MOTIF
BATIK LEBAK DALAM PUSARAN INDUSTRI KREATIF
Oleh
Annisa
suci kurniawati
(S08-ANNISA)
(41619110008)
ABSTRAK
Motif Batik lebak dalam Pusaran Industri Kreatif. Batik Lebak merupakan batik yang berkembang di pulau Jawa khususnya di sekitar Banten dan mengalami perubahan visual dari simbol-simbol klasik menjadi kontemporer. Di Indonesia, bisnis tradisional seperti batik sering dipromosikan sebagai industri kreatif. Bisnis tradisional dan kreatif memiliki karakteristik yang berbeda dan hasil berpotensi berbeda. Dalam hal ini, masingmasing membutuhkan strategi kebijakan berbeda. Kebijakan desentralisasi pemerintah pusat menyebabkan penyeragaman dari produk yang dihasilkan dari kebijakan ekonomi kreatif di Indonesia.
Kata
kunci: batik lebak, indusri kreatif
PENDAHULUAN
Batik adalah motif atau gambar yang di
tuangkan pada kain yang di proses secara khusus dengan teknik tertentu sehingga
menghasilkan gambar dan motif yang menarik. Hampir setiap provinsi di indonesia
mempunyai kain ciri khas mereka. Biasanya kain yang bermotifkan sejarah yang
bisa di buat untuk kerajinan hingga pakaiaan. Batik misalnya, kain batik adalah
kain yang sangat populer, paling banyak olahan baju. Dari mulai baju sekolah,
harian, guru, PNS, hingga pejabat-pejabat tinggi pun pasti punya kain batik.
Wah sangat populer sekali ya kain batik di Indonesia.
Kerajinan batik ini di Indonesia telah
dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan
berikutnya.Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat Indonesia dan
khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad 18 atau awal abad 19.Batik yang dihasilkan
ialah batik tulis sampai awal abad 20 dan batik cap dikenal baru setelah usai
Perang Dunia I atau sekitar 1920.Kini batik sudah menjadi bagian pakaian
tradisional Indonesia.Batik juga termasuk jenis kerajinan yang memiliki nilai
seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa)
sejak lama.Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan
mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan
membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi kaum perempuan. Semenjak
Industrialisasi dan globalisasi, yang
memperkenalkan teknik otomatisasi, batik jenis baru muncul, dikenal sebagai
“Batik Cap dan Batik Cetak”, yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam
bidang ini. Pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki
garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di
beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Sementara batik tradisional Yang diproduksi dengan teknik tulisan tangan
menggunakan canting dan malam disebut batik tulis.Tradisi membatik pada mulanya
merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat
dikenal berasal dari batik keluarga tertentu.Beberapa motif batik dapat
menunjukkan status seseorang.Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik
tradisonal hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Batik dikenal sebagai seni mendekorasi
kain atau biasa disebut membatik. Namun masih sering dipertanyakan apakah batik
benar-benar berasal dari Jawa. Dalam catatan Wessing (1986: 44), perdebatan
tentang asal muasal batik menyebutkan beberapa perdebatan dalam literatur
apakah batik diimpor ke Jawa dari India atau apakah itu sebuah penemuan Jawa
asli. Namun ada kemungkinan ada pengaruh India di batik Jawa, dan secara
historis mencatat adanya pengaruh karena perdagangan dalam industri tekstil
antara Jawa dan India. Setelah perdagangan ini terganggu, karena pengaruh
Eropa, batik Jawa berkembang sebagai seni di dalam lingkungan Keraton
Jogyakarta dan Surakarta. Selain itu, batik dipandang sebagai kreasi yang
memiliki simbol-simbol kompleks dan berfungsi sebagai wujud visual dari
kepercayaan, etika, dan tatanan sosial masyarakat Jawa. Batik adalah kreasi
tekstil yang menjadi salah satu ungkapan agung kebudayaan Jawa. Elliot (dalam
Asikin, 2008: 31) menyitir pendapat KRHT Hardjonagoro, pemerhati budaya keraton
yang mengatakan “Batik merupakan sarana meditasi, suatu proses yang melahirkan
sublimasi tertinggi dalam diri manusia. Batik sebagai sesuatu yang benar-benar
disadari semua pembuat batik dari para ratu hingga orang kebanyakan. Maka
hampir-hampir tak bisa dinalar bahwa pada masa-masa itu ternyata batik punya
daya jual komersial. Orang membuat batik untuk keluarga mereka dan untuk tujuan
upacara, untuk berserah diri pada Tuhan yang Mahakuasa, juga untuk semua upaya
manusia mengenal Tuhannya dan mendekatkan diri pada-Nya.” Dalam perkembangannya
batik tumbuh pesat di Indonesia. Saat ini bisnis tradisional seperti batik
sering dipromosikan sebagai industri kreatif. Namun, seperti bisnis tradisional
dan kreatif memiliki karakteristik yang berbeda dan hasil berpotensi berbeda,
kita harus memperlakukan dua jenis usaha berbeda. Dalam hal ini, masing-masing membutuhkan
strategi kebijakan berbeda. Kebijakan desentralisasi pemerintah pusat
menyebabkan penyeragaman dari produk yang dihasilkan dari kebijakan ekonomi
kreatif di Indonesia. Pada tahun 2009 batik Indonesia secara resmi diakui
UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda
Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of
Humanity). Sejak itu banyak daerah di Indonesia yang menerapkan kebijakan
desentralisasi ekonomi kreatif dengan mengembangkan batik. Dalam era industri
kreatif saat ini, salah satu batik yang berkembang sangat menonjol adalah batik
lebak
PEMBAHASAN
1. Batik Motif Seren Taun
https://lebakkab.go.id
Batik motif ini merupakan batik khas Kota Rangkasbitung, Ibu Kota Kabupaten
Lebak. Batik motif ini menggambarkan adanya budaya perayaan Seren Taun yang
dilakukan setiap tahun. Tak hanya itu, di dalam batik motif ini juga terdapat
bentuk Leuit Kaolotan dan ikat padi.
Perayaan Seren Taun sendiri merupakan budaya adat Kasepuhan Lebak Selatan
dan Baduy. Perayaan ini menggambarkan kegiatan ritual yang merupakan ucapan
syukur atas hasil bumi yang telah didapatkan atas kuasa Allah.
Jadi, motif batik ini memiliki filosofi melambangkan rasa syukur atas
anugerah kenikmatan dari Yang Maha Kuasa.
2. Batik Motif Sawarna
https://lebakkab.go.id
Mendengar namanya saja, tentu sudah dapat ditebak unsur yang ada di dalam
batik motif ini. Di dalamnya terdapat unsur Pantai Tanjung Selayar, pohon
kelapa, dan sampan khas masyarakat pesisir laut di Lebak.
Batik Motif Sawarna ini memiliki filosofi menggambarkan keindahan alam di
wilayah Lebak.
3. Batik Motif Gula
Sakojor
https://lebakkab.go.id
Gula aren merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Lebak. Itulah
mengapa diciptakan motif batik Gula Sakojor ini.
Dalam motif batik ini, menggambarkan budaya pengolahan serta pengemasan
gula aren yang masih mempertahankan metode tradisional, dimana gula aren akan
diikat dengan pembungkus daun salak dan tali bambu yang digabungkan menjadi
satu ikatan (kojor) yang terdiri dari lima hulu (bungkus).
Filosofinya, motif batik ini melambangkan sifat gotong royong dalam ikatan
kekeluargaan.
4. Batik Motif Pare
Sapocong
https://lebakkab.go.id
Di dalam motif batik ini, terdapat unsur Leuit Kaolotan, pola geometris,
dan ikat padi. Pare Sapocong sendiri merupakan teknik mengikat padi yang
dikumpulkan dari enam genggam padi diikat menjadi satu. Tradisi ini masih
dipertahankan di Kasepuhan Lebak Selatan dan Baduy, tujuannya untuk mempermudah
pengeringan, pengangkutan, dan penyimpanan padi.
Filosofinya, motif batik ini melambangkan sumber kemakmuran hidup dengan
ikatan persaudaraan dan kerendahan hati.
5. Batik Motif
Kahuripan Baduy
https://lebakkab.go.id
Kahirupan Baduy adalah aktivitas keseharian masyarakat suku baduy. Ornamen
utama batik ini terdiri dari : rumah panggung sebagai tempat tinggal suku
baduy, dengan mata pencaharian utamanya berladang (huma) yang dilambangkan
dengan adanya ornamen lantaian (tempat jemuran padi), dan leuit (tempat
penyimpanan padi) serta aktivitasnya.
Pada motif batik ini, melambangkan kehidupan yang bersahaja dengan alam dan
kental dengan budaya.
6. Batik Motif Leuit
Sajimat
https://lebakkab.go.id
Batik motif Leuit Sajimat memiliki unsur Leuit Baduy, angklung buhun, bedug
kojor, dan rumah Baduy.
Motif batik ini memiliki filosofi yang melambangkan lumbung kemakmuran
hidup dengan ketahanan pangan yang cukup.
7. Batik Motif
Rangkasbitung
https://lebakkab.go.id
Motif ini merupakan gambaran sumber daya alam yang melimpah yang dimiliki
kabupaten lebak. Ornamen gabungan seluruh sumber kekayaan alam yang dimiliki,
pada bagian tengahnya ikatan gula, mayang aren, dan bambu, dan juga dihiasi
dengan batu kalimaya.
Filosofinya, melambangkan ketertiban, keteraturan, dan keharmonisan.
8. Batik Motif Caruluk
Saruntuy
https://lebakkab.go.id
Di dalam motif batik ini, terdapat unsur pohon aren, bambu, dan batu
kalimaya.
Filosofinya, motif batik ini melambangkan kehidupan yang penuh kebersamaan
meskipun berbeda-beda suku, budaya dan agama, namun tetap saling memberikan
manfaat bagi sesama.
9. Batik Motif Lebak
Bertauhid
https://lebakkab.go.id
Selain kebudayaan, Kabupaten Lebak juga identik dengan budaya religiusnya.
Bertauhid juga merupakan moto Kabupaten Lebak yang berarti bersih, taqwa, hijau
dan damai.
Motif batik ini terdiri dari unsur-unsur budaya dalam islam seperti bedug,
surau masjid, tenun Baduy, dan batik kembang. Surau dan bedug masih tetap
dipertahankan dan masih dapat ditemui di lingkungan masyarakat, sebagai sarana
siar islam, kegiatan social (musyawarah), dan pendidikan agama. Sedangkan bedug
digunakan sebagai pengingat kita sebagai umat islam juga sebagai media social.
Filosofinya, motif batik ini melambangkan citra kehidupan yang religious
dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
10. Batik Motif
Angklung Buhun
https://lebakkab.go.id
Batik motif ini terdiri dari unsur angklung buhun, leuit Baduy, bedug
lojor, dan rumah Baduy. Angklung buhun dan dogdoglojor adalah kesenian
tradisional pada masyarakat suku baduy maupun dikesepuhan lebak selatan.
Filosofinya, melambangkan kedinamisan dan kegembiraan.
11. Batik Motif
Kalimaya
https://lebakkab.go.id
Kalimaya merupakan sumber daya alam Kabupaten Lebak yang banyak ditemui di
Kecamatan Maja, Curugbitung, Sarija, dan cimarga sebagai bahan baku cincin.
Batu kalimaya adalah icon Kabupaten Lebak yang diproses mulai dari menambang
batu, diproses gurinda dan penggosokan. Ornamen utama dari motif ini yaitu batu
kalimaya, pada sisi-sisinya ditambah motif angklung, dan motif tenun baduy.
Filosofinya, melambangkan kehidupan yang kuat dengan harmonisasi warna
kebajikan.
12. Batik Motif Lebak
Sadulur
https://lebakkab.go.id
Motif batik lebak sadulur dilambangkan oleh dua jenis leuit (lumbung padi)
yang berada dikesepuhan lebak selatan dan jenis leuit suku baduy. Dari dua
jenis leuit yang berbeda tapi mempunyai fungsi dan manfaat sama yaitu sebagai
tempat penyimpanan padi. Ornamen batik sadulur terdiri dari dua buah leuit
(lumbung padi), leuit kesepuhan lebak selatan, dan leuit suku baduy dengan
ornament tambahan motif tenun baduy dan angklung.
Filosofinya, melambangkan kekeluargaan, kesejahteraan, dan
kebersamaan.
SUMBER
REFERENSI
https://www.ayoksinau.com/pengertian-batik/
file:///C:/Users/Aspire%20ES%2014/Downloads/5884-17043-1-SM.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar