PENDAHULUAN
Program Pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009 menekankan program pengembangan sistem
pendukung usaha bagi UMKM dan program pengembangan kewirausahaan dan kemampuan
berdaya saing (RPJMN, 2005 : 213). Pemerintah dalam memberikan perhatian
terhadap UMKM hal ini disebabkan UMKM memiliki peranan dalam perekonomian
nasional. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia sangat besar
dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat krisis ekonomi
tahun 1997. Sekretaris Kementrian Negara Koperasi dan UMKM (2006), menjelaskan
bahwa upaya pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari tahun ke tahun
selalu dimonitor dan dievaluasi perkembangannya baik dalam hal kontribusinya
terhadap penciptaan produk domestik bruto (PDB), penyerapan tenaga kerja,
ekspor dan perkembangan pelaku usahanya serta keberadaan investasi usaha kecil
dan menengah melalui pembentukan modal tetap bruto (investasi). Keseluruhan
indikator ekonomi makro di atas selalu dijadikan acuan dalam penyusunan
kebijakan pemberdayaan UKM serta menjadi indikator keberhasilan pelaksanaan
kebijakan yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya. Perkembangan jumlah
UKM periode 2006- 2007 mengalami peningkatan sebesar 2,18% yaitu dari
48.779.151 unit pada tahun 2006
METODE
Lokasi penelitian pada Industri Kecil Keramik Dinoyo
Malang, dengan alamat Jl. MT. Haryono XI D/ 474 Kelurahan Dinoyo Kecamatan
Lowokwaru. Alasan pemilihan lokasi penelitian yaitu Industri Kecil Keramik
Dinoyo Malang merupakan sentra industri keramik di Kota Malang yang memiliki
pasar yang luas di wilayah Jawa Timur. Jenis penelitian ini adalah penelitian
penjelasan (explanatory). Dalam penelitian ini data yang dipergunakan adalah
data primer. Dalam hal ini data diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada
responden yang berisi pertanyaan – pertanyaan yang mengarah pada variable
penelitian yang di digunakan dan selanjutnya akan dianalisis untuk dijadikan
pembahasan. Daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden mengenai variabel
penelitian meliputi kreativitas, inovasi dan pemarasan kewirausahaan. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah para pemilik usaha Industri Kecil
Keramik Dinoyo Malang yaitu sebanyak 34 jumlah sentra usaha kecil. Seluruh
populasi dijadikan sebagai obyek penelitian sehingga menggunakan metode sensus.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan kuesioner. Pengukuran data yang digunakan adalah skala Likert, yang
mengharuskan responden untuk menunjukkan jawaban setuju atau tidak setuju
kepada setiap statemen yang berkaitan dengan obyek yang dinilai. Uji Instrumen
penelitian menggunakan uji validitas dan relaibilitas Metode analisis data yang
digunakan adalah Regresi Linier Berganda yaitu merupakan pengujian untuk
mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) dengan variabel terikat
(Y), yaitu dengan rumus: Y = a + b1.X1 + b2.X2 + e Di mana : Y = Pemasaran
kewirausahaan pada usaha kecil Keramik Dinoyo Malang a= Bilangan konstanta,
b1…b2= Koefisien regresi masingmasing variable X1= Variabel Kreativitas, X2=
Variabel Inovasi, e = Standart error. Untuk menguji hipotesis menggunakan uji F
dan t yang bertujuan untuk menguji pengaruh secara simultan dan parsial antara
variable bebas dengan variable terikat dalam hal ini yaitu pengaruh kreativitas
dan inovasi terhadap pemasaran kewirausahaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Karakteristik Responden. Berdasarkan hasil
kuesioner yang disebarkan kepada 34 responden yaitu para pemilik usaha Industri
Kecil Keramik Dinoyo Malang, maka dapat diperoleh gambaran mengenai usia,
pendidikan terakhir dan lamanya usaha.
1. Usia Responden. Dari 34 responden para pemilik
usaha Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang menunjukkan bahwa jika dilihat
berdasarkan usia para pemilik usaha Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang yang
paling dominan adalah berusia 21 – 30 tahun yaitu sebanyak 21 responden atau
61,76%. Kenyataan tersebut dapat membuktikan bahwa sebagian besar para pemilik
Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang memiliki pengalaman usaha, sehingga dimana
usaha yang dilakukan oleh pemilik pengalaman yang cukup dalam menjalankan usaha
yang dilakukan.
2. Tingkat Pendidikan Dari 34 responden para pemilik
usaha Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang menunjukkan bahwa sebagian besar
para pemilik usaha Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang mempunyai tingkat
pendidikan terakhir adalah Sekolah Menengah Umum yaitu sebanyak 18 responden
atau 52,94%. Hasil tersebut dapat membuktikan bahwa selama ini dalam melakukan
kegiatan produksi para pemilik lebih mengutamakan pengalaman yang dimiliki
apabila dibandingkan dengan pendidikan formal. Jadi kemampuan dalam
berkreativitas dan melakukan inovasi atas produk yang dihasilkan selama ini
lebih dikarenakan adanya pengalaman yang dimiliki.
3. Lamanya Usaha Dari 34 responden para pemilik usaha
Hadiyati 143 Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang dapat diketahui bahwa
sebagian besar para pemilik usaha Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang yaitu
selama 6 tahun sampai 10 tahun. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa lamanya
usaha yang dimiliki para pemilik masuk dalam kategori yang tinggi atau lama
sehingga proses pengendalian atas aktivitas produksi dapat dilakukan oleh
pemilik sendiri.
Diskripsi Jawaban Responden. Berdasarkan hasil
kuesioner yang telah disebarkan kepada responden maka dapat diperoleh diskripsi
jawaban responden yang secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel Kreativitas (X1) Diskripsi jawaban
responden untuk variabel kreativitas (X1.1),menunjukkan bahwa dalam melakukan
proses produksi selalu berusaha untuk membuat produk yang bervariasi dalam
ukurannya. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1 orang (2,9%),
menyatakan setuju sebanyak 22 orang atau 64,7% dan responden yang menyatakan
netral sebanyak 11 orang (32,4%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa dalam melakukan proses
produksi selalu berusaha untuk membuat produk yang bervariasi dalam ukurannya.
Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa para pemilik usaha selalu berusaha untuk
membuat produk yang bervariasi dengan harapan dapat diterima oleh konsumen.
Item X1.2, yaitu tanggapan responden atas pernyataan mengenai dalam melakukan
proses selalu berusaha membuat produk dengan desain yang berbeda dan benarbenar
mampu bersaing dengan produk sejenis. Responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 1 orang (2,9%), menyatakan setuju sebanyak 19 orang atau 55,9%dan
responden yang menyatakan netral sebanyak 14 orang atau (41,2%). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa dalam
melakukan proses selalu berusaha membuat produk dengan desain yang berbeda dan
benar-benar mampu bersaing dengan produk sejenis. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa selama ini para pemilik usaha selalu berusaha untuk membuat
produk yang dapat diterima oleh konsumen sehingga dapat diterima dengan baik
oleh pasar. Item X1.3, yaitu tanggapan responden atas pernyataan mengenai dalam
membuat produk berusaha untuk menciptakan produk yang memiliki motif yang
berbeda dengan motif produk pesaing. Responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 1 orang atau (2,9%), menyatakan setuju sebanyak 26 orang atau 76,5%
dan responden yang menyatakan netral sebanyak 7 orang atau (20,6%). Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa
dalam membuat produk berusaha untuk menciptakan produk yang memiliki motif yang
berbeda dengan motif produk pesaing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
selama ini para pemilik selalu berusaha untuk membuat motif yang berbeda dengan
harapan dapat menghindari terjadinya kejenuhan konsumen terhadap produk. Item
X1.4, yaitu tanggapan responden atas pernyataan dalam melakukan kegiatan
promosi berusaha dalam menggunakan cara-cara baru yang lebih komunikatif.
Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 3 orang atau (8,8%),
menyatakan setuju sebanyak 26 orang atau 76,5% dan responden yang menyatakan
netral sebanyak 5 orang atau (14,7%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa dalam melakukan kegiatan
promosi berusaha dalam menggunakan cara-cara baru yang lebih komunikatif. Hasil
tersebut dapat dikatakan bahwa para pemilik selalu berusaha untuk mengenalkan
produk kepada konsumen yaitu melalui kegiatan promosi yang dilakukan secara
kreatif. Item X1.5, yaitu tanggapan responden atas
pernyataan mengenai berusaha menciptakan pembungkus
produk yang menarik. Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang
atau (5,9%), menyatakan setuju sebanyak 23 orang atau 67,6% dan responden yang
menyatakan netral sebanyak 9 orang atau (26,5%). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa berusaha menciptakan
pembungkus produk yang menarik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa selama
ini para pemilik selalu berupaya untuk menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian yaitu dengan membuat bungkus yang menarik. Item X1.6, yaitu tanggapan
responden atas pernyataan mengenai berusaha mencari peluang usaha yang baru.
Responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 2 orang (5,9%), menyatakan
setuju sebanyak 21 orang atau 61,8% dan responden yang menyatakan netral
sebanyak 11 orang atau (32,4%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju bahwa berusaha mencari peluang usaha yang baru.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa selama ini para pemilik usaha selalu
berupaya untuk mencari peluang baru untuk mengembangkan atau meningkatkan
volume penjualan atas produk yang dihasilkan.
2. Variabel Inovasi (X2)
Diskripsi jawaban responden yaitu para pemilik usaha
Industri Kecil Keramik Dinoyo Malang mengenai variabel inovasi. Item X2.1,
yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan bahwa dalam menghasilkan
produk berusaha mengikuti teknologi baru yang lebih efisien. Responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 1 orang atau (2,9%), menyatakan setuju
sebanyak 20 orang atau 58,8% dan responden yang menyatakan netral sebanyak 13
orang atau (38,2%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju bahwa dalam menghasilkan produk berusaha
mengikuti teknologi baru yang lebih efisien. Hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa selama ini para pemilik selalu berupaya untuk mengikuti perkembangan
teknologi dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi dalam aktivitas
produksinya. Item X2.2, yaitu tanggapan responden atas pernyataan mengenai
pembungkusan dan pengepakan barang menggunakan teknologi yang lebih efisien.
Responden yang menyatakan setuju sebanyak 22 orang atau 64,7% dan responden
yang menyatakan netral sebanyak 12 orang atau (35,3%). Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa pembungkusan
dan pengepakan barang menggunakan teknologi yang lebih efisien. Berdasarkan
hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa selama ini para pemilik dalam proses
pengepakan produk telah menerapkan sistem teknologi yang lebih baik sehingga
dalam proses pembungkusan atau pengepakan dapat memberikan nilai tambah atas
produk yang ditawarkan. Item X2.3, yaitu mengenai tanggapan responden atas
pernyataan bahwa promosi mengikuti teknologi informasi yang baru. Responden
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 1 orang atau (2,9%), menyatakan setuju
sebanyak 20 orang atau 58,8% dan responden yang menyatakan netral sebanyak 13
orang atau (38,2%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju bahwa promosi mengikuti teknologi informasi
yang baru. Hasil tersebut dapat dikatakan bahwa selama ini para pemilik dalam
memberikan informasi atas produk kepada pasar telah menggunakan media promosi
yang mengikuti perkembangan teknologi sehingga produk yang ditawarkan dapat
dikenal secara luas oleh pasar. Item X2.4, yaitu tanggapan responden atas
pernyataan mengenai sistem penjualan barang mengikuti teknologi perbankan yang
ada. Responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 1 orang atau (2,9%), menyatakan
setuju sebanyak 23 orang atau 67,6% dan responden yang menyatakan netral
sebanyak 10 orang atau (29,4%) responden. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa sistem penjualan barang
mengikuti teknologi perbankan yang ada. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
dikatakan bahwa para pemilik usaha telah melakukan sistem transaksi yang lebih
modern sehingga dapat mempermudah dalam proses transaksi yang dilakukan. Item
X2.5, yaitu mengenai tanggapan responden atas pernyataan bahwa mensuplay bahan
baku dan bahan penunjang dengan menggunakan inovasi yang baru. Responden yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 1 orang atau (2,9%), menyatakan setuju
sebanyak 24 orang atau 70,6% dan responden yang menyatakan netral sebanyak 9
orang atau (26,5%). Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa sebagian
besar responden menyatakan setuju bahwa mensuplay bahan baku dan bahan
penunjang dengan menggunakan inovasi yang baru. Hasil tersebut dapat dikatakan
bahwa selama ini para pemilik merasakan bahwa adanya dukungan atas bahan baku
dan bahan penunjang sebagai pendukung proses inovasi yang dilakukan. Item X2.6,
yaitu tanggapan responden atas pernyataan mengenai saluran distribusi yang
digunakan berusaha mencari peluang-peluang yang baru. Responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 2 orang atau (5,9%), menyatakan setuju sebanyak 24 orang
atau 70,6% dan responden yang menyatakan netral sebanyak 8 orang atau (23,5%).
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju
bahwa saluran distribusi yang digunakan berusaha mencari peluang-peluang yang
baru. Hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa selama ini para pemilik telah
berupaya secara maksimal dalam proses pemasaran produk dimana para pemilik
selalu melakukan atau mencari peluangpeluang pasar dalam proses pemasaran
produk.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi
linier berganda, maka pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kreativitas dan inovasi berpengaruh signifikan
secara silmutan terhadap pemasaran kewirausahaan pada usaha kecil Keramik
Dinoyo Malang.
2. Kreativitas dan inovasi berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap pemasaran kewirausahaan pada usaha kecil Keramik Dinoyo
Malang.
3. Kreativitas berpengaruh dominan terhadap pemasaran
kewirausahaan pada usaha kecil Keramik Dinoyo Malang.
REFERENSI
Bannon, 2008. Marketing Segmentation and Political
Marketing, Paisley Business School, University of Paisley. Birley, S., 2007.
Marketing Entrepreneur And Bussines Performance. Journal SMEs: Marketing
Entrepreneur, Vol.3.No.7. Bjerke, B., 2005. Managing Entrepreneurship On Whose
Terms? In Research at the Marketing/ Entrepreneurship Interface , Edited by
Hills, G. And Miles, M. Chicago: Universityof Illinois at Chicago. Bjerke dan
Hultman, 2006. Marketing Entrepreneurship and National Culture, In Research at
the Marketing Entrepreneurship Interface. Chicago: University of Illionis at
Chicago.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar