Kelompok B3
Dari kisah Dr. H. Rahmat Shah seorang
pengusaha sukses dan diplomat yang memperoleh gelar Lord Of Rudge dari Inggris
dan telah menerima sejumlah penghargaan di tingkat nasional maupun
Internasional. Ia rajin, ulet, dan beradaptasi dengan pekerjaaan.
Ia terbiasa bangun pagi-pagi dan bekerja keras. Saat bekerja di perusahaan, Rahmat mampu melakukan lobi-lobi yang luar biasa, pantang menyerah, dan memenangkan trendi proyek besar. Rahasia kesuksesan Rahmat tidak lepas dari doa dan restu dari keluarganya. Biasanya orang yang sibuk dan sukses sulit untuk membina keluarganya tetapi Rahmat menyediakan waktu sabtu dan minggu sepanjang hari untuk bersama keluarganya dan mengupayakan untuk tidak terganggu oleh pekerjaan dan acara acara yang tidak ada habisnya.
Ia terbiasa bangun pagi-pagi dan bekerja keras. Saat bekerja di perusahaan, Rahmat mampu melakukan lobi-lobi yang luar biasa, pantang menyerah, dan memenangkan trendi proyek besar. Rahasia kesuksesan Rahmat tidak lepas dari doa dan restu dari keluarganya. Biasanya orang yang sibuk dan sukses sulit untuk membina keluarganya tetapi Rahmat menyediakan waktu sabtu dan minggu sepanjang hari untuk bersama keluarganya dan mengupayakan untuk tidak terganggu oleh pekerjaan dan acara acara yang tidak ada habisnya.
Dari kisah Rynni Pong Tondok merintis
menjadi seorang wirausahaan sejak mahasiswa. Dia adalah alumni FISIP Univ
Parahiyangan. Ia memulai usaha pada tahun 2002 dimulai dari hobinya yang senang
berbelanja membawanya pada keinginan untuk berbisnis. Rynni tidak mendapat
modal dari orang tuanya, dia berjualan bersama temannya. Bermula dari eceran,
kini Rynni memiliki took sendiri.
Kisah Rynni yang memiliki modal pas-pasan juga dialami oleh Dermawan Hadi pemilik distro “Jealousy” modal awal 500rb patungan sama teman. Dan memasarkannya di kampus begitu juga Rynni. Produk Hadi berkembang ke luar Pulau Jawa, dan omzetnya melebihi puluhan juta rupiah per bulan. Berwirausaha sebenernya sama saja dengan menolong diri sendiri karena menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri karena menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri. Bahkan jika usaha semakin maju, seorang wirausahaan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Kisah Rynni yang memiliki modal pas-pasan juga dialami oleh Dermawan Hadi pemilik distro “Jealousy” modal awal 500rb patungan sama teman. Dan memasarkannya di kampus begitu juga Rynni. Produk Hadi berkembang ke luar Pulau Jawa, dan omzetnya melebihi puluhan juta rupiah per bulan. Berwirausaha sebenernya sama saja dengan menolong diri sendiri karena menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri karena menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri. Bahkan jika usaha semakin maju, seorang wirausahaan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar