DESIGN
THINKING
Design thinking adalah metodologi desain yang memberikan pendekatan berbasis
solusi untuk memecahkan masalah. Design
thinking ini sangat berguna dalam mengatasi masalah kompleks dengan memahami
kebutuhan manusia yang terlibat, dengan membingkai ulang masalah, dengan cara
yang berpusat pada manusia, dengan menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming, dan
dengan mengadopsi pendekatan langsung dalam pembuatan ide prototipe dan
pengujian. 5 Tahap Design Thinking :
1. Emphatize
Pada tahap ini dilakukan
pendekatan terhadap customer kita.
Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun
langsung ke lapangan bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga
bertindak seolah menjadi mereka. Empati
memungkinkan pemikir desain untuk mengesampingkan asumsi sendiri tentang dunia
untuk mendapatkan pemahaman pengguna dan kebutuhan mereka.
Aplikasi pada ide bisnis :
Siapa yang tidak ingin
menikah? Moment sekali seumur hidup, siapa pun pasti menginginkannya. Disini dilakukan
design thinking tahap pertama yaitu empathy, yaitu :
Ø
Melakukan
pendekatan kepada beberapa calon pasangan menikah dan mengumpulkan apa yang
menjadi masalah mereka, diantaranya
Untuk mereka yang memiliki budget
terbatas mungkin akan sedikit kesulitan mewujudkan pernikahan impian karena dizaman
sekarang, resesepsi pernikahan seolah-olah menjadi hal wajib yang harus di
selenggarakan. Untuk mengadakan acara resepsi pernikahan membutuhkan biaya yang
tidak sedikit, mulai dari biaya untuk Gedung,
Baju pengantin, catering dll
Ø
Untuk
merencanakan pernikahan membutuhkan ektra waktu dan kadang melibatkan emosi. Karena
inilah dibutuhkan nya tim perencanaan sehingga calon pengantin dan keluarga
tidak merasa terbebani untuk mengurusi semua acara.
2. Define
Kumpulkan informasi yang telah Anda buat dan
kumpulkan selama tahap empati. Menganalisis pengamatan dan mensintesisnya untuk
mendefinisikan masalah inti. Munculkan pernyataan masalah yang dinyatakan dalam
hal kebutuhan manusia dengan memanfaatkan bahasa emosional. Tahap define ini akan sangat
membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah
dilakukan penetapan masalah.
Aplikasi pada ide Bisnis :
Pada tahap Define, kita mendefinisikan apa yang
menjadi masalah utama dari Business plan kita. Mengumpulkan informasi yang
telah dibuat dan kumpulkan selama tahap emphaty. Menganalisis pengamatan dan
mensintesisnya untuk mendefinisikan masalah inti.
Yang menjadi masalah utama dalam bisnis WO :
1.
Modal,
meskipun dengan modal yang tidak terlalu besar, kami optimis akan mampu
menjalankan
bisnis ini, karena untuk WO biasanya customer besedia membayar
DP untuk
mengadakan suatu event.
2.
Menemukan
vendor-vendor yang mau diajak kerjasama, untuk itu kami memanfaatkan
social
networking, dari orang-orang terdekat terlebih dahulu misalnya rekan kerja.
kerabat
dan teman disosial media.
3.
Ideate
Tahap ini merupakan tahap
untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna penyelesain masalah
yang telah ditetapkan pada tahap define.
Selama tahap ini diharuskan berpikir
out of the box. Tidak ada ide yang terlalu keterlaluan. Bahkan, solusinya
mungkin berasal dari ide yang paling tidak mungkin. Adalah penting untuk
menghasilkan teknik ideasi yang akan membantu menghasilkan ide sebanyak
mungkin.
Aplikasi pada ide bisnis :
Pada tahap pemilihan ide bisnis kami memutuskan
menggunakan metode Brainstorming. Brainstorming
adalah salah satu metode utama yang digunakan selama tahap Ideation dari proses
Berpikir Desain khas.Brainstorming adalah cara yang bagus untuk menghasilkan
banyak ide dengan memanfaatkan pemikiran kolektif kelompok, dengan terlibat
satu sama lain, mendengarkan, dan membangun ide-ide lain.
Metode ini
melibatkan fokus pada satu masalah atau tantangan pada satu waktu, sementara
anggota tim membangun tanggapan dan ide masing-masing dengan tujuan
menghasilkan sebanyak mungkin solusi potensial. Ini kemudian dapat
disempurnakan dan dipersempit ke solusi terbaik.
1. Ajukan pertanyaan yang tepat
dan berinovasi.
Siapa yang tidak ingin
menikah? Pasti aka nada orang yang menikah setiap tahunnya.
2. Satukan perspektif dan
kekuatan anggota tim.
Setelah kami berdiskusi
mengenai bisnis apa yang tidak terlalu banyak mengeluarkan
modal, namun selalu continue dan tidak lekang
oleh musim.
3. Temukan bidang inovasi yang tidak terduga.
Sebuah resepsi
pernikahan yang sukses pasti harus ada yang membantu mengaturnya, mempelai
pengantin bahkan keluarganya sekalipun tidak akan sanggup untuk mewujudkannya
tanpa bantuan wedding organizer. Akhirnya setelah sepakat kami memutuskan untuk
membuat ide bisnis Jasa Wedding Organizer
4. Prototype
Ide-ide terbaik yang dihasilkan selama ideasi
diubah menjadi sesuatu yang konkret. Di sini desainer membuat versi produk yang
diperkecil, atau fitur-fitur produk. Prototype
ini
dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan
maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype
ini,
sehingga dihasilkan prototype yang
benar-benar bagus. Prototipe
tidak final. Berantakan. Tidak sempurna. Melainkan eksplorasi ide.
Aplikasi pada Ide Bisnis :
Merk bisnis : Jingga wedding organizer, melayani :
1.
Konsep perencanaan
2.
Perlengkapan tenda dan pelaminan
dekorasi
3.
Rias dan baju pengantin
4.
Catering
5.
Dokumentasi foto pernikahan dan video
shooting
6.
Additional : Souvenir, kartu undangan
& Hiburan
5. Test
Dilakukannya pengujian dan
evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan dilakukan
perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya. Dengarkan apa yang mereka katakan akan
menjadikannya lebih baik. Gunakan hasil yang dihasilkan dalam fase ini untuk
mendefinisikan kembali satu atau lebih masalah. Mengubah dan memperbaiki prototipe,
mengesampingkan masalah kemudian keluar dan mengujinya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar