November 04, 2024

Lean Canvas vs Pitch Deck: Mana yang Lebih Efektif untuk Menarik Investor?

 Oleh :

Anggun Lintang Cahyani (44223010077), Fakultas Ilmu Komunikasi,

Program Studi Ilmu Komunikasi,

Universitas Mercu Buana.


Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk membandingkan dua alat yang sering digunakan dalam dunia startup untuk menarik investor, yaitu Lean Canvas dan Pitch Deck. Keduanya memiliki peran yang berbeda dalam proses pengembangan bisnis dan penggalangan dana. Lean Canvas lebih fokus pada validasi ide dan perumusan model bisnis, sedangkan Pitch Deck dirancang untuk menyampaikan visi bisnis secara jelas dan persuasif kepada calon investor. Artikel ini akan membahas kelebihan dan kekurangan masing-masing alat, serta memberikan rekomendasi kapan sebaiknya menggunakan Lean Canvas dan kapan harus menggunakan Pitch Deck. Selain itu, artikel ini juga akan memberikan tips-tips praktis untuk membuat Pitch Deck yang efektif.

Kata kunci: Lean Canvas, Pitch Deck, investor, startup, penggalangan dana, model bisnis, presentasi, validasi pasar.

Pendahuluan

Dalam lanskap bisnis yang kompetitif, startup membutuhkan pendanaan yang cukup untuk tumbuh dan berkembang. Untuk menarik minat investor, para pengusaha seringkali menggunakan berbagai alat, salah satunya adalah presentasi bisnis. Dua alat yang paling populer adalah Lean Canvas dan Pitch Deck. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menyampaikan ide bisnis, namun keduanya memiliki pendekatan yang berbeda.

Proses penggalangan dana bagi startup sering kali menjadi salah satu fase paling krusial dalam perjalanan mereka. Dalam upaya menarik perhatian investor, pemilihan alat yang tepat untuk menyampaikan ide bisnis menjadi sangat penting. Lean Canvas dan Pitch Deck merupakan dua alat yang banyak digunakan, tetapi masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda. Lean Canvas menawarkan cara cepat untuk merumuskan ide bisnis dalam format yang ringkas, sedangkan Pitch Deck memberikan kesempatan untuk menyampaikan narasi yang menarik tentang bisnis. Kedua alat ini tidak hanya membantu dalam merumuskan ide, tetapi juga dalam membangun kepercayaan dengan calon investor.

Permasalahan

Dalam menghadapi kebutuhan untuk menarik investor, banyak pendiri startup merasa bingung dalam memilih alat yang tepat. Beberapa permasalahan yang sering muncul adalah:

  1. Keterbatasan Format: Lean Canvas, meskipun ringkas, mungkin tidak cukup mendetail untuk memberikan gambaran menyeluruh kepada investor. Sebaliknya, Pitch Deck bisa menjadi terlalu panjang dan berpotensi membingungkan jika tidak dirancang dengan baik.
  2. Fokus Audiens: Setiap investor memiliki preferensi berbeda dalam memahami informasi. Beberapa mungkin lebih menyukai analisis yang disajikan dalam Lean Canvas, sementara yang lain lebih terinspirasi oleh narasi dalam Pitch Deck.
  3. Tahap Pengembangan Bisnis: Pada tahap awal, pengusaha mungkin lebih memerlukan struktur dari Lean Canvas, namun saat mereka siap untuk presentasi formal, Pitch Deck mungkin menjadi alat yang lebih efektif.
  4. Kesulitan dalam Penggunaan: Bagi pendiri baru, memahami cara mengisi Lean Canvas atau menyusun Pitch Deck yang efektif bisa menjadi tantangan tersendiri. Ketidakpastian ini dapat mengarah pada pilihan alat yang kurang optimal.

Dengan permasalahan-permasalahan ini, penting untuk mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan masing-masing alat serta mempertimbangkan konteks spesifik dari bisnis yang sedang dijalankan.


Pembahasan

1. Memahami Lean Canvas

Lean Canvas adalah alat yang dirancang untuk membantu pengusaha menyusun dan mengembangkan model bisnis mereka. Alat ini terdiri dari sembilan blok yang mencakup elemen-elemen penting dalam sebuah bisnis:

  • Masalah: Menyebutkan masalah yang ingin dipecahkan oleh produk atau layanan.
  • Segmen Pelanggan: Mengidentifikasi siapa pelanggan target dan karakteristik mereka.
  • Usulan Nilai: Menjelaskan nilai unik yang ditawarkan kepada pelanggan.
  • Solusi: Menyampaikan bagaimana produk atau layanan akan memecahkan masalah tersebut.
  • Saluran: Menunjukkan saluran distribusi dan pemasaran yang akan digunakan.
  • Pendapatan: Mengidentifikasi sumber pendapatan yang diharapkan.
  • Biaya Struktur: Menyebutkan biaya yang akan dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.
  • Metrik Kunci: Menentukan indikator kinerja utama untuk mengukur kesuksesan.
  • Keunggulan yang Tidak Dapat Ditiru: Menjelaskan apa yang membuat bisnis sulit ditiru oleh pesaing.

Lean Canvas sangat berguna dalam tahap awal pengembangan ide, memberikan kerangka kerja yang jelas dan mudah dipahami. Ini memungkinkan tim untuk berfokus pada elemen-elemen kunci dari bisnis dan dengan cepat merespons umpan balik.

2. Memahami Pitch Deck

Pitch Deck adalah presentasi visual yang biasanya terdiri dari 10-20 slide yang digunakan untuk menjelaskan ide bisnis kepada investor. Ini adalah alat yang lebih naratif dan bertujuan untuk menarik perhatian audiens dengan cara yang menarik. 

Elemen-elemen penting dalam Pitch Deck biasanya mencakup:

  • Slide Pembuka: Memperkenalkan nama perusahaan dan tagline yang menarik.
  • Masalah: Menjelaskan masalah yang ada di pasar yang perlu dipecahkan.
  • Solusi: Menggambarkan produk atau layanan yang ditawarkan dan bagaimana solusi tersebut bekerja.
  • Model Bisnis: Menjelaskan bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang.
  • Pasar: Menyajikan analisis ukuran pasar dan segmen pelanggan.
  • Strategi Pemasaran: Menjelaskan rencana untuk menjangkau dan menarik pelanggan.
  • Tim: Memperkenalkan anggota tim dan pengalaman relevan mereka.
  • Keuangan: Menyajikan proyeksi keuangan dan kebutuhan pendanaan.
  • Penutup: Mengajak investor untuk mengambil tindakan, seperti menginvestasikan dana.

Pitch Deck memberikan kesempatan untuk menyampaikan cerita yang kuat dan menggugah emosi. Ini adalah alat yang efektif untuk membangun koneksi dengan investor dan memberikan gambaran menyeluruh tentang visi dan potensi bisnis.

3. Perbandingan Lean Canvas dan Pitch Deck

a. Format dan Penyampaian

Salah satu perbedaan paling mencolok antara Lean Canvas dan Pitch Deck adalah format dan cara penyampaian. Lean Canvas menawarkan ringkasan yang cepat dan jelas tentang model bisnis dalam satu halaman. Sementara itu, Pitch Deck memungkinkan penyampaian yang lebih mendalam dan menarik, meskipun bisa lebih panjang dan rumit.

b. Detail vs. Ringkas

Lean Canvas memaksa pengusaha untuk merangkum ide mereka ke dalam sembilan elemen penting, membantu fokus pada inti bisnis. Namun, format yang ringkas ini dapat mengabaikan detail penting yang mungkin dibutuhkan investor. Di sisi lain, Pitch Deck memungkinkan penyampaian informasi yang lebih komprehensif, tetapi harus dikelola dengan baik agar tidak berlebihan.

c. Fleksibilitas

Lean Canvas sangat fleksibel dan mudah diubah sesuai dengan perkembangan model bisnis. Ini memungkinkan pengusaha untuk cepat beradaptasi dengan umpan balik. Namun, Pitch Deck, meskipun dapat diubah, sering memerlukan lebih banyak waktu dan usaha untuk memperbarui presentasi yang telah disiapkan.

d. Fokus pada Audiens

Lean Canvas lebih banyak digunakan untuk analisis internal dan pengembangan ide, sementara Pitch Deck dirancang khusus untuk menarik perhatian investor. Fokus Pitch Deck adalah untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran investor, membuatnya lebih efektif dalam konteks presentasi.

4. Mana yang Lebih Efektif untuk Menarik Investor?

Untuk menentukan alat mana yang lebih efektif, kita perlu mempertimbangkan beberapa faktor:

a. Jenis Investor

Tipe investor yang Anda hadapi bisa menentukan alat mana yang lebih efektif. Investor yang lebih analitis atau teknis mungkin lebih menyukai Lean Canvas karena memberikan gambaran yang jelas dan terstruktur tentang model bisnis. Di sisi lain, investor yang lebih fokus pada visi dan cerita di balik bisnis mungkin lebih terinspirasi oleh Pitch Deck.

b. Tahap Bisnis

Pada tahap awal, ketika pengusaha masih mencari model bisnis yang tepat, Lean Canvas bisa sangat berguna. Ini membantu mengidentifikasi elemen-elemen kunci yang perlu diperhatikan. Namun, saat pengusaha siap untuk presentasi formal kepada investor, Pitch Deck menjadi alat yang lebih tepat untuk menunjukkan kemajuan dan potensi bisnis.

c. Tujuan Presentasi

Jika tujuan Anda adalah mendapatkan umpan balik dari mentor atau rekan, Lean Canvas adalah pilihan yang baik. Ini memberikan kerangka kerja untuk diskusi yang produktif. Namun, jika tujuan Anda adalah mengumpulkan dana, Pitch Deck adalah alat yang lebih sesuai karena dirancang untuk memengaruhi keputusan investasi.

Kesimpulan

Baik Lean Canvas maupun Pitch Deck memiliki peran penting dalam proses penggalangan dana bagi startup. Lean Canvas memberikan alat yang berguna untuk merumuskan dan menyempurnakan ide bisnis, sementara Pitch Deck berfungsi sebagai alat komunikasi yang lebih naratif dan visual untuk menarik perhatian investor.

Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan efektivitasnya sangat bergantung pada konteks penggunaannya. Oleh karena itu, disarankan bagi pengusaha untuk menggunakan keduanya secara bersamaan. Mulailah dengan Lean Canvas untuk mengembangkan ide dan model bisnis Anda, lalu gunakan informasi tersebut untuk membuat Pitch Deck yang menarik dan informatif. Dengan kombinasi ini, pengusaha dapat meningkatkan peluang mereka untuk menarik perhatian investor dan mendapatkan pendanaan yang diperlukan.

Saran

  1. Penggunaan Kedua Alat: Gunakan Lean Canvas untuk merumuskan ide dan strategi, dan gunakan Pitch Deck untuk presentasi kepada investor.
  2. Uji Coba dan Umpan Balik: Sebelum melakukan presentasi, lakukan uji coba dengan mentor atau rekan untuk mendapatkan umpan balik tentang keduanya.
  3. Penyesuaian Berdasarkan Audiens: Sesuaikan alat yang digunakan berdasarkan jenis investor dan tahap bisnis Anda.
  4. Pelatihan dan Persiapan: Investasikan waktu dalam pelatihan untuk memahami cara terbaik menggunakan

Daftar Pustaka

AZALIARAHMA, S. A. (2022). Pengembangan Bisnis Hivet! Berbasis Android Dengan Pendekatan Metode Lean Startup.

Ismail, A., & Pranadani, A. (2023). Siap Menjadi Founder? Persiapan, Rencana, dan Realitas Berbisnis Startup di Indonesia. Asadel Publisher.

Luik, J. (2022). Startup Accelerator dan Industri Media: Fungsi, Struktur, dan Representasi. Gramedia Pustaka Utama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.