Oleh: Resa Alif Kurniawan
(@U45-Resa)
Abstrak
New normal
merupakan istilah yang berkaitan dengan kemampuan beradaptasi. Bagi seoarang
wirausahawan yang ingin bertumbuh perlu setidaknya melakukan adaptasi dengan
melakukan observasi, inovasi, kreativitas dan sebagainya terkait kewirausahaan.
Pendahuluan
WHO
(World Health Oragnization atau badan kesehatan dunia), secara resmi
mendeklarasikan virus Corana (Covid-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 maret
2020. Penyebabnya tak lain adalah karena virus corona ini telah menyebar secara
luas diberbagai belahan dunia.
Selama
masa pandemi Covid-19 tersebut, pemerintah indonesia menghadapi banyak masalah
pada berbagai sektor seperti sektor ekonomi, kesehatan, pendidikan ataupun
masalah sosial lainnya. Pada sektor ekonomi sendiri terjadi penurunan
pertumbuhan perekonomian yang mana mengakibatkan meningkatnya jumlah
pengangguran, kemiskinan serta PHK karyawan, hal tersebut kemudian menimbulkan
berbagai masalah sosial di kalangan masyarakat akibat merebaknya keterbatasan
ekonomi yang melanda.
Dalam
upaya menangani masalah-masalah tersebut, pemerintah mengambil berbagai
tindakan penanganan yang mana salah satunya dengan menerapkan sistem new normal dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan yang ada. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan kondisi
sosial dengan mendorong masyarakat untuk menerapkan budaya baru dalam menjalani
kehidupan sosial seperti menjaga protokol kesehatan dan sebagainya yang
menyangkut kesehatan manusia, sehingga masyarakat dapat beradaptasi pada
lingkungan yang baru. Dengan demikian, aktivitas masyarakat dapat kembali
dijalani sehingga akan terjadi trend pemulihan ekonomi pada masyarakat dan
tanah air secara perlahan.
Pembahasan
1. New Normal pada Kewirausahaan
Istilah New Normal pertama kali muncul ketika
terjadi krisis ekonomi dunia sekitar tahun 2007-2008. Setelah diterpa krisis,
maka berbagai kebijakan baru dibidang keuangan muncul, sehingga digunakan
istilah ”new normal”. new normal
adalah perubahan dari keadaan normal menjadi keadaan tidak normal dimana hal
baru yang tidak normal diadaptasi sehingga diharapkan menjadi budaya baru atau
hal normal. New normal menjadi tantangan bagi para wirausahawan, karena
mengharuskan mereka untuk merubah cara bisnisnya dari konvensional menjadi
bentuk lainnya seperti digitalisasi dan sebagainya.
Pandemi
Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia seperti menjaga jarak dan
menggunakan alat proteksi seperti masker ketika berkegiatan. Perubahan-perubahan
yang terjadi, memberikan dampak yang cukup mengikis perekonomian negara sebab
terhentinya berbagai sektor bisnis dan kegiatan industri. Beberapa aspek
kehidupan juga akan ikut berubah secara permanen dan mengalami pergeseran
budaya. Hal tersebutlah yang disoroti oleh para wirausahawan terhadap konsumen
atau masyarakat agar dapat bertahan di era new normal ini. Accenture melakukan
desk review atas data-data global antara lain world economic forum yang
menghasilkan lima perubahan mendasar atau trend yang terjadi akibat pandemi.
- Tingkat
Kepercayaan. Konsumen akan semakin waspada dalam membeli produk atau jasa. Akibatnya,
perusahaan perlu memodifikasi produk mereka atau memberikan layanan tambahan
dengan meningkatkan keamanan produk dan layanan mereka demi kenyamanan
pelanggan.
- Semua
serba virtual. Menjaga jarak mendesak masyarakat untuk lebih bergantung pada
teknologi virtual sebagai instrumen pengganti pertemuan tatap muka. Sehingga
perusahaan harus mengubah cara berinteraksi dengan konsumen dan karyawannya
secara virtual.
- Disertakannya
komponen kesehatan dalam berbisnis. Menyertakan faktor kesehatan
dalam perusahaan. Artinya, perusahaan perlu menerapkan protokol kesehatan dalam
operasional bisnisnya untuk memberikan
keamanan kepada konsumen dan lingkungan bisnis. Hal ini memungkinkan
perusahaan untuk membangun kepercayaan pelanggan atau masyarakat.
- Kembali
ke lingkungan rumah. Artinya, perusahaan perlu secara cermat melihat kebutuhan
konsumen dan karyawan dirumah serta melihat dampaknya terhadap pola hidup dan
konsumsi.
- Kembalinya
figure otoritas. Pemerintah berperan penting sebagai figure otoritas sentral.
Implikasinya, perusahaan dan pemerintah sangat berperan dalam menentukan ataupun
menganjurkan pola hidup dan kerja untuk kepentingan bersama.
Langkah
Strategis Bertumbuh di Era new Normal
Ichsan
Adiwidjaya, Director Accenture di Indonesia, mengatakan "Dibutuhkan
langkah strategis untuk beradaptasi dan berinovasi agar perusahaan mampu
mengatasi tantangan saat ini, untuk itu perusahaan perlu cermat dalam mengamati
perubah-perubahan mendasar pada manusia dan dampaknya terhadap bisnis serta
operasional perusahaan". Maka berikut merupakan langkah-langkah strategis
yang dapat digunakan dalam upaya menjaga atau membangun eksistensi usaha di era
new normal, antara lain:
1. Beradaptasi
dan berinovasi. Adaptasi dan inovasi merupakan kunci perkembangan dalam
berwirausaha. Inovasi dan adaptasi saling berkaitan, inovasi merupakan bentuk
atau cara kita untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Maka dengan kita
mencoba untuk beradaptasi dalam lingkungan baru usaha, akan menimbulkan ide-ide
bisnis yang cukup berpeluang dan relavan dengan situasi atau menjadi jawaban
atas permasalahan yang sedang dialami secara luas.
2. Melakukan
Riset pasar untuk memperoleh jenis produk dan segmentasi pasarnya.
3. Mengetahui
potensi kebutuhan konsumen, yakni dengan mengetahui tingkat minat dan kebutuhan
konsumen terhadap produk atau mengetahui peluang konsumen dalam melakukan
pembelian produk
4. Mengamati
perubahan perilaku konsumen dan karyawan.
5. Mengedepankan
Protokol kesehatan pada lingkungan bisnis agar konsumen merasa aman.
6. Manfaatkan
Teknologi dan digitalisasi bisnis (mencakup promosi, membuat sistem pelayanan
dan laman digital atau membuat dan menjual produk digital dan sebagainya).
Selain
itu, adapun hal lainnya yang tidak kalah penting dan harus dilakukan wirausahawan
jika ingin bertumbuh, yakni:
1. Mengenali
dan mengembangkan potensi diri (mencakup kemampuan intelegensi, emosional,
mengorganisir, berinovasi dan kreativitas serta berani mengambil resiko) dan
Potensi kewirausahaan.
2. Mau
belajar hal baru, pengetahuan dan pengalaman merupakan satu hal yang penting
yang harus dimiliki seorang wirausaha, dengan memiliki minat dan motivasi
untuk memperdalam ilmu maka akan meningkatkan potensi keberhasilan usaha.
Selain itu, memiliki minat belajar hal baru juga dapat menumbuhkan kepercayaan
diri wirausahawan sehingga ia akan cenderung yakin dengan tindakan yang ia
lakukan.
3. Mendapatkan
informasi terbaru dan arahan seprofesi, informasi dapat membantu kita ketika
akan mengambil suatu keputusan, wirausahawan yang sukses merupakan wirausahawan
yang selalu menganalisa situasi pasar dan bisnisnya. Dan arahan dari rekan atau
mentor seprofesi dapat membantu kita dalam proses pengambilan keputusan.
4. Berdiskusi
atau bermusyawarah, seorang wirausaha yang senang akan forum diskusi maka akan
membantu meningkatkan kemampuan menganalisa dan kemampuan berpikir kritis.
Selain tu, ha tersebut jua dapat membawakan keuntungan lainnya seperti
bertambahnya relasi atau networking dan
berkemungkinan mendapat mitra bisnis dan mentor.
5. Berpikir
Kreatif dan inovatif, berpikir kreatif dan inovatif merupakan salah satu modal
dan kunci sukses wirausahawan. Dengan melatih cara kita berpikir secara kreatif
dan inovatif dan melakukan observasi lingkungan untuk tujuan pencarian
infomasi, maka kita akan melihat suatu celah baik itu solusi permasalahan atau
gagasan usaha.
6. Siap dan
berani untuk gagal. Kesiapan seorang wirausaha menandakan ia telah mantap dan
yakin akan apa yang ia akan lakukan. Seorang wirausaha yang memiliki sikap ini
memiliki rasa percaya diri tinggi dan memiliki keyakinan bahwa usaha yang ia
lakukan akan berhasil walaupun memang tidak mudah bahkan berkemungkinan akan
mengalami kegagalan.
7. Bertanggung
jawab, sikap bertanggung jawab merupakan hal penting dan menjadi prioritas
utama bagi pengusaha. Sikap ini dapat meningkatkan mutu usaha dan citra
positif konsumen terhadap perusahaan
sehingga dapat mengantarkan suatu wirausaha menuju gerbang kesuksesan. Adapun
hal-hal yang dapat dilakukan wirausaha dalam menerapkan sikap tanggung jawabnya
seperti bertanggung jawab terhadap konsumen mengenai kualitas produk yang
dipasarkan, bertanggung jawab pada karyawan, bertanggung jawab terhadap
lingkungan dan sosial, dan bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup usaha.
8. Bertindak
Cepat, ketika tersedianya peluang usaha atau terjadinya suatu masalah maka
wirausahawan perlu untuk segera melakukan tindakan pada kejadian tersebut.
9. Percaya
diri, memiliki rasa percaya diri dapat menimbulkan integritas seorang wirausaha
sehngga dapat membantu meningkatkan keyakinan konsumen atau mitra bisnis
terhadap dirinya atau perusahaan sehingga meningkatkan peluang keberhasilan
usaha.
10. Kerja
keras dan Konsisten. Untuk mencapai sukses, dibutuhkan kerja keras sehingga
menghasilkan hasil yang maksimal dalam menjalani usaha, namun kerja keras saja
tidaklah cukup, diperlukan konsistensi diri sebagai motivasi dalam bertindak,
sehingga arah tujuan menjadi lebih jelas dan usaha yang dilakukan menjadi
lebih ter-arah.
11. Memperluas
jaringan atau relasi. jaringan atau relasi itu penting bagi pengusaha, dengan
menjalin hubungan antar individu dapat memberikan keuntungan dalam usaha
seperti koneksi ke individu berpengaruh, hubungan kemitraan, saran atau nasihat
dan hal-hal positif lainnya.
12. Menguatkan
kolaborasi, kolaborasi merupakan salah satu strategi usaha. Kolaborasi dapat
menghilangkan segala bentuk sekat-sekat dan pragmentasi yang berujung kompetisi
yang tidak menghadirkan solusi. Ketika menguatnya kolaborasi antar sesama
wirausaha maka menumbuhkan semangat usaha dan menghasilkan dampak positif
seperti inovasi bisnis, memperluas jaringan usaha, memperkuat kerjasama dan
sebagainya.
Kesimpulan
New normal merupakan istilah yang berkaitan dengan kemampuan beradaptasi. Dalam menjalani kewirausahaan di-era new normal, terdapat berbagai kesulitan yang mungkin terjadi, hal tersebut dapat mencakup suatu kondisi, perubahan atau berbagai masalah lainnya. Untuk itu, bagi seoarang wirausahawan yang ingin bertumbuh perlu setidaknya melakukan adaptasi bisnis, observasi pasar, inovasi dan kreativitas bisnis, mengembangkan potensi diri dan potensi kewirausahaan serta melakukan perubahan terhadap model bisnis seperti digitalisasi bisnis.
Daftar
Pustaka
Modul 4
Kewirausahaan 1
Aziz,
Muhammad. A. Webinar Be Stronger in New
Normal: Strategi Bertumbuh bagi Pengusaha dan Profesional. Youtube,
diunggah oleh Ruang Seminar TV. Diakses pada 25 Maret 2022, dari https://youtu.be/BBH7OxwqZ98
Cision PR Newswire.
(2020). Accenture Report 2020:
"Never Normal", Ini Empat Langkah Strategis yang Perlu Dilakukan
Perusahaan. Di akses pada 25 Maret 2022, dari https://id.prnasia.com/story/47683-5.shtml
Covid19.go.id. Tanya
Jawab: Apa yang dimaksud dengan Pandemi. Di akses pada 25 Maret 2022, dari https://covid19.go.id/tanya-jawab?search=Apa%20yang%20dimaksud%20dengan%20pandemi
Hartanto.(2020).New Normal Apakah Normal?. Di akses pada 25 Maret2022, dari http://new.widyamataram.ac.id/content/news/new-normal-apakah-normal#.YkIkslVBy00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar