasi muda untuk mulai mencari ide-ide menarik. Ide-ide tersebut diwujudkan dengan produk yang mampu memecahkan masalah sosial di tengah pandemi. Buktinya, banyak milenial saat ini yang bisa memanfaatkan pandemi untuk menciptakan peluang bisnis yang unik dan menarik, seperti bisnis masker wajah, bisnis masakan rumahan, dan berbagai bisnis lainnya. Kondisi ini tentunya bisa menjadi bukti bahwa kaum milenial memiliki peran dalam membantu sektor ekonomi Indonesia melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Lebih jauh lagi, UMKM memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Seiring dengan kemajuan teknologi, UMKM di Indonesia terus melakukan diversifikasi produk untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat di berbagai daerah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah mencapai 64 Juta. Jumlah ini mencapai 99,9% dari total jumlah perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Dengan melakukan pengujian produk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berbeda di berbagai daerah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah mencapai 64 Juta, dengan jumlah tersebut mencapai 9,99% dari total jumlah usaha potensial di Indonesia. Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak awal 2020 cukup memberikan dampak yang sangat signifikan pada perekonomian di Indonesia. Tidak hanya dialami oleh pelaku usaha skala besar. Hal serupa juga ikut dialami para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
PEMBAHASAN
Adanya pandemi membuat pelaku UKM dan UMKM harus memikirkan cara agar usahanya dapat bertahan. Oleh karena itu seorang wirausaha harus memiliki kreativitas dan inovasi dalam menjalankan usahanya.
Kreativitas memiliki pengertian yang bermacam-macam, ada yang menyebutkan kreativitas sebagai suatu sikap ataupun perilaku maupun tindakan, namun ada juga yang mendefinisikan kreativitas sebagai suatu cara berpikir semata. Menurut Mc. Pherson dalam Hubeis menyatakan bahwa kreativitas adalah menghubungkan dan merangkai ulang pengetahuan di dalam pikiran manusia yang membiarkan dirinya untuk berpikir secara lebih bebas dalam membangkitkan hal-hal baru, atau menghasilkan gagasan yang mengejutkan pihak lain dalam menghasilkan hal yang bermanfaat.
Menurut Zimmerer dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, kreativitas tidak hanya penting untuk menciptakan keunggulan kompetitif, akan tetapi juga sangat penting bagi kesinambungan perusahaan (survive). Artinya dapat dikatakan bahwa dalam menghadapi tantangan global, diperlukan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif atau berjiwa kewirausahaan.
Ada beberapa peran kreativitas dalam wirausaha yaitu :
Dalam hidup ini tidak selalu mulus, kita terkadang berbenturan dengan masalah, namun kita harus cepat tanggap seberapa besar kemampuan kita untuk memecahkan masalah tersebut , dengan cara berfikir kreatif untuk mencari ide atau jalan keluar untuk memecahkan masalah tersebut .
Dalam dunia bisnis persaingan adalah tantangan utama yang harus di hadapi , Untuk menghadapi persaingan dibutuhkan kreatifitas untuk menghasilkan ide – ide dan produk yang unggul dibandingkan pesaing kita
Kreativitas dalam mencari solusi, menghasil ide-ide terobosan, dan dalam menjalankan tugas .
Orang kreatif tidak pernah menyerah dan selalu memiliki alternatif ide untuk masalah – masalahnya.
Selain memiliki jiwa kreativitas, wirausaha juga harus berjiwa inovasi agar mampu bersaing di tengah pandemi dan saingan yg semakin ketat.
Inovasi tidak lepas dari dua kriteria utama yakni kebaruan (novelty) dan perbaikan (improvement). Kebaruan disini tidak harus berupa menciptakan menciptakan ebuah produk baru tapi juga bisa pada sisi nilai guna, kondisi dan aplikasinya. Kriteria improvement disini dimaksudkan pencarian alternative terbaik yang paling efisien dan efektif untuk sebuah proses maupun sebuah produk. Definisi lain dari inovasi juga mempertimbangkan adanya proses penciptaan produk yang incremental dan radical, kemudian ada juga yang mempertimbangkan adanya inovasi yang bisa disebarkan (Diffused Innovation) dan inovasi yang diadopsi.
KESIMPULAN
Untuk bertahan dalam kondisi sulit seperti dimasa pandemi ini seorang wirausaha harus mampu berpikir kreatif dan inovatif. Sehingga dapat mampu melihat peluang dari sudut pandang lain.
Daftar Pustaka :
https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/berapa-jumlah-umkm-di-indonesia
Modul 3 Kewirausahaan
Mulyadi Nasution Bandung, - Manajemen Usaha Kecil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar