@L24-Tasya, @L28-Selvy, @L29-Elvi, @Startup-L09, @Proyek-L05
Disusun Oleh Elvi Khairina
Selvy Darmayudi
Maytasya Fadhila
ABSTRAK
Manusia harus berkomunikasi dalam kehidupan ini,
artinya dia membutuhkan orang lain dan membutuhkan kelompok atau komunitas
untuk interasi. Inilah esensi dari pribadi manusia bahwa sebagian besar
individu manusia terbentuk dari integrasi dengan kelompok sosial dan komunitas
lainnya. Dalam kelompok atau organisasi, ada bentuk kepemimpinan yang menjadi
hal penting untuk menjalankan kelompok kehidupan, itu terdiri dari atasan dan
bukan atasan. Antara kedua belah pihak harus ada komunikasi dua arah
(komunikasi dua arah) atau komunikasi timbal balik untuk mencapai tujuan dan
cita-cita kelompok atau organisasi. Berurusan dengan pimpinan, sehingga
komunikasi yang baik sangat penting karena dimiliki oleh seorang pemimpin. Ini
berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan,
mendorong anggota untuk melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang
dinyatakan dan efektivitas dalam kepemimpinan.
KATA KUNCI : KOMUNIKASI, KEPEMIMPINAN
A. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan salah satu faktor yang
penting dalam menjalankan proses administrasi dan interaksi antar elemen pada
suatu organisasi atau lembaga,baik internal maupun eksternal. Tanpa adanya
jalinan komunikasi yang baik dan benar besar kemungkinan
semua proses di dalam organisasi/lembaga tersebut tidak akan
dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan yang telah
direncanakan. .Kemampuan komunikasi yang baik akan sangat membantu semua proses
yang ada dalam suatu organisasi/lembaga.
Terkait dengan kepemimpinan maka
komunikasi yang baik sangatlah penting dimiliki oleh seorang pemimpin karena
berkaitan dengan tugasnya untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan,
mendorong anggota untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan serta mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan,
pengendalian, koordinasi, latihan ,manejemen konflik serta proses-proses
organisasi lainnya. Lalu bagaimana mungkin komunikasi bisa berjalan dengan baik
jika seorang pemimpin tidak memberikan kenyamanan, malahan yang ada adalah
ketakutan bagi bawahannya dalam menyampaikan informasi kepadanya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
itu komunikasi?
2. Bagaimana
cara menjadi pemimpin dalam kewirausahaan?
3. Bagaimana
karakter seorang pemimpin?
4. Bagaimana
tipe-tipe dari pemimpin?
C. PEMBAHASAN
Komunikasi
atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam bahasa
inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam
keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan
seseorang. Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses
menghubungi atau mengadakan perhubungan.
Berkomunikasi merupakan suatu kebutuhan hidup manusia. Dengan
berkomunikasi manusia akan dapat berhubungan antara satu dengan
yang lain, sehingga kehidupan manusia akan bermakna. Disisi lain ada
sejumlah kebutuhan dalam diri manusia itu hanya dapat dipenuhi melalau
komunikasi dengan sesama. Makin banyak manusia itu melakukan aktivitas
komunikasi antara satu dengan yang lainnya, akan semakin banyak informasi yang
didapatnya dan semakin besar peluang keberhasilan seseorang itu dalam
kehidupannya.
Fungsi Komunikasi Kepemimpinan
Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,
komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat fungsi,
yaitu:
1. Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
(information-processing system). Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti, informasi pada dasarnya
dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan dalam suatu
organisasi. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi tentang
jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti dan sebagainya.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
- Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
- Berkaitan dengan pesan atau message. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi
perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan
karyawan dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini
akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi.
Bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika
mereka melaksanakan tindak berbagi informasi dan gagasan. Untuk itu kita
perlu memahami style atau gaya seseorang ketika ia berkomunikasi. Gaya
komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku
antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a
specialized set of interpersonal behaviors that are used in a given situation).
Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang
dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang
tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan,
bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima
(receiver).
Kepemimpinan yang baik adalah perhatian
pemimpin kepada karyawannya. Semakin besar perhatian kepada karyawan, maka
semakin keras mereka akan bekerja untuk pemimpinnya. Gaya dan cara kepemimpinan
setiap orang berbeda-beda tergantung dengan karakter, kepribadian, pengalaman
dan proses pembelajaran dari pemimpin tersebut. Kepemimpinan yang berorientasi
juga kepada kesejahteraan dari para karyawan, dapat memberi nilai lebih dalam
proses kepemimpinan terutama demi mencapai visi, misi dan tujuan keberhasilan yang
dicapai dari organisasi atau kelompok tersebut.
Karakter yang perlu
dimiliki oleh para wirausahawan dalam memimpin setiap karyawannya, antara lain:
1.
Keberanian
untuk Bertindak (Dare to Act)
Keberanian dalam menembus semua anggapan ketidakpastian serta ketidakmungkinan
merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi oleh seorang yang terjun dalam
dunia entrepreneur.
Perhitungan yang cermat, antisipatif terhadap segala risiko dari setiap
keputusan yang diambil (Plan B) serta visioner
merupakan sifat yang perlu dipertajam seiring dengan berbagai tantangan yang
dihadapi oleh seorang wirausahawan yang andal.
2.
Membangun Tim
yang Solid (Build a Solid Team)
Kebersamaan dan kesatuhatian dari para karyawan untuk melakukan
tanggung jawab mereka sesuai arahan dari pemimpin perusahaan merupakan salah
satu kunci dalam mewujudkan tujuan dari keberhasilan yang akan dicapai. Tentu
saja hal ini diperlukan komitmen yang dilakukan bersama oleh para karyawan.
3. Menjadi Pendengar yang Baik (Eager to Learn)
Visioner dan optimis akan keberhasilan yang akan
diraih merupakan salah satu modal yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin.
Ada kalanya seorang pemimpin perlu untuk menerima masukan mengingat sebuah
ungkapan mengatakan bahwanobodyperfect (tidak ada
seorang pun yang sempurna). Oleh sebab itu, berjiwa besar dan lapang dada dalam
menerima input,
saran, pandangan orang lain serta kritik adalah sikap hati yang perlu dimiliki
oleh seorang pemimpin.
4. Berani mengambil resiko
Setiap keputusan dan langkah yang akan diambil pasti
akan menuai hasil tertentu, entah itu menguntungkan atau justru malah merugikan
perusahaan. Keberanian dalam mengambil sebuah risiko merupakan salah satu sikap
dan merupakan tantangan tersendiri yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin
yang andal.
5. Memiliki Seorang Mentor/Pembimbing
Dalam menjalankan proses kepemimpinan, terkadang
kita memerlukan bimbingan dan arahan dari orang lain yang lebih senior yang
dapat kita sebut sebagai mentor/pembimbing. Mengingat kemampuan seorang
pemimpin wirausaha dan karyawan ada batasannya. Setiap orang memiliki
kekurangan, disinilah letak seorang pembimbing yang dapat mengarahkan dan
membimbing untuk mengembangkan usaha baik dalam bidang teknis, maupun manajemen
usaha
6. Pikiran yang Terbuka (OpenMinded)
Terbuka terhadap saran, ide-ide yang baru dan kreatif perlu
ditanamkan dalam jiwa seorang wirausahawan. Pikiran yang terbuka untuk menerima
masukan untuk pembaruan dapat membawa seseorang kepada proses kepemimpinan yang legowo(rendah hati) karena kesadaran akan keterbatasan
diri dan mau belajar dari orang lain.
7. Memiliki Kepercayaan Diri (SelfConfident)
Memiliki keyakinan teguh, kepercayaan diri, optimis terhadap
tujuan dan keberhasilan yang akan diraih merupakan salah satu sikap yang tidak
dapat dikesampingkan. Rasa percaya diri ini membawa kepada motivasi untuk
melakukan setiap tugas dengan lebih bergairah untuk menyelesaikannya dan kita
perlu mengingat sebagai pemimpin perlu memberikan pengaruh yang positif kepada
para karyawan yang kita pimpin.
Tipe kepemimpinan berwirausaha
Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda. Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartinikartono (1983) adalah sebagai berikut:
1. Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar biasa yang diikuti oleh para pengikutnya.
2. Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
3. Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
4. Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan kekuasaan yang bersifat absolut.
5. Tipe Laissezfaire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya merupakan symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
6. Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7. Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
8. Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.
Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda. Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartinikartono (1983) adalah sebagai berikut:
1. Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar biasa yang diikuti oleh para pengikutnya.
2. Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
3. Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
4. Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan kekuasaan yang bersifat absolut.
5. Tipe Laissezfaire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya sendiri, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin hanya merupakan symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
6. Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
7. Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.
8. Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.
Daftar Pustaka :
Kriswangsa Bagus Kusuma Yudha. Para
Entrepreneur, Bagaimana Kepemimpinan Seorang Wirausaha? Dalam https://www.google.com/amp/s/www.finansialku.com/para-entrepreneur-bagaimana-kepemimpinan-seorang-wirausaha/amp/?espv=1
2. Chirstiani, Luca. Pemimpin dalam Kewirausahaan
dalam https://lucakristiani.wordpress.com/2014/06/07/kepemimpinan-dalam-kewirausahaan/
3.
Islam Cendekia. Ciri-ciri dan tipe
berwirausaha dalam http://www.islamcendekia.com/2014/03/ciri-ciri-dan-tipe-kepemimpinan.html?m=1
4.
Sherlyyunitabahrun. Kepemimpinan dalam kewirausahaan dalam https://sherlyyunitabahrun.wordpress.com/2014/06/08/kepemimpinan-dalam-kewirausahaan/
5.
Syarif,Abdullah. 2014.
Peranan Komunikasi dalam Kepemimpinan. in Jurnal
Volume 6. Dalam https://jurnalalishlah.wordpress.com/2014/09/06/peranan-komunikasi-dalam-kepemimpinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar