MUHAMMAD
RAMDHAN DINATA PUTRA
@K02-Ramdhan
INDRA
PRASTYO PAMBUDI
@K16-Indra
DIMAS
NOVAL MUSSLIMIN
@K27-Dimas
Abstrak
Menurut
pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya “Business : Its Nature and Environment:
An Introduction” Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh
orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perindustrian dimana sebuah
perusahaan atau organisasi melakukan perbaikan-perbaikan standar serta kualitas
produk mereka.
Kata kunci : Konvensional , E-Commerce
Pendahuluan
Bisnis Konvensional atau yang lebih sering dikenal dengan
bisnis offline adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara
langsung, bertatap muka antara penjual dengan pembeli. Sedangkan Bisnis E-Commerce atau perdagangan
elektronik atau e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran
barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www,
atau jaringan komputer lainnya. E-Commerce dapat melibatkan transfer dana
elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis,
dan sistem pengumpulan data otomatis.
Rumusan Masalah
·
Apa
saja keunggulan dan kelemahan bisnis konvensional?
·
Apa
perbedaan nya Konvensional dengan E-commerce ?
Pembahasan
1.
Apa
saja kelemahan dan kelebihan berbisnis Konvensional ?
“Bisnis Konvensional
atau yang lebih sering dikenal dengan bisnis offline adalah kegiatan atau
transaksi jual-beli yang dilakukan secara langsung, bertatap muka antara
penjual dengan pembeli. Bisnis
konvesional melakukan promosi melalui media berupa spanduk, majalah, iklan
koran, brosur, sales dari pintu ke pintu, televisi dan radio.
Kelebihan bekerja atau berbisnis secara konvensional:
-Tahu dengan jelas apa yang dikerjakannya
-Tahu dari mana pemasukannya berasal
-Sesama partner kerja/bisnis harus sama-sama senang dan
sama-sama diuntungkan
-Bebas menentukan pekerjaan yang terbaik untuknya
Kekurangan bekerja atau berbisnis secara konvensional:
-Untuk bisa mencapai puncak kesuskesan, dibutuhkan waktu yang
relatif lama
-Harus terus bekerja untuk mendapatkan penghasilan
-Dibutuhkan keahlian atau keterampilan khusus untuk bekerja
-Bekerja berdasarkan waktu tertentu
2. apa perbedaan antara konvensional dengan E-commerce ?
Bisnis Online atau Bisnis Oflline? Yang mana yang menarik
menurut anda untuk di kerjakan? Sebelum anda memutuskan untuk memilih ingin
fokus dan menjalankan bisnis online atau bisnis offline, ada baiknya anda
mengetahui dulu apa perbedaan bisnis online dan bisnis offline ini. Berikut
adalah beberapa perbedaan diantaranya:
1. Modal
Bisnis Online membutuhkan modal yang bisa dikatakan lebih
murah, karena biaya awal yang dibutuhkan untuk membuka toko online hampir bisa
dikatakan gratis, jika anda hanya membuat website gratisan. Namun jika anda
memilih untuk membuat website berbayarpun harganya masih lebih murah dibanding
bisnis offline.
Bisnis Offline jelas membutuhkan persiapan yang matang untuk
modal. Anda harus menyiapkan modal untuk sewa gedung yang semakin hari semakin
mahal. Harus sapkan modal untuk beli barang yang akan anda jual di bisnis
offline anda.
2. Jangkauan Pemasaran
Bisnis Online mempunyai jangkauan yang sangat luas. Anda
berkesempatan mendapatkan pembeli dari seluruh Indonesia bahkan dunia. Karena
anda menggunakan media internet yang online ke seluruh dunia dan mampu dilihat
oleh seluruh orang dari berbagai kota/wilayah/daerah/negara yang ada.
Bisnis Offline, jangkauannya lebih sempit, mungkin hanya pada
orang-orang disekitar toko atau daerah tersebut saja.
3. Waktu
Bisnis Online tidak terikat oleh waktu. Buka 24 jam. Bahkan
saat anda sedang tidurpun bisa saja anda akan mendapatkan orderan di website
bisnis onlineanda
Bisnis Offline hanya bisa buka dengan waktu-waktu yang
terbatas, mungkin sekitar 8 jam sehari, dan akan tutup pada tanggal merah dan
hari libur.
4. Sistem Pemasaran
Bisnis online tidak membutuhkan sistem pemasaran yang rumit
sepetrti harus mengeluarkan modal untuk cetak brosur dan menyebarkannya ke
masyarakat, anda cukup melakukan promosi dengan memanfaatkan social media
seperti facebook, twitter, instagram, pinterest, dll
Bisnis Offline masih membutuhkan dan memakai sistem cetak
brosur yang membutuhkan modal tidak sedikit dan anda juga harus repot
membagikan brosur tersebut agar banyak orang yang melihatnya.
5. Jenis Produk
Bisnis Online bisa menjual berbagai jenis produk. Namun akan
lebih murah menjual jenis barang yang lebih spesifik, karena orang mencarinya
sesuai dengan barang yang sedang dibutuhkannya di internet.
Bisnis Offline bisa menjual berbagai jenis barang dalam satu
toko, namun tentunya akan terbatas pada tempat dan penyediaan stock barangnya.
6. Jumlah Produk
Bisnis Online tidak harus stock produk, anda bisa memilih
sistem dropship. Jumlah barangnya juga bisa disesuaikan dengan permintaan dari
pembeli anda
Bisnis Offline, anda harus mempunyai stock barang yang akan
dipasarkan dan anda perlu mencermati barang apa yang sebaiknya anda stock, dan
hal itu tergantung pada permintaan pasar terhadap produk tersebut, karena jika
tidak anda bisa saja membuat pemumpukan barang digudang sementara permintaan
sedikit atau sebaliknya.
7. Cara Pembelian
Bisnis Online melakukan cara pembeliannya dengan online saja,
tidak perlu terjadi tatap muka, semua dilakukan di depan komputer, dengan
mengetikkan kata yang mewakili nama barang yang sedang anda cari di mesin
pencari seperti google, yahoo, dll. Kemudian melakukan transaksi pada website
yang anda temukan.
Bisnis Offline melakukan cara pembeliannya dengan tatap muka
langsung dengan pembelinya. Anda akan langsung berbicara dan barter barang
dengan pembeli anda.
8. Sistem Pembayaran
Bisnis Online melakukan sistem pembayaran secara online,
yaitu berupa transfer bank ke rekening penjual. Setelah penjual menerima uang
di rekeningnya sejumlah dengan orderan anda, maka barang akan dikirimkan ke
alamat anda.
Bisnis Offline melakukan sistem pembayaran langsung saat pembeli
datang memilih barang yang diinginkan, kemudian membayarkannya secara
tunai/langsung kepada pembeli, kemudian bisa membawa barang yang di belinya
secara langsung.
9. Tenaga Kerja
Bisnis Online tidak membutuhkan banyak tenaga kerja untuk
mengerjakannya, bahkan jika anda pemula, anda hampir tidak membutuhkan karyawan
sama sekali, anda bisa menghandlenya sendiri
Bisnis Offline sangat membutuhkan tenaga kerja bantuan,
apalagi anda baru awal buka toko, anda pasti akan membutuhkan bantuan orang
lain untuk membereskan barang dan menyiapkan segala sesuatunya ditoko offline
anda sebelum anda mulai menjual barang dagangan anda di toko offline anda.
10. Cara Mencari Barang
Bisnis Online lebih mudah untuk mencari barang yang anda
butuhkan, cukup dengan cara mengetikkan kata/kalimat sesuai nama barang yang
anda sedang cari di google, yahoo, bing, dll, setelahnya mesin pencari akan
menampilkan yang anda minta.
Bisnis Offline akan lebih sulit untuk mencari barang yang
sedang anda butuhkan. Anda perlu tahu toko yang menyediakannya atau anda harus
mengunjungi beberapa tempat bahkan mencari di etalase mana dia ada atau butuh
bertanya-tanya dulu kepada orang lain yang mungkin mengetahuinya.
11. Buka Cabang
Bisnis Online bisa punya cabang banyak hanya dengan cara buat
banyak website, atau buat toko secara gratis di sebanyak market place yang ada
atau di merchant-merchant yang ada, biasanya banyak yang menyediakan buka akun
toko secara gratis maupun berbayar.
Bisnis Offline anda bisa buka cabang di wilayah yang berbeda
yang pasarnya cukup menyakinkan, namun untuk ini anda pastinya harus menyiapkan
modal yang juga tidak sedikit tentunya untuk setiap cabang yang akan anda buka
ini.
Contoh kasus
Kenapa Orang Indonesia Suka Belanja Online?
Belanja online kini tak asing lagi di Indonesia. Tahun 2014,
nilai transaksi orang Indonesia berbelanja di toko online mencapai Rp 21
trilliun. Angka ini diproyeksi akan melonjak hingga dua kali lipat pada tahun
2015. Fantastis! Kami melakukan riset kecil-kecilan untuk mengetahui penyebab
fenomena ini. Ternyata bukan sekedar harga murah saja yang menyebabkan toko
online lebih disukai oleh banyak orang. Mau tahu alasan lainnya? Ini dia
ulasannya.
Praktis
Alasan utama banyak orang memilih belanja online adalah
karena praktis dan tidak ribet! Tak perlu berdandan rapi, tak perlu keluar
rumah, dan tak perlu menghadapi panas serta macet. Cukup dengan koneksi
internet dan alat pembayaran online, seperti token dan kartu kredit, Anda sudah dapat membeli barang
incaran. Bayangkan berapa banyak waktu, tenaga, dan biaya yang bisa dihemat.
Lebih Banyak Pilihan
Di pusat perbelanjaan, Anda hanya dapat melihat dan memilih
barang–barang yang dipajang di etalase. Meski ada pramuniaga, tapi sering
timbul rasa sungkan untuk meminta bantuan. Apalagi kalau si mbak/mas sudah
bermuka masam. Iya kan? Hal ini tak akan Anda alami saat belanja online. Karena
tidak ada batasan ruang, toko online dapat menjual seluruh stok yang ada. Anda
sebagai calon pembeli pun bisa melihat dan memilih barang sesuai keinginan.
Tidak perlu sungkan dan tak perlu menunggu lama.
Mudah Membandingkan Harga
Setiap pembeli, apalagi wanita, selalu ingin mendapatkan
barang dengan harga termurah. Mereka rela berkeliling mal dan berpindah-pindah
toko untuk mencari harga terendah. Konsekuensinya, banyak waktu terbuang dan
fisik menjadi sangat lelah. Di jagat online, perbandingan harga dapat dilakukan
dalam satu waktu dengan membuka beberapa situs toko online pada tab yang
berbeda di browser Anda. Cara lain yang lebih mudah adalah menggunakan situs
perbandingan harga seperti telunjuk.com, priceare.co.id atau PricePanda.
Asyik kan? Tinggal klik sana-sini, Anda bisa menentukan situs
yang memberikan harga termurah untuk barang incaran.
Komentar Pelanggan
Belanja di toko online juga memiliki resiko, misalnya
kualitas barang tidak sesuai dengan gambar, barang yang dikirim rusak di
perjalanan, atau resiko terberat, toko online ternyata fiktif.
Untuk mencegahnya hal ini, pastikan Anda selalu membaca
komentar pembeli lain yang sudah pernah bertransaksi di toko tersebut. Anda
bisa tahu kualitas produk incaran serta tingkat kepercayaan dan kredibilitas
toko online.
Harga Lebih Murah
Poin ini sebenarnya masih menjadi perdebatan karena harga
barang di toko online belum tentu lebih murah daripada di toko offline,
tergantung jenis barangnya.
Misalnya baju anak, Anda masih dapat menemukan baju anak
dengan harga yang lebih murah di Tanah Abang atau Pasar Cipulir. Tapi, untuk
barang fashion bermerek, tentu saja harga di toko online bisa jauh lebih murah
dibandingkan di mal.
Jangan khawatir, harga lebih murah bukan karena barang yang
dijual palsu atau barang kw lho. Harganya bisa lebih murah karena biaya
operasional yang lebih rendah. Kan tidak perlu membayar sewa toko dan gaji
karyawan.
Banyak promo
Berbagai situs toko online juga gemar mengadakan promo untuk
menggaet pelanggan baru dan meningkatkan transaksi, seperti: diskon mulai dari
30% hingga 70%, promo gratis ongkos kirim, atau cashback bagi pengguna kartu
kredit. Sangat menggoda bukan?
Kesimpulan
Mungkin pada awalnya bisnis konvensional adalah bisnis yang
menjanjikan namun sekarang sejak berkembangnya internet yang sangat luas bisnis
ini mulai ditinggalkan dan beralihke E-Commerce bisnis ini cukup banyak di
gemari karena praktis namun tetapi jikalau kita ingin melihat kualitas dari produk yang ingin kita
cari sebaiknya kita menggunakan jenis bisnis konvensional.
Daftar pustaka
MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan 1 Model Bisnis Konvensional,
Waralaba dan E-Commerce
Tidak ada komentar:
Posting Komentar