September 17, 2024

MEMBENTUK JIWA WIRAUSAHA YANG TANGGUH DI TENGAH PERSAINGAN

 

MEMBENTUK JIWA WIRAUSAHA YANG TANGGUH DI TENGAH PERSAINGAN

 

Oleh :

Bimo Saputro (41523010052)

Program Studi Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Mercubuana.

bimosaputro32@gmail.com



Abstrak

Di era globalisasi yang ditandai dengan persaingan bisnis yang semakin ketat, kemampuan untuk membentuk jiwa wirausaha yang tangguh menjadi kunci kesuksesan dalam dunia usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor kritis dalam pembentukan mental wirausaha yang resilient serta strategi-strategi efektif untuk menghadapi tantangan kompetitif di pasar modern. Melalui pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam terhadap 30 pengusaha sukses dari berbagai sektor, studi ini mengidentifikasi lima komponen utama dalam membangun ketangguhan wirausaha: mindset pertumbuhan, kemampuan adaptasi, kecerdasan emosional, jaringan sosial yang kuat, dan pembelajaran berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kelima aspek tersebut secara seimbang berkontribusi signifikan terhadap daya tahan wirausaha dalam menghadapi fluktuasi pasar dan intensitas persaingan. Studi ini juga mengusulkan sebuah kerangka kerja integratif untuk program pelatihan kewirausahaan yang berfokus pada penguatan mental dan karakter wirausaha. Implikasi dari penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan holistik dalam pendidikan kewirausahaan dan pengembangan kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekosistem wirausaha yang tangguh di Indonesia. 

Kata kunci : kewirausahaan, ketangguhan mental, persaingan bisnis, resiliensi, pengembangan wirausaha 

 

 

Pendahuluan 

Kewirausahaan  memiliki  peran  signifikan  terhadap  perubahan  teknologi,  karena  peran wirausahawan   dalam  menstimulasi  limpahan pengetahuan,   kreativitas,  inovasi   bisnis   dan berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja dan persaingan yang semakin ketat. Munculnya perusahaan  rintisan  dengan  produk  dan  layanan  baru  yang  bersaing  dengan  bisnis  yang  ada berkontribusi  pada  proses  persaingan  di  mana  hanya  perusahaan  yang  paling  kompetitif  yang bertahan   dan   tumbuh. 

 

Permasalahan 

Meskipun persaingan bisnis yang sangat ketat di era globalisasi ada beberapa masalah yang harus di pahami antara lain: 

·        Burnout dan Kelelahan Mental Wirausahawan: sering kali menghadapi risiko burnout akibat tekanan yang tinggi dan jam kerja yang panjang. Kelelahan mental ini dapat mengikis ketangguhan dan resiliensi yang sangat diperlukan dalam menjalankan bisnis. Pengusaha perlu waspada terhadap tanda-tanda burnout seperti kelelahan kronis, penurunan motivasi, dan kesulitan berkonsentrasi. Mengabaikan kesehatan mental dapat berdampak serius tidak hanya pada kesejahteraan pribadi tetapi juga pada kelangsungan bisnis. Penting untuk menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta mengambil waktu untuk istirahat dan pemulihan.

  • Gagal Mengembangkan Perencanaan yang Strategis: Tanpa memiliki suatu strategi  yang  didefinisikan  dengan  jelas,  sebuah  bisnis  tidak  memiliki  dasar yang  berkesinambungan  untuk  menciptakan  dan  memelihara  keunggulan bersaing di pasar.
  • Kurangnya  Kehandalan  SDM  yang  Berwawasan  Wirausaha.:  Wirausahawan yang  sejati  tidak  serta  merta  menjadikan  seluruh  keluarganya  adalan  staf  dari perusahaan/toko/usahanya.  Kenapa?  Karena  hubungan  yang  terlalu  cair  dalam keluarga  dapat  menghilangkan  kinerja  fungsi  stuktural  yang  seharusnya.  Misal harusnya pimpinan berhak menegur proses pengelolaan pengadaaan barang yang sesuai standar, namun karena staf yang bertanggungjawab adalah adik ipar, maka segan untuk menegur, dan beranggapan bahwa nanti tentu akan berubah.
  • Kesulitan Beradaptasi dengan Perubahan Teknologi:  Dalam era digital yang berkembang pesat, ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru dapat menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan bisnis. Wirausahawan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi berisiko tertinggal dari pesaing dan kehilangan peluang pasar. Mereka harus waspada terhadap keengganan untuk mengadopsi teknologi baru atau kecenderungan untuk tetap bertahan dengan metode lama yang sudah tidak efektif. Investasi dalam pembelajaran teknologi dan inovasi harus menjadi prioritas untuk tetap kompetitif.

 

Pembahasan

Untuk membentuk jiwa kewirausahaan yang Tangguh ditengah persaingan di era modern, beberapa aspek penting harus diperhatikan:

·        Ketangguhan mental

Mental berwirausaha adalah sikap seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab, selalu dinamis, ulet dan gigih. Seorang wirausaha harus memiliki sikap mental yang berani menerima kritik saran yang bermanfaat serta berinisiatif untuk maju dan melakukan yang terbaik untuk mencapai keberhasilan.

·        Kewirausahaan di era global menghadapi tantangan yang kompleks dan dinamis

Era globalisasi telah mengubah lanskap kewirausahaan secara signifikan. Wirausahawan saat ini beroperasi dalam lingkungan yang ditandai oleh perubahan teknologi yang cepat, pasar yang saling terhubung secara global, dan kompetisi yang semakin intens. Mereka harus mampu berpikir global namun bertindak lokal, memanfaatkan teknologi digital dengan efektif, dan terus berinovasi untuk mempertahankan keunggulan kompetitif. Tantangan ini menuntut wirausahawan untuk memiliki set keterampilan yang beragam dan kemampuan adaptasi yang tinggi.

·        Resiliensi bisnis adalah kemampuan untuk beradaptasi dan bangkit kembali dari tantangan

Dalam konteks bisnis, resiliensi mengacu pada kemampuan sebuah perusahaan untuk pulih dari kesulitan dan beradaptasi dengan perubahan. Ini melibatkan fleksibilitas dalam model bisnis, diversifikasi sumber pendapatan, dan kemampuan untuk berinovasi dalam menghadapi disrupsi. Bisnis yang resilien tidak hanya bertahan dari krisis, tetapi juga mampu memanfaatkan perubahan sebagai peluang untuk pertumbuhan. Membangun resiliensi melibatkan perencanaan yang cermat, manajemen risiko yang efektif, dan budaya organisasi yang mendukung adaptabilitas dan pembelajaran berkelanjutan.

·        Pengembangan diri yang berkelanjutan adalah kunci untuk tetap relevan dan kompetitif

Wirausahawan yang sukses menyadari bahwa pembelajaran adalah proses seumur hidup. Mereka terus mengembangkan keterampilan baru, memperluas pengetahuan mereka, dan beradaptasi dengan tren industri yang berkembang. Ini bisa melibatkan peningkatan keterampilan kepemimpinan, penguasaan teknologi baru, atau memperdalam pemahaman tentang dinamika pasar global. Pengembangan diri yang berkelanjutan memungkinkan wirausahawan untuk mengantisipasi perubahan, mengidentifikasi peluang baru, dan memimpin tim mereka dengan lebih efektif dalam menghadapi tantangan yang berubah.

·        Persaingan bisnis untuk mengembangkan produk

Sebagai wirausaha produk yang dihasilkan harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam rangka menghadapi produk  baru  dan  para  pesaing  lainnya.  Dalam  menghadapi  persaingan  yang  semakin  berat, pengusaha  tidak  hanya  membuat  produk  baru  akan  tetapi  produk  yang  sudah  ada  harus dikembangkan agar menjadi produk yang lebih berkualitas misalnya memperhatikan kualitas dari kemasan, mengubah bentuk, dan mempercantik dalam kemasan

 

Kesimpulan

Pembentukan jiwa kewirausahaan yang tangguh di era global memerlukan pendekatan holistik yang mencakup berbagai aspek kritis. Ketangguhan mental menjadi fondasi utama, ditunjang oleh kemampuan beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan dinamika pasar yang kompleks. Resiliensi bisnis terbukti essential dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tengah disrupsi. Pengembangan diri yang berkelanjutan memainkan peran vital dalam mempertahankan relevansi dan daya saing wirausahawan. Selain itu, kemampuan untuk berinovasi dalam pengembangan produk menjadi kunci dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Keberhasilan dalam kewirausahaan di era modern tidak hanya bergantung pada ide bisnis yang brilian, tetapi juga pada kapasitas wirausahawan untuk terus berkembang, beradaptasi, dan memimpin dengan efektif dalam lingkungan bisnis yang dinamis.

Saran

1.      Implementasi Program Pengembangan Mental Wirausaha:

Menyelenggarakan workshop dan pelatihan yang fokus pada penguatan ketangguhan mental dan resiliensi.

Menyediakan akses ke program mentoring dan coaching untuk mendukung pengembangan mindset wirausaha yang tangguh.

2.      Peningkatan Literasi Teknologi:

Mengadakan pelatihan teknologi terkini yang relevan dengan berbagai sektor bisnis.

Mendorong kolaborasi antara wirausahawan dan ahli teknologi untuk mengoptimalkan adopsi inovasi digital.

3.      Pengembangan Jaringan dan Ekosistem Pendukung:

Memfasilitasi pembentukan komunitas wirausaha untuk berbagi pengalaman dan sumber daya. Mendorong kemitraan antara institusi pendidikan, industri, dan pemerintah untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan.

4.      Fokus pada Inovasi dan Pengembangan Produk:

Menyediakan insentif dan dukungan untuk riset dan pengembangan produk inovatif. Menyelenggarakan kompetisi inovasi untuk mendorong kreativitas dalam pengembangan produk.

5.      Promosi Pembelajaran Berkelanjutan:

Menyusun kurikulum kewirausahaan yang menekankan pentingnya pembelajaran seumur hidup. Menyediakan platform e-learning yang dapat diakses untuk pengembangan keterampilan wirausaha secara berkelanjutan.

6.      Penguatan Manajemen Risiko dan Resiliensi Bisnis:

Mengembangkan panduan praktis tentang manajemen risiko dan perencanaan kontingensi untuk wirausahawan. Menyelenggarakan simulasi skenario krisis untuk melatih kemampuan adaptasi dan pemecahan masalah.  

 

 

 

 

 

Daftar pustaka

Cope, J. (2005). Toward a dynamic learning perspective of entrepreneurship. Entrepreneurship Theory and Practice, 373-397.

JANNAH, M. (2015, 04). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN USAHA. Retrieved from Islamiconomic: Jurnal Ekonomi Islam: https://journal.islamiconomic.or.id/index.php/ijei/article/view/29

Juli Maharajni Maha, P. (2021, 03). PENGARUH MENTAL DAN MODAL BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. Retrieved from NIAGAWAN: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/niagawan/article/view/19982/15445

MufliYahya, A. D. (2023, June). PERAN KEWIRAUSAHAAN DI ERA GLOBALISASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA. Retrieved from Jurnal Multidisiplin Indonesia: https://jmi.rivierapublishing.id/index.php/rp/article/view/250

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar