REVOLUSI MODEL BISNIS DI ERA DIGITAL
Oleh : Fahrudin @S04-Fahrudin
A. Latar Belakang
Di era digital saat
ini, dunia telah diiringi dengan sebuah perkembangan
teknologi
informasi yang pesat
menjadikan internet sebagai salah satu teknologi
komunikasi
dan informasi saat ini. Dampak dari sebuah kebutuhan penggunaan internet ini
pun tidak lepas dari sisi bisnis yang digunakan untuk memasarkan produk dari
segala sector online. Perkembangan internet menyebabkan terciptanya dunia baru yang sering disebut
dengan dunia maya.
Di dalam dunia maya individu mempunyai kemampuan dan hak untuk berkomunikasi kepada individu lain tanpa ada halangan yang bisa membatasinya. Sektor bisnis adalah sektor yang sangat terkena dampak dari perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi serta sangat cepat tumbuh. Pergerakan manusia yang sangat cepat dan pesat menuntut dunia perdagangan untuk mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai dengan permintaan pembeli. Untuk menangani masalah yang sedang terjadi, saat ini telah muncul berbagai transaksi yang menggunakan media online yang berfungsi untuk menghubungkan penjual dan pembeli.
Transaksi bisnis melalui internet dikenal dengan nama e-commerce dan e-bussines. Melalui e-commerce, seluruh manusia yang ada di muka bumi memiliki banyak kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. Perkembangan bisnis melalui media online yang didukung oleh perkembangan internet yang cepat dan juga banyak perusahaan yang menciptakan platform website baru (berbasis situs), perusahaan tersebut disebut dengan startup. Bisnis startup adalah sebuah usaha kewirausahaan atau bisnis inovatif dalam bentuk perusahaan. Sederhannya, startup merupakan sebuah bisnis rintisan. Bisnis starup hampir sama dengan UMKM.
Karena saat ini mengakses internet dapat dilakukan siapa saja dengan mudah dan semakin banyak orang yang mengenal internet, startup menjadi sebuah ide bisnis baru sehingga banyak tercipta perusahaan dan memulainya dengan satu atau beberapa orang saja kemudian bisa menjadi besar. salah satu contoh perusahaan startup sukses di Indonesia adalah kaskus.
B. Konsep Bisnis Digital Startup
Start up adalah perusahaan rintisan yang belum lama didirikan serta masih
dalam tahap pengembangan. Pengembangan yang dilakukan oleh start up yaitu
mengenai produk, target pasar, model bisnis, maupun pelayanan. Seperti manusia,
start
up layaknya remaja yang masih mengalami perubahan dan dalam proses pendewasaan.
Apabila start up telah dewasa, maka dapat disebut perusahaan yang sebenarnya.
Neil
Blumenthal, co-CEO sekaligus cofounder Warby Parker mengemukakan bahwa start
up ialah perusahaan yang dibuat untuk memecahkan masalah di mana solusinya
tidak
terbatas bahkan tidak terjamin kesuksessannya. Berikut penjelasannya:
1. Dibuat untuk Memecahkan Masalah.
Terdapat perbedaan antara start up dan perusahaan biasa. Perusahaan biasa
cenderung menghasilkan produk sesuai permintaan pasar, sedangkan start up lebih
fokus dengan masalah yang ada di pasar. Hal tersebut menyebabkan produk yang
diciptakan start up menjadi solusi bagi masalah yang dialami orang banyak.
Itulah
mengapa orang-orang mengenal startup sebagai problem solver dan mempunyai ciri
khas menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan teknologi.
Misalnya dalam urusan transaksi, sekarang masyarakat lebih memilih
menggunakan layanan transaksi online seperti dana, ovo, gopay. Selain itu,
masih
banyak produk digital yang berguna dan efisien seperti e-commerce, transportasi
online, komunikasi dll. Biasanya layanan digital seperti itu disediakan oleh
startup.
2. Solusinya yang Tidak Jelas atau Tidak Terbatas
Start up membawa solusi yang mana tidak hanya memecahkan satu masalah
utama saja. Namun, start up juga memperhatikan masalah-masalah yang berkaitan
dengan masalah utama. Misalnya, dalam hal jual-beli produk secara offline atau
langsung terdapat beberapa keterbataan. Solusi dari masalah tersebut ialah
penjual dan
pembeli dipertemukan melalui lapak online. Solusi tidak hanya sampai disana.
Agar
para e-commerce dapat bertahan, konsumen selalu diberikan solusi lainnya oleh
mereka. Misalnya pemberian gratis ongkir, perlindungan data, kecepatan dalam
melayani, dan sebagainya. Walaupun tidak ada hubungannya dengan masalah utama,
hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis.
3. Tidak Terjamin Kesuksesannya
Startup merupakan bisnis dengan resiko tinggi. Akibat berbagai hal tidak
sedikit
start up yang akhirnya runtuh. Salah satu faktor yang menyebabkan
ketidaksuksesnya
start up yaitu layanan atau produk yang kurang memberikan jalan keluar bagi
target
pasar. Akan tetapi hal itu bukan penentu start up tidak bisa sukses. Di luar
sana banyak
startup yang dapat bersaing bahkan mencapai predikat yang mengharumkan, seperti
decacorn, unicorn, dll.
C. Kesuksesan dan Kegagalan Start Up Digital
Kesuksesan start up digital:
1. Sinergi
Variabel sinergi menarangkan tentang:
• Bagaimana
tiap anggota industri bisa silih menolong serta silih berbagi buat
tingkatkan mutu ilmu serta skills.
• Saling
berbagi ilmu serta kemampuan dimaksudkan buat menolong dalam
pengembangan bisnis demi tercapainya efektifitas sumber energi pada industri.
• Sinergi hendak kurangi bayaran. Bayaran bisa dikurangi sebab akibat dari
berbagi
sumberdaya.
• Berbagi pengetahuan serta skill inovasi sangat bergantung pada kompatibilitas
proyek dengan sumberdaya industri dalam makna luas, ialah manajemen serta
keahlian studi pasar, penjualan, distribusi, R&D, serta sarana
penciptaan.
• Berbagi pengetahuan serta komunikasi dalam industri serta jaringan bisa
dicoba
dengan metode pertukaran lintas- teknologi, lintas- hirarkis serta lintas-
fungsional.
2. Produk
Variabel produk menarangkan tentang:
• Pengembangan
produk yang dicoba oleh start up buat menciptakan produk yang
gampang diakses, gampang digunakan, serta cocok dengan estetika dari sesuatu
layanan produk digital.
• Hasil dari
proses pengembangan produk ini menimbulkan pengguna merasakan
kemudahan serta kenyamanan buat memakai produk digital tersebut.
• Variabel produk mencakup sebagian aspek antara lain:
(1) usability, maksudnya kemudahan produk serta layanan digital.
(2) aesthetics, maksudnya produk serta layanan digital sudah menimbulkan watak
estetika secara hati- hati yang bisa membangkitkan reaksi emosional yang
positif.
(3) engagement, maksudnya produk serta layanan digital yang buat membagikan
pengalaman yang bermakna untuk penggunanya.
3. Proses
Sehabis produk digital dibesarkan, hingga variabel proses fokus pada gimana
start up melaksanakan proses- proses pengembangan produk dari konsep hingga ke
pelanggan sehingga membagikan pemecahan yang diperlukan oleh pelanggan.
Sebagian komponen yang terpaut dengan variabel proses merupakan:
(1) bundling ialah gimana mencampurkan komponen portofolio produk serta layanan
digital sehingga bisa didiferensisasi serta membagikan perbandingan yang jelas
tentang
batas serta ikatan antar produk serta layanan
(2) devices ialah terpaut dengan data tentang fitur keras serta fitur lunak yang digunakan dalam sesi pengembangan.
(3) channel, terpaut dengan digital information channel (misalnya, platform fitur lunak, sistem pembedahan, serta website services).
4. Manajemen inovasi
Variabel manajemen inovasi merupakan gimana start up bisa mengelola inovasi sehingga bisa melaksanakan proses pengembangan produknya dengan kilat, sekalian kurangi ketidakpastian yang hendak terjalin yang ialah karakteristik khas dari produk digital. Perihal ini mencakup, style manajemen, tahapan manajemen inovasi yang dijalankan dengan tidak berubah- ubah, problem solving, serta perencanaan yang baik.
5. Komunikasi
Variabel komunikasi bisa dipaparkan dalam sebagian ukuran, yaitu
(1) kepastian nilai dari produk yang diharapkan buat bisa tingkatkan jumlah pengguna
(2)
kenaikan posisi industri lewat pengembangan serta pelaksanaan
standar layanan dari
industri.
Dengan demikian, dalam riset ini, variabel komunikasi merupakan tentang
gimana start up menginformasikan nilai produk serta standar layanan industri
supaya
secara kilat bisa diterima oleh industri, pasar serta calon konsumen. Variabel
komunikasi ini dapat memakai saluran online ataupun offline.
6. Budaya
Variabel budaya sangat berarti untuk start up. Perihal ini terpaut dengan
gimana
start up bisa menghasilkan atmosfer kerja yang aman serta kondusif buat dapat
menunjang anggota industri supaya bisa berhubungan serta berbicara buat
menjadikan
start up mempunyai regu yang solid. Culture
ataupun budaya didefinisikan ke dalam sebagian ukuran ialah:
(1) ruang,
ialah terpaut dengan ritme pekerjaan yang terstruktur serta dengan
fleksibilitas yang seimbang
(2) time,
ialah tersedianya waktu spesial buat terbentuknya upaya improvisasi serta
inovasi oleh tiap karyawan
(3)
coordination, ialah mekanisme koordinasi buat terbentuknya proses improvisasi
serta inovasi.
7. Pengalaman
Variabel experience ataupun pengalaman didefinisikan selaku pengalaman
dalam proyek tadinya yang membolehkan industri buat membentuk keahlian buat
membetulkan inovasi berikutnya. Industri wajib ikut serta dalam proyek- proyek
yang
membentuk pengalaman spesial buat meningkatkan keterampilan- keterampilan
teknologi, penciptaan serta pemasaran.
8. Teknologi informasi
Variabel teknologi data didefinisikan dalam sebagian ukuran ialah:
(1) architecture (manajemen unit- unit dalam sistem IT)
(2) standarisasi sistem IT
(3) hardware
serta aplikasi yang digunakan dalam sistem IT. Variabel teknologi data
merupakan gimana start up dapat menggunakan teknologi data buat menunjang
keberhasilan bisnisnya baik selaku produk utama ataupun selaku penunjang. Tidak
hanya itu, variabel ini pula terpaut dengan gimana mekanisme kepemilikan dari
teknologi data tersebut.
9. Innovation Skills
Variabel innovation skills merupakan keahlian dasar yang menunjang
keberhasilan dalam meningkatkan bisnis digital pada pasar yang masih baru
tercipta
serta dengan keadaan internal regu yang masih mempunyai keterbatasan.
Variabel innovation skills bisa dijabarkan lewat sebagian ukuran, ialah:
(1) bermacam keahlian yang mencakup, keahlian dasar, keahlian akademik,
keahlian
teknis, keahlian generik, softskills, managerial, serta entrepreneurial yang
berkontribusi
terhadap innovasi.
(2)
sekumpulan keahlian dasar, pengetahuan, keahlian, serta mutu individu yang
diperlukan buat sukses di tempat kerja (thinking skills, personal qualities,
time
management, serta interpersonal skills).
(3)
pengembangan mekanisme pendidikan yang berkepanjangan yang
memperhitungkan baik skills baru yang diperlukan ataupun keunikan dari
teknologi
serta bisnis digital.
10. Funcitional skills
Keahlian fungsional merupakan terpaut dengan gimana start up mempunyai
keahlian dalam penggunanan teknologi data serta digital. Ukuran yang diteliti
dari
variabel ini merupakan:
(1) keahlian memakai aplikasi serta hardware.
(2) uraian tentang teknologi internet.
(3) uraian tentang hardware/ arsitektur sistem.
(4) keahlian
melaksanakan troubleshooting terhadap permasalahan aplikasi serta
hardware.
11. Implementation skills
Implementation skills merupakan keahlian start up buat mengantipasi serta
mempersiapkan kebijakan terpaut implementasi produk buat digunakan oleh
pengguna.
Sebagian ukuran terpaut dengan keahlian ini merupakan:
(1) pengetahuan tentang praktek industri serta protokol organisasi
(2) uraian serta efektifitas pemakaian terminologi industri dalam implementasi produk
(3) pengetahuan serta kepatuhan terhadap persyaratan norma- norma industrian
(4)
pengetahuan dan kepatuhan terhadap standar industri serta produk
Berikut 5 penyebab utama kegagalan start-up berdasarkan laporan cb insights:
1. Masalah Harga
Kegagalan Startup yang paling sering terjadi yaitu diakibatkan karena
gagalnya
penjual dalam memberi patokan harga. Mematok harga rendah dibawah harga
produksi
dapat menyebabkan kerugian, karena tidak dapat menutup biaya operasional,
begitu
pula dengan mematok harga yang tinggi membuat para konsumen tidak tertarik,
sehingga startup perlu mencari solusi bagaimana cara mematok harga terjangkau
dengan syarat dapat menutup biaya operasional.
2. Sulit berkompetisi
Banyaknya kompetitor dengan berbagai keunggulan menyebabkan terjadinya
kegagalan dalam usaha. Untuk mengurangi potensi kegagalan perlu adanya analisa
memperhatikan kompetitor secara berkala terutama pada pasar yang penuh dengan
persaingan sehingga kita dapat menginovasi, mencari celah dan dapat bersaing
dengan
mudah.
3. Tidak Menyusun tim yang tepat
Mempekerjakan orang yang tepat dan memiliki pengalaman mumpuni serta
memiliki kompetensi di bidangnya sangat diperlukan, sehingga dapat membentuk
tim
yang tepat karena kesuksesan startup tidak hanya bergantung pada pimpinan namun
pada kerjasama tim.
4. Kehabisan dana
Tata kelola dana yang baik dan strategi pengeluaran dana yang tepat juga
diperlukan
sehingga meminimalisir kegagalan akibat dari pemborosan penggunaan keuangan
yang
tidak tepat. Untuk mengelola keuangan dengan tepat diperlukan adanya seseorang
yang
memiliki kemampuan memanajemen keuangan dengan baik sehingga dalam
mengalokasikan dana dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
5. Tidak ada kebutuhan pasar
CB Insights menyatakan bahwa terdapat sekitar 42% kasus startup gagal
disebabkan
oleh tidak adanya kebutuhan pasar. Sehingga, hal paling penting yang dapat
mempertahankan bisnis startup yaitu bagaimana caranya dapat memenuhi pangsa
pasar,
mencari produk, teknologi, maupun model bisnis sesuai kebutuhan.
C. Kunci Sukses Start Up Digital
Untuk mencapai kesuksesan dalam menjalankan bisnis digital start up, hal
yang
harus dilakukan, antara lain adalah:
• Menentukan ide
Kita perlu melakukan riset ketika ingin membangun ide bisnis start up. Kita
harus bisa memastikan jika ide bisnis yang akan kita bangun mempunyai target
pasar
yang sesuai.
• Buat rencana bisnis
Hal yang wajib dimiliki adalah Business Plan. Business Plan bermanfaat agar
strategi pemasaran lebih konkret.
• Memiliki target pasar
Pelaku usaha harus memiliki target pasar yang jelas dan peminat yang sesuai
produk.
• Skalabilitas
Menentukan strategi dan cara skalabilitas yang tepat supaya pelaku usaha dapat mendapat keuntungan dengan usaha dan biaya efisien.
• Kelompok Perusahaan yang Produktif
Investor pastinya akan sangat tertarik dengan tim atau kelompok manajemen
yang saling melengkapi dan memenuhi dalam berbagai keahlian kerja.
• Model Bisnis
Seorang founder atau penemu start up juga harus memiliki model bisnis yang
tepat supaya perusahaan rintisan dapat meraih kesuksesan. Perancangan suatu
model
usaha juga harus dilakukan dengan memperhatikan tingkat perkembangan dari
bisnis
start up. Tidak hanya itu, model bisnis yang diterapkan juga sering
mengedepankan
kecepatan dalam pengambilan keputusan pada start up
• Pendanaan
Pendanaan menjadi kunci kesuksesan start up selanjutnya. Adanya pendanaan
dari investor menjadi tanda bahwa start up Anda dipercaya mampu berkembang dan
mereka bisa mendapatkan timbal balik keuntungan.
• Timing
Timing merupakan cara menentukan waktu atau kejadian yang tepat untuk
melakukan dan menjalankan sesuatu hal.
• Funding
Rekanan bisnis serta investor mengenali jika terdapat organisasi dalam
suatu
perusahaan yang berkaitan erat dengan kesuksesannya. Bila perusahaan tersebut
mempunyai organisasi yang kurang baik, pihak luar tidak akan mempercayainya.
• Mampu Menghadapi Persaingan dalam suatu Usaha
Perusahaan diharuskan untuk mempunyai taktik agar bisa tetap bertahan di
sektor industri yang mempunyai banyak pesaing dan memenangkan persaingan dengan
pesaing lainnya.
• Berdaptasi dengan Tren yang sedang Berkembang
Perusahaan diharuskan dapat menyesuaikan diri dengan tren yang terus
berkembang saat ini. Kecanggihan teknologi saat ini dapat ikut berperan dalam
pertumbuhan suatu usaha.
• Menjaga Hubungan dengan Konsumen atau Pembeli
Pengusaha baru biasanya sibuk menjaring konsumen baru. Mereka terkadang
lupa bahwa mempertahankan konsumen hingga menjadi pelanggan yang setia juga
sangat penting. Oleh karena itu, faktanya strategi pemasaran untuk pelanggan
baru lebih
besar modalnya dibandingkan dengan menjadi konsumen yang tetap.
• Tingkatkan suatu Produk dan Layanan Terbaik yang Dipunya
Memaksimalkan suatu layanan dan produk adalah cara sebuah start up
berkembang. Sebuah usaha yang dapat berkembang dengan mudah dan dapat
menyesuaikan diri pada kapasitas kerja yang lebih besar. Hal tersebut dapat
dilakukan
tanpa mengurangi kualitas produk, performa, dan juga pendapatan.
D. Kesimpulan
Revolusi industri saat
ini sedang memasuki fase keempat. Perkembangan ilmu
pengetahuan
dan teknologi informasi yang sangat cepat menyebabkan dampak yang
cukup
besar terhadap kehidupan
manusia. Melalui dukungan teknologi digital akan
muncul
lebih banyak inovasi dan kemudahan yang diperoleh. Jangkauan koneksi
menjadi
lebih luas, serta layanan menjadi lebih cepat dan efisien. Salah satu revolusi
model
bisnis yang saat ini paling banyak muncul adalah start up digital. Start up digital
adalah
perusahaan rintisan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan
komunikasi
seperti internet untuk memberikan pelayanan untuk para customernya.
Untuk
memanfaatkan peluang di revolusi digital ini, para pelaku usaha harus bisa
mengetahui
konsep bisnis start up, kesuksesan dan kegagalan start up, serta kunci
sukses
start up. Hal ini diperlukan demi keberhasilan bisnis start up digital.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar