Reporter : Dita dan Siti |
A. TINJAUAN UMUM
The International Exhibition of The
4th International Young Invention Award 2017 adalah suatu acara yang
diselenggarakan oleh INNOPA (Asosiasi Promosi Inovasi dan Inovasi
Indonesia) yang
berlangsung pada tanggal 22 – 24 September 2017 yang diikuti oleh lebih dari 350 peserta pameran dalam dan
luar negari.
Acara ini diselenggakaran di Gedung Rektorat lantai 2 Universitas Mercu Buana, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memamerkan inovasi kreatif dari para inovator muda di dunia. Semua peserta dapat mempresentasikan penemuan mereka dalam bentuk sampel, prototipe, tiruan, dan banyak lainnya. Ini memberi kesempatan untuk menjanjikan inovator muda atau ilmuwan untuk berbagi ide kreatif satu sama lain dan juga memberikan eksposur yang sangat baik dari penemuan dan kemajuan teknologi di berbagai sektor. International Young Invention Award juga memberikan kesempatan bagus untuk memperketat hubungan dan memberi kesempatan kepada para peserta untuk menjelajahi negara yang damai dan ramah di Indonesia.
Acara ini diselenggakaran di Gedung Rektorat lantai 2 Universitas Mercu Buana, Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memamerkan inovasi kreatif dari para inovator muda di dunia. Semua peserta dapat mempresentasikan penemuan mereka dalam bentuk sampel, prototipe, tiruan, dan banyak lainnya. Ini memberi kesempatan untuk menjanjikan inovator muda atau ilmuwan untuk berbagi ide kreatif satu sama lain dan juga memberikan eksposur yang sangat baik dari penemuan dan kemajuan teknologi di berbagai sektor. International Young Invention Award juga memberikan kesempatan bagus untuk memperketat hubungan dan memberi kesempatan kepada para peserta untuk menjelajahi negara yang damai dan ramah di Indonesia.
B. TINJAUAN KHUSUS
Di dalam acara The International
Exhibition of The 4th International Young Invention Award kelompok kami melihat
berbagai macam penemuan yang sangat bagus, tetapi ada satu stan yang menurut
kami cukup menarik, stan tersebut berasa dari Indonesia lebih tepatnya lagi SMA
Lazuardi Depok. Mereka membuat suatu inovasi sabun cuci piring yang
berkomposisi dari bahan – bahan daur ulang dan tidak mengandung bahan kimia
atau berbahaya. Mereka membuat inovasi ini karena tuntutan sekolah yang
mewajibkan mereka untuk membuat suatu penemuan ilmiah sebagai syarat kelulusan
mereka. Mereka kemudian berfikir untuk membuat sesuatu dari bahan-bahan daur
ulang dan bahan-bahan yang alami. Mereka memiliki ide untuk membuat sabun cuci
piring yang dimana sabun cuci piring tersebut berbahan dasar minyak, kemudian
karena terlalu banyaknya limbah minyak jelantah yang tidak bisa digunakan lagi,
akhirnya mereka membuat sabun cuci piring yang berbahan dasar minyak jelantah
yang sudah di daur ulang dan dijernikan kembali menggunakan kulit telur dan
tambahan bahan alami seperti kencur dan jahe. Selain bisa digunakan untuk
mencuci piring ternyata sabun ini bisa digunakan untuk cuci tangan dan sabun
mandi, karena bahan-bahan yang dipakai tidak berbahaya sama sekali. Karena kami
sangat tertarik dengan produk tersebut kami bertanya apakah jika produk mereka
dihak patenkan oleh universitas mercu buana mereka akan setuju? Kemudian mereka
berkata akan memikirnya kembali dan berdiskusi dengan sekolah mereka, karena
karya mereka dinaungi oleh sekolah mereka. Dan juga saat kami bertanya tentang,
jika mereka diberikan beasiswa oleh Universitas Mercu Buana mereka mau atau
tidak? Dan mereka sangat terkejut dan sangat senang jika benar akan diberikan
beasiswa tersebut.
C. KRITIK & SARAN
Menurut kami produk ini sudah cukup baik, hanya saja
kemasan pada botol masih kurang menarik, peserta juga kurang menyampaikan
manfaat atau kelebihan apa yang akan didapat pembeli jika membeli produk
mereka, dan didalam brosur juga masih sangat kurangnya penjelasan mengenai
produk merek seperti apa dan prosesnya juga seperti apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar