Pengertian kewirausahaan menurut para ahli sbb :
Raymond W. Y Kao (1995) : kewirausahaan adalah sebagai suatu proses menciptakan yang baru (kreasi baru) dan membuat suatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi), tujuanny adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Sedang wirausaha adalah orang yang melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan atau kekayaan dan nilai tambah melalui peneloran gagasan, memadukan sumberdaya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan.
Wirausaha sering juga disebut wiraswasta, tapi dalam kenyataannya berbeda :
Wira : berani Wira : berani
Swa : sendiri Swa : sendiri
Hasta : tangan Sta : berdiri
Jadi wiraswasta berarti sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Wiraswasta berusaha mandiri tetapi tidak memiliki visi pengembangan usaha, kreativitas dan daya inovasi. Seorang pengusaha yang telah lama membuka usahanya namun kondisinya sama seperti pertama , bukanlah wirausaha tetapi wiraswasta.
Sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri seorang wirausaha adalah :
1. Seorang pencipta perubahan (the change creator).
2. Selalu melihat perbedaan baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan, sebagai peluang
disbanding sebagai kesulitan.
3. Menderung mudah jenuh terhadap segala kemempuan hidup untuk kemudian
bereksperimen dengan pembaruan-pembaruan.
4. Melihat pengetahuan dan pengalaman sebagai alat untuk memacu kreativitas, bukan
sesuatu yang harus diulangi.
5. seorang pakar tentang dirinya sendiri.
6. Berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
B. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN (ENTREPRENEURSHIP)
Wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Ide adalah hal yang utama. Kemampuan memiliki ide yang cemerlang akan dapat menentukan masa depan bangsa. Setiap orang pasti punya pikiran, tapi hanya sedikit yang punya ide. Ide adalah buah pikiran yang punya arah atau tujuan yang bernilai tinggi untuk diri sendiri dan juga lingkungan. Kegiatan wirausaha seringkali disebut bisnis. Bisnis dalam hal ini diartikan segala aktivitas untuk mendapatkan keuntungan untuk dapat memperbaiki kualitas hidup. Wirausaha berarti kemampuan memiliki ide kreatif dan berperilaku dapat memperjuangkan usaha dengan keputusan pengambilan resiko secara bijak untuk meningkatkan kualitas hidup. Pengertian kewirausahaan (entrepreneurship) sejauh ini masih banyak perdebatan. Tidak kurang dari 15 ahli kewirausahaan dari berbagai sekolah bisnis telah berupaya mendefinisikannya. Perdebatan ini disatu sisi penting untuk memperkaya khasanah tentang konsep kewirausahaan. Wirausaha (entrepreneurship) yang didefinisikan Thomas W. Zimmere adalah hasil dari suatu disiplin, proses sistematis, penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
C. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya Dahulu, kewirausahaan adalah urusan pengalaman langsung di lapangan. Sebab itu kewirausahaan merupakan bakat bawaan sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan diajarkan. Sekarang kewirausahaan bukan hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan lapangan, tapi juga dapat dipelajari dan diajarkan.
D. Objek Studi Kewirausahaan
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability) seseorang yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soemahamidjaja (1997:14-15), kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi;
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/ usaha
2. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala.
3. Kemampuan untuk berinisiatif
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas(daya cipta)setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi.
5. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
6. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu
dalam segala tindakan melalui kebiasaan yangselalu tidak menundak pekerjaan.
7. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama
8. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan.
Sumber:
http://dokumen.tips/documents/konsep-dasar-wirausaha.html
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis,Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat. Hal 25-27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar