Calon wirausahawan itu harus siap
gagal. kenapa demikian? Alasannya, ada yang sukses dalam usahanya, ada yang
belum berhasil. Pengusaha mengetahui betul bahwa ”kegagalan” bukan akhir dari
segalanya pengusaha muda tidak boleh menyerah dalam menghadapi kegagalan
tersebut. Mereka menyadari dengan adanya keberanian, bahwa semua bisa
saja mengatasi sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin untuk berhasil.
Proses ini dibangun dari
kesungguhan melahirkan segenap potensi diri seorang wirausahawan. Dengan
begitu, mengubah “kekalahan menjadi kemenangan”, sebuah proses yang kecil
peluang pencapaiannya tanpa kesiapan mental menghadapi kegagalan. Kalau Anda
termasuk yang tidak siap gagal, lebih baik jangan meniti jalan ini.
Setiap kegagalan adalah pelajaran
yang mendorong pengusaha untuk mencoba pendekatan baru yang belum pemah dicoba
sebelumnya. Bagi pengusaha sejati, “Berani Gagal” berarti “Berani Belajar”.
Dengan gagal dan dengan belajar, pengusaha bertumbuh menjadi orang yang lebih
baik dan belajar bagaimana menciptakan kekayaan sejati. Walaupun pengusaha
kehilangan kekayaan materi yang telah mereka peroleh.
Semua pihak harus mengubah
sikapnya: doronglah masyarakat menjadi pihak yang turut membangun
keberanian banyak orang untuk respek terhadap ikhtiar orang meraih keberhasilan
dalam bisnis. Gagal atau keberhasilan, bukan menjadi satu-satunya alasan
menghargai atau meremehkan wirausahawan. Tentu, sembari tetap mentransfer
sikap-sikap arif, bahwa dalam setiap kegagalan selalu ada pelajaran berharga.
Seorang bijak berkata,”sukses hanyalah pijakan terakhir dari tangga
kegagalan.berikut hal hal yang diperlukan dalam menghadapi kegagalan:
Ada banyak pembahasan
tentang tips menghadapi kesuksesan. Tetapi bagi kami, sama pentingnya,
menyiapkan sejumlah hal untuk menghadapi kegagalan! Billy P.S. Lim, motivator
kelas dunia yang berbasis di Malaysia, pernah menanyakan kepada peserta
trainingnya tentang satu masalah menarik. ”Mengapa orang akan tenggelam apabila
jatuh ke dalam air?”
Berbagai jawaban diberikan tetapi
yang paling sering ialah ”Dia tak dapat berenang.” Yang hadir heran, karena Lim
menyalahkan jawaban itu. Yang hadir mengira, Lim bercanda. Untuk menyakinkan
mereka, Lim memberi contoh kejadian orang tenggelam di air sedalam tiga inci.
Akhirnya, ia memberitahu jawabannya, yang akan ia berikan kepada
Anda sekarang. Kami kutip pendapat Lim: ”Orang tenggelam karena dia menetap
disitu dan tidak menggerakkan dirinya ke tempat lain.”
So?
Berapa kali orang jatuh tak jadi soal. Yang penting kemampuannya untuk bangkit
kembali setiap kali jatuh.
Jangan ukur seseorang
dengan menghitung berapa kali dia jatuh, ukurlah ia dengan beberapa kali dia
sanggup bangkit kembali. Seseorang yang mampu bangkit kembali setelah jatuh,
tidak akan putus asa. Menyedihkan, mendengar bahwa banyak orang seperti mereka,
setelah sekali dua kali gagal, memilih untuk menetap di situ dan akhirnya mati
sebagai orang yang sebenar-benarnya gagal, tersungkur, dan tidak bangkit lagi.
JANGAN MENYERAH
Dibalik semuacobaan
pasti ada hikmah yang dapat kita ambil menjadi pelajaran yang berharga
.Mengantisipasi bencana sejak dini, karakteristik seorang entrepreneur. Jangan
biarkan kebanggaan dan sentimen mempengaruhi keputusan-keputusan Anda. Sebuah gagasan gagal, adalah
pelajaran ada saat untuk bangkit kembali untuk mengejar target-target Anda
berikutnya.
Kegagalan, jangan biarkan sebagai
sesuatu yang final. Entrepreneur sejati, memandang kegagalan sebagai awal,
batu loncatan untuk memperbaharui kinerja bisnis mereka di masa
mendatang. Pemimpin tidak menghabiskan waktunya memikirkan kegagalan.
sumber
referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar