TREN KEWIRAUSAHAAN DAN SEJARAHNYA
HINGGA PERKEMBANGAN WIRAUSAHA DIGITAL
Oleh
: Widya Septiani (@U11-WIDYA)
Bisnis telah dikenal
secara historis sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di
luar negeri, konsep bisnis telah dikenal sejak abad ke-16, sedangkan di
Indonesia baru dikenal pada akhir abad ke-20. Beberapa konsep bisnis, misalnya
di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman disebut unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan dimulai pada tahun 1950-an di beberapa negara, seperti Eropa,
Amerika dan Kanada.
Kewirausahaan atau bisnis merupakan proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan mewujudkan visi. Visi itu bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Hasil akhir dari proses ini adalah terciptanya bisnis baru yang dibuat dalam kondisi risiko atau ketidakpastian.
Secara harfiah bisnis
terdiri dari kata-kata dasar bisnis yang memiliki awalan dan akhiran, sehingga
dapat diartikan bahwa bisnis adalah hal-hal yang berkaitan dengan bisnis.
Sedangkan kewirausahaan berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan usaha
komersial atau non komersial, sehingga berbisnis juga dapat diartikan sebagai
keberanian seseorang untuk berbisnis.
Dalam bahasa Inggris
entrepreneur adalah entrepreneur, istilah ini pertama kali dikenalkan
oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Perancis. Menurutnya, pengusaha adalah
"agen yang membeli alat produksi dengan harga tertentu agar bisa
menggabungkannya". Belum lama berselang, ekonom Prancis lainnya, Jean
Baptista Say, menambahkan definisi Cantillon pada istilah wirausaha sebagai
pemimpin.
Bisnis berkembang
relatif cepat di berbagai negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam
meningkatkan output dan pendapatan per kapita, tetapi juga memasukkan atau
menerapkan perubahan dalam struktur bisnis dan masyarakat. Kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan juga berperan dalam mempromosikan praktik bisnis, yang
pada akhirnya mengarah pada penemuan produk dan layanan baru bagi konsumen. Hal
ini tentunya akan membuka lapangan kerja baru, membuka pasar baru dan dalam
jangka panjang mampu menciptakan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor. Para
wirausahawan akan menghadapi berbagai tantangan, sehingga merumuskan strategi
pemasaran membutuhkan kemampuan manajemen yang kuat untuk dapat bertahan di
dunia bisnis.
Di Indonesia,
pertumbuhan ekonomi juga ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah,
sedangkan perekonomian daerah pada umumnya merupakan hasil dari kegiatan
ekonomi kecil dan menengah. Keberadaan usaha kecil dan menengah memang
merupakan proses awal berkembangnya industrialisasi di daerah, namun nyatanya
masih banyak kendala yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah di daerah ini.
Menurut Prawiranegar (2019), kendala internal yang dihadapi pengusaha kecil
adalah kualitas sumber daya manusia yang rendah, akses dan pengembangan pangsa
pasar yang buruk, struktur permodalan yang lemah, penguasaan teknologi yang
terbatas, organisasi dan manajemen yang lemah, serta jaringan usaha yang
terbatas dan kerjasama dengan pelaku ekonomi lainnya. Untuk menghadapi kendala
tersebut, seorang wirausahawan harus memiliki landasan yang kokoh sebelum
memulai dan menjalankan usahanya. Pengusaha harus memiliki orientasi
kewirausahaan.
Saat ini berbisnis
sudah menjadi gaya hidup, berkelas, pilihan karir yang cepat untuk meraih
kesuksesan dan kaya di usia muda. Untuk itulah kewirausahaan (entrepreneurship)
telah berubah dari dulu hingga sekarang dan mengalami kecenderungan yang
mengarah pada technology based.Orang-orang muda yang bergelut di dunia
digital dan teknologi informasi mengalami fenomena yang luar biasa hingga
mereka punya kekayaan jutaan dolar saat usianya belum menginjak usia 30 tahun.
·
Bill
Gates mendapatkan kontrak 1 juta USD di usia 24 tahun
·
Jeff
Bezos dengan Amazon.com
· Mark Elliot Zuckerberg kelahiran 14 Mei 1984 dengan Facebook-nya yang membuat ia kaya-raya karena penawaran Yahoo dengan harga 1 miliar USD di tahun 2006. Oleh sebab itu, jenis entrepeneurship -nya bisa dikatakan sebagai economical entrepeneurship atau entrepeneurship berbasis faktor ekonomi.
Saat ini bisnis sudah menjadi gaya
hidup, pilihan karir yang tepat untuk meraih kesuksesan di usia muda. Untuk
itukah kewirausahaan (entrepreneurship) telah berubah dari dulu hingga
sekarang dan mengalami kecenderungan yang mengarah pada teknologi. Tren entrepreneurship
yang terjadi dari dulu hingga di masa mendatang, yaitu :
1. 1. Entrepeneurship
based on technology (technopreneur)
Dunia bisnis pasar, persaingan, perilaku
konsumen berubah setelah aspek teknologi telah mengubah segalanya baik dari
sisi konsumen hingga proses produksinya. Teknologi telah menjadi change
driver dari kunci kesuksesan dunia usaha sehingga para entrepreneur telah menempatkan
sisi teknologi sebagai awal pijakan dalam bisnisnya.Untuk itu jenis entrepreneur
-nya disebut technopreneur atau entrepreneurship berbasis teknologi
atau engineering based sebagai keunggulan bersaingnya.
2. 2. Entrepreneurship
based on creativitiy (creativepreneur)
Perubahan
faktor-faktor kunci kesuksesan bisnis yang bersumber dari aspek teknologi juga
mengalami perkembangan. Untuk itu keunggulan bersaing sebuah bisnis tidak lagi mengandalkan
sebuah teknologi saja, tetapi ada faktor lain yang menjadi kunci sukses dalam memulai
sebuah bisnis dan dapat dijadikan sebuah peluang bisnis, yaitu kemampuan
berpikir kreatif serta pemikiran untuk menciptakan produk atau jasa yang
kreatif agar bisnis yang baru dimulai bisa berkembang.
Persaingan
yang semakin ketat akan membuat perusahaan-perusahaan justru meningkatkan
anggaran belanja iklan dan segala hal yang menunjangnya. Disaat itulah secara otomatis
sektor desain, perancang, pencipta dan pekerja yang kreatif. Untuk membuat
bisnis bisnis yang membutuhkan konsep marketing yang kreatif agar mereka tetap
bertahan di pasar. Pebisnis yang kreatif dibutuhkan untuk menjadi rekan dan
penunjang kesuksesan perusahaan-perusahaan besar. Munculnya pengusaha muda yang
kreatifkan menciptakan model entrepreneur gaya baru, yaitu “creativepreneur”.
Istilahnya adalah wirausahawan yang menciptakan kreasi tiada henti sebagai inti
bisnisnya.
3. 3. Enterpreneurship
based on digital technology (digitalpreneur)
Sebuah
perubahan yang sangat cepat di dunia usaha yang dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi sejak ditemukannya yang sekarang telah mengubah gaya hidup seseorang
dari hanya menggunakan handphone untuk berkomunikasi kemudian dokumentasi,
berinternet ria, bahkan kini handphone bisa berfungsi sebagai televise dan menjadi
individual entertainment.
Semua
diawali dari munculnya teknologi digital dalam dunia informasi, telekomunikasi dan
kehidupan sosial seseorang. Dampaknya adalah banyaknya peluang-peluang bisnis
baru yang tumbuh sehingga pengusaha-pengusaha baru memanfaatkan perkembangan
teknologi digital sebagai kunci utama dalam care business-nya. Inilah
yang menjadi tren saat ini dan memunculkan peluang-peluang baru, yaitu
munculnya digitalpreneur muda dengan mimpi-mimpi yang tinggi dan akhirnya
meraih kesuksesan.
4. 4. Entrepreneurship
based on community and social concept (socialpreneur)
Semakin hari semakin baik dalam konsep entrepreneurship atau strategi memasarkan suatu produk. Perubahan gaya dan pola yang terjadi pada konsumen dalam kehidupan sosialnya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi, internet dan berkomunitas. Situs-situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Friendster, dll membuat strategi pemasaran berubah, dari strategi pemasaran vertical menjadi strategi pemasaran horizontal (community marketing). Untuk itu, tren entrepeneurship yang muncul berbasis komunitas dancara individu bersosial disebut juga sebagai socialpreneur dalam menumbuhkan bisnisnya dengan hati yang berkonsepkan sosial.
Membangun komunitas tersendiri
dengan cara berorientasi pada lingkungan,menciptakan UKM baru, dan meluncurkan
konsep CSR (Corporate Social Responsibility). wirausahawan yang berbasis
komunitas mampu menciptakan wirausahawan-wirausahawan muda sebagai visinya
telah membuat sebuah perubahan dan tren dari seseorang dalam memulai bisnisnya.
Tren perubahan ini disebut sebagai social entrepreneur, yang tipe pengusahanya disebut
socialpreneur.
Inilah yang dibutuhkan oleh negara
kita agar tingkat pengangguran bisa dikurangi dengan menciptakan
pengusaha-pengusaha berbasis komunitas dengan tujuan utamanya dapat menciptakan
rekan bisnis, mitra bisnis, dan plasma yang baru yang nantinya akan memisahkan
diri menjadi pengusaha-pengusaha didikannya. Bisa dikatakan menciptakan entrepreneur
yang bisa mentransformasikan skill, pengetahuan, konsep, strategi dan wawasan
bisnisnya kepada para pendukung bisnisnya agar menjadi perusahaan yang kompeten
untuk menjadikan usahanya semakin berkembang. Strategiini dibutuhkan oleh
negara yang sedang berkembang dan pengusaha yang menginginkan bisnisnya cepat
berkembang dengan menggunakan konsep baru, yaitu enterpreneurship based
oncommunity.
Pertama, dekade terakhir telah menyaksikan transformasi besar dalam bagaimana kewirausahaan dipraktekkan dan diajarkan. Secara khusus, digitalisasi mengubah model kewirausahaan tradisional. Namun, ini membawa tantangan baru kepada masyarakat terkait dengan pengurangan biaya produksi dan manajemen menggunakan platform ekonomi digital, dengan peningkatan radikal dalam efisiensi perusahaan, industri, lembaga pendidikan untuk menghadapi tantangan teknologi, ekonomi, dan sosial global. Berbicara tentang pengaruh digitalisasi terhadap pekerjaan di masa depan, ini bukan hanya tentang apakah akan ada pekerjaan yang tersedia untuk orang-orang atau tidak. Digitalisasi juga menggeser lingkungan kerja: dari tempat kita bekerja, konten pekerjaan, ke rutinitas kerja, ke cara kita dikelola di tempat kerja. Teknologi juga mengubah cara pengusaha mencari cara untuk mengatur sistem produksi mereka dan cara pengusaha dan calon pekerja ingin terhubung dan mengontrak pekerjaan: ini semakin banyak terjadi di seluruh platform digital.
Pada saat yang sama,
digitalisasi merupakan subjek intensif bagi pengusaha, mitra sosial, dan
politisi. Kami berharap digitalisasi memiliki efek mendasar dan abadi pada
masyarakat yang sebanding dengan penemuan mesin uap, pengenalan produksi jalur
perakitan atau globalisasi bisnis. Media sering membatasi digitalisasi sebagai
subjek TI atau teknologi tinggi. Sebenarnya digitalisasi bukanlah tren atau hype
IT saat ini. Ini adalah perkembangan yang memberikan peluang besar bagi
pengusaha, tetapi juga disertai dengan sejumlah tantangan. Di masa lalu, selama
pembuatannya oleh perangkat lunak dan data, produk dan layanan terutama
dipantau, dianalisis, dan dikendalikan. Sekarang model digital membutuhkan
lebih banyak dengan pembuatan dan penggunaan data yang lengkap selama
penggunaan produk dan hingga akhir siklus hidup produk. Untuk proses ini semua
sumber daya dalam rantai nilai dilengkapi dengan sensor yang mengumpulkan dan
menganalisis data.
Perusahaan yang sukses
khususnya dihadapkan pada tantangan berikut. Mereka harus mengelola operasi
harian yang efisien yang menikmati pertumbuhan dan pada saat yang sama menjadi
kreatif dan menemukan energi untuk mengembangkan model bisnis digital dan
menguasai perubahan yang terkait dengan ini. Selain pengembangan lebih lanjut
atau orientasi baru model bisnis kewirausahaan dasar, digitalisasi memerlukan
pembangunan struktur organisasi bi-modal dan infrastruktur TI di mana,
misalnya, sistem ERP yang ada dapat dikembangkan untuk menjadi inti dari sebuah
platform digital. Tantangannya adalah menimbang momentum dan langkah-langkah
dengan tepat dan terus menyesuaikan diri.
Singkatnya,
wirausahawan digital selangkah lebih maju dari yang lain dan mereka akan
membentuk dunia setelah pandemi. Jadi, kami ingin para wirausahawan di
masyarakat kami cepat beradaptasi dengan keadaan baru dan membuat kehidupan
masyarakat lebih mudah. Baik untuk melanjutkan operasi bisnis atau mempertahankan
akses ke kebutuhan esensial, ekonomi digital akan memainkan peran penting dalam
semua aspek kehidupan kita. Maka, dalam realitas baru ini, dunia bisnis harus
menciptakan solusi inovatif baru untuk memudahkan kehidupan masyarakat dan
mengisi kesenjangan teknologi untuk krisis di masa depan.
Referensi
CourseHero. 2020. Mengelola
dan Mengembangkan Bisnis dalam Tren Kewirausahaan. Diakses pada tanggal 16
Maret 2022. https://www.coursehero.com/file/p119asv/Kehadiran-revolusi-industri-40-yang-menjadi-indikator-menguatnya-peran/.
CNBC. 2018. Menkominfo: Anak Muda, Ayo Bangun Startup!. Diakses
pada tanggal 16 Maret 2021. https://www.cnbcindonesia.com/news/20181115154735-8-42345/menkominfo-anak-muda-ayo-bangun-startup.
Mathilda. 2016.
Perkembangan Wirausaha di Indonesia. Diakses pada tanggal 16 Maret 2022. https://blog.ub.ac.id/mathilda/2016/09/11/perkembangan-wirausaha-di-indonesia/.
Modul 2 Kewirausahaan 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar