Oleh : Alwan Nurfadli @S13-ALWAN
Apa
Itu Model Bisnis?
Model bisnis adalah
seperti garis besar bagaimana sebuah perusahaan mendapatkan uang dengan produk
atau jasa yang ditawarkan. Model bisnis menjelaskan empat hal berikut ini:
·
Produk atau jasa apa yang akan dijual perusahaan.
·
Bagaimana cara memasarkan produk atau jasa ke publik.
·
Berapa banyak biaya yang dibutuhkan.
·
Bagaimana cara mendapatkan keuntungan.
Karena terdapat banyak
sekali tipe bisnis di luar sana, model bisnis selalu berubah secara dinamis.
Tidak ada sebuah model bisnis yang bisa diaplikasikan ke setiap bisnis.
Contoh
Model Bisnis
Dengan definisi yang
sudah dijelaskan di atas, kamu mungkin akan mulai bertanya-tanya sebenarnya apa
contoh dari model bisnis? Satu contoh populer dari sebuah model bisnis
adalah subscription model, yakni perusahaan membebankan biaya
langganan (bulanan, tahunan) bagi pelanggan yang mengakses layanan mereka.
Tentu saja, jenis
model ini bisa disesuaikan untuk setiap bisnis perorangan. Akan tetapi, dengan
melihat Netflix sebagai contoh, sekarang kita jabarkan apa model bisnis Netflix
berdasarkan empat prinsip yang sudah dijelaskan sebelumnya:
- Produk atau jasa apa yang akan dijual perusahaan: Netflix
menjual layanan streaming online.
- Bagaimana cara memasarkan produk atau jasa ke
publik: Netflix menggunakan strategi marketing multichannel dan
memasarkan layanan mereka melalui media sosial, email, iklan, dan
sesederhana dari mulut ke mulut.
- Berapa banyak biaya yang dibutuhkan; Sebagai
perusahaan yang sangat besar, pengeluaran Netflix sangatlah banyak. Namun,
pengeluaran yang cukup signifikan tentunya di area produksi dan akuisisi
konten untuk platform mereka. Lalu ada pengeluaran untuk teknologi dan
karyawan untuk mengelola konten.
- Bagaimana cara mendapatkan keuntungan: Meskipun
Netflix sudah tergolong perusahaan besar, profit yang didapat mayoritas
dari penjualan subscription.
Dengan Netflix sebagai
contoh, kamu bisa melihat tiga poin pertama memiliki kontribusi besar dalam
model bisnis yang dilakukan Netflix. Dan pada akhirnya, sangatlah penting untuk
memahami bagaimana bisnis kamu akan bisa terus menghasilkan profit meskipun
nantinya perusahaan sudah berskala besar.
Komponen
Penting dari Model Bisnis
Jika bicara tentang
komponen, model bisnis bisa bervariasi mulai dari bentuk dan fungsinya. Seperti
yang sudah kamu ketahui mengenai definisi dan contoh singkat dari model bisnis,
itu semua memiliki komponen-komponen dasar yang sama.
Elemen penting dari
sebuah model bisnis adalah value proposition, target pasar yang
jelas, dan lainnya. Tanpa elemen-elemen tersebut, kamu tidak akan memiliki cara
lain untuk mendatangkan pemasukan. Berikut 10 element penting dari sebuah model
bisnis
- Value proposition: Sebuah fitur yang membuat produk atau layananmu
menarik konsumen.
- Target pasar: Kelompok konsumen spesifik yang tertarik akan produk
atau layanan bisnismu.
- Keunggulan kompetitif: Fitur unik dari produk atau layanan yang akan sulit
dijiplak oleh kompetitor-kompetitor.
- Struktur biaya: Daftar pengeluaran tetap dan variabel yang dibutuhkan
perusahaan agar tetap berjalan. Ini akan sedikit-banyak berpengaruh
pada penetapan harga jual.
- Metrik: Cara perusahaan untuk mengukur keberhasilan produk
atau layanan.
- Sumber daya: Aset fisik, keuangan, dan intelektual perusahaan
kamu.
- Masalah dan solusi mengatasinya: Ini termasuk kesulitan yang
biasanya akan dihadapi konsumen, dan perusahaan harus memiliki solusi
untuk mengatasinya.
- Model pendapatan: Kerangka kerja yang mengidentifikasi sumber
pendapatan yang layak untuk dicapai.
- Aliran pendapatan: Berbagai cara perusahaan kamu sehingga dapat
menghasilkan pendapatan.
- Margin keuntungan: Jumlah penghasilan yang sudah melebihi biaya
operasional perusahaan.
Tipe
Model Bisnis yang Umum
Setelah memahami
secara keseluruhan mengenai definisi model bisnis, sekarang adalah saatnya
untuk mengetahui tipe-tipe dari model bisnis. Seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya, terdapat banyak tipe dari model bisnis, dan itu semua bisa
disesuaikan atau diubah berdasarkan industri atau perusahaan.
Berikut ini adalah 12 tipe dari model bisnis:
1.
Langganan
Model bisnis langganan
bisa diaplikasikan baik untuk warung-warung tradisional dan toko online.
Intinya, seperti yang sudah dicontohkan sebelumnya pada Netflix, konsumen
membayar biaya rutin mingguan, bulanan, bahkan tahunan untuk bisa
mengakses fitur atau produk.
Contoh: Selain Netflix,
perusahaan lain yang memiliki tipe langganan adalah Disney+ Hotstar, hingga
usaha katering makanan sehat mingguan.
2.
Freemium
Model bisnis freemium menjadi
sangat populer dengan adanya ekosistem online dan bisnis Software-as-a-Service
(SaaS). Intinya adalah, sebuah perusahaan perangkat lunak menyediakan tool gratis
untuk pengguna mereka seperti aplikasi. Namun, biasanya perusahaan akan
membatasi fitur-fitur penting yang bisa dipakai secara gratis. Untuk bisa
mengakses fitur penting tersebut, pengguna diharuskan membayar biaya tambahan.
Contoh: Spotify, LinkedIn,
Skype, dan bisnis-bisnis lain yang menggunakan model freemium.
3.
Bundling
Sama seperti namanya,
model bisnis bundling berarti perusahaan menjual dua atau lebih produk
secara bersamaan secara tunggal. Ini akan membuat nilai jual
menjadi lebih rendah ketimbang menjual secara terpisah. Tipe model bisnis
seperti ini memungkinkan perusahaan menjual produk dalam kuantitas besar,
atau memasarkan produk yang sulit sekalipun.
Contoh: Adobe Creative Suite, Burger
King, dan restoran cepat saji lainnya.
4. Pisau Cukur
Untuk memahami model
pisau cukur, kamu bisa melihat toko-toko di sekitarmu. Kamu pasti akan
menyadari bahwa pengganti pisau cukur akan lebih mahal daripada pisaunya itu
sendiri. Perusahaan-perusahaan menawarkan pisau cukur dengan harga murah
karena sudah paham bahwa konsumennya pasti akan membeli aksesoris yang lebih
mahal.
Contoh: Selain perusahaan
yang menjual pisau cukur, model bisnis seperti ini bisa ditemui pada Xbox
hingga perusahaan printer dan tinta.
5.
Product to Service
Bayangkan jika kamu
adalah pemilik perusahaan yang membuat skuter, dan kamu membutuhkan dua batang
besi untuk dibuat sasis. Kamu akan meminta perusahaan lain untuk
menyuplai besi-besi tersebut.
Contoh: Perusahaan yang
menggunakan model bisnis ini seperti Zipcar, Uber, Lyft, dan LIME.
6.
Leasing
Yang menggunakan model
bisnis leasing biasanya perusahaan akan membeli produk dari
penjual. Perusahaan itu kemudian mengizinkan perusahaan lain untuk menggunakan
produk yang mereka beli dengan biaya berkala.
Contoh: U-Haul, Enterprise dan Rent-a-Center.
7.
Crowdsourcing
Crowdsourcing termasuk penerimaan
sebuah informasi, pendapat atau pekerjaan dari banyak orang berbeda yang
menggunakan internet atau media sosial. Jenis model bisnis ini memungkinkan
perusahaan untuk memanfaatkan jaringan yang luas tanpa harus mempekerjakan
karyawan internal.
Contoh: Wikipedia, YouTube,
IMDB, dan Waze adalah contoh bisnis yang menggunakan model crowdsourcing.
8.
Franchise
Dari sekian banyak
tipe model bisnis, franchise mungkin adalah salah satu yang
sudah dikenal oleh banyak orang. Pasalnya, publik sudah sering melihat dan
bahkan mengunjungi toko franchise di kehidupan
sehari-hari.
Contoh: Starbucks, Domino Pizza, McDonald’s, dan lainnya.
9.
Distributor
Sebuah perusahaan yang
beroperasi sebagai distributor bertanggung jawab untuk membawa barang-barang
manufaktur ke pasar.
Contoh: Perusahaan yang
menggunakan model bisnis distribusi adalah HD Supply, Avent, Cheney Brothers,
dan ABC Supply Co.
10. Produsen
Salah satu model
bisnis paling tradisional adalah model produsen karena mengacu pada saat pabrik
mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk.
Contoh: LG Electronics, Samsung, dan lainnya.
11. Retailer
Model bisnis terakhir
adalah model retailer. Retailer adalah mata rantai terakhir dalam rantai
distribusi penjualan. Bisnis ini membeli barang dari distributor dan kemudian
menjualnya kepada pelanggan dengan harga yang akan menutupi biaya produksi dan
menghasilkan keuntungan.
Contoh: Ini adalah jenis
model bisnis yang populer dan digunakan oleh perusahaan besar seperti
Nordstrom, Home Depot, Ikea dan Best Buy.
Manfaat
Model Bisnis
1. Unggul dari
kompetitor
Menurut Small Business, manfaat dari business model adalah
dapat membuatmu unggul dari kompetitor. Terlebih, apabila business model
yang kamu terapkan terkesan unik dan menarik. Contoh sederhananya, kamu
menerapkan bisnis online dengan menerapkan metode pembayaran
digital. Hal ini tentu akan menjadi poin unggul bagi bisnismu dari kompetitor
yang tidak memikirkan hal tersebut.
2. Menarik perhatian
investor
Business model yang bagus otomatis akan menarik perhatian investor
untuk memberikan pendanaan kepada bisnis tersebut. Investor tidak peduli bisnis
yang kamu jalani baru atau sudah lama. Asalkan mempunyai model bisnis yang
mendapatkan profit banyak, investor tidak akan ragu untuk memberikan dana.
3. Manajemen keuangan
yang teratur
Melalui business model,
sebuah perusahaan tentu dapat membuat anggaran yang tepat mengenai proses produksi,
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan lain-lain. Dengan demikian, mereka
dapat mengatur keuangan dengan baik. Sebab, kebanyakan bisnis mengeluarkan uang
tanpa dianggarkan, sehingga tidak bertahan lama.
Referensi:
·
https://www.kuncie.com/posts/model-bisnis
· money.kompas.com/read/2021/07/28/091015426/mengenal-model-bisnis-kekinian-dan-cara-memulainya?page=all
·
https://smallbusiness.chron.com/advantages-business-model-3873.html
·
glints.com/id/lowongan/business-model/#.YSNtU44zZPY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar