Oleh : Pasca Fitri Pratama (@T19-Pasca)
Semakin berkembangnya teknologi, manusia dituntut untuk
lebih berfikir kreatif dan terus belajar agar dapat mengejar dan mengetahui apa
dampak yang dapat ditimbulkan olehnya, baik positif ataupun negative. Para
entrepreneur juga semakin lama dituntut untuk dapat memperluas ide kreatif yang
dapat muncul dengan berkembangnya teknologi.
Penggabungan teknologi dan entrepreneurship menjadi hal
yang tidak mustahil, mengingat teknologi saat ini bahkan dapat membuat umat
manusia terbantu hingga hal terkecil sekalipun seperti membeli kebutuhan
sehari-hari atau sekedar menginginkan makanan.
Oleh sebab itu penggabungan teknologi dan entrepreneur
inilah menghasilkan teknopreneur atau singkatan dari (teknologi dan
entrepreneur) yang berarti peluang usaha yang memiliki peluang atau pasar dan
dapat berkembang dengan pemanfaatan teknologi.
E-Commerce merupakan salah satu bentuk teknopreneur saat
ini, penggabungan teknologi digital dengan pemahaman peluang di era digital
yang dapat menghasilkan pengalaman dan peluang baru dalam kehidupan sosial
masyarakat.
-
Apa
itu Teknopreneur ?
Secara singkat, Teknopreneur
adalah singkatan atau gabungan kata yaitu teknologi (technology) dan
entrepreneur (entrepreneur). Shingga jika diartikan menjadi sebuah bisnis atau
usaha (entrepreneur) yang berbasis teknologi. Sehingga untuk mencapai tujuan
utama seorang teknopreneur, tak hanya dengan keahlian dalam berbisnis dan
berwirausaha tetapi pengetahuan akan teknologi yang berkembang juga dibutuhkan.
Teknopreneur yang
memanfaatkan teknologi dalam penggunaannya tidak semata-mata meninggalkan
faktor lain seperti pengetahuan, kemampuan dan sikap. Pengetahuan memang bisa
didapatkan dengan pendidikan, namun seminar atau workshop tentang bidang
entrepreneur atau wirausaha tidak dapat dilupakan, skill pun demikian,
diperlukan untuk dapat menggunakan teknologi dan juga mengolah pengetahuan yang
didapatkan agar menjadi peluang yang menghasilkan. Sedangkan sikap adalah
sebagai landasan memulai sebuah usaha, dengan keinginan yang kuat dan semangat
yang tak kenal lelah akan menjadikan kita lebih focus dan menjadi terkendali
dalam mengejar suatu tujuan.
Selain hal
diatas, terdapat beberapa elemen kunci yang dapat digunakan untuk membentuk
seorang teknopreneur. Kunci dari seorang teknopreneurship juga adalah
kreativitas, dengan kreativitas yang tinggi maka mental lama yang cenderung
konvensional dari wirausahawan akan berubah, kreativitas adalah bermain dengan
imaginasi dan kemungkinan-kemungkinan, memimpin perubahan dengan ide-ide baru.
Igor Prodan
(2007) mengidentifikasi elemen – elemen tersebut antara lain :
1.
Technological
entrepreneur – Pengusaha Berbasis Teknologi
2.
Universities
- Universitas
3.
Corporation
- Perusahaan
4.
Capital
- Modal
5.
Market/costumers
– Pasar / Konsumen
6.
Government
- Pemerintah
7.
Advisor
– Penasehat
Tujuan adanya
teknopreneur adalah sebagai berikut :
1.
Menciptakan
Lapangan Pekerjaan / Peluang
2.
Kemajuan
Teknologi
3.
Sebagai
Bentuk Perluasan Pasar / Promosi Kewirausahaan
4.
Pemanfaatan
Sumber Daya Lokal
5.
Pembentukan
modal investasi
6.
Diversifikasi
bisnis dan desentralisasi
-
Hubungan
antara teknopreneur dengan E-Commerce
Teknopreneur erat
hubungannya dengan teknologi, begitupula E-Commerce. E-Commerce atau Electronic
Commerce adalah segala aktivitas jual beli yang dilakukan melalui media
elektronik dan umumnya terjadi dengan internet.
Hampir semua
produk yang ditawarkan baik jasa, makanan, produk rumah tangga, bahkan tiket
pesawat dapat dibeli melalui E-Commerce. Oleh sebab itu, dengan berkembangntya
teknologi perdagangan elektronik ini, harus dapat dimanfaatkan oleh para
teknopreneur selanjutnya untuk dapat mengembangkan ekonomi.
Terdapat 4 Jenis
E-Commerce secara umum, yaitu :
1. Business
to business atau transaksi elektronik baik barang ataupun jasa yang dilakukan
antar perusahaan. Contohnya adalah Electronic City, Mbiz
2.
Business
to consumer yaitu transaksi atau perdagangan elektronil yang melibatkan pemilik
usaha dengan konsumen produk atau dalam Bahasa singkat adalah penjual dan
pembeli. Contohnya adalah Tokopedia
3. Consumer
to consumer atau transaksi / perdangangan yang dilakukan oleh konsumen dengan
konsumen lain. Contohnya adalah OLX
4. Consumer
to business yaitu jenis transaksi yang dimana konsumen menyediakan produk atau
jasa ke perusahaan. Contohnya adalah graphic designer
Melihat
peluang-peluang tersebut. Maka tidak heran jika sebuah E-Commerce erat
hubungannya dengan seorang teknopreneur. Teknologi yang semakin berkembang
bukan tidak mungkin akan semakin banyak juga peluang yang dapat dicoba
kedepannya. Oleh sebab itu, seorang teknopreneur harus memiliki selalu memiliki
poin-poin penting seperti pengetahuan, kemampaun, sikap dan kreativitas untuk
dapat merubah peluang tersebut menjadi keuntungan.
Referensi
https://kreativv.com/technopreneur/
https://badoystudio.com/technopreneurship/
https://www.bernas.id/79763-perbedaan-entrepreneur-intrapreneur-dan-technopreneur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar