MARISA FATIMAH
41819010058
5 tahapan Desain Thinking dan
Outputnya
Sekarang
sudah jamannya Bisnis dan teknologi yang sangat Canggih dan modern telah
menjadi sangat kompleks-berinteraksi dengan mereka dapat dengan mudah
mengasingkan orang-orang yang seharusnya dibantu. Masyarakat membutuhkan
bantuan untuk memahaminya. Secara khusus, masyarakat membutuhkan interaksinya
dengan teknologi dan sistem kompleks lainnya agar sederhana, intuitif, dan
menyenangkan.Ini membutuhkan sistem bisnis dan teknologi agar fleksibel, mudah
beradaptasi, dapat dicapai, dan responsif terhadap kebutuhan orang-orang yang
menggunakannya. Keberhasilan tergantung padanya. Ini berarti mereka harus
melihat keluar daripada melihat ke dalam. Mereka harus memenuhi kebutuhan
emosional orang yang mereka layani.Nah,maka dari itu kita sebagai pelaku bisnis
atau salah satu orang yang terkena dampak teknologi canggih kita harus memiliki
sebuah peta pemikiran atau yang sekarang sedang sangat membooming yang disebut
“DESIGN THINKING” , lalu apa itu desain thingking dan seberapa pentingnya kita
mengetahui sendiri atau memiliki sebuah design thinking serta apa saja yang
termasuk kedalam desain thinking dan bagaimana cara mengaplikasikan sebuah
desain thinking yang kita rancang sendiri untuk perusahaan atau bisnis yang
kita jalani.
APA
SEBENARNYA ITU DESIGN THINKING?
Untuk
memahami pemikiran desain mungkin cocok untuk tugas ini, penting untuk membuat
perbedaan antara "desain" dan "budaya
desain-sentris".Biasanya ketika seseorang berpikir tentang desain yang
muncul di benaknya adalah "estetika" dan "kerajinan".
Singkatnya, pemikiran ini berhenti pada eksekusi teknis sebagai tujuan
tertinggi. Ini memprioritaskan desainer. Fokusnya bukan pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang.
"Budaya desain-sentris" di sisi lain melampaui desain sebagai peran,
memberikan seperangkat prinsip (yang secara kolektif dikenal sebagai
"pemikiran desain") untuk semua orang yang membantu menghidupkan ide. Maka ketika mendengar kata design thinking, dapat
diartikan ialah sebuah metodologi desain yang bertumpu pada pencarian solusi
untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Atau, bisa juga diartikan sebagai
metode yang pada dasarnya, filosofinya adalah human centered design (HCD),
suatu desain yang berfokus pada manusia dengan aplikasi menggunakan experience
design.
HCD
merupakan cara yang akan lakukan untuk membuat sebuah solusi dari suatu
masalah, dengan melihat peluang yang ada.
Untuk memahami lebih jauh ide pemikiran desain, mari
pertimbangkan hal-hal berikut:
- Bisnis, kreatif, perusahaan
sosial dan sistem ada untuk memenuhi kebutuhan manusia tertentu (yaitu
kebutuhan pelanggan Anda).
- Kebutuhan manusia adalah
sesuatu yang sangat diinginkan oleh orang-klien atau komunitas.
- Manusia perlu menimbulkan ke
sistem dan perusahaan yang bertujuan hanya untuk memenuhi hal.
- Sistem sukses dan perusahaan
memahami bahwa memenuhi kebutuhan manusia memerlukan yang perlu berada di
pusat dari semua aktivitas, dan melampaui membuat keuntungan.
Pola
pikir ini berfokus pada orientasi tindakan. Ini berbeda dengan pola pikir konvensional
karena pola pikir ini mengeksplorasi banyak kemungkinan sehingga dapat
menghasilkan keputusan yang tepat. Metode ini menggabungkan kebutuhan user atau
pengguna, dengan kemampuan teknologi yang sesuai, dan tetap membuat sesuatu
yang dapat berhasil sebagai sebuah bisnis. Design thinking bukanlah milik para
pengusaha saja. Ini juga diperlukan oleh setiap orang, termasuk saya dan setiap
pembaca Career Advice. Desain berkontribusi untuk kesuksesan kita karena cara
berpikir ini dapat menciptakan kreativitas dan mengeluarkan kita dari cara-cara
tradisional.
Pola
pikir ini juga berpusat pada inovasi
individu. Setiap pemahaman yang dihasilkan berasal dari ide-ide setiap
individu. Tujuannya adalah melayani kebutuhan pengguna yang tidak dapat
diucapkan melalui pengetahuan mendalam akan masalah yang dimilikinya. Tentunya,
ketika kita mampu mengimplementasikan ide-ide yang kita miliki, peluang
kesuksesan akan semakin bertambah.
Mari kita lihat dan kita bandingkan pengertian design thinking
menurut beberapa ahli:
Menurut interaction-design.org design
thinking adalah sebuah metodologi desain yang bertumpu pada pencarian solusi
untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Design Thinking ditujukan untuk
memecahkan masalah yang kompleks yang belum terdefinisi secara jelas atau belum
ditemukan solusinya terbaiknya (mungkin sudah ada solusi, tetapi belum
maksimal) dengan cara memahami kebutuhan manusia yang terlibat, dengan
menciptakan banyak ide dalam sesi brainstorming serta melakukan pendekatan
langsung melalui pembuatan prototype dan pengujian langsung.
Design Thinking sendiri dipopulerkan oleh David Kelley dan Tim
Brown pendiri IDEO – sebuah konsultan desain yang berlatar belakang desain
produk berbasis inovasi. Kita bisa memanfaatkan design thinking untuk mengembangkan
perusahaan ini baik itu startup maupun korporasi. Metode ini menggabungkan
kebutuhan pengguna dan teknologi terbaru, maka implementasi design thinking
akan melahirkan ide-ide baru yang inovatif dan solutif. Sebagai
contoh platform GAMELAB.ID lahir karena proses design
thinking. Platform ini tumbuh dengan baik dan positif seiring dengan
inovasi-inovasi yang tim lakukan di dalamnya.
Jadi bisa
disimpulkan bahwa design thinking adalah sebuah konsep untuk Design
thinking adalah sebuah konsep berpikir yang dipopulerkan oleh Rolf Faste. Ini
adalah latihan pemecahan masalah yang mengaktualisasi ide dan membuat penyelesaian masalah dengan cara yang praktis namun kreatif. Berdasarkan
sebuah penelitian, kreativitas adalah faktor yang membuat beberapa perusahaan
tetap bertahan di tengah krisisnya ekonomi. Ini membuat banyak para pebisnis
ingin mengetahui cara berpikir seorang desainer. Sehingga mereka dapat
menerapkannya dalam usaha mereka dan mencapai kesuksesan besar.
“DESIGN THINKING ADALAH SEBUAH POLA PEMIKIRAN”
- Design Thinking adalah pola
pikir. Dan tujuan Anda adalah mengembangkan pola pikir Design Thinking.
- Design Thinking adalah
pendekatan berbasis solusi untuk memecahkan masalah.
- Design Thinking adalah pola
pikir pemecahan masalah kreatif yang berpusat pada manusia, yang berfokus
pada memberikan solusi untuk kebutuhan manusia. Berpusat pada manusia
adalah istilah utama. Pola pikir Design Thinking melihat semua masalah
baik bisnis, sosial, global, kreatif, hukum, medis dll. sebagai
masalah manusia.
- Dalam Design Thinking, semua
solusi dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan manusia.
- Merancang solusi yang memenuhi
kebutuhan manusia tertentu membutuhkan masalah untuk dipahami sepenuhnya
dalam ruang lingkup dan skala.
- Ketika masalah tidak didefinisikan
dengan jelas, kita akhirnya memiliki pengetahuan terbatas tentang ruang
lingkup dan skalanya. Sebagai hasilnya, kita menghasilkan solusi yang
tidak mencukupi yang hanya merupakan langkah untuk menghentikan
kesenjangan.
- Design Thinking adalah
pendekatan pemecahan masalah kreatif yang berpusat pada manusia, yang
membutuhkan kolaborasi antara orang-orang dari berbagai disiplin ilmu,
masing-masing menyumbangkan ide-ide yang sangat berbeda (dan tidak ada ide
yang keterlaluan) kemudian mempersempit ide untuk solusi yang mungkin.
Dalam Design Thinking "berjalan sendiri" akan menghasilkan
kegagalan.
- Design Thinking mengharuskan
kita mempertanyakan bagaimana kita selalu memecahkan masalah dan
mengadopsi pendekatan baru untuk pemecahan masalah. Ini melibatkan apa
yang semula tampak dan menggunakan berbagai strategi yang belum
dipertimbangkan sebelumnya untuk mendefinisikan dan mendefinisikan kembali
masalah. Beberapa solusi alternatif dipertimbangkan dan disimulasikan
sebelum menentukan solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan manusia
tertentu.
- Prototipe, prototipe,
prototipe, mengujinya pada pengguna nyata.
- Design Thinking memberi ruang
bagi kegagalan. Ia mengakui bahwa jarang untuk melakukan sesuatu dengan
benar pertama kali. Perusahaan menyukai Apple memanfaatkan kegagalan
sebagai pembelajaran, melihatnya sebagai bagian dari biaya inovasi.
APA MANFAAT
MENGETAHUI DESIGN THINKING?
Kehidupan ini harus ada
inovasi atau perubahan agar dinamis dan tidak stagnan. Entah ketika kita berada
dalam bermasyarakat, berorganisasi, maupun ketika berada dalam dunia pekerjaan
atau kewirausahaan.Salah satu alat inovasi yang lagi ngetrend saat ini adalah
Design Thinking.Manfaat design thinking adalah :
- Pola pikir ini membantu Anda untuk tampil lebih baik dalam
pekerjaan.
Katakanlah Anda ingin meningkatkan produktivitas dalam
pekerjaan. Pertama, Anda harus menanyakan diri sendiri tentang gangguan yang
Anda miliki. Tingkat produktivitas yang rendah membuat Anda kelelahan dalam
pekerjaan.
Ketika Anda mencoba untuk mencari masalahnya, temukanlah segala
kemungkinan yang menyebabkan masalah tersebut. Mungkin Anda memiliki kesulitan
untuk fokus. Lalu, temukanlah solusi terbaik. Lakukan brainstorming dan
penelitian akan solusi-solusi terbaik yang dapat Anda terapkan. Anda mungkin
perlu mengambil beberapa waktu untuk beristirahat saat bekerja, atau mematikan
beberapa alat komunikasi yang mengganggu. Cobalah setiap solusi tersebut satu
persatu dan temukan solusi terbaik yang cocok untuk Anda. Akhirnya, Anda akan
mampu menemukan solusi terbaik untuk permasalahan yang Anda miliki.
- Design thinking membantu Anda mencapai tujuan pribadi.
Bagaimana jika tujuan yang ingin dicapai adalah tujuan pribadi?
Ya, konsep berpikir ini juga berguna untuk mencapai tujuan pribadi. Design
thinking dapat membantu seseorang untuk mengatasi kemalasan seseorang.
Selain manfaat dalam mengetahui design thinking,kita juga harus
mengetahui sikap dasaar dalam design thinking ini.tujuannya untuk apa?tujuannya
agar kita mengetahui sikap apa saja yang perlu dimiliki sebelum kita
mengaplikasikan design thinking yang sudah kita konsep,ada 3 sikap dasar dalam
proses design thinking,3 tahapannya yaitu:
1. Experimentation
Sikap suka bereksperiman dan keluar dari yang sudah pakem (out
of the box) bisa saja menghasilkan solusi-solusi yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya. Lakukan hal-hal yang diluar kebiasaan sehingga
mendapatkan experience yang berbeda. Budayakan juga kepada
anggota tim kita untuk suka bereksperimen dan melakukan hal-hal baru.
2. Testing & Iteration
Uji coba, uji coba dan terus uji coba... Kalau dalam pembuatan
game kita mengenal istilah PLAYTESTING. Semakin banyak kita
melakukan playtesting, maka game yang kita buat akan semakin teruji dari
berbagai sisi. Di Educa Studio sendiri sebuah game bisa
mengalami ratusan bahkan ribuan kali pengujian untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Iterasi adalah sesuai yang menjemukan, menjenuhkan dan bahkan membuat
bosan, tetapi demi hasil yang terbaik harus dilalui.. Lakukan improvisasi
sehingga tim tidak mengalami kejenuhan dalam iterasinya.
3. Collaboration
Untuk memecahkan masalah-masalah yang kompleks, dibutuhkan
kolaborasi dengan para ahli di bidangnya. Semangat kolaborasi harus terus
digaungkan untuk menemukan solusi terbaik.
APA SAJA TAHAPAN DALAM DESIGN THINKING?
Dalam
design thinking terdapat beberapa tahapan,yaitu:
1. Emphatize
Tahap pertama
ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan.
Pada tahap ini dilakukan pendekatan terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang
diinginkan oleh mereka. Hal ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan
bertemu dengan mereka melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah
menjadi mereka. Agar permasalahan customer yang
benar-benar ingin diselesaikan dapat berjalan dengan lancar. . Anda harus memahami masalah yang akan
dipecahkan.Lakukan penelitian untuk membangun pengetahuan tentang “apa yang
pengguna lakukan, katakan, pikirkan, dan rasakan”.
Anda harus
berbicara dengan pelbagai macam pengguna aktual. Amati yang mereka lakukan,
yang mereka rasakan dan inginkan, tanyakan pada diri sendiri seperti apa yang
dapat menghambat pengguna.Tujuan semua proses tersebut adalah agar Anda dapat
benar-benar bisa berempati dengan penguna yang didasarkan pada cara pandang
mereka.Dalam tahap ini Anda juga bisa berkolaborasi dengan ahli yang terkait
untuk memperoleh informasi lebih banyak. Hingga akhirnya Anda akan mempunyai
pengalaman pribadi. Ini penting untuk dilakukan guna mengecilkan asumsi serta
memperbesar pemahaman Anda mengenai kebutuhan serta keinginan pengguna.
Mengapa Harus Empati?
Salah satu
parameter keberhasilan sebuah produk layanan jika keduanya bisa menunjukkan
tiga parameter utama kesuksesan, yakni keduanya memiliki: desirability (terkait
manusia/pengguna), feasibility (media/teknologi/metode), dan viability
(bisnis/layanan).
Tim harus
sepenuhnya dapat memahami dan merancang produk atau layanan yang diinginkan
ketika kebutuhan, pengalaman, keinginan, dan preferensi orang dapat dipahami
dengan baik. Empati adalah komponen penting dari setiap solusi. Jika kita
mengabaikan itu semua, kita akan membuat produk yang diabaikan oleh pasar alias
gagal.
2. Define
Informasi yang
telah dikumpulkan selama tahap Empathize,
dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan
diidentifikasi. Tahap define ini
akan sangat membantu untuk menyelesaikan masalah customer karena telah
dilakukan penetapan masalah.
Anda bisa
membuat problem statement yang fokus terhadap penggunaan akhir sebagai gambaran
anda bisa membuat definisi sebagai berikut. Bagaimana anda memperoleh
pendapatan 5% pada target market bekerja. Namun versi yang benar adalah
“bekerja memerlukan perangkat yang tepat guna mengembangkan skillnya sehingga
hidupnya akan lebih mudah”.Tahapan desain sendiri bisa membantu tim di dalam
memahami berbagai macam permasalahan dengan lebih mudah. Dan bisa memikirkan
ide yang dapat dijadikan solusi dari permasalahan tersebut. Ide hebat bisa
berupa fitur baru di dalam aplikasi, fungsi-fungsi atau bentuk yang benar-benar
eksperimental yang sebelumnya memang belum ada.
3. Ideate
Tahap ini
merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide akan ditampung guna
penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada tahap define. Penting untuk
mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi masalah di awal fase ide. Untuk
tahap akhir ialah penyelidikan dan pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara
terbaik untuk memecahkan masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk
menghindari masalah-masalah yang nantinya terjadi.
Ini adalah
tahapan dimana Anda menyaring sejumlah opsi gagasan yang ada untuk mendapatkan
kemungkinan solusi untuk memecahkan masalah. Jadi Ideation adalah proses
menghasilkan gagasan/ide yang luas tentang topik-topik tertentu, tanpa menilai,
mengevaluasi atau membenarkan salah satu.
Apa manfaat
ideation?
“Inspiration
adalah cara kita mencari tahu apa yang mau diselesaikan, bagaimana orang-orang
selama ini berinteraksi dengan solusi yg sudah ada, seberapa besar masalah itu
terjadi. Maka dengan begitu, kurvanya akan naik, karena kita mau cari tahu
lebih jauh sesuatu yang belum pernah kita lihat,” jelas Miqdad.
Masih dengan
penjelasan yang sama, selanjutnya Miqdad menjelaskan bahwa ideation adalah mencari
ide dengan ditulis lalu dibuat polanya dari segala hal yang sudah didapat di
inspiration.
Terakhir, ialah
implementation yaitu membuat sebuah prototype yang tujuannya untuk mendapatkan
feedback langsung dari user atau penerima solusi.
Kembali pada
langkah yang sudah dibahas di atas, EDIPT, ternyata masing-masing EDIPT juga
memiliki banyak alat yang berbeda-beda. Pertama ialah empathize. Ada empat alat
yang bisa digunakan berupa service safari, diary studies, field studies, dan
intercept. Cara menentukan yang paling efektif adalah dengan mendesain research
terlebih dahulu dan mengetahui objek di risetnya.
“Karena sering
kali ketika berempati, jatuhnya bukan memahami orang, tapi malah validasi dari
asumsi sendiri. Maka dengan begitu jadi menutup banyak pintu. Tentukan dahulu
objeknya apa,” kata Miqdad.
Kedua, define
ialah dengan cara download your learning, find themes and insights, dan craft
“how might we” questions.
Rikke Dam
menjelaskan sebagai berikut:
Berinovasi
dengan fokus yang kuat perdaarkan perspektif pengguna, kebutuhan mereka, dan
wawasan mereka.
· Meningkatkan
potensi inovasi dari solusi yang dibuat.
· Menyatukan
perspektif dan kekuatan anggota tim.
· Menemukan
bidang inovasi yang tidak terduga.
· Membuat volume
dan variasi dalam opsi inovasi
· Mendapatkan
solusi yang jelas dari diri sendiri dan Tim.
Pondasi proses
ideation
Menurut Aurora
Harley, ada tiga pondasi dalam proses ideation, diantaranya adalah:
Pertama, ide
tidak di evaluasi
Setiap anggota
tim bebas untuk mengemukakan gagasan kepada tim. Anggota tim yang lain mencoba
memberikan ruang kepada rekannya untuk berpendapat, tidak memandang sebelah
mata, dan terburu-buru dalam menilai atau mengevaluasi.
Kedua, setiap
ide didokumentasikan
Gagasan atau ide
yang beredar dalam sesi diskusi/brainstorming harus didokumentasikan. Biasanya
menggunakan kertas tempel dimana masing-masing anggota tim menuliskan
ide-idenya ke dalam kertas kemudian di tempel. Lebih baik lagi semua proses
tersebut kemudian di dokumentasikan dalam bentuk gambar atau video.
Ketiga,
kolaborasi memacu ide beragam
Anggota tim
mendapatkan kesempatan untuk mengemukakan ide-ide kreativ nya (semua ide adalah
unik dan kreativ). Jika hal itu dilakukan secara kelompok, maka akan
menghasilkan ide yang banyak dan beragam. Mengizinkan orang lain untuk
membagikan ide di lingkungan yang terbuka memiliki manfaat salah satunya adalah
dapat membangun tim dan memperkuat dukungan untuk desain akhir. Teknik Ideation
Nah, Anda bisa
mengumpulkan berbagai macam ide solusi dari tim.
Ada beberapa teknik
untuk mengumpulkan ide-ide, diantaranya:
· Brainstorming
· Brainwriting
· Brainwalk
· Challege
Assumptions
· SCAMPER
· MindMap
·
Skecth/Sketchstorm
· Storyboard
· Gamestorming
· Prototype
4. Prototype
Pada tahap ini
akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah dan diperkecil, atau fitur
khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga dapat menyelidiki solusi masalah
yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Prototype ini
dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa orang lain. Ketika ada masukan
maka dilakukan pebaikan lagi pada prototype ini,
sehingga dihasilkan prototype yang
benar-benar bagus. Setelah sesi ideation,
ide-ide yang yang ada dikumpulkan, kemudian dikategorikan, disempurnakan, dan
dipersempit, sehingga tim dapat memilih solusi yang terbaik. Prototype
atau puwarupa atau arketipe merupakan bentuk awal dari sebuah entitas. Dalam
design thinking, prototype dibuat sebelum pengembangan atau sebelum hasil
desain diproduksi secara masal.
Tujuan utama
Prototype adalah untuk memvalidasi dan mepercepat eksekusi akhir dengan
memperhatikan kelayakan pada obyek sasaran, dalam hal ini adalah pengguna.
Anda juga bisa menggunakannya untuk mengekplorasi masalah, ide, dan peluang
dalam area fokus tertentu dan mengujinya untuk mengetahui dampak perubahan
inkremental atau radikal.
Tipe Prototype
Purwarupa atau
prototype dapat berupa apa saja tergantung dari ide solusi apa yang nanti akan
diujicobakan. Sebaiknya fokus kepada proses yang akan dilakukan pengguna akhir.
Dengan demikian, Anda bisa memperoleh umpan balik yang sesuai.
Ada dua tipe
utama prototype, yakni Low-fidelity Prototyping dan High-fidelity prototyping.
Pertama,
Low-fidelity prototyping
Prototyping
tingkat pertama ini merupakan prototyping tingkat kesetiaan rendah. Misalnya
jika produk berupa aplikasi prototyping, dibuat dengan model tidak lengkap,
dibuat menggunakan bahan kayu, kertas, logam atau plastik dan bahan-bahan murah
yang lain.
Low-fidelity
prototyping menurut Nick Babich memiliki ciri:
Desain Visual:
Hanya berupa atribut visual dari produk akhir yang disajikan.
5. Test
Dilakukannya
pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat dan hasilnya akan
dilakukan perubahan dan penyempurnaan untuk menyingkirkan solusi masalah dan
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang produk dan penggunanya.
Nah, pada kelima
tahap ini jika ada kegagalan disalah satu tahap dapat kembali ke tahap yang
memungkinkan itu dapat diperbaiki. Contoh pada tahap Ideate tidak
menghasilkan penyelesaian masalah, maka
dapat kembali lagi ke tahap Emphatize.
Setelah melewati
langkah panjang dan prototype atau purwarupa selesai, maka panduan menggunakan
design thinking yang terakhir adalah dengan melakukan uji coba bagi pengguna
akhir.
Jangan lupa
sebaiknya selalu dicatat berbagai macam hal, sehingga Anda bisa memperoleh data
yang cukup di dalam mengambil keputusan. Pengujian bisa dilakukan berulang kali
atau dengan sistem iteration sampai memang benar-benar ditemukan solusi terbaik
bagi permasalahan yang ada.
Anda dapat
menguji coba berbagai macam ide di tahap ketiga untuk mencoba solusi baru atau
menggabungkan beberapa ide yang ada sekaligus.
Itu dia 5
tahapan dan output pada tahap design thinking dan yang telah saya tambahkan
juga sebagian dari berbagai sumber untuk menguatkan pendapat saya mengenai
design thinking ,semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar