oleh: Iip Purwasih (@S20-IIP)
Abstrak
Tentunya kita tidak asing dengan kata
"Entrepreneurship" bukan?
Ya, Pasti kita langsung tertuju pada orang-orang yang sukses dalam mejalankan bisnis yang ia bangun. Selain itu, banyak juga dari kita semua yang berlomba-lomba menjadi seorang entrepreneur masa depan, berlomba-lomba mencari ide dan melakukan inovasi terus menerus untuk bisa menyandang gelar seorang entrepreuner.
Tapi apakah kalian juga mengetahui kata lain seperti "Teknopreunership" dan juga "Sosiopreneurship"?, mungkin 2 kata ini di beberapa orang masih banyak yang belum memahaminya, atau bahkan masih asing di telinga mereka. Maka dari itu, disini saya akan mengajak kalian semua untuk menjacari tahu perbedaan antara Entrepreneurship, Teknopreneurship, dan Sosiopreneurship.Pembahasan
1. Entrepreneurship
Apa itu Entrepreneurship?
Entrepreneurship adalah
keyakinan kuat yang ada dalam diri seseorang untuk mengubah dunia melalui ide
dan inovasinya. Keyakinan ini kemudian ditindaklanjuti dengan keberanian
mengambil risiko mewujudkan ide dan inovasinya tersebut melalui organisasi yang
didirikanya, mulai dari membangun, memelihara, dan mengembangkannya sampai
menghasilkan dampak nyata bagi dunia.
Terdapat beberapa kriteria seseorang
entrepreneurship, yaitu:
1. Memiliki
keyakinan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.
2. Suka
berinovasi dan menemukan ide – ide baru yang membuat kehidupan lebih baik.
3. Mendirikan
organisasi, lembaga, perusahaan sendiri (dikenal sebagai founder).
4. Berani
mengambil risiko untuk mewujudkan ide dan inovasinya.
5. Berorientasi
pada value.
Seorang pelaku entrepreneurship disebut sebagai Entrepreneur.
Siapa itu
Entrepreneur?
Ada beberapa perdebatan
tentang definisi yang tepat dari seorang entrepreneur. Beberapa memiliki
definisi luas yang mencakup siapa saja yang bekerja untuk diri mereka sendiri.
Yang lain memiliki sudut pandang yang lebih sempit, menunjukkan bahwa seorang
entrepreneur tidak hanya bekerja secara mandiri untuk bisnis mereka sendiri,
tetapi bisnis mereka juga harus melibatkan inovasi dan kepemimpinan.
Bagaimana
cara Entrepreneur berkerja?
Entrepreneur adalah aspek penting dari ekonomi.
Mereka membantu memacu pertumbuhan dengan mengambil risiko pada ide-ide
inovatif. Peluang keberhasilan mungkin tidak terlalu menjanjikan, tetapi jika
berhasil, banyak upaya kewirausahaan mendorong industri maju secara dramatis.
Seperti
apa karakterristik seorang entrepreneur yang sukses?
· Passion, bicaralah dengan entrepreneur sukses
dan Anda akan hampir selalu mendengar kata passion ketika mereka menggambarkan
apa yang mereka lakukan. Mengikuti hasrat Anda adalah salah satu peramal
kesuksesan terbaik.
· Berpikir mandiri, entrepreneur sering berpikir
di luar kotak dan tidak terpengaruh oleh orang lain yang mungkin mempertanyakan
ide-ide mereka.
·
Optimisme, sulit untuk berhasil dalam hal apapun
jika Anda tidak percaya pada hasil yang baik. Entrepreneur adalah pemimpi dan
percaya ide-ide mereka mungkin, bahkan ketika mereka tampaknya tidak mungkin
tercapai.
· Keyakinan, ini bukan untuk mengatakan
entrepreneur tidak pernah memiliki keraguan diri, tetapi mereka mampu
mengatasinya, dan percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan mereka.
· Banyak sumber daya dan pemecah masalah, kurangnya
aset, pengetahuan, dan sumber daya adalah hal biasa, tetapi entrepreneur dapat
memperoleh apa yang mereka butuhkan atau mencari cara menggunakan apa yang
mereka miliki untuk mencapai tujuan bisnis mereka.
· Mereka tidak pernah membiarkan masalah dan
tantangan merintangi, dan sebaliknya, mereka menemukan cara untuk mencapai
kesuksesan di tengah kesulitan.
· Kegigihan dan kemampuan untuk mengatasi
kesulitan, entrepreneur tidak berhenti pada rintangan pertama, kedua, atau
bahkan keseratus. Bagi mereka, kegagalan bukanlah suatu pilihan, sehingga
mereka terus bekerja menuju kesuksesan, bahkan ketika segala sesuatunya salah.
· Memiliki visi, beberapa definisi kewirausahaan
yang lebih ketat mencakup visi sebagai elemen yang diperlukan. Ini membantu
untuk mengetahui tujuan akhir Anda ketika Anda mulai. Lebih jauh, visi adalah
bahan bakar yang mendorong Anda maju menuju tujuan Anda.
· Fokus, sangat mudah untuk terganggu di dunia
yang serba cepat ini. Entrepreneur sukses menghindari gangguan ini dan tetap
fokus pada apa yang akan membawa hasil.
·
Berorientasi pada tindakan, entrepreneur tidak
mengharapkan sesuatu datang dari ketiadaan dan mereka tidak menunggu sesuatu
terjadi. Mereka adalah pelaku. Mereka mengatasi tantangan dan menghindari
penundaan.
Bagaimana
menjadi seorang entrepreur?
Menjadi seorang entrepreur tidaklah sulit, tetapi
ini adalah pekerjaan dan membutuhkan banyak langkah termasuk:
1. Fokus
pengembangan karakteristik kewirausahaan
2. Ide
bagus bahwa orang akan membayar uang
3. Rencana
terperinci untuk sukses
4. Eksekusi
dan dedikasi yang konsisten untuk rencana itu
2. Teknopreneurship
Apa itu
Teknopreneurship?
Teknopreneurship adalah cabang
bisnis gabungan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan bisnis
konvensional tersebut belakangan kian menarik untuk digeluti, karena mampu menawarkan
solusi atau substitusi dari produk barang maupun jasa kebutuhan sehari-hari.
Secara umum, teknopreneurship adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebut
sebuah bisnis yang dibangun berbasiskan teknologi.
Sejarah
Teknopreneurship
Sebagaimana kita ketahui, Amerika
Serikat merupakan salah satu negara yang memiliki pengaruh besar dalam dunia
Technopreneurship. Bagaimana tidak? Sederet perusahaan raksasa berhasil lahir
dan tumbuh di negara adidaya ini dalam kurun waktu beberapa dekade terakhir.
Contoh Technopreneur dari negeri paman sam adalah Facebook, Apple, Google,
Microsoft, eBay, Amazon, Intel, IBM, dan masih banyak lainnya.
Nah, seorang Tekhnopreneurship
sendiri disebut Tekhopreneur.
Siapa itu
Teknopreneurship?
Technopreneur
adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang memutuskan
untuk menjalankan bisnis dengan memanfaatkan teknologi. Sebut saja Bill
Gates yang sukses menjadi seorang teknopreneur melalui Microsoft atau Mark
Zuckerberg yang sedari muda sudah sukses membangun platform social media dengan jumlah pengguna hampir sepertiga penduduk dunia 2,5 milyar.
Technopreneur merupakan
sebutan untuk seseorang yang memanfaatkan perkembangan teknologi mutakhir untuk
dioptimalkan sebagai basis dalam mengembangkan pengembangan usaha.
Sederhananya, technopreneur adalah seseorang yang mengelola usaha menggunakan
basis teknologi. Kemunculan technopreneur tak lepas dari pergeseran lanskap
perekonomian dari resource
based menjadi knowledge
based.
Nah agar entrepreneur tetap
bisa bersaing di dunia usaha maka harus meng-upgrade usahanya. Tak heran inovasi menjadi hal
penting yang harus selalu diperhatikan. Salah satu jenis technopreneur adalah high-tech business, yaitu
usaha-usaha yang menggunakan inovasi teknologi. Inovasi yang berbasis teknologi
ini diharapkan dapat memberi nilai tambah pada keseluruhan proses produksi. Dengan
demikian kenyamanan, kemudahan, efisiensi, produktivitas, juga kecepatan bisa
diwujudkan.
Keuntungan
menjadi seorang Teknopreneurship
1. Tidak
membutuhkan Modal Besar.
2. Tidak
perlu Kantor yang Besar.
3. Berpotensi
mendapatkan Value yang Besar.
4. Bisa dimulai dari Rumah.
Bagaimana
menjadi seorang teknopreneur?
1. Melakukan
sebuah survei
2. Menjual
produk yang berbeda
3. Menentukan
segmentasi pasar
4. Tidak
gagap teknologi
5. Menciptakan
inovasi teknologi baru
3. Sosiopreneurship
Apa
itu Sosiopreneurship?
Sosiopreneurship adalah
gabungan dari kata social dan entrepreneurship.
Sesuai namanya, sosiopreneurship menggabungkan
konsep bisnis dengan isu sosial.
Pelaku sosiopreneurship disebut sebagai sosiopreneur.
Siapa itu Sosiopreneur?
Dikutip
dari Investopedia sosiopreneur adalah seseorang yang
berusaha menggunakan berbagai cara bisnis untuk mengatasi masalah bersama. Seorang sosiopreneur harus
berani mengambil risiko dan berusaha keras untuk memberikan dampak positif
melalui berbagai inisiatif yang dilakukannya. Jika bisnis pada umumnya berusaha
mengejar profit setinggi-tingginya. Namun, berbeda dengan sosiopreneurship.
Sosiopreneurship memiliki jauh lebih menekankan pada unsur isu sosial
daripada keuntungan semata. Namun, bukan berarti sosiopreneurship mengabaikan
keuntungan, ya. Sosiopreneurship tetap menghasilkan profit. Namun, profit
tersebut lebih banyak dimanfaatkan untuk membuat sebuah aksi positif daripada
keuntungan pribadi. Hubspot menulis,
ukuran kesuksesan sebuah sosiopreneurship adalah ketika bisnis
tersebut mampu memberikan dampak positif yang berarti bagi dunia.
Ada berbagai
bidang sosiopreneurship yang banyak dipilih saat ini.
Mulai dari pendidikan, industri kreatif, ekonomi, kesehatan, kemanusiaan, hingga
penyediaan akses di daerah terpencil. Dikutip CNN Indonesia, ada tiga bidang yang paling diminati oleh
para sosiopreneur lokal. Tiga bidang tersebut adalah industri kreatif
(22 persen), agrikultur dan perikanan (16 persen), dan pendidikan (15 persen).
Seperti
apa karakterristik seorang Sosiopreneur yang sukses?
·
Fokus pada misi social, sosiopreneurship harus
fokus pada visi dan misi sosial yang telah mereka pilih sejak awal. Sebagai
contoh, sociopreneur bisa memilih untuk fokus pada isu pendidikan di
desa terpencil. Maka, segala usaha yang dilakukan bisnis sosial tersebut
harus mengacu pada pemenuhan hak pendidikan di desa terpencil.
·
Memiliki skala dampak besar, setelah memilih
misi, sociopreneur juga harus memiliki target skala dampak yang ingin dicapai.
Misalnya, akan lebih baik jika bisnis sosial yang dijalankan bisa memberi
dampak pendidikan bagi desa-desa di seluruh Indonesia, bukan hanya satu desa
saja.
·
Inovatif, sebuah bisnis sosial harus peka dan
inovatif dalam menciptakan cara terbaik untuk mencapai tujuan usahanya.
·
Terbuka pada Feedback, bisnis sosial tidak hanya
tentang bisnis itu sendiri, tetapi juga tentang banyak orang yang akan
merasakan dampaknya. Oleh karena itu, sociopreneurship harus mengedepankan
feedback orang lain untuk terus beradaptasi dan mengembangkan usahanya.
Bagaimana
menjadi seorang sosiopreneur?
1. Paham
akan isu yang akan kamu angkat
2. Melakukan
riset terhadap target pasar
3. Menciptakan
konsep yang unik
4. Tentukan
bisnis model
5. Pilih
jenis pendanaan
6. Seimbangkan
antara profit dan dampak
7. Jalankan
bisnis dengan transparan
8. Memanfaatkan
berbagai flatform.
Kesimpulan
Secara garis
besar, “Teknopreneurship” sebenarnya merupakan bagian dari enterpreneurship.
Namun, dalam prakteknya technopreneur lebih memanfaatkan teknologi sebagai core
utama bisnis dan “Enterpreneurship” lebih mengedepankan transaksi konvensional
berupa barang atau jasa. sedangkan “Sosiopreneurship” adalah penggabungan
antara konsep bisnis dan isu social, selain itu tujuan seorang sosiopreneurship
bukan hanya profit, tetapi menghasilkan dampak positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar