nama : Raffi Wizdan permana
nim : 41823010120
Abstrak
Masih banyak pelaku usaha, khususnya pemula, yang menyamakan antara business
model dan business plan. Padahal, keduanya memiliki fungsi, struktur,
dan peran yang berbeda dalam mendirikan serta mengembangkan sebuah bisnis. Business
model menjelaskan cara sebuah bisnis menciptakan, memberikan, dan menangkap
nilai. Sementara itu, business plan adalah dokumen strategis yang
menjabarkan langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan bisnis.
Artikel ini bertujuan untuk memberikan penjelasan
komprehensif mengenai perbedaan, hubungan, serta fungsi masing-masing dari business
model dan business plan, termasuk penjabaran elemen-elemen utama
dari keduanya. Dengan pendekatan analisis deskriptif dan referensi pada teori
serta praktik bisnis modern, artikel ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi
pembaca dalam merancang dan mengimplementasikan strategi bisnis yang efektif
dan berkelanjutan.
Kata Kunci: Business Model, Business Plan, Perencanaan Bisnis, Strategi Bisnis, Kewirausahaan
Pendahuluan
Dalam dunia kewirausahaan, pemahaman yang benar
mengenai istilah-istilah dasar sangat penting agar strategi yang diterapkan
sesuai dengan tujuan bisnis yang ingin dicapai. Dua istilah yang sering
tertukar oleh para pelaku usaha adalah business model dan business
plan. Kedua istilah ini terdengar mirip dan saling berkaitan, namun pada
kenyataannya memiliki makna dan fungsi yang sangat berbeda.
Kekeliruan dalam memahami perbedaan ini dapat
menyebabkan pelaku usaha menyusun strategi yang tidak tepat atau tidak efektif
dalam menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu, artikel ini akan mengupas secara
tuntas perbedaan, fungsi, serta keterkaitan antara business model dan business
plan.
Kesalahpahaman ini tidak hanya terbatas pada
wirausahawan pemula, tetapi juga kerap terjadi di kalangan mahasiswa bisnis,
startup founder, bahkan pengambil kebijakan di sektor UMKM. Akibatnya, banyak
rencana bisnis yang disusun tanpa pondasi model bisnis yang solid, atau
sebaliknya, ide model bisnis yang menarik gagal dijalankan karena tidak
dilengkapi dengan perencanaan operasional yang matang. Hal ini dapat berdampak
langsung pada efektivitas strategi bisnis, kelangsungan usaha, hingga daya
saing perusahaan di pasar.
Permasalahan
Permasalahan utama yang diangkat dalam artikel ini
adalah:
- Kurangnya
pemahaman pelaku usaha mengenai perbedaan antara business model dan
business plan.
- Potensi
kesalahan strategi bisnis akibat menyamakan kedua konsep tersebut.
- Minimnya
referensi praktis yang menjelaskan hubungan dan perbedaan keduanya dalam
konteks kewirausahaan di Indonesia.
Pembahasan
1. Pengertian Business Model
Business model
adalah kerangka kerja yang menjelaskan bagaimana suatu perusahaan menciptakan,
mengantarkan, dan menangkap nilai untuk pelanggan dan pemangku kepentingan
lainnya. Salah satu alat yang paling populer dalam menyusun business model
adalah Business Model Canvas (BMC) yang dikembangkan oleh Alexander
Osterwalder.
BMC terdiri dari sembilan elemen utama:
- Customer
Segments : Menjelaskan kelompok-kelompok pelanggan yang dilayani oleh
bisnis. Elemen ini bertujuan mengidentifikasi siapa saja yang akan
menerima nilai dari produk atau layanan yang ditawarkan.
- Value
Propositions : Menggambarkan nilai atau manfaat utama yang ditawarkan
bisnis kepada pelanggan. Fokusnya adalah pada solusi terhadap masalah atau
kebutuhan pelanggan.
- Channels
: Menunjukkan cara bisnis menjangkau dan memberikan proposisi nilai kepada
pelanggan. Ini mencakup saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan.
- Customer
Relationships : Menggambarkan jenis hubungan yang dibangun antara bisnis
dan pelanggannya. Elemen ini berperan penting dalam menjaga loyalitas dan
kepuasan pelanggan.
- Revenue
Streams : Menjelaskan bagaimana bisnis menghasilkan pendapatan dari setiap
segmen pelanggan. Fokusnya pada mekanisme pembayaran dan sumber pemasukan
utama.
- Key
Resources : Mengidentifikasi aset penting yang dibutuhkan agar bisnis
dapat menciptakan dan menyampaikan proposisi nilai, menjangkau pasar, dan
menghasilkan pendapatan.
- Key
Activities : Merinci aktivitas-aktivitas inti yang harus dilakukan untuk
menjalankan model bisnis secara efektif.
- Key
Partnerships : Menggambarkan jaringan mitra eksternal dan pemasok yang
membantu menjalankan bisnis, mengurangi risiko, dan mengoptimalkan sumber
daya.
- Cost
Structure : Menjelaskan semua biaya yang timbul dalam menjalankan model
bisnis. Elemen ini membantu memahami struktur pengeluaran dan efisiensi
operasional.
Model bisnis bukanlah dokumen panjang, melainkan
gambaran visual yang ringkas namun komprehensif.
2. Pengertian Business Plan
Business plan
adalah dokumen formal yang merinci tujuan bisnis, strategi pencapaiannya,
struktur organisasi, rencana pemasaran, proyeksi keuangan, dan informasi
lainnya yang diperlukan untuk menjalankan bisnis secara operasional. Umumnya, business
plan disusun dalam format tertulis sepanjang 20–40 halaman dan menjadi
dokumen penting untuk meyakinkan investor, lembaga keuangan, atau mitra bisnis.
Isi dari business plan biasanya mencakup:
- Ringkasan
Eksekutif
- Deskripsi
Perusahaan
- Analisis
Pasar
- Organisasi
dan Manajemen
- Lini
Produk atau Jasa
- Strategi
Pemasaran dan Penjualan
- Permintaan
Pendanaan
- Proyeksi
Keuangan
- Lampiran
4.
Perbandingan Business Model dan Business
Plan
aspek |
Business
model |
Business
plan |
tujuan |
Menjelaskan
cara menghasilkan nilai |
Menjabarkan
strategi menjalankan bisnis |
format |
Visual
(contoh:business model canvas) |
Tertulis
dan naratif |
fungsi |
Alat
berfikir strategis |
Panduan
operasional dan dokumen presentasi |
fleksibilitas |
Lebih
dinamis dan mudah diubah |
Lebih
statis dan mendetail |
penggunaan |
Internal
(manajemen, pengembangan model) |
Internal
dan eksternal (investor, bank, dll) |
4. Contoh Praktis: Startup Teknologi
Misalkan sebuah startup membuat aplikasi belajar
online. Business model-nya bisa berupa:
- Menargetkan
pelajar SMP-SMA (Customer Segments)
- Menawarkan
pembelajaran interaktif berbasis video (Value Proposition)
- Menyediakan
akses via aplikasi Android dan iOS (Channels)
- Menggunakan
sistem langganan bulanan (Revenue Streams)
Sementara business plan-nya akan menjelaskan:
- Target
pasar dan segmentasi
- Strategi
pemasaran digital
- Anggaran
operasional
- Timeline
pengembangan aplikasi
- Proyeksi
pendapatan 3 tahun ke depan
5. Hubungan Keduanya
Walaupun berbeda, business model dan business
plan saling melengkapi. Business model ibarat "kerangka
bangunan", sedangkan business plan adalah "blueprint detail
dan instruksi pembangunannya". Tanpa model bisnis yang kuat, business
plan menjadi tidak relevan. Sebaliknya, tanpa rencana bisnis, ide model
bisnis sulit diwujudkan dalam praktik.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Perbedaan mendasar antara business model dan business plan
terletak pada fokus dan penggunaannya. Business model menggambarkan
logika nilai yang mendasari bisnis secara strategis, sedangkan business plan
menyusun langkah-langkah taktis dan operasional untuk menjalankan bisnis
tersebut. Keduanya sama-sama penting dan harus dipahami serta digunakan sesuai
dengan kebutuhan bisnis.
Saran
- Bagi
pelaku usaha pemula, sebaiknya memulai dari menyusun business model
terlebih dahulu sebelum membuat business plan.
- Gunakan
Business Model Canvas untuk eksplorasi ide dan validasi pasar.
- Buat
business plan hanya jika model bisnis sudah tervalidasi dan
dibutuhkan untuk keperluan operasional atau pendanaan.
- Pelatihan
atau workshop kewirausahaan sebaiknya menekankan perbedaan dan hubungan
antara kedua konsep ini agar tidak terjadi miskonsepsi.
Daftar Pustaka
- Osterwalder,
A., & Pigneur, Y. (2010). Business Model Generation. John Wiley
& Sons.
- McKeever,
M. (2016). How to Write a Business Plan (13th ed.). Nolo.
- Harvard
Business Review. (2013). Understanding Business Models. Harvard
Business School Publishing.
- Blank,
S. (2013). Why the Lean Start-Up Changes Everything. Harvard
Business Review.
- Kominfo.go.id.
(2023). Startup dan UMKM Digital di Indonesia: Tantangan dan Peluang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.