139-Fiqriansyah
KERJA KERAS ibarat kata keramat yang mendorong
pedagang Cina berhasil dalam bisnisnya… “Jika dahulu bapaknya berjualan air di pinggir jalan, anaknya akan membuka
restoran dan barangkali cucunya akan mendirikan pabrik yang memproduksi air
dalam kemasan.”
Orang
Cina cenderung memilih berdagang karena bidang ini tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan tempat.
Selain bebas, kegiatan perdagangan juga menyediakan ruang yang luas bagi
seseorang untuk mengembangkan kemampuannya. Perdagangan orang Cina tidak banyak
formalitas dan birokrasi. Mereka berusaha menjadikan kegiatan dagang ini
semudah mungkin.
“Jika
kita sama rajinnya dengan orang-orang di Barat, kita tidak akan dapat menyaingi
mereka,” kata Kim Woo Choong.
Jika ingin lebih berhasil dari orang lain, kita tidak punya pilihan, kecuali
bekerja dengan lebih keras dan rajin. Persepsi orang Cina pada perdagangan
adalah positif. Dunia dagang adalah dunia yang menjanjikan kesenangan,
kemewahan, dan kebahagiaan.
Pedagang
yang jatuh akan merasa sakit, tetapi rasa sakit itulah yang membuatnya bangkit
kembali. Berdagang dapat dijadikan sebagai hobi, tetapi bukan untuk mengisi
waktu luang. Keuntungan yang diperoleh tidak dibelanjakan. Keuntungan tersebut
digunakan untuk menambah modal kerja dan melakukan investasi. Uang digunakan
untuk menghasilkan uang.
Pedagang
Cina membolehkan terjadinya tawar-menawar. Meskipun proses ini memakan waktu
dan mengurangi keuntungan, hal ini dapat menggembirakan hati pelanggan. Pantang
mengeluh di hadapan pelanggan, apalagi menunjukkan emosi negatif. Bersikap
terbuka dan berlapang dada apabila menghadapi situasi sulit, dan tetap fokus
mencari jalan keluar.
“Siapa Cepat Dia Dapat”
Budaya dagang orang Cina mengutamakan kecepatan dalam bertindak, hal ini penting
seperti “siapa cepat dia dapat”. Orang Cina mengijinkan pelanggan membuat
pilihan sendiri, memberikan pelayanan yang baik, diskon atau kemudahan kredit.
Dunia perdagangan penuh dengan persaingan keras dengan berbagai macam cara.
Oleh karena itu pedagang harus mempersiapkan dirinya dengan seni ‘bela diri’
perdagangan untuk menghadapi serangan dalam bentuk apapun dan kemungkinan yang
akan datang.
Seni
berdagang memerlukan kecermatan dan ketelitian, tidak cukup jika kita
mempelajari teori saja. Berdagang perlu praktik dan menuntut seseorang
senantiasa fleksibel. Seni berdagang orang Cina mengutamakan prinsip
‘win-win’.Pedagang harus memiliki daya tahan, mental, dan jiwa yang kuat. Tanpa
mengalamin kerugian, keuntungan tidak mungkin datang.
Sebagian dari
keuntungan disimpan untuk mengembangkan kegiatan perdagangan dan menghadapi
kemungkinan apapun yang di luar dugaan. Sebagian lagi digunakan untuk modal
kerja. Kerugian jangka pendek merupakan jalan yang dilalui untuk mendapatkan
keuntungan jangka panjang. Pedagang Cina mempunyai kode etik. Menjatuhkan
perdagangan orang lain adalah perbuatan yang terkutuk.
Bagi
masyarakat Cina, pedagang dilarang mengganggu dan menjelek-jelekkan kegiatan
perdagangan orang lain. Persaingan dibenarkan menurut nilai moral dan
pertimbangan kemanusiaan. Pedagang yang tidak mematuhi etika ini akan terkena
sangsi. Perbuatan menjatuhkan perdagangan orang lain dianggap sebagai tindakan
yang menyalahi aturan. Sekali namanya sudah rusak, selamanya orang tidak akan
mempercayainya lagi.
Perjalanan
Seribu Batu Dimulai Dengan Langkah Pertama
Keberhasilan
orang Cina bukan disebabkan keahlian mereka dalam bidang perdagangan melainkan
hasil kerja keras, kesungguhan, keberanian, keyakinan, perencanaan, keringat,
air mata, dan pengorbanan yang turut melibatkan seluruh anggota keluarga. Orang
Cina rela menebalkan muka, menahan caci maki orang lain, dan hidup sederhana.
Setiap sen yang diperolehnya digunakan dengan sangat hati-hati.
Jika
ingin mencari rekan bisnis, carilah orang yang dapat dipercaya. Teman dekat
belum tentu menjamin bahwa dia akan setia dan tidak akan mengkhianati temannya.
Agar keuntungan terus bertambah, sebagian keuntungan disumbangkan kepada yang
membutuhkan, sebagian digunakan untuk investasi kembali.
Wawasan
bisnis orang Cina : kesulitan, kepedihan, keletihan, tidak pernah melemahkan
pedagang yang berwawasan. Dalam perdagangan, ada waktunya muncul dan tenggelam.
Jika tenggelam, harus muncul kembali, jika jatuh harus cepat bangun lagi dengan
kekuatan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar