PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA MIKRO
Oleh
: Bayoe Aditya Dwi Prasetya (@S09-BAYOE)
PENDAHULUAN
Usaha Mikro
mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi
negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Masalah utama yang menjadi
fokus dalam pengembangan Usaha Mikro adalah mengenai pengelolaan keuangan.
Karena banyak Usaha Mikro yang beranggapan bahwa pengelolaan keuangan merupakan
hal yang mudah dan sederhana. Pengelolaan keuangan menjadi salah satu masalah
yang seringkali terabaikan oleh para pelaku bisnis Usaha Mikro, khususnya
berkaitan dengan penerapan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang benar.
Masalah ini biasanya timbul dikarenakan pengetahuan dan informasi pelaku Usaha
Mikro mengenai pengelolaan keuangan sangat terbatas, latar belakang pendidikan
para pelaku Usaha Mikro juga mempengaruhi pengetahuan para pelaku Usaha Mikro.
Menurut Setyorini, et.al. (2010) menyatakan pengelolaan keuangan menjadi salah
satu aspek penting bagi kemajuan perusahaan.
PEMBAHASAN
A.
PENGELOLAAN
KEUANGAN
Pengelolaan keuangan yang baik
adalah pengelolaan dalam mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut dengan
efisien, sehingga perusahaan mendapatkan laba dan dapat bertahan di masa
mendatang. Pengelolaan keuangan yang baik dapat menghindarkan perusahaan dari
kegagalan usaha. Pengelola suatu usaha perlu juga memperhatikan fungsi
manajemen keuangan untuk meningkatkan kualitasnya. Fungsi manajemen keuangan
terdiri dari tiga keputusan yang saling terkait yaitu investment, funding, dan
working capital decision (Ross, Westerfield, & Jordan, 2000)
B. PENGERTIAN USAHA MIKRO
Usaha mikro adalah usaha yang bersifat menghasilkan pendapatan dan dilakukan oleh rakyat miskin atau mendekati miskin. Sedangkan Pengusaha Mikro adalah orang yang berusaha di bidang usaha mikro. Ciri-ciri usaha mikro antara lain: modal usahanya tidak lebih dari Rp 10 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan), tenaga kerja tidak lebih dari lima orang dan sebagian besar mengunakan anggota keluarga/kerabat atau tetangga, pemiliknya bertindak secara naluriah/alamiah dengan mengandalkan insting dan pengalaman sehari-hari.
C.
ASPEK
KEUANGAN
Menurut Kasmir dan Jafkar (2012) Aspek Keuangan, menilai biaya-biaya apa
saja yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya-biaya yang akan dikeluarkan.
Kemudian meneliti seberapa besar pendapatan yang akan diterima, seberapa lama
investasi yang ditanamkan akan kembali, sumber pembiayaan bisnis, dan tingkat
bunga yang berlaku). Aspek keuangan menggambarkan proyeksi jumlah dana atau
modal awal yang dibutuhkan, sumber modal yang akan digunakan, dan pengembalian
apa yang akan diharapkan dari investasi yang dilakukan (Investopedia. 2017).
Menurut Rangkuti (2012), analisis kelayakan aspek keuangan dalam bisnis
bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aliran kas serta
sumber dana dan proyeksi keuangan, baik pemasukan atau pengeluaran yang mungkin
terjadi selama masa produksi dan operasional proyek yang direncanakan.
Perilaku manajemen keuangan dianggap sebagai salah satu konsep penting pada disiplin ilmu keuangan. Banyak definisi yang diberikan sehubungan dengan konsep ini, misalnya, Horne dan Wachowicz (2002) dalam Mien dan Thao (2015) mengusulkan perilaku manajemen keuangan sebagai penentuan, akuisisi, alokasi, dan pemanfaatan sumber daya keuangan. Sedangkan secara keseluruhan Weston dan Brigham (1981) dalam Mien dan Thao (2015) menggambarkan perilaku manajemen keuangan sebagai suatu pengambilan keputusan keuangan, harmonisasi motif individu dan tujuan UMKM. Selain itu menurut Mien dan Thao (2015) manajemen keuangan berkaitan dengan efektivitas manajemen dana. Menurut Amanah (2016), perilaku manajemen keuangan adalah ilmu yang menjelaskan mengenai perilaku seseorang dalam mengatur keuangan mereka dari sudut pandang psikologi dan kebiasaan individu tersebut.
Kesimpulan
Usaha Mikro mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pengelolaan keuangan yang baik adalah pengelolaan dalam mendapatkan dana dan menggunakan dana tersebut dengan efisien, sehingga perusahaan mendapatkan laba dan dapat bertahan di masa mendatang. Aspek keuangan dalam bisnis bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan aliran kas serta sumber dana dan proyeksi keuangan, baik pemasukan atau pengeluaran yang mungkin terjadi selama masa produksi dan operasional proyek yang direncanakan
REFERENSI
Dewanti, Ida
Susi. 2010. Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Mikro: Kendala Dan Alternatif
Solusinya. Jurnal Administrasi Bisnis. Volume 6. No. 2 Januari. UPN “Veteran”
Yogyakarta
Assauri, S.
2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi revisi : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar