Lutfiah Mawar Tina, Ika Hafshah Listyanti, Shella Sarahthifa,
@J11, @J15, @J25
@Proyek-J05
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan
macam-macam model kepemimpinan agar mahasiswa/i dapat memahami bagaiamana
komunikasi yang baik dalam kepemimpinan serta dapat mengetahui perbedaannya.
Kata kunci : Kepemimpinan, Komunikasi, model-model
kepemimpinan
A.
Pendahuluan
1.
Latar belakang
Kepemimpinan merupakan sebagian
dari masalah-masalah yang paling
sering dibahas dalam kebanyakan organisasi. Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya
kerja atau cara
bekerja sama dengan
orang lain secara
konsisten. Melalui apa yang
dikatakan dan apa
yang diperbuat, pemimpin membantu bawahan untuk
memperoleh hasil yang
diinginkan (Pace dan
Faules, 2010:276). Kepemimpinan
merupakan tingkah laku untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan
kerja sama dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan juga
dapat diartikan sebagai seni untuk mengkoordinasikan dan mengerakan orang-orang
setiap golongan guna mencapai tujuan yang diinginkan (Handoko, 1997: 46).
Dalam melaksanakan
kepemimpinan pada sebuah organisasi, setiap pemimpin tidak bisa melepaskan diri
dari proses komunikasi organisasi. Proses komunikasi dalam suatu organisasi
dapat ditinjau dari komponen-komponen komunikasi yang membangunnya, meliputi:
(a) komunikator (communicator), yaitu pemimpin organisasi sebagai penyampai
pesan, (b) pesan (message), yaitu pesan atau informasi yang disampaikan (c)
saluran (channel), yaitu media yang digunakan untuk penyampaian pesan, (d)
komunikan, yaitu para bawahan sebagai penerima pesan, dan (e) umpan balik
(feedback), yaitu proses umpan balik antara komunikator dan komunikan setelah
pesan disampaikan (Effendy, 2000: 12). Melalui proses komunikasi seseorang
dapat mengetahui pikiran dan perasaan orang lain, sekaligus dapat menyampaikan
pikiran dan perasaan pada orang lain dan mengupayakan perubahan-perubahan pada
tingkah laku seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Pada umumnya tujuan
komunikasi di dalam suatu organisasi adalah untuk meningkatkan kinerja para
bawahan yang dimulai dengan menumbuhkan motivasi kerja mereka. Oleh karena itu,
dalam upaya menumbuhkan motivasi kerja para bawahan, Pimpinan organisasi
diharapkan memiliki kemampuan untuk melaksanakan proses komunikasi secara baik
dengan para bawahan, sehingga pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik dan pada akhirnya para bawahan akan memiliki motivasi kerja yang
tinggi dalam menyelesaikan tugas dan kewajiban mereka pada organisasi dengan
maksimal.
Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mempengaruhi dan
mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada
mereka. Sebagaimana didefinisikan oleh Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995),
kepemimpinan adalah the process of directing and influencing the task related
activities of group members. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan.
Lebih jauh lagi, Griffin (2000) membagi pengertian kepemimpinan menjadi dua
konsep, yaitu sebagai proses, dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan
difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana
para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi
para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai
tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam
organisasi. Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan
karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu,
pemimpin dapat didefinisikan sebagai seorang yang memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan kekuatan, sehingga
orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang layak memimpin
mereka.
Fungsi Kepemimpinan
1. Pemimpin sebagai eksekutif ( executive Leader)
Sering kali disebut sebagai
administrator atau manajer. Fungsinya adalah menerjemahkan kebijaksanaan
menjadi suatu kegiatan, dia memempin dan mengawasi tindakan orang-orang yang
menjadi bawahannya. Dan membuat keputusan-keputusan yang kemudian
memerintahkannya untuk dilaksanakan. Kepemimpinan ini banyak ditemukan didalam
masyarakat dan biasanya bersifat kepemerintahan, mulai dari pusat sampai ke
daerah-daerah memerlukkan fungsi tersebut.
2. Pemimpin sebagai penengah
Dalam masyarakat modern, tanggung
jawab keadilan terletak di tangan pemimpin dengan keahliaanya yang khas dan
ditunjuk secara khusus. Ini dikenal dengan pengadilan. Dan bidang lainnya,
umpamanya dalam bidang olahraga, terdapat wasit yang mempunyai tugas sebagai
wasit.
3. Pemimpin sebagai penganjur
Sebagai propagandis, sebagai juru
bicara, atau sebagai pengarah opini merupakkan orang-orang penting dalam
masyarakat. Mereka bergerak dalam bidang komunikasi dan publistik yang
menguasai ilmu komunikasi.
Penganjur adalah sejenis pemimpin
yang memberi inspirasi kepada orang lain. Seringkali ia merupakkan orang yang
pandai bergaul dan fasih berbicara.
4. Pemimpin sebagai ahli
Pemimpin sebagai ahli dapat
dianalogikan sebagai instruktur atau seorang juru penerang, berada dalam posisi
yang khusus dalam hubungannya dengan unit sosial dimana dia bekerja.
Kepemimpinannya hanya berdasarkan fakta dan hanya pada bidang dimana terdapat
fakta. Termasuk dalam kategori ini adalah guru, petugas sosial, dosen, dokter,
ahli hukum, dan sebagainya yang mencapai dan memelihara pengaruhnya karena
mereka mempunyai pengetahuan untuk diberikkan kepada orang lain
5. Pemimpin diskusi
Tipe pemimpin yang seperti ini
dapat dijumpai dalam lingkungan kepemimpinan yang demokratis dimana komunikasi
memegang peranan yang sangat penting. Seseorang yang secara lengkap memenuhi
kriteria kepemimpinan demokratis ialah orang yang menerima peranannya sebagai
pemimpin diskusi.
Tipe – tipe kepemimpinan
1. Tipe Otokratik
Dilihat dari
persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng yang sangat egois.
Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan sikap yang menonjol
”keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
• Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan
alat-alat lain dalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang
menghargai harkat dan martabat mereka.
• Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian
tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan
para bawahannya.
• Pengabaian
peran para bawahan dalam proses
pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
• Menuntut
ketaatan penuh dari bawahannya.
• Dalam
menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
• Bernada keras
dalam pemberian perintah atau instruksi.
• Menggunakan
pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpangn oleh bawahan.
2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin
paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional,
umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masyarakat tradisional
ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota masyarakat
kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan,
sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tokohtokoh adat, para ulama
dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal
yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang
kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang
sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang
sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharisnatik adalah seseorang yang
dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat
menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4. Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini
berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri ari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaransasaran apa yang ingin
dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan pemimpin
tidak terlalu sering intervensi.
5. Tipe Demokratis
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan
integrator dari
berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun
sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan
kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c. Melihat
kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung
harkat dan martabat manusia.
Ciri – ciri Kepemimpinan
Banyak ciri-ciri
pemimpin dan kepemimpinan yang ditampilkan oleh para pakar yang meliputi
ciri-ciri fisik, ciri-ciri intelektual, dan ciri-ciri kepribadian. Dr.W.A.
Gerungan telah mengetengahkan ciri-ciri yang dimiliki oleh kebanyakan pemimpin
yang baik dan dijadikan perhatian para penilai ketika sedang melaksanakan
penyaringan terhadap calon-calon pemimpin dalam latihan-latihan kader
kepemimpinan. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Persepsi Sosial
Persepsi sosial dapat diartikan
sebagai kecakapan dalam melihat dan memahami perasaan, sikap dan kebutuhan
anggota-anggota kelompok. Kecakapan ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas
kepemimpinan. Persepsi sosial ini terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin
untuk dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan yang
menyeluruh dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.
2. Kemampuan berpikir abstrak
Kemampuan berpikir abstrak dapat
menjadikkan indikasi bahwa seseorang mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak
yang sebenarnya merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus
dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungan-kecenderungan
kegiatan di dalam kelompok dan keadaan umum diluar kelompok dalam hubungannya
degan tujuan kelompok. Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan kemampuan
menganalisis didampingi oleh kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta
interaksi sosial didalam dan diluar kelompok. Kemampuan tersebut memerlukan
taraf intelegensia yang tinggi pada seorang pemimpin yang harus diarahkan oleh
persepsi sosial yang telah diterangkan diatas.
3. Keseimbangan
emosional
Merupakan faktor paling penting
dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri seorang pemimpin harus terdapat
kematangan emoional yang berdasarkan kesadaran yang mendalam akan
kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta
pengintegrasian kesemuanya itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Dan ini
bukanlah suatu kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan suatu
harmoni dalam ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis,
yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil.
Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat turut
merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan
tugas kepemimpinan dengan sukses.
Pengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi Kata atau
istilah komunikasi ( dari bahasa inggris “communication” ), secara
epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus,
dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana
“berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk
kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminilogis merujuk pada
adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
Jadi, yang terlibat dalam komunikasi ini adalah manusia.
Macam-Macam Komunikasi
Komunikasi Lisan
·
Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana ke
dua belah pihak dapat bertatap muka.
·
Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak.
Komunikasi Tertulis
·
Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan
yang beritanya singkat. Jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan
maksud tertentu.
·
Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang
bersifat komplek
·
Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu
daftar.
·
Gambar dan foto, Karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau
kalimat.
·
Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada
orang banyak.
Dalam
berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbagkan maksud dan tujuan
komunikasi itu dilaksanakan. Dan perlu juga resiko dari komunikasi tertulis
tersebut aman dan mudah dimengerti .
Manfaat Mempelajari
Komunikasi Kepemimpinan :
1. Meningkatkan
alur informasi
Komunikasi
kepemimpinan memiliki fungsi informatif yang artinya proses pertukaran
informasi atau ide antara atasan dan bawahan harus terlaksana dengan baik. Bagi
atasan, komunikasi kepemimpinan dibutuhkan agar atasan mengetahui kondisi
organisasi dan dapat menentukan kebijakan dalam organisasi. Bagi bawahan,
komunikasi kepemimpinan bermanfaat untuk memperoleh informasi seperti benefits
yang didapat karyawan, izin cuti, jaminan sosial & kesehatan dan informasi
lainnya.
2. Melancarkan regulasi
Komunikasi
kepemimpinan juga berfungsi dalam menjalankan regulasi dalam perusahaan atau
organisasi. Atasan memiliki wewenang dalam mengatur alur komunikasi. Atasan
berhak memberikan instrusi kerja kepada bawahan. Dengan adanya komunikasi
kepemimpinan, proses penyampaian instruksi pekerjaan beserta regulasinya bisa
berjalan lebih baik.
3. Meningkatkan fungsi persuasif
Salah satu fungsi
komunikasi kepemimpinan adalah membuat pemimpin bisa memberikan pengaruh kepada
bawahannya untuk mengikuti arahan pemimpin tersebut. Pemimpin yang baik harus
memiliki kemampuan persuasif, karena dengan ini maka bawahannya bisa bekerja
lebih baik dan tidak sekadar mengerjakan instruksi kerja atasan.
Adanya sistem komunikasi
kepemimpinan yang baik juga bisa memperlancar proses komunikasi antar pegawai
maupun pegawai dengan atasan dalam suatu organisasi. Dengan mempelajari
komunikasi kepemimpinan, atasan bisa menerapkan sistem maupun sarana komunikasi
yang bisa mengintegrasikan proses komunikasi di dalam organisasi.
Kisah pengusaha sukses
(Sumber: https://goo.gl/images/uaFdGg )
Inspirasi
Sukses Ford (Kisah Kepemimpinan Alan Mulally)
Ford Motor Company sukses melewati krisis keuangan yang melanda Amerika serikat
dibawah kepemimpinan Alan
Mulally. Resesi yang dimulai dari bulan Desember 2007 hingga
pertengahan tahun 2009 ini telah menyebabkan banyak perusahaan di Amerika
bangkrut, pengangguran juga jadi meningkat, dan banyak hutang serta kenaikan
harga-harga yang menyengsarakan banyak orang.
Ford Motor Company adalah salah satu perusahaan multinasional yang
bergerak di bidang otomotif. Didirikan oleh Henry Ford di tahun 1903, dan
merevolusi tehnik manufaktur serta manajemen industri dalam pembuatan mobil di
tahun 1914, yang terkenal dengan nama Ford-isme. Sistem produksi ini membuat
Ford sukses memasarkan mobil-mobil buatannya.
Kunci sukses Ford pada waktu itu adalah; standarisasi produk dan efisiensi
sumberdaya, spesialisasi pekerja dan remunerasi yang memungkinkan para
karyawannya membeli mobil rakitannya sendiri. Ford-isme menginspirasi banyak
industri manufaktur negara di dunia seperti di Jepang dengan Kaizennya.
Namun, Ford mengalami berbagai tantangan dan kesulitan dari krisis
serta persaingan. Tahun 2005, peringkat obligasi atau rating surat hutang Ford
terdegradasi. Pesaing dari Jepang juga turut membuat perusahaan dari Amerika
ini merugi. Dan terus merugi sejak tahun 2005 ini.
Ford berhasil kembali menjadi salah satu perusahaan otomotif yang
menguntungkan ketika Alan Roger Mulally menjadi CEO di Ford. Sebelumnya, Alan
Mulally bekerja sebagai direktur di perusahaan produsen pesawat Boeing. Alan
Mulally merintis karirnya sebagai insinyur yang turut menyukseskan perusahaan
Boeing mengungguli pesaingnya di pasar industri pesawat global: perusahaan
Airbus.
Salah satu
motivasi Alan Mulally adalah perkataan presiden John Kennedy
yang berambisi mengirimkan manusia ke bulan. Kita juga harus mencari inspirasi
penyemangat dari kata-kata yang positif dan hindari orang-orang yang kerjanya
hanya mengeluh dan pesimis tanpa memberikan solusi.
Sebelum dipimpin
oleh Alan Mulally, Ford Motor sudah mengalami kerugian semenjak tahun
2005. Namun pada tahun 2006, nasib perusahaan mulai berubah dengan menjadikan
Mulally sebagai presiden direktur atau CEO-nya. Ford mulai bangkit kembali
berkat beberapa keputusan strategis dari Mulally.
Di tahun 2007, Alan Mulally sempat dipertanyakan kemampuan
bisnisnya di bidang otomotif yang rumit sedangkan dia berasal dari industri
penerbangan. Alan Mulally menjawab tantangan itu dengan berkata: sebuah mobil
bisa saja memiliki sepuluh ribu bagian dan suku cadang, tapi sebuah pesawat
memiliki dua juta bagian serta harus mampu terbang di udara. Kepercayaan diri
inilah yang mampu membawa Ford sukses menaikkan peringkat
kendaraan-kendaraan produksinya hingga masuk ranking tiga besar.
Pada tahun 2008, Alan Mulally menyatakan optimismenya dari
penjualan mobil-mobil kecil yang hemat serta berani menjual mobil-mobil besar
dan mahal seperti Land Rover juga Jaguar ke Tata Motor dari India. Pada tahun
2009 Ford mulai meningkatkan labanya, yang tercermin dari peningkatan harga
saham per lembar Ford mulai dari senilai 1,96 USD hingga kini sudah mencapai
lebih dari 12 USD. Ini berarti peningkatan sebanyak 500% lebih!
Alan Mulally berani menerima
gaji 1 dollar saja jika Ford meminjam dari pemerintah kala di tengah-tengah
krisis ekonomi tahun 2008. Mulally juga menerima kritik untuk tidak menggunakan
pesawat jet untuk menghadiri rapat dengan pemerintah di Washington. Dia menjual
semua pesawat jet perusahaan dengan hanya menyisakan satu saja untuk
operasional dan mengendarai mobil hibrida untuk pertemuan selanjutnya dengan
pemerintah.
Akhirnya Ford
dibawah kepemimpinan Mulally berhasil menghindari kebangkrutan tanpa menerima
bantuan dari pemerintah. Efisiensi dan inovasi adalah
strategi utama dalam menyukseskan Ford hingga Alan Mulally mendapatkan gaji dan
bonus sebanyak 61 juta dollar!
Dan Alan Mulally
meraih banyak pujian serta penghargaan sampai ia diakui sebagai CEO teladan di
tahun 2011.
Alan menjadi pemimpin
yang kompeten berkat keberaniannya mengambil beberapa keputusan
yang pada awalnya banyak ditentang bawahannya. Tapi Alan berhasil juga karena
rajin menemui karyawan-karyawannya dan berdiskusi secara rutin demi kemajuan
perusahaan. Mulally juga dikenal sebagai direktur yang pernah menelpon untuk
berterima kasih secara pribadi kepada pelanggannya yang membeli produk hibrida:
Ford Fusion hybrid.
Alan Mulally berhasil
memimpin perusahaannya hingga Ford Motor Company tetap menjadi salah satu
perusahaan otomotif terbesar di Amerika bahkan dunia serta berhasil menghindari
kebangkrutan dan tak perlu diselamatkan oleh pemerintah seperti para
pesaingnya: General Motors dan Chrysler.
Mari belajar
untuk terus bersemangat dan memiliki motivasi untuk sukses meski menghadapi krisis
atau tantangan apapun!
Kesimpulan
Dalam melaksanakan sebuah
organisasi, tentu memerlukan pemimpin. Pemimpin
tersebut beguna untuk mengkoordinasikan dan mengerakan orang-orang setiap
organisasi guna mencapai tujuan yang diinginkan. kepemimpinan difokuskan
kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana para
pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para
pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai
tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam
organisasi.
Daftar Pustaka
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-RAHAYU_GININTASASI/kepemimpinan.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar