Shovi
Putri @J13-Shovi , Gina Fauzia @J20-Gina , Dewi utami @J29-dewi
ABSTRAK
Kepemimpinan adalah
cara seorang pemimpin
dalam mempengaruhi
perilakubawahannya, agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif demi
tercapainya tujuan dari organisasi. kepemimpinan ini juga dipengaruhi oleh
faktor komunikasi yang baik sehingga bisa menciptakan kerjasama dalam suatu
pekerjaan
Kata Kunci :
Kepemimpinan,
Komunikasi, Wirausaha
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Dikalangan pemuda, kepemimpinan menjadi suatu
hal yang serius, karena pemuda merupakan pemuda merupakan generasi penerus
bangsa dan dipundaknya pula masa depan bangsa ini digantungkan. Ini merupakan
suatu hal yang strategis bagi pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Mantan menteri kepemudaan dan olah raga (Menpora) Adhyaksa dault menyebutnya
bahwa ibarat mata rantai yang tergerai panjang, generasi pemuda dalam
masyarakat menempati mata rantai yang paling sentral dalam artian bahwa pemuda
berperan sebagai pelestari budaya, kejuangan, pelopor, perintis pembahruan
melalui karsa, karya, dan dedikasi. Kepemimpinan merupakan suatu yang abstrak,
akan tetapi hasilnya nyata, kadangkala kepeimpinan mengarah pada seni, akan
tetapi sering pula berkaitan dengan ilmu. Pemimpim adalah suatu peran dalam
sistem tertentu. Pemimpin juga pada hakekatnya merupakan seseorang yang
mempunyai peranan untuk mempengaruhi orang lain di dalam kerjanya dengan
menggunakan kekuasaan Istilah kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan
keterampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang. Oleh
karena itu, kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan pemimpim.
Kepemimpinan yang harus dikaji mulai sejak kita berada di bangku sekolah adalah
bagaimana kita bersikap selayaknya seorang pemimpin bilamana kita berada dalam
suatu kekuasaan. Adapun Faktor yang mempengaruhi kehidupan para wirausaha
sehari-hari selalu terlibat dengan menerima dan memberi informasi melalui
komunikasi. Oleh sebab itu, dengan adanya komunikasi dan kepemimpinan yang baik
di dalam dunia bisnis sangat penting sekali untuk keberhasilan di dalam
kegiatan usahanya.
Komunikasi
dan Model Kepemimpinan
Dirangkum oleh Irman fsp,berikut model
kepemimpinan
1. Model Kontigensi Fiedler
Terdapat 3 ( tiga ) sifat situasi yang berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan, yaitu:
Terdapat 3 ( tiga ) sifat situasi yang berpengaruh terhadap efektifitas kepemimpinan, yaitu:
- Hubungan antara pemimpin dan
anggota merupakan variabel yang sangat kritis dalam menentukan situasi
yang menguntungkan.
- Derajat susunan tugas,
merupakan masukan kedua yang sangat penting untuk situasi yang
menguntungkan.
- Kedudukan kekuasaan pemimpin
yang diperoleh melaui wewenang formal, adalah dimensi sangat kritis yang
ketiga dari situasi.
2. Model Kepemimpinan Jalur Tujuan
Model kepemimpinan jalur tujuan (path goal) menyatakan pentingnya pengaruh pemimpin terhadap persepsi bawahan mengenai tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalur pencapaian tujuan. Dasar dari model ini adalah teori motivasi eksperimental. Model kepemimpinan ini dipopulerkan oleh Robert House yang berusaha memprediksi ke-efektifan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
Peran Komunikasi Dalam
Kepemimpinan Organisasi Yang Berkualitas
(Jurnal Manajemen, Vol.7, No.4, Mei 2009)
Komunikasi
kepemimpinan adalah proses komunikasi yang dilakukan pemimpin (sebagai komunikator) kepada bawahan
organisasinya (sebagai komunikan). Komunikasi kepemimpinan yang baik akan memastikan
tiap anggota organisasi bisa mengerjakan tugasnya dengan baik.
Pada tingkatan tertinggi,
tugas pemimpin adalah membuat keputusan berdasarkan masukan berbagai pihak
khususnya bawahan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan, pada saat
inilah peran komunikasi sangat nyata. Tiga tipe komunikasi meliputi: pertama,
perintah komunikasi untuk mengembangkan kebijakan, menggambarkan, dan
menetapkan rencana untuk membuat keputusan, kedua, memastikan bahwa
komunikasi berfungsi secara tepat, ketiga mengevaluasi hasil komunikasi,
mengakses efektifitasnya, dan membuat beberapa perubahan dasar untuk keputusan
selanjutnya. Manajemen tingkat menengah
memiliki tanggung jawab dua arah, disatu sisi ia harus loyal kepada tingkatan
diatasnya untuk bekerja dan mencapai kesuksesan dalam pengambilan keputusan,
rencana, dan kebijakan untuk manajemen diatasnya, disisi lain ia harus menjalin
hubungan baik melalui komunikasi dengan menciptakan iklim kepercayaan dan
keterbukaan dengan manajemen dibawahnya untuk mendapatkan informasi dan
mengkomunikasikannya kepada atasan. Sedangkan manajemen bawah menyampaikan
tugas, kebijakan, strategi, order, dan instruksi dari atasan. Pada
tingkatan ini lebih banyak komunikasi dalam pemberian instruksi dan perintah
(Koester dan Olebe, 1988).
PEMBAHASAN
Mengenai model
kepemimpinan yang telah dibahas dibagian isi, kita akan membahas mengenai
model-model kepemimpinan dengan melibatkan dengan kehidupan sehari-hari yang
akan kita bahas distudi kasus dibawah.
Mengenai
model-model kepemimpinan yang telah dibahas diatas, masing-masing model
kepemimpinan mempunyai strategi masing-masing dalam memimpin suatu
organisasinya. Setiap pemimpin berhak memposisikan dirinya dalam memimpin suatu
organisasi tersebut dengan model diatas.
Misalnya, seorang pemimpin sedang memposisikan dirinya
dengan model kepemimpinan situasional, maka disituasi tersebutlah pemimpin
tersebut dapat mengemukakan
dan mencoba untuk mengukur atau memperkirakan ciri-ciri pribadi, dan membantu
pimpinan dengan garis pedoman perilaku yang bermanfaat yang didasarkan kepada
kombinasi dari kemungkinan yang bersifat kepribadian dan situasional.
Selain model
kepimpinan, komunikasi pun sangatlah penting dalam menerapkan segala
sesuatunya. Seorang pemimpin tidak dapat menerapkan segala yang ia inginkan
tanpa adanya suatu komunikasi. Dan komunikasi kepemimpinan termasuk proses
komunikasi yang dilakukan pemimpin
(sebagai komunikator) kepada bawahan organisasinya (sebagai komunikan).
Komunikasi kepemimpinan yang baik akan memastikan tiap anggota organisasi bisa
mengerjakan tugasnya dengan baik.
Studi Kasus
Pak Adi
(32) seorang pemilik rumah makan nasi padang didaerah Jakarta Pusat. Ia
memiliki 5 orang karyawan dirumah makan yang Ia milikinya tersebut. Pak Adi
selalu melakukan pengarahan setiap pagi sebelum membuka rumah makannya, Ia
selalu memberikan pengarahan terhadap karyawannya, mengenai bagaimana cara
melayani yang baik, cara menyapa, cara menyajikan makanan dan lain sebagainya.
Karyawan-karyawan Pak Adi pun merasa senang setiap pimpinan mereka
melakukan pengarahan setiap paginya.
Membuat mereka menjadi lebih percaya diri dalam melakukan setiap pekerjaan
setiap harinya. Disini dapat kami simpulkan hubungan komunikasi antara Pak Adi
dengan karyawannya adalah bentuk dari model kepemimpinan Model Kontigensi
Fiedler.
RANGKUMAN
Komunikasi dan model kepemimpinan didalam suatu
organisasi sangatlah penting. Suatu komunikasi kepemimpinan yang merupakan proses komunikasi yang
dilakukan pemimpin (sebagai komunikator)
kepada bawahan organisasinya (sebagai komunikan) akan menjadi lebih baik dengan
komunikasi yang diterapkan sesuai dengan prosedur yang tepat. Komunikasi
kepemimpinan yang baik pula akan memastikan tiap anggota organisasi bisa
mengerjakan tugasnya dengan baik. Tanpa adanya komunikasi, seorang pemimpin
tidak akan dapat merealisasikan suatu ide yang Ia miliki terhadap karyawan atau
organisasi dibawahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar