April 22, 2025

Cara Mudah Menyusun Laporan Studi Kelayakan Bisnis

 Oleh : Rafly Yogtavia Ramadhan (AC35) (41823010056)

Abstrak

Studi kelayakan bisnis merupakan elemen penting dalam menentukan keberhasilan suatu usaha, baik skala kecil maupun besar. Artikel ini menyajikan panduan praktis dan sistematis dalam menyusun laporan studi kelayakan bisnis, dimulai dari pemahaman dasar hingga penerapan setiap aspeknya.

Dengan pendekatan yang mudah dipahami, artikel ini bertujuan membantu mahasiswa, pelaku usaha, maupun pihak lain yang berkepentingan dalam menyusun laporan yang komprehensif, akurat, dan informatif. Melalui struktur standar laporan yang mencakup aspek pasar, teknis, manajemen, hukum, dan keuangan, pembaca dapat memperoleh gambaran menyeluruh mengenai potensi dan risiko usaha yang akan dijalankan. Diharapkan artikel ini dapat menjadi rujukan praktis dalam pembuatan laporan studi kelayakan bisnis yang berkualitas.

Kata Kunci: studi kelayakan bisnis, laporan bisnis, analisis usaha, kelayakan finansial, laporan teknis

 


Pendahuluan

Dalam dunia bisnis yang penuh dinamika dan persaingan, penyusunan laporan studi kelayakan bisnis menjadi langkah awal yang krusial sebelum menjalankan suatu usaha. Laporan ini bertujuan untuk menilai apakah sebuah ide bisnis layak dilaksanakan dari berbagai aspek, seperti pasar, keuangan, hukum, teknis, dan operasional. Selain itu, studi kelayakan juga berfungsi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan dan menarik minat investor.

Namun, banyak pelaku usaha pemula maupun mahasiswa kewirausahaan yang masih merasa kesulitan dalam menyusun laporan ini secara sistematis. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mudah dan tepat dalam menyusun laporan studi kelayakan bisnis agar dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan mendalam.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis dalam menyusun laporan studi kelayakan bisnis berdasarkan struktur umum yang biasa digunakan, serta memberikan contoh dan tips yang relevan.

 

Permasalahan

Beberapa permasalahan umum yang sering dihadapi dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis antara lain: 

  • Tidak memahami struktur dan isi dari laporan secara menyeluruh.
  • Ketidakmampuan dalam melakukan analisis data pasar dan keuangan.
  • Kurangnya informasi atau data pendukung yang valid.
  • Kesulitan dalam menyusun laporan secara sistematis dan profesional.
  • Tidak adanya standar penulisan yang konsisten.

Permasalahan-permasalahan ini dapat mengakibatkan laporan yang disusun menjadi tidak kredibel dan kurang meyakinkan bagi pihak yang membacanya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk menyusun laporan yang baik dan berkualitas.

 

Pembahasan

 Apa Itu Studi Kelayakan Bisnis?

Bayangkan Anda ingin membuka sebuah kafe di kota Anda. Anda memiliki ide, semangat, dan bahkan sedikit modal. Tapi apakah bisnis tersebut benar-benar layak? Inilah peran dari studi kelayakan bisnis sebuah proses analisis mendalam untuk menilai apakah ide bisnis tersebut masuk akal secara ekonomi dan layak dijalankan dalam kenyataan.

Studi kelayakan mencakup berbagai aspek, mulai dari apakah ada pasar untuk produk atau layanan Anda, bagaimana sistem operasionalnya akan berjalan, hingga apakah bisnis tersebut akan menghasilkan keuntungan secara finansial.

Mengapa Laporan Ini Penting?

Laporan studi kelayakan bisnis bukan hanya dokumen biasa, tetapi merupakan fondasi dari keputusan penting. Dengan laporan ini, Anda bisa melihat potensi keberhasilan atau kegagalan bisnis sebelum benar-benar menghabiskan modal dan tenaga. Bagi calon investor atau bank, laporan ini menjadi dasar dalam menilai kelayakan pembiayaan.

Langkah-Langkah Menyusun Laporan Studi Kelayakan Bisnis ;

a. Ringkasan Eksekutif

Meskipun letaknya di awal, bagian ini biasanya ditulis terakhir. Di sini Anda merangkum semua isi laporan secara singkat—mulai dari ide bisnis, hasil analisis, sampai kesimpulan tentang kelayakannya. Anggap ini sebagai "trailer" dari laporan Anda.

b. Pendahuluan

Jelaskan latar belakang bisnis yang ingin dijalankan, visi misi, serta alasan mengapa studi kelayakan dilakukan. Tujuannya agar pembaca memahami konteks usaha Anda.

c. Analisis Pasar dan Pemasaran

  • Siapa target konsumen Anda? 
  • Seberapa besar pasar potensialnya?
  • Siapa saja kompetitornya?
  • Apa strategi pemasaran yang akan digunakan?

Gunakan data aktual seperti survei, wawancara, atau data statistik dari BPS dan media bisnis. Sertakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk memperkuat bagian ini.

 d. Aspek Teknis dan Operasional

Jelaskan bagaimana produk akan dibuat atau layanan diberikan. Uraikan lokasi usaha, desain proses produksi, kebutuhan alat dan teknologi, serta tenaga kerja yang dibutuhkan. Misalnya, jika Anda membuka laundry, jelaskan alur pelayanan mulai dari penerimaan pakaian, pencucian, hingga pengantaran kembali ke pelanggan. 

e. Aspek Manajemen dan Organisasi

Gambarkan struktur organisasi secara jelas, lengkap dengan peran dan tanggung jawab masing-masing. Uraikan latar belakang tim manajemen, serta sistem pengambilan keputusan dan kontrol internal.

f. Aspek Hukum

Jelaskan status hukum usaha, seperti bentuk badan usaha (CV, PT, koperasi), izin-izin yang harus dimiliki (SIUP, NPWP, NIB), serta regulasi atau peraturan yang harus dipatuhi. Perhatikan juga aspek perlindungan konsumen dan hak kekayaan intelektual bila ada. 

g. Aspek Keuangan

Ini adalah bagian yang paling “diperhitungkan” karena menyajikan hasil analisis finansial. Sertakan:

  • Estimasi modal awal
  • Proyeksi pendapatan dan pengeluaran
  • Laporan laba rugi dan neraca
  • Analisis Break Even Point (BEP)
  • Return on Investment (ROI) dan Payback Period
  • Gunakan spreadsheet atau software akuntansi untuk membantu menyusun bagian ini.

h. Analisis Risiko

Identifikasi risiko-risiko yang bisa muncul, baik internal (manajemen buruk, SDM kurang) maupun eksternal (perubahan kebijakan, pandemi). Lalu tawarkan solusi mitigasi—misalnya dengan asuransi, diversifikasi produk, atau sistem cadangan.

i. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil analisis semua aspek, simpulkan apakah usaha tersebut layak atau tidak. Jika layak, berikan saran lanjutan seperti strategi pengembangan atau waktu terbaik untuk memulai.

  • Tips agar Laporan Anda Lebih Menarik dan Profesional
  • Gunakan bahasa yang formal namun mudah dipahami.
  • Tambahkan grafik, tabel, dan diagram untuk memperjelas data.
  • Sertakan data dan referensi yang aktual dan terpercaya.
  • Gunakan sistem penomoran dan heading yang rapi agar mudah dibaca.
  • Jika perlu, libatkan konsultan bisnis untuk memvalidasi analisis Anda.

Format Laporan Studi Kelayakan yang Umum Digunakan

  1. Halaman Judul
  2. Kata Pengantar
  3. Daftar Isi
  4. Ringkasan Eksekutif
  5. Pendahuluan
  6. Analisis Aspek-Aspek (Pasar, Teknis, Manajemen, Hukum, Keuangan)
  7. Analisis Risiko
  8. Kesimpulan dan Saran
  9. Daftar Pustaka
  10. Lampiran (jika ada)


Kesimpulan dan Saran

Menyusun laporan studi kelayakan bisnis memang membutuhkan ketelitian dan riset yang mendalam, tetapi tidaklah serumit yang dibayangkan. Dengan memahami struktur laporan dan mengisinya berdasarkan data yang akurat dan analisis yang relevan, Anda bisa membuat laporan yang meyakinkan dan profesional.

Saran kami, mulailah dari ide yang sederhana namun memiliki nilai jual yang jelas. Lakukan riset pasar kecil-kecilan untuk mengumpulkan data. Jangan ragu untuk belajar dari laporan-laporan sebelumnya atau berdiskusi dengan mentor bisnis. Semakin banyak Anda berlatih, semakin mudah Anda menyusun laporan yang solid dan bisa menjadi dasar dalam meraih kesuksesan usaha Anda.

 

Daftar Pustaka

 

Kasmir. (2015). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenadamedia Group.

Umar, Husein. (2007). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Machfoedz, Mahmud. (2005). Perencanaan dan Analisis Bisnis. Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang. (2011). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

 


 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar