Rohmah Fitriani (@S14-ROHMAH)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kewirausahaan kita mengenal banyak sekali istilah-istilah kewirausahaan yang dapat dipelajari. Seiring berkembangnya zaman dan majunya teknologi, saat ini kita telah memasuki industri 4.0 dimana semua kegiatan bisnis telah menggunakan teknologi, dengan menggunakan teknologi mereka dapat mengumpulkan banyak data dari pelanggan mereka.
Dengan berkembangnya teknologi, banyak ide-ide kreatif yang dapat dituangkan dengan cara memberikan inovasi serta menggabungkan antara ide bisnis kreatif dengan kecanggihan teknologi yang telah kita rasakan sekarang. Hal ini bertujuan agar usaha yang dijalankan bergerak dan memiliki flow yang lebih efisien dan dapat menghemat lebih banyak hal seperti modal dan juga sumber daya yang dibutuhkan akan jauh berkurang daripada sebelumnya.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa Perbedaan Entrepreneurship, Teknopreneurship dan Sosiopreneurship?
b. Manfaat Pengembangan Teknopreneurship dan Sosiopreneurship?
c. Mengembangkan Ide Teknopreneurship, Sosiopreneurship, Industri Kreatif, Implementasi Start Up dan E-Commerce pada Usaha Modern
1.3 Tujuan
a. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Entrepreneurship, Teknopreneurship dan Sosiopreneurship
b. Mengetahui manfaat Pengembangan Teknopreneurship dan Sosiopreneurship
c. Dapat mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide pada usaha modern yang diciptakan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Entrepreneurship
Wirausahawan didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk mendirikan, mengelola, dan berhasil dalam suatu usaha rintisan beserta risiko yang menjadi haknya, untuk memperoleh keuntungan. Contoh terbaik dari kewirausahaan adalah memulai usaha bisnis baru. Pengusaha sering dikenal sebagai sumber ide atau inovator baru, dan membawa ide-ide baru di pasar dengan mengganti yang lama dengan penemuan baru.
Ini dapat diklasifikasikan ke dalam bisnis kecil atau bisnis rumahan hingga perusahaan multinasional. Dalam ilmu ekonomi, keuntungan yang diperoleh seorang pengusaha adalah dengan kombinasi tanah, sumber daya alam, tenaga kerja dan modal.
2.2 Teknopreneurship
Technopreneur adalah entrepreneurship dalam bidang teknologi di mana keahlian yang dibutuhkan tak lagi hanya wirausaha, tetapi juga pengetahuan akan teknologi mutakhir. Istilah ini bisa dibilang baru dan kian populer bersama dengan berkembangnya teknologi. Saat ini, istilah technopreneur dikenal bagi seorang pengusaha startup atau bisnis rintisan yang memanfaatkan teknologi sebagai basis bisnisnya.
Menurut Entrepreneur, teknologi yang sedang sangat diminati dan terus diteliti adalah kecerdasan buatan, augmented reality, blockchain, the internet of things, 3D printing, big data, cloud computing, dan masih banyak lagi.
2.3 Manfaat Technopreneurship
a. Menciptakan lapangan kerja
Bisnis startup yang semakin banyak bermunculan merupakan hasil dari technopreneurship. Startup-startup ini tentu menciptakan lapangan kerja baru karena kebutuhannya akan sumber daya manusia untuk mengoperasikan bisnis. Oleh karena itu, technopreneurship memiliki dampak besar dalam mengurangi jumlah pengangguran dan menyelesaikan masalah kesulitan menemukan lapangan kerja.
b. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya lokal
Startup berbasis teknologi dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar kita. Contohnya, berbagai startup ojek dan taksi online yang menyelesaikan masalah kesulitan menemukan kendaraan umum. Dengan teknologi mereka, kini sangat mudah untuk memanggil kendaraan umum untuk transportasi sehari-hari. Startup tersebut pun tidak diragukan lagi telah menyerap banyak sumber daya manusia yang tergabung sebagai mitra dan memberikan mereka kesempatan akan kualitas hidup yang lebih baik.
c. Diversifikasi dan desentralisasi bisnis
Pemanfaatan teknologi mutakhir sebagai basis bisnis yang diciptakan seorang technopreneur mampu memberikan kesempatan bagi orang-orang tanpa peduli jarak.
d. Perkembangan teknologi
Technopreneurship adalah salah satu pendorong perkembangan teknologi serta inovasi. Perusahaan-perusahaan yang diciptakan oleh technopreneur visioner terus menerus berusaha mengembangkan teknologi agar menjadi lebih efisien dan bermanfaat setiap harinya.
e. Peningkatan ekonomi
Dengan terbukanya lapangan baru, tentu saja technopreneurship dan bisnis berbasis teknologi adalah salah satu penyokong ekonomi negara. Perkembangannya yang cepat mengundang banyak investor yang memberikan suntikan dana sebagai bentuk dukungan bisnis masa kini yang bermanfaat.
f. Mendorong kewirausahaan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, technopreneurship adalah aplikasi entrepreneurship yang menitikberatkan penggunaan teknologi. Oleh karena itu, dengan terus berkembangnya technopreneurship, orang-orang akan semakin tergerak untuk juga berusaha memulai bisnisnya sendiri.
2.4 Sosiopreneurship
Sociopreneurship menggabungkan konsep bisnis dengan isu sosial. Dikutip dari Investopedia, sociopreneur adalah seseorang yang berusaha menggunakan berbagai cara bisnis untuk mengatasi masalah bersama. Seorang sociopreneur harus berani mengambil risiko dan berusaha keras untuk memberikan dampak positif melalui berbagai inisiatif yang dilakukannya.
Jika bisnis pada umumnya berusaha mengejar profit setinggi-tingginya. Namun, berbeda dengan sociopreneurship. Sociopreneurship memiliki jauh lebih menekankan pada unsur isu sosial daripada keuntungan semata.Namun, bukan berarti sociopreneurship mengabaikan keuntungan, ya.Sociopreneurship tetap menghasilkan profit. Namun, profit tersebut lebih banyak dimanfaatkan untuk membuat sebuah aksi positif daripada keuntungan pribadi.
Hubspot menulis, ukuran kesuksesan sebuah sociopreneurship adalah ketika bisnis tersebut mampu memberikan dampak positif yang berarti bagi dunia.Ada berbagai bidang sociopreneurship yang banyak dipilih saat ini. Mulai dari pendidikan, industri kreatif, ekonomi, kesehatan, kemanusiaan, hingga penyediaan akses di daerah terpencil. Dikutip CNN Indonesia, ada tiga bidang yang paling diminati oleh para sociopreneur lokal. Tiga bidang tersebut adalah industri kreatif (22 persen), agrikultur dan perikanan (16 persen), dan pendidikan (15 persen).
2.5 4 Jenis Wirausaha
a. Usaha Kecil
Bisnis ini adalah penata rambut, toko kelontong, agen perjalanan, konsultan, tukang kayu, tukang ledeng, tukang listrik, dll. Orang-orang ini menjalankan atau memiliki bisnis mereka sendiri dan mempekerjakan anggota keluarga atau karyawan lokal. Bagi mereka, keuntungan itu bisa untuk menghidupi keluarga dan tidak menghasilkan 100 juta bisnis atau mengambil alih industri. Mereka mendanai bisnis mereka dengan mengambil pinjaman usaha kecil atau pinjaman dari teman dan keluarga.
b. Startup yang Dapat Diukur
Pengusaha pemula ini memulai bisnis dengan mengetahui bahwa visi mereka dapat mengubah dunia. Mereka menarik investor yang berpikir dan mendorong orang yang berpikir di luar kotak. Penelitian ini berfokus pada model bisnis dan eksperimental yang dapat diskalakan, jadi, mereka mempekerjakan karyawan terbaik dan terpintar. Mereka membutuhkan lebih banyak modal ventura untuk mendorong dan mendukung proyek atau bisnis mereka.
c. Perusahaan Besar
Perusahaan-perusahaan besar ini telah mendefinisikan siklus hidup. Sebagian besar perusahaan ini tumbuh dan bertahan dengan menawarkan produk baru dan inovatif yang berkisar pada produk utama mereka. Perubahan teknologi, preferensi pelanggan, persaingan baru, dll., membangun tekanan bagi perusahaan besar untuk menciptakan produk yang inovatif dan menjualnya kepada pelanggan baru di pasar baru. Untuk mengatasi perubahan teknologi yang cepat, organisasi yang ada membeli perusahaan inovasi atau mencoba membangun produk secara internal.
d. Sosial
Jenis kewirausahaan ini berfokus pada menghasilkan produk dan layanan yang menyelesaikan kebutuhan dan masalah sosial. Satu-satunya motto dan tujuan mereka adalah bekerja untuk masyarakat dan tidak menghasilkan keuntungan.
2.6 Ciri-ciri Pengusaha
a. Kemampuan untuk mengambil risiko
Memulai usaha baru melibatkan sejumlah besar risiko kegagalan. Oleh karena itu, seorang wirausahawan harus berani dan mampu mengevaluasi dan mengambil risiko, yang merupakan bagian penting dari menjadi seorang wirausaha.
b. Inovasi
Ini harus sangat inovatif untuk menghasilkan ide-ide baru, memulai sebuah perusahaan dan mendapatkan keuntungan dari itu. Perubahan dapat berupa peluncuran produk baru yang baru ke pasar atau proses yang melakukan hal yang sama tetapi dengan cara yang lebih efisien dan ekonomis.
c. Kualitas Visioner dan Kepemimpinan
Agar sukses, wirausahawan harus memiliki visi yang jelas tentang usaha barunya. Namun, untuk mewujudkan ide tersebut, diperlukan banyak sumber daya dan karyawan. Di sini, kualitas kepemimpinan sangat penting karena para pemimpin memberikan dan membimbing karyawan mereka menuju jalan kesuksesan yang benar.
d. Open-Minded
Dalam bisnis, setiap keadaan bisa menjadi peluang dan dimanfaatkan untuk kepentingan perusahaan. Misalnya, Paytm menyadari beratnya demonetisasi dan mengakui kebutuhan akan transaksi online akan lebih banyak, sehingga memanfaatkan situasi dan berkembang secara besar-besaran selama ini.
e. Fleksibel
Seorang wirausahawan harus fleksibel dan terbuka untuk berubah sesuai dengan situasi. Untuk menjadi yang teratas, seorang pebisnis harus diperlengkapi untuk menerima perubahan dalam produk dan layanan, saat dan saat dibutuhkan.
f. Kenali Produk Anda
Pemilik perusahaan harus mengetahui penawaran produk dan juga mengetahui tren terbaru di pasar. Sangat penting untuk mengetahui apakah produk atau layanan yang tersedia memenuhi permintaan pasar saat ini, atau apakah sudah waktunya untuk mengubahnya sedikit. Mampu bertanggung jawab dan kemudian berubah sesuai kebutuhan adalah bagian penting dari kewirausahaan.
2.7 Implementasi Pada Usaha Modern
Dari istilah-istilah di atas dapat diimplementasikan pada era Industri 4.0. Usaha modern dari berbagai klasemen menggunakan teknologi yang sudah dikembangkan. Pengusaha menciptakan ide yang menarik dimana ide tersebut merupakan terobosan terbaru atau bahkan pelopor yang dapat menciptakan ide bisnis yang dapat dikembangkan. Sifat wirausaha, target pasar dan tujuan dari dibentuknya sebuah usaha dapat mendorong identitas produk terbentuk.
Dengan berkembangnya teknologi, banyak ide-ide kreatif yang dapat dituangkan dengan cara memberikan inovasi serta menggabungkan antara ide bisnis kreatif dengan kecanggihan teknologi yang telah kita rasakan sekarang. Hal ini bertujuan agar usaha yang dijalankan bergerak dan memiliki flow yang lebih efisien dan dapat menghemat lebih banyak hal seperti modal dan juga sumber daya yang dibutuhkan akan jauh berkurang daripada sebelumnya.
Mindmapping
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Pengusaha sering dikenal sebagai sumber ide atau inovator baru, dan membawa ide-ide baru di pasar dengan mengganti yang lama dengan penemuan baru.Ini dapat diklasifikasikan ke dalam bisnis kecil atau bisnis rumahan hingga perusahaan multinasional. Bisnis yang dilakukan dapat dikategorikan kedalam 4 jenis yaitu Usaha kecil, Start Up, Perusahaan Besar dan juga Sosial. Dari berbagai jenis, usaha memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Didalam kewirausahaan kita mengenal banyak sekali istilah-istilah kewirausahaan yang dapat dipelajari. Dengan jenis usaha yang berbeda memiliki tujuan yang berbeda dari segi target pasar dan juga tujuan perusahaan/organisasi Seiring berkembangnya zaman dan majunya teknologi, saat ini kita telah memasuki industri 4.0. Dengan berkembangnya teknologi, banyak ide-ide kreatif yang dapat dituangkan dengan cara memberikan inovasi.
menggabungkan antara ide bisnis kreatif dengan kecanggihan teknologi yang telah kita rasakan sekarang. Hal ini bertujuan agar usaha yang dijalankan bergerak dan memiliki flow yang lebih efisien dan dapat menghemat lebih banyak hal seperti modal dan juga sumber daya yang dibutuhkan akan jauh berkurang daripada sebelumnya.
DAFTAR PUSAKA
https://byjus.com/commerce/what-is-entrepreneurship/
https://glints.com/id/lowongan/technopreneurship-adalah/#.YUn0uVUzbIU
https://accurate.id/bisnis-ukm/technopreneur/
https://glints.com/id/lowongan/sociopreneurship/#.YUn7q1UzbIU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar