Oleh: Dimas Luky Devinto
(41823010082; Sistem Informasi; dimaslukydevinto@gmail.com)
Abstrak
Usaha berkelanjutan menjadi fokus penting dalam dunia bisnis modern. Penilaian peluang usaha tidak hanya melihat dari sisi ekonomi semata, namun juga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan. Artikel ini membahas bagaimana faktor lingkungan dan sosial memengaruhi keberlanjutan suatu usaha, serta memberikan panduan bagi pelaku usaha dalam menilai dan merancang strategi bisnis yang berorientasi keberlanjutan. Dengan pendekatan studi literatur dan contoh nyata, tulisan ini memberikan wawasan praktis dalam menilai peluang usaha yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab sosial.
Kata Kunci: usaha berkelanjutan, lingkungan, sosial, penilaian peluang, bisnis ramah lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan
Pendahuluan
Dalam era globalisasi dan perubahan iklim yang semakin nyata, dunia usaha dituntut untuk lebih bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan dari operasional bisnisnya. Konsep usaha berkelanjutan (sustainable business) muncul sebagai pendekatan untuk menggabungkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam strategi bisnis. Penilaian terhadap peluang usaha tidak lagi sekadar mengejar profit, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana usaha tersebut dapat memberi kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Permasalahan Masih banyak pelaku usaha yang hanya fokus pada keuntungan ekonomi jangka pendek tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya keberlanjutan dapat mengakibatkan risiko reputasi, konflik dengan masyarakat, hingga kerugian jangka panjang akibat ketidaksesuaian dengan regulasi lingkungan dan sosial. Oleh karena itu, dibutuhkan kerangka penilaian yang komprehensif untuk mengidentifikasi dan menilai peluang usaha dari sudut pandang keberlanjutan.
Pembahasan
Pengertian Usaha Berkelanjutan Usaha berkelanjutan adalah kegiatan bisnis yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ini berarti bahwa bisnis harus memperhatikan tiga aspek utama: keuntungan (profit), manusia (people), dan planet (planet).
Faktor Lingkungan dalam Penilaian Peluang Usaha Faktor lingkungan mencakup segala hal yang berkaitan dengan kelestarian alam dan dampak ekologis dari suatu usaha. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:
Penggunaan energi terbarukan dan efisiensi energi
Pengelolaan limbah dan daur ulang
Penggunaan sumber daya alam secara bijak
Dampak terhadap keanekaragaman hayati
Emisi karbon dan kontribusi terhadap perubahan iklim
Penilaian peluang usaha harus memperhatikan bagaimana operasional bisnis dapat meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan dan bahkan berkontribusi pada pemulihan lingkungan.
Faktor Sosial dalam Penilaian Peluang Usaha Faktor sosial melibatkan hubungan antara bisnis dan masyarakat di sekitarnya. Aspek ini mencakup:
Kesejahteraan dan keselamatan karyawan
Keadilan sosial dan kesetaraan gender
Hubungan dengan komunitas lokal
Kepatuhan terhadap hak asasi manusia
Kontribusi terhadap pembangunan sosial
Usaha yang memperhatikan faktor sosial cenderung memiliki loyalitas pelanggan yang lebih tinggi, hubungan kerja yang harmonis, serta dukungan kuat dari masyarakat sekitar.
Kerangka Penilaian
Peluang Usaha Berkelanjutan Dalam mengevaluasi peluang usaha, pelaku bisnis dapat menggunakan kerangka seperti:
1.Analisis SWOT dengan tambahan dimensi lingkungan dan sosial
2.Triple Bottom Line (People, Planet, Profit)
3.ESG (Environmental, Social, Governance) Framework
4.Life Cycle Assessment (LCA)
Penggunaan kerangka ini memungkinkan analisis yang lebih menyeluruh dan mendalam terhadap potensi dan risiko dari suatu peluang usaha.
Contoh Penerapan
Industri Fesyen: Brand yang menerapkan bahan organik dan memperhatikan kesejahteraan buruh cenderung mendapatkan tempat di pasar global. Pertanian Organik: Peluang usaha di sektor pertanian organik semakin meningkat seiring kesadaran konsumen terhadap produk sehat dan ramah lingkungan. Energi Terbarukan: Investasi pada energi matahari, angin, atau biomassa membuka peluang usaha yang signifikan dengan dampak positif bagi lingkungan.
Kesimpulan dan Saran
Penilaian peluang usaha berkelanjutan harus mencakup faktor lingkungan dan sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari strategi bisnis. Pelaku usaha perlu mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Untuk itu, disarankan agar:
1.Setiap peluang usaha dianalisis menggunakan pendekatan ESG atau Triple Bottom Line.
2.Pelaku usaha melakukan pelatihan dan pengembangan kapasitas dalam aspek keberlanjutan.
3.Pemerintah dan lembaga pendidikan memberikan dukungan berupa kebijakan dan kurikulum kewirausahaan berkelanjutan.
Daftar Pustaka
Elkington, J. (1997). Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line of 21st Century Business. Capstone.
World Commission on Environment and Development. (1987). Our Common Future. Oxford University Press.
Porter, M.E., & Kramer, M.R. (2011). Creating Shared Value. Harvard Business Review.
GRI Standards. (2020). Global Reporting Initiative. https://www.globalreporting.org
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2023). Pedoman Umum Pengelolaan Usaha Berkelanjutan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar