Oktober 10, 2024

PENERAPAN EMPATI DALAM MERANCANG PRODUK BERBASIS PELANGGAN

             Muhammad Fahrul Prasetio (41123010075)

          Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil.

                                                 Universitas Mercu Buana



 ABSTRAK

Penerapan empati dalam merancang produk berbasis pelanggan merupakan pendekatan penting untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan tantangan pengguna. Desain yang berempati memungkinkan desainer untuk menciptakan solusi yang relevan dan memberikan nilai lebih bagi pengguna, baik secara fungsional maupun emosional. Penelitian ini membahas langkah-langkah utama dalam penerapan empati, seperti riset pengguna, pembuatan persona, pemetaan perjalanan pelanggan (journey mapping), pembuatan prototipe, dan iterasi berdasarkan umpan balik.

kata kunci : empati, desain berbasis pelanggan, human-centered design, inovasi, prototyping.

PENDAHULUAN

Dalam era persaingan global yang semakin ketat, produk tidak hanya dituntut untuk berfungsi dengan baik, tetapi juga harus mampu menjawab kebutuhan emosional dan fungsional pengguna. Salah satu pendekatan yang sangat penting dalam merancang produk berbasis pelanggan adalah penerapan empati. Empati, dalam konteks desain produk, adalah kemampuan untuk memahami perasaan, kebutuhan, dan tantangan pengguna sehingga produk yang dirancang dapat memberikan solusi yang relevan dan efektif.

PERMASALAHAN

1.    Kesulitan dalam Memahami Pengguna Secara Mendalam

2.       Perbedaan Perspektif Antara Desainer dan Pengguna

3.       Waktu dan Sumber Daya yang Terbatas

PEMBAHASAN

Empati memungkinkan desainer untuk melihat dunia dari perspektif pengguna, memahami tantangan dan kebutuhan mereka. Ini membantu menciptakan solusi yang bukan hanya fungsional, tetapi juga memberikan pengalaman yang memuaskan secara emosional. Dengan memahami pengguna pada tingkat yang lebih personal, desainer dapat merancang produk yang lebih relevan dan meningkatkan kepuasan pengguna.

KESIMPULAN

Penerapan empati dalam merancang produk berbasis pelanggan adalah kunci untuk menciptakan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fungsional, tetapi juga dapat memberikan pengalaman yang mendalam dan relevan bagi pengguna. Dengan memahami pengguna secara mendalam melalui riset, persona, dan journey mapping, serta melakukan iterasi berdasarkan umpan balik, desainer dapat menghasilkan produk yang lebih berhasil dan memiliki dampak positif di pasar.

DAFTAR PUSTAKA

1.       Norman, D. (2013). The Design of Everyday Things. Basic Books.

2.       Brown, T. (2009). Change by Design: How Design Thinking Transforms Organizations and                  Inspires Innovation. HarperBusiness.

3.       IDEO. (2015). The Field Guide to Human-Centered Design. IDEO.org.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar