@J08-Alifia
(Alifia Ning Anggita)
@J09-Amanda
(Amanda Afrilla)
@J18-Sacharissa
(Sacharissa Alifa)
@J30-Resa
(Resa Dara Yusita)
@proyek-J09,
@Startup-J04
Abstrak : Manajamen SDM- mempelajari hubungan dan
peranan manusia dalam suatu perusahaan.
Kata kunci : Mengatur
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian.
Pendahuluan
Manajemen SDM dan Manajemen Operasi
dan produksi adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta
tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan
manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi
manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.
Pengertian Manajemen SDM
Manajemen
Sumber Daya Manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Menurut Simamora (2004) manajemen sumber daya manusia adalah
pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa dan pengelolaan
individu anggota organisasi atau kelompok
karyawan.Manajemen SDM mengaturr dan
menetapkan program kepegawaian yang mencakup masalah-masalah :
1.
Menetapkan
jumlah, kualitas dan penempatan kerja karyawan
2. Menetapkan
penarikan, seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan tempat dan kedudukan
yang tepat
3.
Menetapkan
program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian
4. Meramalkan
penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang
5.
Memperkirakan
keadaan perekonomian, dan perkembangan perusahaan.
6.
Memperhatikan
UU perburuhan dan kebijaksanaan pemberian upah
7.
Memoitori
kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh
8.
Melaksanakan
pendudukan, latihan, dan penilaian produktivitas karyawan
9.
Mengatur
mutasi karyawan
10. Mengatur pensiunan, pemberhentian dan
pesangonnya.
Fungsi Manajemen SDM
a. Staffing – perencanaan, penarikan dan seleksi
sumber daya manusia yang ingin melamar kerja.
b. Performance Evaluation – departemen SDM bertanggung jawab untuk
mengembangkan penilain kerja.
c.
Compensation – departemen SDM bertanggung jawab untuk
mengembangkan struktur gaji yang baik.
d. Traning dan Development – departemen SDM bertanggung jawab untuk
membantu manajer menjadi pelatih dan penasehat yang baik bagi bawahannya.
e. Employe Relation - departemen SDM berperan aktif dalam
melakukan negosisasi dan megurus masalah persetujuan dengan pihak serikat
kerja.
f. Safety and Health - departemen SDM bertanggung jawab untuk
mengadakan pelatihan tentang keselamatan kerja
g. Personnel Research - departemen SDM melakukan analisis
terhadap masalah individu dan membuat perubahan yang sesuai
Manajemen Operasi dan
Produksi
Manajemen
operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk
barang dan jasa dengan mengubah input (man, money, material, method, dan
informasi) menjadi output (produknya), yang dimana penerapan ilmunya untuk
mengatur kegiatan operasi secara efektif dan efisien.
1.
Kerangka manajemen operasi
Menurut T. Hani Handoko (1994:25),
kerangka operasi mempunyai lima tanggung jawab utama, yaitu :
a. Proses – seleksi tipe proses, pemilikan
teknologi, analisis proses, pemeliharan mesin dan bahan baku, dan lain-lain
yang berhubungan dengan memproduksi barang.
b. Kapasitas
– perencanaan kapasitas
jangka panjang dan pendek, peramalan, perencanaan fasilitas, dan
perancana-perancanaan lainnya.
c. Persediaan
– persediaan barang
yang akan digunakan untuk memproduksi barang.
d. Tenaga
kerja – perekrutan
karyawan
e. Mutu
– mutu barang/jasa yang
dihasilkan yang berhubungan langsung dengan standar, desain peralatan,
pengawasan dll.
2.
Perancangan Produk
Perancangan Produk adalah proses
menciptakan ide produk untuk dijual dipasaran. Selain itu, jika produk yang
pertama gagal untuk dipasarkan dan tidak banyak yang berminat pada produk
tersebut, kita harus membuat produk cadangan.
Sebelum produk dipasarkan kita harus
mempertimbangkan:
1.
Kualitas
produk yang dihasilkan
2.
Biaya
produk
3.
Waktu
pengembangan produk
4.
Biaya
pengembangan
5.
Kemampuan
pengembangan
Menurut Basu Swasta (1984:127-132), daur
hidup produksi dibagi menjadi empat :
1. Tahap
perkenalan – barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar, walau
keuntungannya masih belum mecapai target.
2. Tahap
pertumbuhan – penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat, karena barang
yang diperjual belikan menarik perhatian masyarakat.
3. Tahap
kedewasaan – penjualan masih meningkat, namun perusahaan harus memproduksi
barang yang baru dan lebih fresh idenya.
4. Tahap
kemunduran – barang yang sudah lama di produksi mulai tidak laku di pasaran
lagi, sehingga dibutuhkan ide atau produk baru yang lebih menarik perhatian
konsumen.
Kesimpulan
Dalam
lingkup perusahaan, tentu sangat dibutuhkan adanya pengelolaan tenaga kerja
atau manajemen sumber daya manusia. Hal ini bertujuan agar seluruh aktifitas
pekerjaan dapat sesuai dengan job desk masing-masing. Selain itu, hal ini juga
dapat membantu tenaga kerja agar lebih banyak mendapatkan edukasi serta
pengembangan terhadap tujuan perusahaan.
Daftar pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar