Oleh : Rianza Agiftian
@U20-RIANZA
I.
PENDAHULUAN
Seiring perkembangan dan pesatnya persaingan dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang semakin beragam dan tanpa batas. Memasuki abad 21 sebagian besar “ futurist” menyebutkan bahwa perusahaan semakin lama cenderung semakin bertambah ramping. Itu dimaksudkan agar perusahaan dapat bekerja secara lebih efisien dan fleksibel, sehingga dapat mengikuti setiap boptimal. Terlebih lagi pada kondisi pasar yang terpilah-pilah menurut Alfin Tofler, pasar masal telah terpecah dan berubah menjadi pasar kecil menuntut berbagai spesialisasi model, warna, jenis produk, ukuran dan sebagainya. Dari situllah tercipta era persaingan bebas.
Menurut Dermawan
Wibisono, Manajemen Kinerja Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan mengemukakan bahwa tingkat persaingan perusahaan di abad 21 ini
semakin ketat sejalan dengan diberlakukannya era perdangangan bebas seperti
AFTA (Asian Free TradeArea), APEC (The Asia Pacific Economic Cooperation),
NAFTA(NorthAmerica Free Trade Asia) dan ditandatanganinya berbagai macam
persetujuan bilateral maupun multibilateral yang pada intinya untuk mendukung
persaingan bebas dalam perdagangan, seperti GATT (General Agreement on 120
Tariffs and Trade), Eropa Bersatu(European Union) dan sebagainya.
Oleh karena itu untuk
mengantisipasi era persaingan perdagangan bebas tersebut, banyak perusahaan di
Indonesia baik yang berskala besar, menengah maupun yang berskala kecil mulai
menata ulang strategi persaingannya dengan melakukan kajian terhadap tujuan
strategik perusahaan yang didasarkan atas kebutuhan pasar baik di tingkat
lokal, nasional, maupun internasional, dan juga melakukan evaluasi yang intens
(terus menerus secara mendalam) terhadap kompetensi internal perusahaan itu
sendiri, termasuk dalam hal ini melakukan penilaian kinnerja pemasaran.
II.
PEMBAHASAN
A. Definisi Kretivitas
Kreativitas
adalah inisiatif terhadap suatu produk atau proses yang bermanfaat, benar,
tepat, dan bernilai terhadap suatu tugas yang lebih bersifat heuristic yaitu
sesuatu yang merupakan pedoman, petunjuk, atau panduan yang tidak lengkap yang
akan menuntun kita untuk mengerti, mempelajari, atau menemukan sesuatu yang
baru. Atribut orang yang kreatif adalah : terbuka terhadap pengalaman, suka
memperhatikan melihat sesuatu dengan cara yang tidak biasa, kesungguhan,
menerima dan merekonsiliasi sesuatu yang bertentangan, toleransi terhadap
sesuatu yang tidak jelas, independen dalam mengambil keputusan, berpikir dan
bertindak, memerlukan dan mengasumsikan otonomi, percaya diri, tidak menjadi
subjek dari standar dan kendali kelompok, rela mengambil resiko yang diperhitungkan,
gigih, sensitif terhadap permasalahan, lancar-kemampuan untuk mengenerik
ide-ide yang banyak, fleksibel keaslian, responsif terhadap perasaan, terbuka
terhadap fenomena yang belum jelas, motivasi, bebas dari rasa takut gagal,
berpikir dalam imajinasi, selektif.
Memahami kreativitas (daya cipta) akan memberikan
dasar yang kuat untuk membuat modul atau perangkat tentang kewirausahaan. Peran
sentral dalam kewirausahaan adalah adanya kemampuan yang kuat untuk menciptakan
(to create or to innovate) sesuatu yang baru, misalnya: sebuah organisasi baru,
pandangan baru tentang pasar, nilai-nilai corporate baru, proses-proses
manufacture yang baru, produkproduk dan jasa-jasa baru, cara-cara baru dalam
mengelola sesuatu, cara-cara baru dalam pengambilan keputusan.
Suryana (2003) menyatakan bahwa kreativitas adalah:
“Berpikir sesuatu yang baru”. “Kreativitas sebagai kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan
persoalan dalam menghadapi peluang”. Kreativitas merupakan suatu topik yang
relevan tidak hanya bagi wirausaha yang baru memulai, tetapi juga bagi bisnis
dan kegiatan bisnis pada umumnya.
Kretivitas
merupakan sumber penting dalam penciptaan daya saing untuk semua organisasi
yang peduli terhadap growth (pertumbuhan) dan change (perubahan).
A. Roe dalam Frinces (2004) menyatakan bahwa syarat-syarat orang yang kreatif yaitu:
a. Keterbukaan terhadap pengalaman (openness to experience).
b. Pengamatan melihat dengan cara yang
biasa dilakukan (observanvce seeing things in unusual ways).
c. Keinginan (curiosity) Toleransi terhadap ambiguitas (tolerance of apporites).
d. Kemandirian dalam penilaian, pikiran dan tindakan
(independence in judgement, thought and action).
e. Memerlukan dan menerima otonomi (needing and assuming autonomy)
f. Kepercayaan terhadap diri sendiri (self-reliance).
g. Tidak sedang tunduk pada pengawasan kelompok (not being subject to group standart and control).
h. Ketersediaan untuk mengambil resiko yang diperhitungakan (willing to take calculated risks).
B. Sumber
Kreativitas
Dalam
konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan
pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada
suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses
berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem.
Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi. Proses tetap sama namun
pendekatan yang digunakan dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka
mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda mereka
menerapkan solusi inovasi.
A. Imajinasi
dan ide
Berdasarkan
fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadiempat bagian,
yaitu absortive, retentive,reasoning, creative. Imajinasi yang kreatifmerupakan
kekuatan yang tidak terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir
tidakpernahkeluar rumah tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat
melalang buana kedunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murnidari pikiran manusia.
B. Sifat
Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiaporang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidangtertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yangdilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proseskreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadikreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif . Ada tiga tahap dalamproses kreatif yaitu Absortive,Retentive dan reasonin.
C. Hambatan
dan teknik meningkatkan kreativitas
Dalam proses kreativitas terdapat hal-hal yang
menghambat ataupun mendukung dalam diri seseorang.
a. Hambatan
kreativitas
Secara
rinci, hambatan-hambatan kreativitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Ø Hambatan
psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.
Ø Hambatan budaya
Hambatan dalam hal budaya adalah adanya
keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional.
Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan
perasaan.
Ø Hambatan lingkungan
Lingkungan sosial seperti sekolah, dimana
guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan menghambat
kreativitas. Lingkongan fisik misalnya tata letak ruang kerja dapat diatur
sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana kerja yang produktif dan kreatif.
Ø Hambatan
bahasa berpikir
Kemampuan untuk memilih bahasa berpikir
yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan pemecahan
masalah yang amat kreatif.
Ø Hambatan
keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan kita
untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara.
Ø Hambatan
kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat adalah suatu
penghambat kreativitas.
B. Teknik Meningkatkan Kreativitas
Cara-cara meningkatkan kreativitas dalam
proses pemecahan masalah :
Ø Perumusan
masalah secara kreatif
Adalah usaha yang dilakukan untuk
menghindar dari perumusan masalah yang sudah jelas. Dengan berpikir secara
divergen dan bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru maupun mencoba
melihat dari sudut pandang yang berbeda agar memperoleh kemungkinan baru.
Ø Bertanya
dan bertanya
Jadi untuk membangkitkan kembali sikap
bertanya adalah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah
pertanyaan yang kita ajukan salah satu karena pertanyaan tersebut orang lain
menganggap kita bodoh.
Ø Curah
gagasan
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah
yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang.
Ø Orang
aneh
Maksudnya adalah memasukkan orang lain
yang tidak begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang
sedang dipecahkan masalahnya. Kehadiran orang aneh ini dapat memperluas
kreativitas, karena ia akan memberikan perspektif dari sudut pandang yang unik
atau tidak lazim.
Ø Iklim
kreatif
Pedoman utamanya adalah menciptakan suasana yang
kondusif. Ini berati harus membuang semua hambatan terjadinya kreativitas,
sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang kondusif
untuk kreatif.
D. Kreativitas
Wirausaha
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan
kemampuan seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir
kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan,
kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah
pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah
pionir dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan
visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.[3][8]
Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka yang melakukan
upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu
sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation)
hidup. Senada dengan pendapat di atas, menurut Suryana, enterpreneur atau
wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur (elemen-elemen)
internal yang meliputi kombinasi motivasi diri, visi, komunikasi, optimisme,
dorongan semangat, dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang usaha.
Dalam konteks manajemen, peran fungsi kreativitas dalam proses inovasi
merupakan pembangkitan ide yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan
efisiensi pada suatu sistem. Aspek penting dalam kreativitas adalah proses dan
manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk mencapai solusi
suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang menetukan solusi.
Ada 2 sumber kreatifitas diantaranya :
1) Imajinasi
dan ide
Berdasarkan fungsinya, kapasitas mental
manusia dapat di kelompokkan menjadi empat bagian, yaitu absortive, retentive,
reasoning, creative. Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak
terbatas, misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah
tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke dunia
sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu pengetahuan dan kekuatan
murni dari pikiran manusia.
2) Sifat
Proses kreatif
Kreativitas adalah suatu proses yang dapat dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif dan jika mereka inginmenjadi kreatif, mereka harus belajar cara mengimplementasikan proses kreatif.
E. Inovasi
A. Pengertian
Inovasi
Inovasi
merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau
unitadopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke
seluruh masyarakatdalam pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan
mengadopsi sebuah inovasisegera setelah mereka mendengar inovasi tersebut.
Sedangkan beberapa kelompokmasyarakat lainnya membutuhkan waktu lama untuk
kemudian mengadopsi inovasi tersebut.Ketika sebuah inovasi banyak diadopsi oleh
sejumlah orang, hal itu dikatakan atau meledak.
Inovasi
merupakan tahap awal ketika seseorang mulai melihat, dan mengamati inovasibaru
dari berbagai sumber, khususnya media massa. Pengadopsi awal biasanya
merupakanorang-orang yang rajin membaca koran dan menonton televisi, sehingga
mereka bisamenangkap inovasi baru yang ada. Jika sebuah inovasi dianggap sulit
dimengerti dan sulitdiaplikasikan, maka hal itu tidak akan diadopsi dengan
cepat oleh mereka, lain halnya jikayang dianggapnya baru merupakan hal mudah,
maka mereka akan lebih cepatmengadopsinya. Beberapa jenis inovasi bahkan harus
disosialisasikan melalui komunikasiinterpersonal dan kedekatan secara fisik.
B. Inovasi
Wirausaha
Inovasi
adalah kemampuan untuk menerapkan kreatifitas dalam rangka pemecahanmasalah dan
menemukan peluang (doing new thing) inovasi merupakan fungsi utamadalam proses
kewirausahaan. Peter Drucker mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khasbagi
wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya
produksibaru maupun pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai
potensi untukmenciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.
Inovasi adalah sutu proses untuk mengubah
kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide
yang baik suatu gagasan murni memegang perananpenting, dan fikiran kreatif
mengembangkanya menjadi gagasaan berharga. Meskipundemikian terdapat perbedaan
yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata darispekulasi dan ide yang
merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurnahal yang
lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian untuk
memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan.
Dengan demikian inovasi adalahsuatu kombinasi visi
untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan sertadedikasi
untuk mempertahankan konsep melalui implementasi.
C. Proses
Inovasi
Inovasi
merupakan hasil pencarian suatu kesempatan yang di lakukan dengan sepenuhhati.
Proses ini di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi
obyek.Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat
inovator harusmaelihat bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi.
Mereka berfikir kerasdengan segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan
perhitungan dengan cermat danmendengarkan pendapat orang lain, serta
memperhatikan potensi pengguna inovasi yang dicarinya untuk memenuhi harapan
nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnyasederhan dan terfokus dan
di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat.Inovasi lebih
banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edisonmengatakan
”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerjakeras”
lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison
bekerjadalam hanya dalam bidang listrik dan menemukan inovasi baru yang berupa
bola lampu.
D. Jenis
Inovasi
Menurut
Donald Kuratko, Inovasi terdiri dari empat jenis, penemuan,
pengembangan,duplikasi dan sintesis.
a. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah
dilakukansebelumnya. Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan
pesawat terbang olehwright bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
b. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsepseperti ini
menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD olehRay
Kroc.
c. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun
demikianduplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk
memperbaikikonsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi
perawatan gigi olehDentaland.
d. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru.Proses
ini meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan
dibentuk sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru.
Misal, sintesis padaarloji oleh Casio.
E. Sumber
Inovasi
Inovasi bagi wirausahawan lebih bersifat
untuk memanfataatkan perubahan dari padamenciptakanya. Mencari inovasi
dilakukan dengan memanfaatkan perubahan pada penemuanyang menyebabkan
terjadinya perubahan. Ide inovatif dapat bersumber pada kraetivitaseksternal
dankreativitas internal. Kreativitas eksternal dapat dirangsang
denganmemanfaatkan secara sistematis rasa keingintahuan tentang perkembangan,
ide dan kekuatanbaru yang sedang berlangsung di sekitar seseorang. Dengan melakukan
hal ini,
Seseorang membangun sumber informasi
tentang berbagai hal tentang fakta kesan, citra dan berbagaiide. Dengan
demikian seseorang dapat memperoleh ide yang dapat di raih dan di
manfaatkan.Kreativitas internal muncul secara tiba-tiba ketika seseorang sedang
sibuk denga kreativitaseksternal. Dalam upaya ini menggunakan pengalaman
sebagai sumber karena pengetahuandapat di peroleh melalui belajar.
III.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
kreativitas dan inovasi sangat diperlukan apalagi dalam menghadapi persaingan
dunia usaha, yang semakin ketat sehingga seorang wirausahawan dituntut agar
memliki pemikiran khusus dalam bidang Usaha yang kreatif dan inovatif. Untuk
itu, seorang wirausahawan perlu memahami proses-proses pemikiran kreatif dan
inovatif. serta bagaimana menerapkannya dalam dunia usaha. Selain itu,
wirausahawan juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif serta mampu
menyadari tuntutan bisnis masa kini agar mampu bersaing dan mempertahankan
usahanya dalam menghadapi persaingan dunia usaha saat ini.
IV.
Referensi
Modul 4 Kewirahusaan
Ernani, H. (2010). Kreativitas dan Inovasi
Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan,
13(1), 8–16.
Sahlan Sulaiman dan Wasman,Multi Dimensi
Sumber Kreatifitas Manusia(bandung ,Sinar Baru .1988)hlm11
Hubeis Musa. (2012) Manajemen Ritel Kreatif dan
Inovatif dalam Bisnis. Jakarta Timur. Inti Prima Promosindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar